BAB I PENDAHULUAN. bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya. 1 Tidak mengherankan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Kurs (nilai tukar) terhadap nilai deposito mudarabah BRI

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Islam atau di Indonesia disebut perbankan syariah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary institution), yakni

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. bank terdiri atas bank konvensional dan bank syariah. Perbedaan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. roda perekonomian di suatu negara. Pada perekonomian yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dana yang dimiliki suatu lembaga harus benar-benar efektif. agar pendapatan yang diperoleh meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian itu sendiri. Terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan interaksi tradisi islam dengan perubahan-perubahan. Salah

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana. Seperti dijelaskan dalam Undang-Undang No. 7

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. mikro maupun makro. Terbukti dari semakin banyak munculnya usaha baru yang

BAB I PENDAHULUAN. umat agama lain. Islam adalah rahmatan lil alamin rahmat bagi alam semesta.

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk membiayai investasi perusahaan. 1 Di Indonesia terdapat dua jenis

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah di Indonesia pertama didirikan tahun 1992 meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah merupakan Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta : Kencana, 2011), 32

1. PENDAHULUAN. dimana kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan, dan

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang kegiatan usahanya yaitu. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus) dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, perbankan syariah di

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. halnya bank syariah, koperasi syariah maupun lembaga keuangan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying

BAB I PENDAHULUAN. Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, baik itu mencakup kelembagaan,

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Pertumbuhan Pembiayaan Bank Syariah dan Kredit Bank Konvensional

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini banyak orang berlomba untuk berinvestasi. Baik itu dari kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.7 Tahun 1992 tentang bank dengan sistem bagi hasil. Kemudian. (BPR), dan Bank Pengkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi keuangan. Menurut undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan memberikan kontribusi yang besar di Indonesia. Lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. moneter yang diambil. Mekanisme transmisi kebijakan moneter merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank yang mencerminkan pada Bank-bank Timur Tengah, bank yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank syariah dalam perbankan nasional mulai dikembangkan sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. penentuan return yang akan diperoleh para depositornya. Bank syariah tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Muamalat pada tahun Setelah terbukti mampu bertahan pada masa krisis

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan sistem bagi hasil atau profit sharing (Kasmir, 2006:23).

BAB I PENDAHULUAN. Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

I.PENDAHULUAN. Perkembangan sektor ekonomi di Indonesia saat ini sangat pesat yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah di Indonesia. Ini berarti secara yuridis empiris keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini Indonesia memiliki dua jenis lembaga perbankan, yaitu perbankan

BAB I PENDAHULUAN. imbalan dan penetapan beban yang dikenal dengan bunga. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang ada di Indonesia yang menurut UU No.13 tahun 1968

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan. Bank memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian nasional. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output. Pertumbuhan ekonomi mutlak

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat oleh bank disebut financing atau leading. Dalam menjalankan dua

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana (defisit unit). Bank syariah secara resmi

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai roda kehidupan bagi perekonomian di seluruh negara-negara dunia. Sangat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan atau Financial Intermediatary antar dua pihak, yaitu pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Semua sektor usaha baik sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, perumahan, dan lainnya sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya. 1 Tidak mengherankan apabila pemerintah dalam suatu negara terus menerus melakukan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui perbaikan dan peningkatan kinerja bank sebagai lembaga keuangan dan lokomotif pembangunan ekonomi. Lembaga keuangan bank yang mempunyai peranan yang strategis dalam membangun suatu perekonomian negara. 2 Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah. Bank Syariah, atau yang biasa disebut Islamic Banking di Negara lain, berbeda dengan bank konvensional. Perbedaan utamanya terletak pada landasan operasi yang digunakan. Bank konvensional beroperasi 1 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011), hlm.12 2 Muhammad, Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), hal:01 1

