BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana ia memperoleh pendidikan, perlakuan, dan. kepengasuhan pada awal-awal tahun kehidupannya (Santoso, 2002)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MELUKIS TERHADAP KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI DI TK 02 BURAN TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

2014 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN SENI MENCETAK DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kanak- kanak. TK adalah tempat anak belajar, anak berkembang lewat

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah harapan masa depan. Karenanya, mereka perlu

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

kreatif yang dimiliki oleh anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

Penitipan Anak), playgroup/ kelompok bermain dan juga termasuk TK.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan melukis realis merupakan bentuk ekspresi jiwa seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya pengajaran dan pelatihan. Secara umum pendidikan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Titi Sumiati, 2014 Meningkatkan kemampuan imajinasi menggambar melalui permainan reseotif

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang dalam mencapai tujuan kehidupan serta

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

memenuhi tuntutan sosial, kultural, dam religius dalam lingkungan kehidupannya. Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING (Studi Kasus di BA Aisyiyah Nur Qomariyah, Kenokorejo, Polokarto, Sukoharjo) SKRIPSI

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siska Novalian Kelana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. aspek fisik dan non fisik. Secara alamiah, perkembangan anak berbeda-beda, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PANDAHULUAN. kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu.

A. Latar Belakang Masalah

maupun kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak didik dikaruniai potensi kreatif sejak lahir. Hal ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal ini sesuai dengan undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya diikuti oleh perkembangan anak setelah dilahirkan dan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam pembentukan kepribadian serta karakter anak. Masa usia dini 0-6

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLAY DOUGH DI TK MTA MUNGGUR MOJOGEDANG KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. keinginan orang tua untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya

BAB I PENDAHULUAN. prasekolah yang ada di jalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan di Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai peristiwa yang sarat dengan nilai-nilai moral yang

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan daya hidup dan kreativitasnya. Karena berkat jasa orang orang. inilah maka kehidupan dapat dapat berkembang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses. karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan persaingan hidup yang semakin tinggi. Tanpa pendidikan sama sekali

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan pada anak pun harus disusun secara bertingkat, dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

EFEKTIVITAS PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS VERBAL PADA MASA ANAK SEKOLAH SKRIPSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak pendidikan mempunyai peran yang sangat penting bagi perwujudan diri individu, terutama bagi perkembangan bangsa dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan tergantung pada cara kebudayaan tersebut mengenali, menghargai, memanfaatkan, sumberdaya manusia. Hal ini berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang diberikan kepada anggota masyarakat dan kepada anak-anak. Pendidikan Anak Usia Dini yang selanjutnya disebut PAUD adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai berusia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan lebih lanjut. Pendidikan Anak Usia Dini menjadi sedemikian penting, karena pendidikan manusia pada lima tahun pertama sangat menentukan kualitas hidup selanjutnya. Semua manusia demikian. Keberhasilan hidup seseorang ditentukan oleh bagaimana ia memperoleh pendidikan, perlakuan, dan kepengasuhan pada awal-awal tahun kehidupannya (Santoso, 2002) Untuk mewujudkan pendidikan anak usia dini bukanlah hal yang sederhana tetapi membutuhkan pemikiran yang mendalam, perlu banyak pertimbangan yang sesuai dengan standar kemampuan anak didik dan berorientasi pada pembelajaran yang sudah ditetapkan pemerintah yang 1

2 semuanya tertuang dalam satu kegiatan simple dan ringan bagi anak didik. Hal inilah yang biasanya menjadi problem pembelajaran dan pendidikan anak usia dini. Tampak kecenderungan pendidikan anak usia ini menginginkan anak belajar hal-hal akademis secepat mungkin dan sebanyak mungkin sebagai tuntutan orang tua modern yang menginginkan anaknya lebih unggul dengan persiapan yang lebih dini. Biasanya pelajaran akademis diajarkan di kelas satu SD, seperti menulis, membaca, matematika, bahkan juga bahasa inggris, sekarang sudah diberikan di TK walaupun tidak dipersyaratkan kurikulumnya. Usia dini merupakan di mana usia anak yang kita sebut usia bermain. Di usia ini anak sangat peka menerima berbagai rangsangan dari lingkungan guna menunjang perkembangan jasmani dan rohani yang ikut menentukan keberhasilan anak mengikuti pendidikannya di kemudian hari. Pengembangan fantasi yang berwujud lukisan bertujuan untuk member peluang yang lebih leluasa terhadap pengembangan imajinasi atau kreativitas anak. (nursisto : 67-68). Apabila berbagai cara untuk menggali kreativitas sudah dilakukan, dapat diyakini bahwa tingkat kepekaan atau sensitivitas seseorang akan bertambah. Hal ini dapat dimengerti karena dengan cara-cra yang penulis srankan, seseorang, siswa atau guru, akan terlibat aktif dalam sebuah kegiatan. Selanjutnya untuk memaksimalkan kreativitas seseorang, dapat dicapai melalui beberapa tindakan nyata (Nursito, 2008: 91). Kreativitas seni adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam seni, atau dalam permesinan, atau dalam memecahkan masalah-masalah dengan metode-metode baru. Seni merupakan salah satu sarana yang dapat

