BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seperti pendapat Kridalaksana (1982: 17) bahwa bahasa (language)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, bahasa Indonesia semakin berkembang. Dalam penelitiannya

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN SMS PADA RUBRIK GAUL DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI DESEMBER-JANUARI 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi menjadi sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu tidak akan pernah luput dari komunikasi antarsesama, baik

BAB I PENDAHULUAN. dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasa. Bahasa sebagai alat yang digunakan untuk berkomunikasi.

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat pemakai bahasa memiliki kesepakatan bersama mengenai

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan berpengaruh terhadap sistem atau kaidah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa

BAB I PENDAHULUAN. disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang disebut

ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK SEKANAK DESA TINJUL KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. system tulisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007: 90,

BAB I PENDAHULUAN. Proses morfologi memunyai tugas untuk membentuk kata. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Morfologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut. Sebuah kata dalam suatu bahasa dapat berupa simple word seperti table, good,

OBJEK LINGUISTIK = BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari ilmu linguistik. Cabang-cabang ilmu linguistik tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. Itulah yang kemudian dituangkan dalam media komunikasi, baik berupa media massa cetak

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

BAB I PENDAHULUAN. Pemerolehan bahasa merupakan periode seorang individu memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu alat komunikasi pada manusia untuk menyatakan

PENDAHULUAN. Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB 3 OBJEK LINGUISTIK : BAHASA. Linguistik adalah ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

BAB VII KESIMPULAN. penyerapan mengalami penyesuaian dengan sistem bahasa Indonesia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan ide,

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan. Akan tetapi penelitian tentang interferensi bahasa telah banyak dilakukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif yang disajikan oleh majalah Oto Plus. Majalah ini terbit setiap

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengucapan bunyi bahasa sebagai alat interaksi penting bagi

BAB l PENDAHULUAN. mengalami perkembangan seiring dengan pengguna bahasa. Bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Campur kode adalah percampuran antara dua bahasa atau lebih dalam

I. PENDAHULUAN. antaranggota masyarakat (Keraf, 1984: 17). Dengan menggunakan bahasa,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Di antara keempat kegiatan berbahasa tersebut, menulis

BAB I PENDAHULUAN. untuk pemersatu antarsuku, bangsa dan budaya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki arti penting bagi kehidupan manusia yang ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut KBBI kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan, yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Interferensi terjadi pada masyarakat tutur yang memiliki dua bahasa atau

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri di dalam masyarakat,

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. dari pembicaraan orang dan umumnya mengenai objek-objek dan kejadiankejadian.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa yang berkembang di masyarakat sangat beragam. Ragam

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, tiap suku bangsa mendiami daerah tertentu.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi utama dalam kehidupan sosial. Dengan bahasa anggota masyarakat menyampaikan pikiran untuk melakukan kontak sosial. Bahasa juga digunakan untuk bertukar informasi antar anggota masyarakat. Seperti pendapat Kridalaksana (1982: 17) bahwa bahasa (language) adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. Dalam berkomunikasi, masyarakat tidak hanya menggunakan bahasa lisan, tetapi juga menggunakan bahasa tulis. Salah satu media yang digunakan untuk bertukar informasi adalah surat kabar. Surat kabar berfungsi menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai kejadian-kejadian yang ada di masyarakat. Bahasa yang digunakan pada surat kabar biasanya berupa bahasa Indonesia baku, namun tidak tertutup kemungkinan juga digunakan bahasa selain bahasa Indonesia baku. Bahasa daerah dan bahasa asing juga sering digunakan dalam surat kabar. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan pembaca. Surat kabar yang menggunakan bahasa selain bahasa Indonesia salah satunya adalah Radar Banyumas. Surat kabar ini menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa dialek Banyumas. Penggunaan bahasa Jawa dialek Banyumas antara lain bertujuan untuk membangkitkan minat masyarakat Jawa daerah Banyumas untuk membaca surat kabar, khususnya surat kabar Radar Banyumas. Masyarakat 1

2 Jawa Tengah, khususnya masyarakat daerah Banyumas, termasuk masyarakat yang bilingual. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat tersebut menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Dalam proses komunikasi masyarakat Jawa menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Jawa sebagai bahasa daerah. Ketika berkomunikasi dalam lingkup nasional mereka menggunakan bahasa Indonesia, dan dalam lingkup daerah mereka menggunakan bahasa Jawa. Dalam proses memperoleh informasi, masyarakat dituntut untuk membaca. Tuntutan tersebut tidak hanya menyangkut kemampuan, tetapi juga minat baca. Untuk membangkitkan minat baca masyarakat Jawa yang bilingual, media massa juga ikut berperan serta di dalamnya. Dari berbagai jenis media, baik media cetak maupun elektronik yang ada, dalam penelitian ini peneliti memilih objek kajiannya berupa surat kabar. Surat kabar yang dijadikan sebagai sasaran penelitian merupakan surat kabar Radar Banyumas. Dari surat kabar Radar Banyumas yang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa peneliti menemukan suatu fenomena. Fenomena yang peneliti temukan yaitu pada kata ngomong berbicara terbentuk dari kata dasar omong dan ater-ater anuswara. Ater-ater anuswara atau nasal /N/ dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan. Berdasarkan fenomena yang peneliti temukan, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai imbuhan atau afiks dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Kajian tersebut mengenai bentuk fungsi dan makna, apakah afiksafiks tersebut memiliki persamaan dan perbedaan. Dari surat kabar dan fenomena yang peneliti temukan, peneliti akan meneliti persamaan dan perbedaan afiks dalam bahasa Indonesia dan afiks dalam bahasa Jawa. Peneliti menggunakan surat kabar

