BAB IV PENUTUP. sebelumnya, tentang gending Gaya Yogyakarta yang diangkat sebagai materi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENUTUP. Yogyakarta khususnya gending-gending soran, agar terus dikaji dan digali, baik oleh

GARAP REBAB GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN LADRANG LANGEN SUKA LARAS SLENDRO PATET SANGA

BAB IV KESIMPULAN. didapat beberapa kesimpulan mengenai pancer. Tabuhan pancer yang selama ini

BAB IV KESIMPULAN. menyajikan salah satu tafsir garap rebab Gending Peksi Bayak laras slendro

BAB IV PENUTUP. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa latar belakang proses

GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN

BAB IV PENUTUP. pelestarian dan keberlangsungan seni karawitan. Pada gending tengahan dan

GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN LADRANG LANGEN SUKA LARAS SLENDRO PATHET SANGA

BAB IV PENUTUP. sesuai untuk penggalian gending-gending tradisi Gaya Yogyakarta. Bagi

BAB IV PENUTUP. patalon. Unsur yang menjadi ciri khas dari penyajian gending patalon adalah

TABUHAN PANCER PADA KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA: SEBUAH KAJIAN MUSIKAL

BAB IV PENUTUP. Adapun rangkaian struktur komposisi yang disajikan yaitu Lagon Wetah laras

GARAP BONANG BARUNG GENDING BEDHAYA LARAS PELOG PATHET BARANG KENDHANGAN MAWUR

BAB IV PENUTUP. disimpulkan bahwa gending-gending bentuk lancaran karya Ki Tjokrowasito

BAB IV PENUTUP. Sejak diciptakan pada tahun 2008, keberadaan. Saraswati dalam Sidang Senat Terbuka ISI Yogyakarta. Hal ini memberikan

BAB IV KESIMPULAN. memiliki cengkok sindhenan yang unik terdapat pada cengkok sindhenan

BAB IV KESIMPULAN. tahun 2012 lomba karawitan se-kabupaten klaten.

BAB IV PENUTUP. Peran karawitan dan acara pernikahan di Keraton Yogyakarta menjadi

PADA KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA: SUATU KAJIAN MUSIKAL

GARAP GENDING NGLENTHUNG, GLOMPONG, LAYUNG SETA DAN AYAK-AYAK BAGELEN

GARAP GENDING LONTHANG, JATIKUSUMA, RENYEP DAN LUNG GADHUNG

GARAP KENDHANGAN GENDING PATALON LAMBANGSARI LARAS SLENDRO PATET MANYURA VERSI KARAWITAN NGRIPTO LARAS

BAB IV PENUTUP. Komposisi karawitan yang berjudul lakuku merupakan sebuah karya yang. dalam mewujudkan karya komposisi karawitan dengan judul Lakuku.

PADA GAMELAN KYAI KANCILBELIK KERATON SURAKARTA

PENGARUH RESONATOR TERHADAP BUNYI NADA 3 SLENTHEM BERDASARKAN SOUND ENVELOPE. Agung Ardiansyah

BAB IV KESIMPULAN. mengakibatkan perubahan teknik tabuhan pada beberapa instrument bonang

BAB IV PENUTUP. tentang penyimpangan terhadap pola musikal karawitan konvensional.

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA (MANDIRI)

Analisis Tekstual Gending Kethuk 2 Kerep Minggah 4 Laras Slendro Pathet Sanga, Bagian II Kiriman I Nyoman Kariasa, Dosen PS Seni MKarawitan

BAB IV PENUTUP. Banyumas. Jemblung berawal dari dua kesenian rakyat yaitu Muyèn dan Menthièt.

Kendangan Matut. Latar Belakang

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta. Komparasi Gending Ganggong dan Miyanggong Laras pelog patet nem. Susanti 1

IRINGAN KESENIAN THÈTHÈLAN DENGAN CERITA SEDUMUK BATHUK SENYARI BUMI DI TAMAN BUDAYA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: KAJIAN GARAP KARAWITAN.