3 digunakan untuk mengembangkan daya kreativitas anak. Seni sangat erat hubungannya dengan kreativitas. Namun kemudian untuk mengembangkan kreativitas anak, haruslah mereka diberi kebebasan dalam menggunakan beragam media seni. Dengan kebebasan yang diberikan, mereka akan melakukan eksplorasi sendiri dalam menciptakan sebuah karya ( Rahmawati dan Kurniati, 2010:13). Kreativitas merupakan kemampuan dasar yang dimiliki oleh setiap anak. Rahmawati dan Kurniati (2010:13) mengemukakan bahwa kreativitas mencakup melahirkan sesuatu yang baru, kemampuan berpikir tingkat tinggi. Sehingga dapat menopang kesuksesan bagi seseorang. Kreativitas merupakan kemampuan yang dapat menghasilkan bentuk baru dalam konteks seni, atau bahkan dalam teknologi, dan dapat memecahkan masalah-masalah dengan pemecahan menggunakan metode-metode baru. Pengembangan kreativitas seni rupa anak memiliki tujuan agar anak dapat mengungkapkan perasaan dan pikiran nya serta imajinasi anak tentang diri dan lingkungan nya. Dalam pembelajaran untuk anak usia dini dapat dilakukan dengan menggunakan cara yang sesuai kemampuan anak serta dapat mengasah kemampuannya. Melalui pengembangan kreativitas seni khususnya seni rupa yang tepat dan benar diharapkan perkembangan mental peserta didik seperti kepekaan estetik artistik, daya cipta, intuitif, imajinatif, inovatif dan kritis terhadap lingkungan nya sehingga dapat berkembang secara optimal. Melalui perkembangan kemampuan dasar tersebut maka diharapkan mereka memiliki kesiapan belajar dibidang lain selain seni.

4 Kreativitas seni sangatlah penting diberikan sejak usia dini, agar anak bisa mengetahuhi bakat-bakat yang dimiliki anak tersebut dalam dirinya. Setiap anak adalah seorang seniman, yang diperlukan oleh anak adalah kebebasan untuk mengali kreativitasnya lewat seni. Sebaiknya lebih menekankan pada kesenangan anak dan proses kreasi sen daripada tentang hasilnya. Kualitas akhir dari karya anak-anak tidak sepenting proses yang digunakan dalam kreasi mereka (Yew, 2006: 42) Karakteristik guru pengembang kreativitas akan sangat menghargai karya anak apapun bentuknya, menghargai anak sangatlah prinsipfel sifatnya. Tanpa sikap ini mustahil anak akan bersedia mengekspresikan dirinya secara bebas dan mandiri dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Penghargaan ini dapat berupa pujian ataupun pengakuan dari guru bahwa anak tersebut telah dengan baik membuat suatu karya yang membanggakan dirinya. Namun yang perlu diingat adalah bahwa penghargaan ini harus menjadi motovasi bagi anak untuk terus mengekspresikan diri dan berkembang dengan optimal (Mulyasa, 2006: 119) Pendidikan taman kanak-kanak adalah membantu meletakkan dasar kearah sikap pengetahuan anak, hal ini tidak asing lagi tentang pentingnya kreativitas, tapi dalam pelaksanaannya masih banyak ditemukan kesulitan dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini terutama dalam kreativitas seni.kesulitan dan hambatan tersebut mungkin berasal dari program kegiatan pembelajaran itu sendiri, seharusnya guru dapat mengembangkan kegiatan tersebut untuk dapat mengembangkan kreativitas seni untuk anak usia dini,