2 berlandaskan bunga, bank syariah beroperasi berlandaskan bagi hasil, ditambah dengan jual beli dan sewa. 3 Hingga November 2014 jumlah industri Bank Umum Syariah (BUS) tercatat 12 bank, jumlah Unit Usaha Syariah (UUS) sebanyak 163 bank, dan jaringan kantor sebanyak 2.939. Adapun total aset (khusus BUS dan UUS) sebesar Rp 261.927 triliun, pembiayaan sebesar Rp 198.376 triliun, dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 209.644 triliun. 4 Salah satu Bank Umum Syariah (BUS) yang memiliki peran penting dalam perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia adalah Bank BRI Syariah, berdirinya BRI Syariah berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada tanggal 19 Desember tahun 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia (BI) pada tanggal 16 Oktober tahun 2008 melalui surat Nomor :10/67/KEP.GBI/DpG/2008, dan kemudian pada tanggal 17 November tahun 2008, PT. Bank BRI Syariah resmi beroperasi. Selanjutnya merubah kegiatan usahanya yang semula beroperasi secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Salah satu faktor yang digunakan sebagai tolak ukur tingkat keberhasilan bank adalah dengan melihat besarnya dana pihak ketiga (DPK). DPK merupakan dana yang diperoleh dari bank yang diberikan oleh masyarakat baik individu maupun badan usaha. DPK memiliki porsi yang lebih besar dibandingkan dengan sumber dana lain. Oleh karena itu bank 3 Veithzal Rivai, Bank and Financial Instituation Management Conventional And Sharia System, (Jakarta: PT Raja Gafindo Persada, 2007), hal.733 4 Data Bank Indonesia www.bi.co.id. Diakses tanggal 10 Januari 2017 pukul 10.00.

3 syariah selalu berusaha meningkatkan Dana Pihak Ketiga yang diperoleh. DPK bank syariah berupa tabungan, giro, dan deposito. Deposito merupakan investment account atau salah satu instrumen keuangan bank Islam dalam menggerakkan dana masyarakat, investment account tersebut juga dianggap sebagai instrumen keuangan yang utama untuk menarik Dana Pihak Ketiga bagi sistem perbankan Islam. 5 Tahun 2015 BRI Syariah mencatat peningkatan laba sebesar 15 kali lipat. Hal ini diiringi peningkatan aset dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Direktur utama BRI Syariah Mochamad Hadi Santoso menuturkan pada 2015 BRI Syariah berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 169,07 miliar, meningkat 1.529,19 persen dari perolehan dari tahun buku 2014 yang mencapai Rp 10,38 miliar. Sementara laba bersih mencapai Rp 122,64 miliar meningkat 4.246,12 persen dari Rp 2,82 miliar pada 2014. Adapun giro BRI Syariah meningkat 50,96 persen atau sebesar Rp 316,92 miliar, tabungan meningkat 20,36 persen atau sebesar Rp 747,65 miliar, dan deposito meningkat 15,08 persen atau sebesar 1,87 triliun. 6 Fatwa DSN Nomor 3 Tahun 2000 menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan dalam syariah adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudarabah. Dalam transaksi deposito mudarabah, nasabah bertindak sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib). Mudarabah adalah kerjasama antara pemilik dana atau 5 Sjademi Sutan Remy, Perbankan Islam: kedudukan dalam tata hukum Islam, (Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, 1999), hal.108 6 http://www.brisyariah.co.id/?q=laba-brisyariah-meroket, diakses pada tanggal 05 Januari 2017 pukul 10.17.

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER Triliun 4 penanam modal dan pengelola modal untuk melakukan usaha tertentu dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah. 7 Perkembangan deposito mudarabah pada BRI Syariah tahun 2014-2016 bisa dilihat pada Gambar 1.1 berikut: Gambar 1.1 Nilai Deposito Mudarabah PT.Bank Rakyat Indonesia tahun 2014 sampai 2016 18.000.000 16.000.000 14.000.000 12.000.000 10.000.000 8.000.000 6.000.000 4.000.000 2.000.000 0 Nilai Deposito Mudarabah (dalam triliun) 2014 2015 2016 Gambar 1.1 merupakan kurva nilai deposito mudarabah BRI Syariah tahun 2014-2016, deposito mudarabah pada setiap tahunnya meningkat secara signifikan, dilihat dari tahun 2014 rata-rata deposito mudarabah Rp 11,46 triliun, tahun 2015 Rp 13,22 triliun dan pada 2016 Rp 14,92 triliun. Perkembangan dana pihak ketiga pada bank syariah tidak terlepas dari berbagai macam faktor yang mendasarinya, selain dipengaruhi oleh faktorfaktor internal bank itu sendiri, perbankan syariah juga dipengaruhi oleh hal.31 7 Irma Devita Purnamasari dan Suswinarno, Akad Syariah, (Bandung: Kaifa, 2011),