3 Radar Banyumas karena pada surat kabar Radar Banyumas digunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Sehingga Radar Banyumas dapat digunakan sebagai objek penelitian. Pada surat kabar Radar Banyumas terdapat berbagai macam rubrik, di antaranya rubrik Edutainment dan rubrik Mblaketaket. Kedua rubrik tersebut menjadi sasaran penelitian karena pada rubrik tersebut terdapat penggunaan afiks bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Untuk afiks bahasa Indonesia peneliti memilih rubrik Edutaintment karena rubrik tersebut menggunakan bahasa Indonesia baku. Dalam hal ini peneliti hanya membatasi ruang lingkup penelitian pada penggunaan bahasa baku. Untuk afiks bahasa Jawa, diambil rubrik Mblaketaket karena rubrik tersebut adalah satu-satunya rubrik yang menggunakan bahasa Jawa. Peneliti merupakan anggota masyarakat Jawa yang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa dalam berkomunikasi. Bahasa Indonesia digunakan untuk berkomunikasi secara formal, bahasa Indonesia juga merupakan bahasa yang dipelajarai secara formal oleh peneliti. Sedangkan bahasa Jawa digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari dan tidak dipelajari secara formal. Sebagai penutur asli bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, peneliti mengetahui bahasa Indonesia dan bahasa Jawa memiliki persamaan dan perbedaan, khususnya pada bidang morfologi. Persamaannya yaitu sama-sama memiliki afiks dan perbedaanya, yaitu afiks-afiks dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa baik dari segi bentuk, maupun dari segi fungsi dan makna memiliki perbedaan. Kridalaksana (1982: 2) berpendapat bahwa afiks atau imbuhan memiliki pengertian sebagai satuan linguistik yang berbentuk morfem terikat yang diimbuhkan pada bentuk lain membentuk sebuah kata baru dan mengubah makna

4 kata tersebut. Afiks memiliki peran penting karena kehadiran afiks pada sebuah kata dasar akan menghasilkan suatu bentuk kata yang baru dengan makna gramatikal tertentu. Karena peranan penting afiks pada pembentukan kata, peneliti akan membandingkan afiks bahasa Indonesia dan bahasa Jawa yang terdapat pada rubrik Edutaintment dan rubrik Mblaketaket dalam surat kabar Radar Banyumas. Perbandingan tersebut meliputi bentuk, fungsi dan makna. Karena bahasa Indonesia dan bahasa Jawa masih dalam satu wilayah, sehingga dimungkinkan kedua bahasa tersebut memiliki persamaan dan perbedaan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalahnya yaitu: 1. Bagaimanakah bentuk, fungsi, dan makna afiks bahasa Indonesia pada rubrik Edutaintment, dalam surat kabar Radar Banyumas edisi Januari 2016? 2. Bagaimanakah bentuk, fungsi, dan makna afiks bahasa Jawa pada rubrik Mblaketaket, dalam surat kabar Radar Banyumas edisi Januari 2016? 3. Bagaimanakah persamaan dan perbedaan bentuk, fungsi, dan makna afiks bahasa Indonesia dan afiks bahasa Jawa pada rubrik Edutaintment dan Mblaketaket, dalam surat kabar Radar Banyumas edisi Januari 2016? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini yaitu: 1. Mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna afiks bahasa Indonesia pada rubrik Edutaintment, dalam surat kabar Radar Banyumas edisi Januari 2016. 2. Mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna afiks bahasa Jawa pada rubrik Mblaketaket, dalam surat kabar Radar Banyumas edisi Januari 2016.

5 3. Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan bentuk, fungsi, dan makna afiks bahasa Indonesia dan afiks bahasa Jawa pada rubrik Edutaintment dan Mblaketaket, dalam surat kabar Radar Banyumas edisi Januari 2016. D. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua manfaat, yaitu manfaat secara teoretis dan manfaat praktis. 1. Secara teoretis, penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan dan menambah referensi pada penelitian bahasa bidang morfologi khususnya mengenai bentuk, fungsi, dan makna afiks dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. 2. Secara praktis, penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan berbagai penelitian mengenai afiks, khususnya mengenai afiks dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa pada bentuk, fungsi, serta makna afiks.