5 dan strategi pembelajaran yang diberikan oleh guru dapat memfasilitasi berkembangnya kreativitas seni untuk anak usia dini. Bahwa kreativitas seni mempunyai peran yang penting dalam pemenuhan kebutuhan dalam sapek kehidupan manapun. Kreativitas merupan kunci yang sukses untuk mencapai keberhasilan hidup. Di zaman sekarang orang yang tidak kreatif akan sangat sulit meraih atau mencapai keberhasilan hidup. Zaman sekarang ini juga sangat dibutuhkan kreativitas yang angat tinggi, kalau zaman sekarag tidak memliki kreativitas yang tinggi maka akan ketinggalan zaman yang sudqah semakin mengglobal dan penuh persaingan keras ini. Kreativitas, disamping bermakna penting bagi individu, juga penting bagi kalangan masyarakat. Orang-orang yang kreatif adalah orang-orang yang menyumbangkan sangat besar bagi masyarakat yang lainnya. Bahkan tanpa kita sadari majunya zaman saat ini berkat orang-orang yang sangat kreatif, dengan ide-ide atau gagasan yang mereka munculkan dalam kemajuan peradaban manusia. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas, maka diperoleh data kelompok B TK 02 Buran Tasikmadu, Karanganyar, ditemukan 2 anak dari 10 anak yang memiliki kreativitas seni yang baik dan 5 anak dari 10 anak yang kreativitas seninya masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran dikelas, kreativitas seni anak tidak berjalan secara optimal. Berbagai strategi digunakan untuk meningkatkan kreativitas seni anak, namun tidak berhasil. Bahkan ada sebagian anak yang enggan melakukan kegiatan yang diperintahkan guru. Ini disebabkan oleh metode-

6 metode yang disajikan guru kurang tepat dan fasilitas yang tidak memadai atau bahkan tidak tepat. Fasilitas- fasilitas atau media ajar yang diberikan kepada anak kurang variatif dan hanya itu-itu saja. Oleh sebab itu melukis diterapkan guna memecahkan masalah tersebut. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan. Anak-anak sering sering kesulitan untuk menunggu sabar dalam menggunakan bahan untuk suatu kreativitas, sering kali kreativitas dan kesabaran tidak bercampur. Itu kadang-kadang anak sulit untuk berbagi dengan anak-anak kecil lainnya. TK 02 Buran Tasikmadu Karanganyar kreativitas seni melukis belum terlalu dianggap sebagai hal yang mengasah kreativitas seni anak. Fakta permasalahan yang terjadi setelah pengamatan Di TK tersebut : (a) kreativitas seni masih kurang, contohnya melukis di sana masih sangatlah kurang pengertian dalam melukis sebagai kreativitas seni atau untuk menuangkan seni anak dan ide-ide atau anak dalam mengembangkan kreativitas seninya (b) anak-anak masih belum mengerti bahwa melukis termasuk untuk mengembangkan kreativitas seni. Oleh karena itu, dari uraian latar belakang di atas peneliti ingin meneliti Pengaruh Melukis Terhadap Krativitas Anak Usia Dini.

7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Kurangnya kreativitas seni anak dalam pembelajaran dikelas 2. Pentingnya pembelajaran melukis agar dapat meningkatkan kreativitas seni anak 3. Masih banyak anak yang mengalami kesulitan dalam melukis, oleh karena itu penulis menggunakan melukis untuk meningkatkan kreativitas seni anak usia dini 4. Faktor prnyebab kreativitas seni anak didasarkan tuntunan orang tua yang pemikirannya sangat modern dan perbedaan latar belakang yang berbeda C. Pembatasan Masalah Mengingat keterbatasan waktu, dan aktifitas, penelitian ini berkenaan dengan : 1. Kreativitas seni anak yang dibatasi pada kemampuan anak melukis dengan lukisan yang dibuatnya 2. Kegiatan melukis yang dibatasi pada karya anak dengan melukis sederhana D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah melukis berpengaruh terhadap kreativitas seni anak usia dini di TK 02 Buran, Tasikmadu, Karanganyar?

8 E. Tujuan Penelitian berdasarkan permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, maka tujuan pokok penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Tujuan peneliti merupakan bagian dari rencana secara keseluruhan dan tujuan tersebut harus dirumuskan secara jelas. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kreativitas seni anak di TK 02 Buran Tasikmadu Karanganyar. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus yang dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut : a. Agar mengetahui sejauh mana ada pengaruh kreativitas seni pada anak usia dini melalui melukis di TK 02 Buran. b. Selanjutnya dengan melukis anak usia dini dapat mengembangkan kreativitas seninya. F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian yang hendak dicapai, maka penelittian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan ilmiah dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) khususnya untuk pengaruh melukis terhadap kreativitas pada anak usia dini

9 b. Untuk menambah referensi penulisan tugas akhir yang berhubungan dengan perkembangan kreativitas anak sebagai bahan kajian lanjut. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut : a. Bagi anak Melalui tindakan kelas ini diharapkan dapat : 1) Anak lebih kreatif dalam melukis 2) Anak dapat terlibat langsung atau berpartisipasi langsung dalam melukis b. Bagi Guru Melalui penelitian ini dapat membantu guru dalam : 1) Memberikan informasi tentang pentingnya kreativitas anak melalui melukis 2) Mempermudah pelaksanaan pembelajaran yang kratif dan menyenangkan. c. Bagi orang tua Dapat dijadikan motivasi orang tua dalam meningkatkan kreativitas anak dalam proses belajar dirumah dan memberikan pemahaman bahwa mendidik anak itu tidak dengan adanya penekanan.