DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PENGELOLAAN SAMPAH BANDARA HASANUDDIN. Yemima Agnes Leoni 1 D Mary Selintung 2 Irwan Ridwan Rahim 3 1

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 2.1 organik dan anorganik

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

BAB III STUDI LITERATUR

MAKALAH PROGRAM PPM. Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan Sampah Yang Baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

BAB I PENDAHULUAN. dan kualitas sampah yang dihasilkan. Demikian halnya dengan jenis sampah,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang belum bisa ditangani dengan tuntas, terutama dikota-kota besar. Rata-rata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan pembangunan dalam suatu wilayah memiliki peran penting dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

POTENSI PENERAPAN PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA NGENEP KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS. tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

WALIKOTA PROBOLINGGO

PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS)

Kajian Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Secara Terpadu Di Kampung Menoreh Kota Semarang. Tugas Akhir

kotak turun 4. Berapa persen air tawar (freshwater) dari seluruh total air di bumi? Jawaban : Kurang lebih 4%.

Ular Tangga Air Minum dan Sanitasi merupakan permainan yang disusun untuk meningkatkan kepedulian tentang pentingnya menjaga lingkungan.

BUPATI POLEWALI MANDAR

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.

KAJIAN VOLUME SAMPAH DI KOTA KEDIRI ( Lokasi TPA Klotok )

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

TEKNIK PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA PIYUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENGELOLAAN LIMBAH PADAT *) Oleh : Suhartini **) Abstrak

SAMPAH SEBAGAI SUMBER DAYA

1. Pendahuluan ABSTRAK:

BAB II. DAUR ULANG SAMPAH BOTOL PLASTIK

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KONSEPSI PENANGANAN SAMPAH PERKOTAAN SECARA TERPADU BERKELANJUTAN *)

POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

III. METODOLOGI PENELITIAN

MAKALAH PENGOLAHAN SAMPAH KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. sampah yaitu dari paradigma kumpul angkut buang menjadi pengolahan yang

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Model

BAB I. PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Limbah padat atau sampah padat merupakan salah satu bentuk limbah

BAB I PENDAHULUAN. berwarna hitam merupakan salah satu jenis plastik yang paling banyak beredar di

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN

BAB IV HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari developer Perumahan Cendana

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

TENTANG LIMBAH PADAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai program yang relevan. Peningkatan kualitas lingkungan terdiri dari berbagai

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

LAMPIRAN KISI-KISI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF

VI. PENGELOLAAN, PENCEMARAN DAN UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH PASAR

Transkripsi:

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR A. Latar Belakang Masalah Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan kausal gejala-gejala muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi, baik yang fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup serta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah (Bintarto, 1984). Disiplin ilmu geografi mempunyai cakupan obyek kajian yang luas mencakup fenomena alam dan manusia, dan keterkaitan kedua fenomena tersebut. Salah satu yang menjadi objek kajian tentang masalah lingkungan, terutama masalah sampah padat. Sumber utama penghasil sampah adalah manusia. Adanya aktifitas manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari berdampak pada peningkatan produksi sampah yang dihasilkan oleh manusia. Sampah dalam kehidupan manusia selalu dianggap sebagai suatu hal yang buruk, kotor, bahkan jorok. Ini terjadi karena sampah merupakan hasil samping yang kurang bermanfaat dari suatu produk. Keberadaannya bukan semata-mata karena monopoli negara berkembang yang memacu proses pembangunan dengan industrialisasinya, tetapi negara maju pun mengalami perang untuk mengatasi masalah sampah. Pertambahan penduduk yang kurang terkontrol, faktor sosial budaya masyarakat setempat pun jadi sebab masalah sampah menjadi menumpuk (Komarudin, 1990:247). Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup (2003) sampah merupakan sisa suatu usaha atau kegiatan yang berwujud padat maupun cair berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai dan dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga dibuang ke Lingkungan. Bintarto (1983) mengemukakan bahwa sampah merupakan salah

