PENERAPAN VIRTUAL LABORATORY UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI MAHASISWA TENTANG FLUIDA

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Model ECIRR Menggunakan Kombinasi Real Laboratory dan Virtual Laboratory untuk Mereduksi Miskonsepsi Mahasiswa

REMEDIASI MISKONSEPSI MEMBACA GRAFIK GERAK LURUS DENGAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hamdani, 2013

REMEDIASI MISKONSEPSI MEMBACA GRAFIK GERAK LURUS DENGAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY

REMEDIASI MISKONSEPSI RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN PhET SIMULATION DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan fisika zat padat adalah salah satu mata kuliah yang

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN KONSEP OPTIK BAGI CALON GURU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DI SMA ARTIKEL OLEH CLAUDIA ALFENSIANITA NIM F

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MELALUI MODEL THINK-PAIR-SHARE BERBANTUAN WORD SQUARE PADA PERPINDAHAN KALOR DI SMP

PENYEDIAAN BACAAN BERBENTUK REFUTATION TEXT UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Keywords: inquiry instruction model, interactive computer simulation, direct current circuit, concept mastery, science process skill.

KERJA LABORATORIUM MELALUI PHET UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA SMP PADA MATERI HUKUM ARCHIMEDES

THE EFFECT OF THE READING REFUTATION TEXT TO STUDENT S MISCONCEPTIONS REMEDIATION OF ACID BASE CONCEPT IN XI SCIENCES CLASS SMA NEGERI 4 PONTIANAK

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 6 No. 1, pp January 2017

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010)

Desain Sampul dan Tata Letak: Ridwan Efendi. Penerbit: Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA UPI

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI PADA MATERI GERAK MELINGKAR.

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA POKOK BAHASAN RANGKAIAN ARUS SEARAH DI KELAS XII MAN 1 JEMBER. Risalatun Nur Rohmah

Penguasaan Konsep Materi Fluida Statis Siswa SMAN 3 Blitar

PENERAPAN MODEL NHT BERBANTUAN PHET DALAM REMEDIASI MISKONSEPSI FLUIDA DINAMIS SMAN 1 SUNGAI RAYA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, ISSN:

PENERAPAN PENDEKATAN DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PROSES SAINS SISWA

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA TOPIK SUHU DAN KALOR

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG USAHA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSEPTUAL INTERAKTIF BERBANTUAN REFUTATION TEXT DI SMA

Unnes Physics Education Journal

REMEDIASI MISKONSEPSI HUKUM ARCHIMEDES DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN LEMBAR KERJA BERSTRUKTUR ARTIKEL PENELITIAN.

REMEDIASI MISKONSEPSI PADA FLUIDA STATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MIND MAPPING DI SMA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DAN AKTIVITAS MAHASISWA MELALUI PhET SIMULATION

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL TIPE NHT BERBANTUAN LKS PADA MATERI GLB DI SMP

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA. Survei Pemahaman Mahasiswa Fisika Pada Materi Kalor Dan Temperatur

USING COMPUTER SIMULATION TO IMPROVE CONCEPT COMPREHENSION OF PHYSICS TEACHER CANDIDATES STUDENTS IN SPECIAL RELATIVITY

DESKRIPSI MISKONSEPSI SISWA TENTANG KONSEP-KONSEP DALAM RANGKAIAN LISTRIK. Hamdani Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Tanjungpura.

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI GERAK PARABOLA

REMEDIASI MISKONSEPSI MATERI PEMANTULAN CAHAYA MENGGUNAKAN SIMULASI FLASH PADA SISWA SMP

MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN KONSEP LISTRIK BAGI CALON GURU

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SURABAYA PADA MATERI POKOK ALAT OPTIK

IMPLEMENTASI ASSAF TERHADAP CAPAIAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA. Achmad Samsudin

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM I NEWTON MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT DI SMP

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI CERMIN DI SMP NEGERI 7 SUNGAI RAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ECIRR UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI MIA DI SMA NEGERI 1 PACET

Unnes Physics Education Journal

DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI PHET UNTUK MEMINIMALKAN KUANTITAS MISKONSEPSI SISWA PADA PEMBELAJARAN LISTRIK DINAMIS

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI GAYA MENGGUNAKAN TEXT TRANSFORMATION BERBENTUK CATATAN TULIS SUSUN DI SMA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA FLUIDA STATIS UNTUK MEREMEDIASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA

2016 PENGEMBANGAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL PERPINDAHAN KALOR DAN PENGGUNAANNYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA YANG BERORIENTASI PENGUBAHAN KONSEPSI SISWA SMA

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI PADA MATERI GETARAN DI SMP ARTIKEL PENELITIAN

Daimul Hasanah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

STUDI PENDAHULUAN PADA UPAYA PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL BAGI CALON GURU FISIKA

STUDI PENDAHULUAN PADA UPAYA PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL BAGI CALON GURU FISIKA

MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP STRUKTUR ATOM BERBASIS GAYA BELAJAR DIMENSI PROSES MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF

Pengembangan Model Laboratorium Virtual Berorientasi Pada Kemampuan Pemecahan Masalah Bagi Calon Guru Fisika

Unnes Physics Education Journal

PENERAPAN GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN LKS UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR DI SMA

PEMBELAJARAN BERBASIS VIRTUAL LABORATORY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA

INTEGRASI REMEDIASI MISKONSEPSI DALAM PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM SOLVING MATERI SUHU DAN KALOR DI MAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

Gunawan Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Mataram

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NOVICK BERBANTUAN CONCEPTUAL CHANGE TEXT UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI PADA METERI ENERGI

REMEDIASI KESALAHAN SISWA SMA MENGERJAKAN SOAL-SOAL RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWA

REDUKSI MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP REAKSI REDOKS MELALUI MODEL ECIRR

REMEDIASI MISKONSEPSI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN ANIMASI FLASH PADA PERPINDAHAN KALOR SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPOSITORY BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 21 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK THREE-TIER UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI FLUIDA STATIS PADA SISWA KELAS X MIA

REMEDIASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL GAS IDEAL MELALUI METODE LEARNING TOGETHER DI SMA

PENERAPAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA PADA PELAJARAN FISIKA DI SMA

REMEDIASI MISKONSEPSI PADA BAHASAN MASSA JENIS MELALUI WAWANCARA KLINIS MENGGUNAKAN TEKNIK DEMONSTRASI DI SMPIT

Penerapan Laboratorium Maya pada Pembelajaran Konseptual Interaktif Fisika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Mengembangkan Scientific Skill

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS LABORATORIUM DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 8 MATARAM

OMEGA Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 1, No 2 (2015) ISSN:

DESKRIPSI KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

ISSN Indikhiro Awalani Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

CRITICAL THINKING SKILLS ENHANCEMENT PROSPECTIVE STUDENT TEACHERS MODEL WITH IMM-ISSP

PENGARUH PROBLEM SOLVING LABORATORY MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEP FISIKA SISWA SMA NEGERI 5 PALU

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI (INQUIRY LEARNING) TERHADAP PENURUNAN MISKONSEPSI PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMAN 2 JOMBANG

PENGARUH REMEDIASI TERHADAP MISKONSEPSI FISIKA SISWA SMA KELAS X

ANALYSIS OF STUDENT MISCONCEPTIONS IN PHYSICS LEARNING OF STATIC FLUID MATERIALS USING CERTAIN OF RESPONSE INDEX (CRI) METHOD IN SMAN 7 PEKANBARU

Unnes Physics Education Journal

1. BAB III METODE PENELITIAN

REMEDIASI MISKONSEPSI PEMBIASAN CAHAYA PADA LENSA TIPIS MENGGUNAKAN DIRECT INSTRUCTION BERBANTUAN ANIMASI FLASH SMA

Keywords: Effectiveness, Remediation, Learning Cycle

Konsistensi Konsepsi Siswa Melalui Penerapan Model Interactive Lecture Demonstration pada Materi Gelombang Mekanik

WAWANCARA KLINIS BERSTRUKTUR KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN MEDIA UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA DALAM OPERASI PECAHAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

MODEL PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF RELATIVITAS KHUSUS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA MAKALAH

Abstrak. Kata Kunci: Miskonsepsi, Model Pembelajaran PDEODE Terbimbing, Laju Reaksi. Abstact

PENGGUNAAN STRATEGI POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MEMPERBAIKI MISKONSEPSI FISIKA. Rina Ning Tyas 1, Sukisno 2, Mosik 3

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA PADA KONSEP SUHU DAN KALOR

Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice

DESKRIPSI MISKONSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA IKIP PGRI PADA MATERI VEKTOR

QUANTUM TEACHING DENGAN KERANGKA TANDUR UNTUK MEREMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA MAN 1 KUBU RAYA