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER 5 indikator-indikator moneter dan finansial lainnya. 8 Salah satu bentuk dana pihak ketiga pada bank syariah khususnya BRI Syariah adalah deposito mudarabah, perubahan yang terjadi pada faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi deposito mudarabah baik secara positif dan negatif. Terdapat beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap deposito mudarabah, yaitu kurs, inflasi, dan BI Rate. Faktor eksternal yang pertama yaitu nilai tukar (kurs). Amerika Serikat sebagai negara dengan mata uang yang kuat menjadi basic dalam penentuan nilai tukar di Indonesia. Hal ini yang mempengaruhi kurs mata uang Indonesia sangat dipengaruhi oleh kurs mata uang Amerika Serikat. Pada saat kurs mata uang Amerika Serikat menguat maka mata uang Indonesia akan melemah, begitu juga sebaliknya. Gambar 1.2 Pertumbuhan Kurs (nilai tukar) di Indonesia tahun 2014 sampai 2016 Rp16.000 Rp14.000 Rp12.000 Rp10.000 Rp8.000 Rp6.000 Rp4.000 Rp2.000 Rp0 Kurs (dalan rupiah) 2014 2015 2016 2006), hal.71 8 Malayu Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, Cetakan Kelima, (Jakarta: Bumi Aksara,

6 Gambar 1.2 merupakan kurva kurs (nilai tukar) dari tahun 2014-2016, dilihat dari tahun 2014 nilai tukar rupiah terhadap USD rata-rata Rp 11.885, nilai minimun nilai tukar adalah Rp.11.404 dan nilai maksimum Rp 12.440. Tahun 2015 tukar rupiah terhadap USD rata-rata Rp 13.458, nilai minimun nilai tukar adalah Rp.12.625 dan nilai maksimum Rp 14.657. Tahun 2016 tukar rupiah terhadap USD rata-rata Rp 13.330, nilai minimun nilai tukar adalah Rp.12.998 dan nilai maksimum Rp 13.846. Pada 2014-2016 nilai tukar rupiah cenderung naik turun hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor seperti laju inflasi, suku bunga, kontrol pemerintah, dan ekspektasi nilai tukar rupiah di masa depan. Faktor ekstenal yang kedua yaitu inflasi. Secara umum inflasi berarti kenaikan harga dari barang atau komonditas dan jasa selama periode waktu tertentu. 9 Pada saat mengalami inflasi, sebuah negara akan mengalami masalah yang cukup serius. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan jumlah uang yang beredar. Hal tersebut dapat berimbas pada melemahnya mata uang suatu negara. Tingkat inflasi yang lebih tinggi akan menyebabkan tingkat bunga nominal yang lebih tinggi, yang pada gilirannya akan menurunkan keseimbangan uang riil. Dengan kata lain pada saat inflasi, nilai uang akan menjadi turun sehingga masyarakat akan cenderung untuk menarik simpananya pada bank, baik dalam bentuk tabungan maupun deposito dan lebih memilih berinvestasi pada hal-hal yang bersifat non produktif. hlm.135. 9 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER Persen (%) 7 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Gambar 1.3 Pertumbuhan Inflasi di Indonesia Tahun 2014 sampai 2016 Inflasi (dalam persentase) 2014 2015 2016 Gambar 1.3 merupakan kurva inflasi tahun 2014-2016, dilihat dari tahun 2014 Indonesia mengalami inflasi rata-rata 6,41%, tahun 2015 ratarata 6,38%, tahun 2016 rata-rata 3,53%, selama 2014-2016 Indonesia mengalami peningkatan perekonomian dilihat dari semakin kecilnya inflasi, turunya inflasi dikarenakan pertama, adanya kordinasi yang baik antara pemerintah dan BI, kedua tercukupinya permintaan dibanding dengan ketersediaan barang, ketiga pengendalian yang baik dari sisi nilai tukar rupiah, dan terakhir ekspektasi inflasi yang rendah dari masyarakat. Faktor ekternal yang ketiga yaitu BI Rate atau sering di sebut suku bunga bank Indonesia merupakan kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan di umumkan kepada publik. BI Rate di umumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan di implementasikan pada operasi moneter yang dilakukan bank Indonesia melalui pengelolaan