satu penyebab rusaknya lingkungan. Tidak dapat dipisahkan dari penduduk tepatnya aktifitas penduduk sebagai produsennya. Penanganan sampah yang baik di lingkungan masyarakat dan di TPA akan mengurangi dampak yang negatif terhadap lingkungan, sehingga perlu adanya suatu rangkaian proses bagaimana sampah yang dihasilkan dapat di kelola menjadi sampah yang lebih ramah lingkungan dan bahkan dimanfaatkan lagi untuk kegunaan yang lain. Melalui pengelolaan sampah yang baik akan menghsilkan barang-barang ekonomis yang tinggi dan kreatif. Faktor manusia pun juga akan lebih baik, demikian pula dengan kesejahteraan. Masyarakat akan memiliki kegiatan positif berkaitan dengan pemberdayaan sampah. Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sangatlah penting bagi proses pengolahan sampah ke tahap berikutnya. Sampah kalau tidak diolah dengan baik akan mengganggu lingkungan, karena akan menimbulkan bau dan tempat bersarangnya lalat. Jika musim hujan tiba sampah akan tercampur dengan air kemudian akan meresap kedalam tanah yang akan mencemari air dan mencemari tanah yang ada dilingkungan sekitar. Maka dari itu perlu adanya pengolahan yang baik di TPA untuk mengurangi berbagai dampak negatif yang ada dan bisa bermanfaat bagi masyarakat. A. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang dapat menjadi ancaman bagi kehidupan manusia. 2. Letak suatu TPA sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat disekitarnya.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan Identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Dengan sistem apa saja pengelolaan sampah di TPA Sukosari? 2. Bagaimana dampak keberadaan TPA Sukosari terhadap lingkungan masyarakat sekitar? C. Tujuan Penelitian Setiap penelitian mempunyai tujuan yang akan dicapai sesuai dengan pokok permasalahan yang telah diungkapkan di atas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : Ingin mengetahui dengan sistem apa saja cara pengelolaan sampah di TPA Sukosari dan bagaimana dampak keberadaan TPA tersebut terhadap lingkungan skitarnya? D. Manfaat Penelitian 1. Sebagai syarat untuk menempuh ujian akhir tingkat Sarjana (S1) pada program studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. 2. Sebagai pengertian dan tambahan ilmu bagi peneliti sehingga akan menambah wawasan. 3. Diharapkan untuk informasi bagi orang yang memerlukan dengan adanya penelitian ini. E. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian sampah Sampah adalah sisa konsumsi dari kegiatan manusia sehari-hari yang berbentuk padat. Sampah dalam bentuk banyak dan tidak terkelola dengan baik akan menjadi masalah bagi kesehatan manusia. Selain dari baunya

yang tidak sedap dan mengganggu pandangan, sampah juga menjadi sumber penyakit, penyebab banjir, dan sebagainya. Selain itu sampah secara terus menerus mengalami peningkatan jumlah tanpa diimbangi oleh penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk pengelolaan sanpah tersebut (Sulistinah, 2004:479) Sampah menurut Hadiwiyito (dalam Kuncoro Sejati, 2006:13-15) menyatakan bahwa sampah dapat digolongkan menjadi 7 macam yaitu antara lain ; a. Sampah berdasarkan asalnya terdiri dari 1. Sampah rumah tangga yaitu sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga termasuk sampah dari asrama, rumah sakit, hotel dan kantor, 2. Sampah industri 3. Sampah pertanian termasuk sampah perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan, 4. Sampah perdagangan, misalnya sampah pasar dan sampah toko, sampah dari hasil aktivitas pembangunan, 5. Sampah jalan raya. b. Sampah berdasarkan penggolonganya terbagi menjadi 2 jenis yaitu 1. Sampah seragam. Sampah hasil kegiatan industri umumnya termasuk dalam golongan ini. Sampah dari kantor sering hanya terdiri atas kertas, karton, kertas karbon, dan semacamnya yang masih tergolong seragam atau sejenis. 2. Sampah campuran. Misalnya, sampah yang berasal dari pasar atau sampah dari tempattempat umum yang sangat beraneka ragam dan bercampur menjadi satu. c. Sampah berdasarkan bentuknya terbagi menjadi 3 jenis yaitu 1. Sampah padatan (solid), misalnya daun, kertas, karton, kaleng, plastik, dan logam 2. Sampah cairan (termasuk bubur), misalnya bekas air pencuci, bekas cairan yang tumpah, tetes tebu, dan limbah industri yang cair. 3. Sampah berbentuk gas, misalnya karbondioksida, amonia, H2S, dan lainnya.