ANALISIS GARAP GENDING DOLANAN EMPLÈK-EMPLÈK KETEPU LARAS SLENDRO PATET MANYURA ARANSEMEN TRUSTHO. Skripsi

SUWUK GROPAK DALAM KARAWITAN PAKELIRAN WAYANG KULIT GAYA YOGYAKARTA

GARAP KENDHANGAN GENDING PATALON LAMBANGSARI LARAS SLENDRO PATET MANYURA VERSI KARAWITAN NGRIPTO LARAS. Skripsi

BAB IV PENUTUP. Kesenian Incling Krumpyung Laras Wisma di Kecamatan Kokap

GENDHING KARAWITAN: KAJIAN FUNGSI DAN GARAP KARAWITAN GAYA SURAKARTA

KRUMPYUNG LARAS WISMA DI KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO: KELANGSUNGAN DAN PERUBAHANNYA. Skripsi

KARAWITAN. Apa itu KARAWITAN?

BAB IV PENUTUP. dengan penyajian karawitan mandiri atau uyon-uyon. Tidak hanya penyajian

JURNAL TABUHAN SLENTHO

Deskripsi Karawitan Tari Iringan Tari Blantek, Golek Ayun-Ayun, dan Padang Ulan Pada Oratorium Kala Kali Produksi ISI Dps

JURNAL IRINGAN KESENIAN THÈTHÈLAN DENGAN CERITA SEDUMUK BATHUK SENYARI BUMI DI TAMAN BUDAYA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: KAJIAN GARAP KARAWITAN.

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

DASAR-DASAR PENGETAHUAN BELAJAR KARAWITAN UNTUK ANAK SD

ARTIKEL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENINGKATAN KETERAMPILANMEMAINKAN MUSIK KARAWITAN BAGI ANAK-ANAK PADA SANGGAR NOGO KAYUNGYUN

JURNAL KARAWITAN TARI SARASWATI ISI YOGYAKARTA KARYA SUNYATA

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan data yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa slentho

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

RAGAM GARAP GENDING-GENDING LANCARAN KARYA KI TJOKROWASITO. Skripsi

UKDW LATAR BELAKANG. Sebagai tempat wisata dan edukasi tentang alat musik tradisional jawa. Museum Alat Musik Tradisional Jawa di Yogyakarta.

PANCER DALAM KARAWITAN GAYA SURAKARTA

PANGKUR JENGGLENG AYOM-AYEM DI TVRI YOGYAKARTA: SUATU TINJAUAN PENYAJIAN KARAWITAN. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN GARAP GENDING JANGKUNG KUNING

KOMPOSISI IRINGAN TARI SUMUNARING ABHAYAGIRI (SENDRATARI BOKO)

BAB II SINDHÈNAN GENDHING JAKAMULYA DAN LADRANG JANTI LARAS SLENDRO PATHET SANGA

JURNAL KRUMPYUNG LARAS WISMA DI KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO: KELANGSUNGAN DAN PERUBAHANNYA

MARS ISI YOGYAKARTA KARYA SUHARDJONO: SUATU TINJAUAN GARAP MUSIKAL

BAB IV KESIMPULAN. yang tidak melibatkan kesenian lain, lebih khusus lagi hanya disajikan untuk

GARAP KENDHANG: SAMBUL LARAS, KLENTHUNG WINANGUN, SANGAPATI, THUKUL, KARAWITAN, ANGLIR MENDHUNG

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

RICIKAN STRUKTURAL SALAH SATU INDIKATOR PADA PEMBENTUKAN GENDING DALAM KARAWITAN JAWA

14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya

BAB IV PENUTUP. wayang yang digunakan, yaitu wayang kulit purwa dan wayang kulit madya.