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER Persen (%) 8 likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter. Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUABO/N). Pergerakan di suku bunga PUAB ini di harapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan pada giliranya suku bunga kredit perbankan. 10 Gambar 1.4 Pertumbuhan BI Rate Bank Indonesia Tahun 2014 sampai 2016 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 BI Rate (dalam persentase) 2014 2015 2016 Gambar 1.4 merupakan kurva BI Rate (suku bunga) tahun 2014-2016, dilihat dari tahun 2014 rata-rata 7,50%, tahun 2015 rata-rata 7,50%, tahun 2016 rata-rata 6,0%, selama 2014-2016 Bank Indonesia cenderung menurunkan suku bunga acuan. Salah satu faktor BI menurunkan suku bunga adalah inflasi, tujuannya agar masyarakat tidak menyimpan uangnya di bank, dan digunakan untuk kebutuhan konsumtif. Dari sisi usaha turunnya suku bunga dapat mendorong pengusaha untuk meminjam uang 10 http://www.bi.go.id/id/moneter/bi-rate/penjelasan/contents/default.aspx. Diakses 02 Maret 2017 pukul 19:05.

9 dari bank untuk digunakan usaha, yang pada akhirnya akan menyerap tenaga kerja lalu mendongkrak ekonomi, dan naiknya tingkat konsumsi, sehingga inflasi semakin meningkat. Penelitian ini penting karena membahas faktor-faktor yang mempengaruhi deposito mudarabah. Penelitian ini secara khusus ingin menguji variabel nilai tukar (kurs), tingkat inflasi, dan BI Rate. Adapun alasan memilih deposito mudarabah karena produk deposito mudarabah merupakan produk yang tingkat pertumbuhanya sangat tinggi dan stabil mengalami peningkatan sepanjang tahun 2014 sampai 2016. Pada penelitian-penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi deposito mudarabah yang dilakukan oleh Rika Putri Nur Alinda 11 dengan variabel independent suku bunga dan bagi hasil, Rizqa Risqiana 12 dengan variabel independent suku bunga, Lina Anniswah 13 dengan variabel independent suku bunga dan bagi hasil, Bayu Ayom Gumelar 14 dengan variabel independent inflasi, suku bunga deposito dan bagi hasil. dengan 11 Rika Putri Nur Alinda, Pengaruh Tingkat Suku Bunga Bank dan Nisbah Bagi Hasil pada Deposito Mudharabah, Skripsi STIESIA Surabaya (2016), http://ejounal.stiesia.ac.id/jira/article/viewfile/1620/1582. Diakses tanggal10 Januari 2017 pukul 11.50. 12 Risqa Rizqiana, Pengaruh Bagi Hasil Terhadap Jumlah Dana Deposito Syariah Mudharabah yang Ada pada Bank Syariah Mandiri, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010), http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4483/1/98744risqa%20risqiana- FSH.pdf. Diakses tanggal 20 Januari 2017 pukul 09.00. 13 Lina Anniswah, Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Bgai Hasil Terhadap Volume Deposito Mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia Tahun 2009-2010, Skripsi IAIN Walisongo Semarang (2011), http://digilib.uinsby.ac.id/1756/5/bab%202.pdf. Diakses tanggal 02 Januari 2017 pukul 11.30. 14 Bayu Ayom Gumelar, Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga Deposito, dan Jumlah Bagi Hasil Deposito terhadap Jumlah Deposito Mudharabah, (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013). http://.skripsi.bayuayomgumelar.pdf. Diakses tanggal 10 Januari 2017 pukul 11.45.