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON MENGGUNAKAN JIGSAW BERBANTUAN BOOKLET KELAS VIII SMP

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Volume III No. 1, Maret 2009, ISSN : , Halaman : 21-30

Unnes Physics Education Journal

REMEDIASI MISKONSEPSI MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN TEKA-TEKI SILANG TENTANG GETARAN DI SMP

Transkripsi:

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 1781 PENERAPAN VIRTUAL LABORATORY UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI MAHASISWA TENTANG FLUIDA Hamdani 1 Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tanjungpura Hamdani052185@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan mereduksi miskonsepsi mahasiswa tentang fluida menggunakan virtual laboratorium. Pengumpulan data menggunakan tes diagnostik berupa pilihan ganda dengan alasan terbuka pada satu kelas yang dipilih secara intact group. Hasil penelitian menunjukkan penerapan virtual laboratorium dapat mereduksi miskonsepsi tentang fluida yang dialami mahasiswa. Kata kunci: Virtual Laboratory, Miskonsepsi, Fluida Abstrak :This study aims to reduce pre-service physics teachers misconceptions about fluid using virtual laboratory. To obtain data, diagnostic test (multiple choice) with opened-reasons was given to students that were selected by intact group. The result shows that virtual laboratory can reduce students misconception. Key words: virtual laboratory; misconceptions; fluid Pendahuluan Miskonsepsi merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar. Menurut Suparno (2005) miskonsepsi terjadi pada semua jenjang pendidikan (Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi). Mahasiswa di perguruan tinggi memungkinkan untuk mengalami miskonsepsi. Hasil pra riset menunjukkan mahasiswa mengalami miskonsepsi tentang fluida. Bentuk miskonsepsi yang diungkap antara lain mahasiswa menganggap semakin laju alir fluida dalam pipa maka tekanannnya juga semakin besar; ada mahasiswa yang beranggapan untuk wadah yang berhubungan tekanan hidrostatis berbeda pada kedalaman yang sama (pada kedalaman yang sama, alas wadah yang kecil memiliki tekanan hidrostatis yang besar dibandingkan dengan alas wadah yang besar); mahasiswa menganggap massa jenis fluida 1 Hamdani adalah Dosen Prodi Pendidikan FISIKA FKIP Untan

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 1782 tidak mempengaruhi tekanan hidrostatis; mahasiswa beranggapan ketika ada beban yang dicelupkan ke dalam wadah tekanan hidrostatisnya tetap. Miskonsepsi sulit diubah dengan pengajaran yang biasa, beberapa metode pengajaran yang telah dilakukan untuk mengatasi miskonsepsi antara lain learning cycle, conceptual change theory, bridging analogies, micro computerbased laboratory experiences, disequilibrium techniques, inquiry approach yang dipasangkan dengan strategi substitusi konsep, demonstrasi, diskusi (Wenning, 2008), kegiatan laboratorium (McDermott dan Shaffer,1992) dan Teaching-With-Analogy (Dilber danduzgun, 2008). Pembelajaran yang berkembang saat ini salah satunya memanfaatkan virtual laboratory. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan virtual lab lebih produktif dibandingkan dengan metode tradisional (Finkelstein, 2005; Zacharia dan Constantinou, 2008); membantu mahasiswa memahami mekanika kuantum yang bersifat abstrak (McKagan, 2008); simulasi virtual dapat meningkatkan pemahaman konsep dan meminimalkan miskonsepsi (Suhandi, 2008). Simulasi komputer dapat digunakan untuk menyediakan pembelajaran interaktif yang menghadirkan fenomena fisika, yang mungkin bertentangan dengan konsepsi peserta didik. Pengalaman ini dapat mendorong peserta didik memodifikasi konsepsi mereka yang keliru (Zacharia dan Anderson, dalam Richards, 2010) Berdasarkan pemaparan di atas peneliti berupaya mereduksi miskonsepsi mahasiswa tentang fluida melalui penerapan virtual laboratory yang bersumber dari Physics Education Technology (PhET). Masalah Bagaimana perubahan jumlah miskonsepsi mahasiswa tentang fluida setelah pembelajaran yang menggunakan virtual laboratory? Metode Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa one-group pretest-postest design dengan cara memberikan pretest kemudian memberikan perlakuan terhadap satu kelompok dan setalah perlakuan diberikan posttest. Penelitian ini dilakukan di salah satu universitas di Pontianak (Kalimantan Barat) pada mahasiswa calon guru fisika semester 3 tahun akademik 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester tiga yang mengambil mata kuliah mekanika. Populasi tersebut terdiri dari tiga kelas. Pemilihan sampel dilakukan dengan memilih seluruh siswa dalam satu kelas yang dipilih dengan teknik intact group. Alat pengumpul data yang digunakan berupa tes diagnostik berbentuk pilihan ganda dengan alasan terbuka tentang fluida. Tes terdiri dari 12 soal yang diujikan pada saat pretest dan posttest.