PERMAINAN RICIKAN KENONG DALAM KARAWITAN JAWA GAYA SURAKARTA

TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT Variasi

Kiriman Saptono, SSen., Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

CENGKOK SINDHENAN GENDING KUTUT MANGGUNG LARAS SLENDRO PATET MANYURA VERSI NYI TJONDROLOEKITO

BAB I PENDAHULUAN. depan yang lebih baik untuk memperbaiki budaya saat ini. Seperti yang dikatakan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta KENDHANGAN TARI GOLEK LAMBANGSARI

BAB IV PENUTUP. penyebaran kuesioner, maka dapat disimpulkan bahwa penyiaran karawitan pada

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

DAFTAR ISI BAB 2 SEKOLAH MUSIK KARAWITAN LOKANANTA DI SURAKARTA

PROSES BELAJAR SENI KARAWITAN SISWA-SISWI SEKOLAH DASAR NEGERI KASIHAN BANTUL: SEBUAH STUDI KASUS

PAGELARAAN KARAWITAN DI KERATON YOGYAKARTA

Analisis Pola Tangga Nada Gendhing Lancaran Menggunakan Algoritma Apriori

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Ciamis merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki

PENERAPAN TLUTUR DALAM PAKELIRAN WAYANG KULIT GAYA YOGYAKARTA VERSI KI TIMBUL HADIPRAYITNA, KI SUTEDJO, KI SUGATI, DAN KI MARGIONO.

BAB III ANALISIS GARAP SINDHÈNAN GENDHING JAKAMULYA MINGGAH LADRANG JANTI

FUNGSI SENI KARAWITAN DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT JAWA. Oleh : Drs. KARTIMAN, M. Sn. WIDYAISWARA PPPPTK SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA.

Identifikasi Pola Pasangan Notasi Gending Lancaran Berbasis Kemiripan Atribut

UCAPAN TERIMA KASIH...

IDENTIFIKASI FITUR MELODI DALAM MUSIK GAMELAN BERDASARKAN HUBUNGAN ASOSIASI ANTAR-NOTASI

KARAWITAN PAKELIRAN WAYANG KULIT JUM AT KLIWONAN DI PENDAPA KABUPATEN GROBOGAN

Seni Musik Tradisional Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. umumnya memperlihatkan Metalofon, Gambang, Gendeng dan Gong yang

Gamelan, Orkestra a la Jawa

GENDING DALAM PROSESI PANGGIH PENGANTIN G.K.R. HAYU DAN K.P.H. NOTONEGORO DI KERATON YOGYAKARTA

GENDHING. IMBAL: SEBUAH IDE PENCIPTAAN KOMPOSISI MUSIK DALAM PERANGKAT CALUNG Hadi Boediono. ANEKA GARAP LADRANG PANGKUR Sugimin

LOMBA TARI KLASIK DAN KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA Pemudaku Beraksi, Budayaku Lestari TINGKAT SMA/SMK DAN SEDERAJAT SE-DIY 2016

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta MRAYUNG. Oleh: Wahyu Widodo

GARAP KENDHANGAN SARAYUDA GENDHING NGEKSI LARAS KALAJENGAKEN KETAWANG IBU PERTIWI MINGGAH LANCARAN MARI KANGEN LARAS PELOG PATHET NEM

BAGAIMANA BERMAIN GAMELAN

Kiriman Saptono, SSen., Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar.