10 merujuk kepada penelitian-penelitian tersebut, penulis dalam penelitian ini menggunakan variabel independent kurs, inflasi, dan BI Rate dimulai dari tahun 2014 sampai 2016. Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kurs, Inflasi dan BI Rate terhadap Nilai Deposito Mudarabah pada BRI Syariah Tahun 2014-2016 B. Identifikasi Masalah Penelitian ini membahas tentang sejauh mana Pengaruh Kurs, Inflasi, dan BI Rate Terhadap Nilai Deposito mudarabah pada BRI Syariah tahun 2014-2016. Hasil dari penelitian ini adalah dilandasi pada teori-teori yang berkaitan, laporan keuangan Bank BRI Syariah, data dari OJK dan data dari BI, serta penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dan relevan. Berikut adalah masalah yang teridentifikasi: 1. Kurs (nilai tukar) a. Pemutusan hubungan kerja masal b. Harga bahan baku yang melonjak tinggi tidak berbanding lurus dengan daya beli masyarakat c. Meningkatnya inflasi 2. Inflasi a. Inflasi menurunkan pendapatan riil b. Inflasi mengurangi nilai kekayaan c. Inflasi memperburuk pembagian kekayaan

11 3. BI Rate a. BI Rate relatif terlalu rendah b. BI Rate relatif terlalu tinggi 4. Deposito Mudarabah a. Turunya nilai deposito mudarabah b. Naiknya nilai deposito mudarabah C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah kurs (nilai tukar) berpengaruh signifikan terhadap nilai deposito mudarabah pada BRI Syariah tahun 2014-2016? 2. Apakah inflasi berpengaruh signifikan terhadap nilai deposito mudarabah pada BRI Syariah tahun 2014-2016? 3. Apakah BI Rate berpengaruh signifikan terhadap nilai deposito mudarabah pada BRI Syariah tahun 2014-2016? 4. Apakah kurs (nilai tukar), inflasi dan BI Rate secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai deposito mudarabah pada BRI Syariah tahun 2014-2016? D. Tujuan Penelitian Dari uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk menguji pengaruh kurs (nilai tukar) terhadap nilai deposito mudarabah BRI Syariah tahun 2014-2016.

12 2. Untuk menguji pengaruh inflasi terhadap nilai deposito mudarabah pada BRI Syariah tahun 2014-2016. 3. Untuk menguji pengaruh BI Rate terhadap nilai deposito mudarabah pada BRI Syariah tahun 2014-2016. 4. Untuk menguji pengaruh kurs (nilai tukar), inflasi dan BI Rate terhadap nilai deposito mudarabah pada BRI Syariah tahun 2014-2016. E. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Kegunaan Akademis Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk sumbangan teori, sebagai bahan referensi atau rujukan, dan tambahan pustaka pada perpustakaan IAIN Tulungagung. 2. Secara Praktis a. Bagi Lembaga Keuangan Syariah Sebagai sumber informasi untuk pengembangan strategi yang diterapkan di BRI Syariah dan bahan evaluasi kinerja BRI Syariah dalam menghadapi kompetisi di dunia perbankan nasional. b. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan deposito mudarabah.

13 F. Ruang Lingkup dan Pembatasan Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian ini ruang lingkupnya sebagai berikut: a. Subyeknya adalah nilai deposito mudarabah pada BRI Syariah. b. Penelitian ini mengkaji tentang kurs (nilai tukar), inflasi dan BI Rate terhadap nilai deposito mudarabah pada BRI Syariah tahun 2014-2016. c. Indikator dari variabel kurs (nilai tukar) adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan kebijakan moneter. d. Indikator dari variabel inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Perdagangan Besar. e. Indikator dari variabel BI Rate adalah tingkat inflasi, neraca perdagangan dan angka pengaguran. f. Indikator dari variabel nilai deposito mudarabah adalah jumlah deposan, jangka waktu deposito, dan jumlah dana yg di depositokan. g. Peneliti mengambil sampel penelitian di BRI Syariah. 2. Keterbatasan Dalam penelitian ini penulis melakukan batasan penelitian hanya berfokus pada kurs (nilai tukar), inflasi, BI Rate (suku bunga), dan deposito mudarabah.