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 1783 Mahasiswa yang mengalami miskonsepsi diidentifikasi dari jawaban tes diagnostik yang berbentuk pilihan ganda dengan alasan terbuka. Mahasiswa tidak mengalami miskonsepsi jika pilihan jawaban dan alasan yang dikemukakan benar, selain itu mahasiswa dianggap mengalami miskonsepsi Untuk menguji hipotesis virtual laboratory dapat mereduksi miskonsepsi, maka dilakukan uji McNemar. Uji ini dapat dipakai untuk mengetahui signifikansi perubahan dengan rancangan penelitian before after yang datanya berbentuk nominal atau diskrit (Sugiyono, 2009). Hasil Penelitian Secara deskriptif penurunan kuantitas miskonsepsi dilakukan dengan menghitung selisih rata-rata persentase miskonsepsi mahasiswa pada saat pretest dan posttest. Rata-rata persentase miskonsepsi mahasiswa pada saat pretest dan posttest disajikan dalam gambar 1. Persentase 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 PRETEST POSTEST REDUKSI Gambar 1 Rata-rata persentase miskonsepsi mahasiswa sebelum dan setelah penerapan virtual laboratory. Berdasarkan Gambar 1 secara umum setelah pembelajaran terjadi penurunan kuantitas miskonsepsi. Pada saat pretest rata-rata persentase yang mengalami miskonsepsi sebesar 42,20%, sedangkan pada saat posttest rata-rata persentase yang mengalami miskonsepsi sebesar 8,49%. Hasil ini menunjukkan terjadi reduksi miskonsepsi sebesar 33,71%.

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 1784 Secara deskriptif penurunan miskonsepsi juga terjadi pada semua konsep. Rata-rata persentase miskonsepsi mahasiswa pada saat pretest dan posttest pada setiap konsep tentang fluida disajikan pada Gambar 2. 60 50 40 30 20 10 0 I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 PRETEST POSTTEST REDUKSI Gambar 2. Rata-rata persentase miskonsepsi mahasiswa tiap indikator soal Keterangan: Konsep 1 (K1) : Hubungan kedalaman dengan tekanan hidrostatis Konsep 2 (K2) : Hubungan massa jenis dengan tekanan hidrostatis Konsep 3 (K3) : Hubungan tekanan hidrostatis di dua wadah yang berhubungan pada kedalaman yang sama Konsep 4 (K4) : Pengaruh objek yang dimasukan ke dalam fluida terhadap tekanan hidrostatis pada fluida tersebut Konsep 5 (K5) : Hubungan kecepatan alir fluida dengan luas penampang Konsep 6 (K6) : Hubungan kecepatan alir fluida dengan tekanan Konsep 7 (K7) : Hubungan jarak lintasan fluida yang keluar dari wadah dengan massa jenis fluida Konsep 8 (K8) : Hubungan jarak lintasan fluida yang keluar dari wadah dengan ketinggian tower tempat wadah diletakan Konsep 9 (K9) : Hubungan tinggi tower dengan tekanan hidrostatis Berdasarkan Gambar 2 dapat diidentifikasi bahwa seluruh konsep yang diujikan pada konsep fluida mengalami miskonsepsi. Untuk setiap konsep dalam fluida rata-rata persentase miskonsepsi pada saat posttest lebih kecil dibandingkan dengan pretest. Hal ini menunjukan terjadi