Rebab Instrumen Gesek Gamelan: Analisis Hubungan Antara Posisi Gesekan dan Komponen Penyusun Sinyal Suara

GARAP LADRANG ELING-ELING PIKUKUH KARYA KI NARTOSABDO

GARAP INSTUMEN GENDER GENDHING HARUM SARI KALAJENGAKEN LADRANG WIRANGRONG KASAMBET PLAYON LASEM LARAS SLENDRO PATHET NEM

Transkripsi:

69 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis paparkan pada bab-bab sebelumnya, tentang gending Gaya Yogyakarta yang diangkat sebagai materi ujian tugas akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 dalam bidang karawitan Kompetensi Penyajian Karawitan. Berbagai penjelasan telah dilakukan mengenai garap gending, penulis memilih sebagai penyaji rebab pada Gending Mawur laras slendro patet sanga dapat disimpulkan sebagai berikut. Gending Mawur laras slendro patet sanga adalah salah satu dari sekian banyak gending Gaya Yogyakarta. Hal ini terbukti bahwa gending tersebut sudah ada dari tahun 1819 yang tertulis atau terdokumentasi dalam naskah kuno (Titilaras Andha). Berdasarkan keterangan dari salah satu tokoh karawitan gaya Yogyakarta bahwa Gending Mawur pernah disajikan pada acara uyon-uyon Adiluhung dengan garap soran. Artinya bahwa garap lirihan gending tersebut belum pernah dilakukan. Berpijak dari keterangan tersebut, penulis menindaklanjuti dan melakukan observasi. Gending Mawur laras slendro patet sanga ini memiliki permasalahan yang sangat komplek di antaranya belum atau tidak adanya informasi untuk kepentingan garap gending tersebut. Namun setelah dikaji mengenai ambahambahan balungan gending, padhang-ulihan, susunan balungan gending, serta

70 patet. Akhirnya penulis telah berhasil merumuskan salah satu tafsir rebaban Gending Mawur laras slendro patet sanga dan menyajikannya. Hasil telaah susunan balungan Gending Mawur laras slendro patet sanga ini, penulis menemukan bentuk andhegan yang tidak lazim yaitu pada susunan balungan.5.3.2.1 (menjelang kenong pertama dan kedua pada dhawah). Perlu diketahui bahwa bagian dhawah gending ini digarap dengan pola kendangan ngaplak susun dengan sekaran menthogan atau kicat. Hal ini dilakukan karena ada susunan balungan.3.2 sampai tiga kali, lazimnya pada bagian andhegan susunan balungannya.1.6, namun pada gending ini.5.3. Dengan demikian celuk sindhenannya tidak menggunakan cengkok jo-ijo, tetapi untuk kasus Gending Mawur ini cengkok celuk sindhenannya pada dasarnya meminjam cengkok lagu rebab yang disesuaikan dengan lagu sindhen menjadi z2c3 z5x6c! z5x6x5x3c2 2, 5. 6 5! 5 2 z2c5 z3c21 Hal ini merupakan salah satu kontribusi hasil kajian garap rebab Gending Mawur laras slendro patet sanga. B. Saran Dengan adanya pelaksanaan tugas akhir ini, maka ada tiga saran yang mudah-mudahan bermanfaat untuk kelanjutan, perkembangan dan kemajuan pelaksanaan tugas akhir di masa mendatang, sebagai berikut: 1. Untuk mahasiswa berikutnya yang akan melaksanakan tugas akhir khususnya bidang Kompetensi Penyajian Karawitan agar lebih selektif dalam mencari sumber materi yang akan ditulis dan disajikan.

71 2. Kebijakan jurusan untuk memberikan acuan buku-buku notasi gending-gending Gaya Yogyakarta yang dapat dipakai atau dijadikan sebagai bahan garap untuk tugas akhir penyajian karawitan. 3. Kesiapan para penulis dalam memilih jalur penyajian harus benarbenar dipersiapkan baik dalam segi mental, pengetahuan tentang garap suatu gending, teknik tabuhan ricikan khususnya yang dipilih, dan teknik-teknik penulisan agar nantinya menperlancar pelaksanaan tugas akhir.