14 G. Penegasan Istilah 1. Secara Konseptual a. Kurs adalah harga dari mata uang yang digunakan oleh penduduk negara-negara tersebut untuk saling melakukan perdagangan satu sama lain. 15 b. Inflasi berarti kenaikan harga dari barang atau komonditas dan jasa selama periode waktu tertentu. 16 c. BI Rate adalah suku bunga dengan tenor satu bulan yang di umumkan oleh Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu yang berfungsi sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter. 17 d. Deposito adalah simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. 18 Pengertian mudarabah menurut ulama fiqh dalam madzhab Maliki adalah suatu pemberian mandat dari investor (shahibul maal) yang disertakan kepada pengelola (mudharib) untuk berdagang dengan mata uang tunai dengan mendapatkan sebagian keuntungan, apabila sudah diketahui jumlah dan keuntungan yang diperolehnya. 19 Jadi deposito mudarabah merupakan dana investasi yang 15 Mankiw, N.Gregory, Makro ekonomi Edisi Keenam, (Jakarta: Erlangga, 2007), hal.128 16 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro... hlm.135. 17 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), hal.139 18 Zaiuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hal.151 19 Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Bank Syariah, (Yogyakarta: UII Press, 2004), hal.39

15 ditempatkan oleh nasabah yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan penarikan hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu dengan akad perjanjian yang dilakukan antara bank dan nasabah investor. 2. Penegasan Operasional Penelitian ini secara operasional dimaksudkan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi nilai deposito mudarabah BRI Syariah. Dikarenakan deposito merupakan salah satu sumber Dana Pihak Ketiga (DPK) yang digunakan untuk kegiatan operasional bank untuk mencapai tingkat pendapatan yang optimal. H. Sistematika Skripsi Dalam sebuah karya ilmiah adanya sistematika pembahasan merupakan bantuan yang dapat digunakan oleh pembaca untuk mempermudah mengetahui urutan sistematis dari isi sebuah karya ilmiah tersebut. Sistematika pembahasan ini dibagi dalam tiga bagian utama yaitu bagian awal, bagian utama dan bagian akhir, untuk lebih rincinya dapat dijelaskan sebagai berikut: Bagian Awal uang berisi halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran, tramsliterasi, dan abstrak. Bagian Utama (Inti) yang merupakan inti dari hasil penelitian yang terdiri dari enam bab dan masing-masing bab terbagi dalam sub-sub bab.

16 Bab I Pendahuluan yang memberikan gambaran secara singkat apa yang akan dibahas dalam penelitian ini yang di dalamnya membahas beberapa unsur yang terditi dari: (a) latar belakang masalah, (b) identifikasi masalah (c) rumusan masalah, (d) tujuan penelitian, (e) kegunaan penelitian. (f) ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, (g) penegasan istilah, dan (h) sistematika skripsi. Bab II Landasan Teori, dalam bab ini diuraikan berbagai teori, lonsep dan anggapan dasar tebtang teori dari variabel-variabel penelitian yang terdiri dari: (a) hakikat kurs (nilai tukar), (b) hakikat inflasi, (c) hakikat BI Rate, (d) deposito mudarabah, (e) kajian penelitian terdahulu, (f) kerangka konseptual, dan (g) hipotesisi penelitian. Bab III Metode Penelitian, dalam bab ini membuat rancangan penelitian, yakni terdiri dari: (a) pendekatan dan jenis penelitian, (b) populasi,sampel, dan sampling penelitian, (c) sumber data, variabel, dan skala pengukuran, (d) teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian, serta (e) teknik analisis data. Bab IV Hasil Penelitian, dalam bab ini memuat deskripsi singkat hasil penelitian, terdiri dari: (a) deskripsi data dan (b) pengujian hipotesis. Bab V Pembahasan, dalam bab ini pembahasan menjelaskan temuantemuan penelitian yang telah dikemukakan pada hasil penelitian, presentase masing-masing variabel penelitian, serta analisis data. Bab VI Penutup, pada bab ini akan memuat tentang kesimpulan dan saran yang ditujukan kepada pihak yang berkepentingan yang dilanjutkan

17 dengan bagian akhir skripsi, yakni daftar pustaka, lampiran-lampiran, surat pernyataan keaslian skripsi dan daftar riwayat hidup. Bagian Akhir yang merupakan bagian akhir dalam skripsi yang memuat tentang daftar rujukan, lampiran-lampiran, surat pernyataan keaslian skripsi dan daftar riwayat hidup.