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 1785 penurunan kuantitas miskonsepsi setelah virtual laboratory diterapkan. Reduksi miskonsepsi tertinggi terjadi pada konsep hubungan jarak lintasan fluida yang keluar dari wadah dengan ketinggian tower tempat wadah diletakkan (K8), sedangkan reduksi miskonsepsi terendah terjadi pada konsep pengaruh objek yang dimasukan ke dalam fluida terhadap tekanan hidrostatis pada fluida tersebut (K4). Uji McNemar juga dilakukan pada tiap konsep tentang fluida untuk menentukan signifikansi perubahan miskonsepsinya. Hasil uji McNemar tiap konsep pada fluida disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Rekapitulasi uji McNemar tiap konsep pada fluida No Konsep Nomor A B C D χ 2 Fluida Soal 1 K1 1 1 31 1 9 6,44 2 K2 2 0 29 3 10 8,10 3 K3 3 1 28 3 10 7,40 4 K4 4,5,6,7 3 129 3 33 28,48 5 K5 8 1 28 1 12 9,33 6 K6 9 0 25 2 15 13,06 7 K7 10 1 26 1 14 11,29 8 K8 11 0 22 3 17 15,06 9 K9 12 1 26 1 14 11,29 Keterangan: A = Mahasiswa yang paham konsep pada pretest, dan miskonsepsi pada posttest B = Mahasiswa yang paham konsep pada pretest dan posttest C = Mahasiswa yang miskonsepsi pada pretest dan posttest D = Mahasiswa yang miskonsepsi pada pretest, dan paham konsep pada posttest Berdasarkan hasil uji McNemar pada tabel 4.1 diperoleh untuk semua konsep fluida x 2 hitung lebih besar dari x 2 tabel(3,84 dengan taraf signifikansi 5%) maka H a diterima. Hasil ini menunjukkan penerapan virtual laboratory secara signifikan dapat mereduksi miskonsepsi mahasiswa tiap konsep fluida. Pembahasan Secara keseluruhan berdasarkan hasil uji McNemar untuk semua butir soal diperoleh x 2 hitung lebih besar dari x 2 tabel (3,84 dengan taraf signifikansi 5%). Hasil ini menunjukkan penerapan virtual laboratory dapat mereduksi miskonsepsi mahasiswa. Melalui kegiatan virtual laboratory mahasiswa dapat

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 1786 memanipulasi data, mengumpulkan data, menganalisis data dan mengambil keputusan. Dalam simulasi mahasiswa menemukan data yang berbeda dengan yang mereka pikirkan (prediksi), maka mahasiswa akan mengalami konflik dalam pikirannya (konflik kognitif). Hasil simulasi yang bertentangan dengan konsepsi awal mahasiswa yang diulang berkali-kali akan menghasilkan perubahan konsepsi dalam dirinya (Suparno, 2005). Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat mengatasi miskonsepsi adalah pembelajaran yang melibatkan peran aktif peserta didik dalam pembelajaran (Tarakegn, 2009), hal ini dapat dilakukan melalaui kegitan virtual lab (Jimoyiannis dan Komis, 2000, Zacharia dan Anderson dalam Richards, 2010). Selain itu kegiatan virtual lab dapat digunakan untuk memperbaiki dan mengkonfrontasi miskonsepsi (Hewson, Tao, dalam Jimoyiannis dan Komis, 2000) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tidak semua konsepsi mahasiswa yang keliru dapat diperbaiki. Salah satu faktor penyebab tidak semua miskonsepsi dapat diperbaiki karena pada saat kegiatan virtual lab interaksi dosen dengan mahasiswa dirasakan kurang. Interaksi yang kurang dikarenakan banyaknya jumlah kelompok yang harus diakomodasi, sehingga tidak semua kebutuhan mahasiswa terpenuhi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Berg (1991) kunci untuk perbaikan konsepsi yang keliru adalah interaksi dengan peserta didik. Selain itu berdasarkan hasil observasi ada beberapa mahasiswa yang kurang berperan aktif dalam kelompoknya. Reduksi miskonsepsi terendah terjadi pada konsep 4 (K4): Pengaruh objek yang dimasukan ke dalam fluida terhadap tekanan hidrostatis pada fluida tersebut sebesar 6,42 %. Hal ini mungkin disebabkan karena soal yang digunakan pada konsep ini lebih banyak dibandingkan dengan soal yang digunakan pada konsep lain. Selain itu soal yang diujikan relatif lebih kompleks dibandingkan dengan soal yang lain khususnya tentang tekanan hidrostatis. Temuan ini didukung oleh Osborne dan Freyberg, gilbert dan Watss dalam Berg (1990) yang menyatakan soal-soal yang sederhana dapat dikerjakan, tetapi dengan soal yang relatif lebih sulit miskonsepsi muncul lagi. Reduksi miskonsepsi tertinggi terjadi pada konsep 8 (hubungan jarak lintasan fluida yang keluar dari wadah dengan ketinggian tower tempat wadah diletakan). Tingginya reduksi miskonsepsi pada konsep ini dikarenakan pada virtual lab disajikan fenomena air yang keluar dari tangki yang ketinggiannya tower dapat dimanipulasi (diubah ketinggiannya). Melalui virtual lab mahasiswa dapat mengdidentifikasi hubungan jarak lintasan fluida yang keluar dari wadah dengan ketinggian tower tempat wadah diletakan dan membuat kesimpulan yang tepat.