d. Sampah berdasarkan lokasinya terbagi menjadi 2 yaitu,1. Sampah kota (urban) yang terkumpul dikota-kota besar.2. sampah daerah yang terkumpul di daerah-daerah luar perkotaan. e. Sampah berdasarkan proses terjadinya terdiri dari, 1. Sampah alami, ialah sampah yang terjadinya karena proses alami. Misalnya rontokan dedaunan. 2. Sampah nonalami, ialah sampah yang terjadi karena kegiatan manusia. Misalnya plastik dan kertas. f. Sampah berdasarkan sifatnya terdiri dari, 1. Sampah organik,terdiri atas dedaunan, kayu, tulang, sisa makanan ternah, sayur, dan buah. Sampah ini mudah didegradasi oleh mikroba sehingga sulit untuk diuraikan. g. Sampah berdasarkan jenisnya terdiri dari 1. Sampah makanan, 2. Sampah kebun/pekarangan, 3. Sampah kertas, 4. Sampah plastik,karet, dan kulit, 5. Sampah kain, 6. Sampah kayu, 7. Sampah logam, 8. Sampah gelas dan keramik, 9. Sampah abu dan debu. 2. Pengelolaan sampah Pengelolaan sampah menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup (2006) merupakan kegiatan yang terdiri atas pengurangan, Pemilahan, Pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan, pengolahan sampah. Pengelolaan sampah memiliki 2 konsep yaitu pengurangan sampah dengan cara 3R (reduce, reuse, recycle) dan penanganan sampah itu sendiri (seperti proses pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir). Pengelolaan Sampah mempunyai tujuan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Hal ini sangat diperlukan masyarakat melindungi dari gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh adanya pengelolaan sampah mulai dari proses pengumpulan, pengangkutan sampai ketempat pembuangan akhir (TPA). Beberapa metode yang terkait dengan pengelolaan sampah seperti dibakar, ditanam, dibuang kedalam bak sampah ataupun didaur ulang.

Sampah yang tidak terkelola secara baik dapat menimbulkan berbagai permasalahan, khususnya dari aspek kesehatan, dilingkungan tempat tinggal. Dampak yang ditimbulkan oleh adanya pengelolaan sampah yang kurang baik yaitu salah satunya berpotensi untuk menjadi sumber tempat perkembangan bibit penyakit (reservoir) (Ehlers and Steal 1958, dalam Sugiyarti). Pada umumnya media yang baik untuk perkembangbiakan vektor penyakit bahkan dapat menjadi agen suatu penyakit. Sampah sebagai reservoir, misalnya untuk penyakit tetanus, botulisme, antrax, askarodis, dsb. Sampah juga dapat sebagai media perkembangbiakan vektor penyakit seperti, tikus, lalat, dan kecoak. 3. Pengertian dampak Pengertian Dampak secara umum, dalam hal ini adalah segala sesuatu yang ditimbulkan akibat adanya sesuatu. Dampak itu sendiri juga bisa berarti, konsekwensi sebelum dan sesudah adanya sesuatu. F. Kerangka Berfikir Sampah berasal dari rumah tangga,pasar, kegiatan industri, jalan raya dan sebagainya setelah terkumpul di Tempat Pembuangan Sementara kemudian diangkut oleh truk untuk dipindahkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kemudian setelah sampai di TPA sampah tersebut akan diolah oleh petugas TPA. Hasil dari pengolahan tersebut yang nantinya akan menunjukan dampak terhadap lingkungan dan masyarakat. ASAL SAMPAH PENGOLAHAN SAMPAH OUTPUT SAMPAH DAMPAK POSITIF NEGATIF

G. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Hipotesis dapat dipahami sebagai pegangan dalam menentukan arah penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah keberadaan TPA berdampak positif terhadap lingkungan. H. Metode Penelitian 1. Tempat dan waktu Penelitian a) Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TPA Sukosari dan di Desa Sukosari kecamatan jumantono kabupaten Karanganyar. b) Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan dari bulan oktober sampai november. 2. Subyek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah penduduk swkitar TPA, apabila populasi diambil semua sbg subyrk. Apabila populasi > 100 maka sample diambil antara 10% sampai 25%. Obyek dalam penelitian ini adalah sampah yang diteliti. Item kues/angket yang ditanyakan adalah dampakdampak baik positif maupun negatif. Kalau subyek (responden) jawabannya hanya positifnya berarti hipotesis diterima < TPA berdampak positif/bermanfaat bagi masyarakat. 3. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu yang pertama adalah mengadakan pengamatan secara langsung dilapangan (observasi). Tujuan dilakukan observasi tersebut untuk mengetahui secara langsung cara pengelolaan sampah di TPA. Selain itu juga untuk memperoleh informasi awal dalam kaitannya untuk penentuan daerah sampel. Metode yang kedua yaitu dokumentasi merupakan penggunaan data-data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kebersihan Perkotaan (DKP). Kemudia data jumlah penduduk dan Kknya di kantor pemerintah desa yang menjadi sampel.

Metode yang ketiga yaitu dengan metode wawancara secara langsung dengan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (questioner). Tujuan dengan menggunakan metode ini yaitu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan terkait dengan obyek penelitian. I. Metode Analisis Data Dalam rangka mencapai tujuan penelitian, diperlukan analisis terhadap data sebagai suatu upaya selidik taat kaidah untuk mengetahui penyebab dan bagaimana duduk perkara dari data-data yang telah terkumpul. Penelitian ini difokuskan pada cara pengolahan sampah di TPA dan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya, dengan menggunakan metode kualitatif.