72 DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Tertulis Atmojo, Bambang Sri. Laporan Penelitian Kendangan Pamijien: Gending Gaya Yogyakarta. Yogyakarta: Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta, 2011.. Garap Tabuhan Karawitan Gaya Yogyakarta. Makalah disampaikan dalam acara Bedhah Gending di SMK I Kasihan (SMKI), Yogyakart pada tanggal 14 Maret 2015. Djumadi. Tuntunan Belajar Rebab Jilid I. Surakarta: SMKI Surakarta, 1982.. Tuntunan Belajar Rebab Jilid II. Surakarta: SMKI Surakarta, 1982.. Tuntunan Belajar Rebab Jilid III. Surakarta: SMKI Surakarta, 1982. Hastanto, Sri. Konsep Pathet Dalam Karawitan Jawa. Surakarta: Program Pascasarjana Bekerjasama dengan ISI Press Surakarta, 2009. Kriswanto. Dominasi Karawitan Gaya Surakarta di Daerah Istimewa Yogyakarta. Surakarta: ISI Press Solo, 2008. Martopangrawit. Pengetahuan Karawitan I. Surakarta: ASKI Surakarta, 1975. Mulyono, Slamet. Kamus Pepak Basa Jawa. Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2008. Penyusun, Tim. Gendhing- Gendhing Gaya Yogyakarta Wiled Berdangga Laras Slendro Hasil Alih Akasara Naskah Kuno Edisi Revisi Jilid I.Yogyakarta: UPTD Taman Budaya Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2005.. Gendhing- Gendhing Gaya Yogyakarta Wiled Berdangga Laras Slendro Hasil Alih Akasara Naskah Kuno Edisi Revisi. Yogyakarta: UPTD Taman Budaya Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2015. Poerwadarminta, W. J. S., C. S. Hardjasoedarma dan J. CHR. Poedjasoedira. Baoesastra Djawa. Batavia: Kaetjap ing Pangetjapan B. Wolters Uitgevers Maatschappij N. V. Groningen, 1939. Pradjapangrawit. Serat Sujarah utawi Riwayating Gamelan Wedhapradangga (Serat Saking Gotek) Jilid I-VI. Surakarta: atas kerja sama STSI Surakarta dengan The Ford Foundation, 1990.

73 Santosa, Purnomo Joko. Kuwung-Kuwung, Kedhaton Bentar dan Srimpen Glondhong Pring. Surakarta: Tugas Akhir, 2013. Sawarno, Ki Sindoe. Ilmu Karawitan Djilid I. Tanpa tahun penerbit. Sudarsono. Garap Rebab Gending Plara-Lara Kalajengaken Ladrang Langen Suka Laras Slendro Patet Sanga. Skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat S-1 pada Program Studi Seni Karawitan Kompetensi Penyajian Karawitan, 2016. Supanggah, Rahayu. Bothekan Karawitan I. Jakarta: kerjasama Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, 2002.. Bothekan Karawitan II: Garap. Surakarta: Program Pascasarjana bekerjasama dengan ISI Press Surakarta, 2009. Soeroso. Pengetahuan Karawitan. Laporan Pelaksanaan Penulisan Buku /Diktat Perkuliahan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Yogyakarta: Proyek Peningkatan Pengembangan Institut Seni Indonesia Yogyakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985/1986. Wahyudi, Roni Ahmad. Penyajian Gending-Gending Tradisi: Golong, Mawur Ririh, Nawung Asmara, dan Kabor. Pertanggungjawaban Penyajian Karawitan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat S-1 pada Program Studi Seni Karawitan Kompetensi Penyajian Karawitan, 2011. Yudoyono, Bambang. Gamelan Jawa, Awal- Mula Makna Masa Depannya. Jakarta: PT. Karya Unipress, 1984. B. Sumber Lisan Agus Suseso,... belum Bambang Sri Atmojo, 56 tahun, Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dan Staff Pengajar, Jurusan Karawitan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Alamat di Karang Anyar, Tirtomartani, Kalasan. Alamat rumah di Dobangsan RT 17 RW 08 Giripeni, Wates, Kulon Progo. K.M.T Dipodipuro, pengrebab di RRI Yogyakarta dan Abdi Dalem di Keraton Yogyakarta. Alamat rumah di Bakulan, Bantul, Yogyakarta. K.R.T Purwodiningrat, 76 tahun, Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dan Tenaga Pengajar Luar Biasa, Jurusan Karawitan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Alamat rumah di Kadipaten Kidul Nomor 44 Yogyakarta.