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 1787 Kesimpulan dan Saran Berdasarkan data hasil penelitian, pengolahan data, analisis data dan pembahasan data maka dapat disimpulkan penerapan virtual laboratory dapat mereduksi miskonsepsi tentang fluida yang dialami mahasiswa sebesar 33,71%. Reduksi miskonsepsi tertinggi terjadi pada hubungan jarak lintasan fluida yang keluar dari wadah dengan ketinggian tower tempat wadah diletakkan sebesar 50,00% dan reduksi miskonsepsi terendah terjadi pada konsep pengaruh objek yang dimasukan ke dalam fluida terhadap tekanan hidrostatis pada fluida tersebut sebesar 6,43%. Uji McNemar menunjukkan penerapan virtual laboratory secara signifikan dapat mereduksi miskonsepsi mahasiswa tiap konsep fluida. Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk mereduksi miskonsepsi yang dialami mahasiswa antara lain: tes diagnostik sebaiknya diberikan pada setetiap pertemuan, agar miskonsepsi yang masih bertahan dapat diidentifikasi dan diminimalisir, sehingga tidak menjadi penyebab miskonsepsi tentang konsep yang dipelajari pada pertemuan selanjutnya; jumlah soal pada tes diagnostik untuk setiap konsep sebaiknya disusun secara proporsional sehingga menghasilkan perbandingan reduksi miskonsepsi antar konsep yang lebih valid; kegiatan virtual laboratory sebaiknya dilakukan tutorial terlebih dahulu sebelum kegiatan praktikum dilakukan agar waktu yang digunakan lebih efektif; bagi penelitian selanjutnya dapat menggunakan kombinasi real laboratory dan virtual laboratory untuk mereduksi miskonsepsi. Referensi Berg, V. D. (1991). Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga: UKSW Dilber, R. dan Duzgun, B. (2008). Effectiveness of Analogy on Students Success and Elimination of Misconceptions.Latin American Journal of Physics Education. 2, (3), 174-183 Finkelstein, N. D, et al (2005). When Learning About the Real World is Better Done Virtually: A Study of Substituting Computer Simulations for laboratory Equipment. Physical Review Special Topics-Physics Education Research 1, 010103 Jimoyiannis, A dankomis, V. (2001). Computer Silulations In Physics Teaching and Learning: A Case Study On Students Understanding of Trajectory Motion. Computers and Education. 36, 183-204 McDermott, L.C dan Shaffer, P.S, (1992). Research As A Guide For Curriculum Development: An Example From Introductory Electricity. Part I: Investigation of Student Understanding. American Journal of Physic. 60, (11), 994-1003

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 1788 McKagan, et al (2008). Developing and Researching PhET Simulation for Teaching Quantum Mechanics. Physics Education Technology Journal.www.colorado.edu/istem/pdfs/QMsims.pdf [19 Oktober 2012] Richards, D. S (2010). A Case Study of Students Conceptions On Electromagnetic Induction While Viewing A series of Video, Animations, and Interactive Simulations. Disertasi Doktor pada The Graduate School College of Education The Pennsylvania State University: tidak diterbitkan Sugiyono. (2009).Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suparno, P (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo Suhandi, A. dkk. (2008). Efektivitas Penggunaan Media Simulasi Virtual Pada Pendekatan Pembelajaran Konseptual Interaktif Dalam Meningkatkan Pemhaman Konsep dan Meminimalkan Miskonsepsi. Laporan Penelitian Hibah Kompetitif UPI. Bandung: FMIPA UPI Tarakegn, G. (2009). Can Computer Simulations Substitute Real Laboratory Apparatus? Latin American Journal of Physics Education. 3, (3), 506-517 Wenning, C.J. (2008). Dealing More Effectively With Alternative Conceptions In Science. Journal of Physics Teacher Education Online. 5, (1), 11-19 Zacharia, Z.C danconstantinou, C. P. (2008). Comparing the Influence of Physical and Virtual Manipulatives in the Context of The Physics by Inquiry Curriculum: The Case of Undergraduate students Conceptual Understanding of Heat and Temperature. American Journal of Physic. 76, (4&5), 425-430