74 K.R.T Radyo Adi Nagoro, 58 tahun, Abdi Dalem Keraton Surakarta, Dosen luar biasa di Jurusan Karawitan, ISI Surakarta. Alamat rumah di Sraten, Trunuh, Klaten Selatan. Siswadi, 56 tahun, Abdi Dalem Puro Pakualaman dan Staff Pengajar, Jurusan Karawitan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Alamat rumah di Karang Anyar, Tirtomartani, Kalasan. K.R.T Widodo Nagoro, 58 tahun, Abdi Dalem Keraton Surakarta dan Staff Pengajar, Karawitan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Alamat rumah di Giligan, Rejoso, Jogonalan, Klaten.

DAFTAR ISTILAH Ageng Alit Abdi dalem Andhegan Balungan Buka Cengkok Dados Dhawah Garap Gatra Gong Lamba Laya : besar. : kecil. : pegawai keraton. : berhenti. : bagian dari gamelan yang berupa demung, saron, dan peking. : istilah dalam karawitan untuk menyebut bagian awal memulai sajian gending. : pola dasar permainan alat musik gamelan atau vokal. Dapat juga diartikan gaya. Dalam karawitan dimaknai satu gongan. Satu cengkok sama dengan satu gongan. : istilah tempo yang digunakan karawitan jawa di dalam membunyikan gending. : susunan balungan gending yang merupakan lanjutan dari gending. : merupakan sistem atau rangkaian kegiatan dari seseorang dan berbagai pihak, terdiri dari beberapa tahapan atau kegiatan yang berbeda, masing-masing bagian atau tahapan memiliki dunia dan cara kerjanya sendiri yang mandiri, dengan peran masing-masing mereka bekerja sama dan bekerja bersama dalam satu kesatuan, untuk menghasilkan sesuatu, sesuai dengan maksud, tujuan atau hasil yang ingin dicapai. : kalimat lagu dalam gending yang terdiri dari empat ketukan. : salah satu ricikan gamelan Jawa yang berbentuk bulat dengan ukuran yang paling besar diantara bagian gamelan yang berbentuk pencon. : istilah tempo yang digunakan karawitan jawa di dalam membunyikan gending. : cepat lambatnya tabuhan. 75

Penggarap Rambatan Seleh Sinden Sindenan Ricikan Suwuk : orang yang melakukan kerja kreatif dalam mentafsirkan balungan gending. : nada yang dipakai sebagai jembatan dari patet satu ke patet yang lain. : nada akhir dari suatu gatra dalam sebuah gending. : vokal perempuan. : lagu vokal yang dilantunkan oleh sinden. : penyebutan instrumen dalam karawitan jawa. : berhentinya suatu sajian gending. 76

DAFTAR PENGRAWIT Garap Rebab Gending Mawur Laras Slendro Patet Sanga 1. Rebab : Karnadi 2. Kendang : Hepi 3. Gender Barung : Suwito 4. Gender Penerus : Basuki 5. Bonang Barung : Panji Gilig Atnadi 6. Bonang Penerus : Panut 7. Slenthem : Slamet 8. Demung I : Maryono 9. Demung II : Suripto 10. Saron I : Kasimin 11. Saron I : Wahono 12. Saron III : Aji 13. Saron IV : Wakidi 14. Saron Penerus : Supriadi 15. Kethuk, Kenong : Pasimin 16. Kempul, Gong : Dadiyo 17. Gambang : Sugeng 18. Siter : Kelik 19. Suling : Japon 20. Swarawati : Krisnawati 21. Wiraswara : I. Patut II. Budi 77