BAB I PENDAHULUAN. dilakukan anak di rumah tak lepas dari pengawasan orang tua.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kualitas seseorang. Semakin baik hasil belajar matematika yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

BAB II KAJIAN TEORI. Kajian tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa (Studi Deskriptif Analitis di SMAN 1 CIASEM Kabupaten Subang) dapat

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah adalah hasil belajar matematika. Pada umumnya, hasil belajar matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kualitas pendidikan bagi pembangunan bangsa di masa datang. Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lembaga pendidikan khususnya sekolah merupakan tumpuan harapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang perlu mendapat

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR. SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pkn SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan peserta didik yang tidak hanya berprestasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menyelenggarakan pendidikan selalu di hadapkan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dunia dalam segala aspek kehidupan. Salah satu faktor penentu siap atau

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. syarat terjadinya proses pembelajaran yang di dalamnya tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dapat dihasilkan manusia pembangunan yang tangguh dan merata. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

RENDAHNYA MINAT BACA SISWA MASA KINI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran akan kepedulian adalah suatu keadaan ketika seseorang merasa, mengetahui dan

BAB I PENDAHULAN. bangsa dan negara. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Karena hal yang paling mendasar yang harus dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi penerus dan aset pembangunan. Anak menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. interaksi individu dengan lingkungannya sebagai manifestasi hayati bahwa dia

BAB I PENDAHULUAN. oleh mahasiswa. Prestasi adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam hidup kita. Seperti halnya bernafas, banyak orang beranggapan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. terampil, bermartabat, bermoral dan berkualitas. Usaha perbaikan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) paripurna, manusia yang cerdas, sehat, jujur, berakhlak mulia,

BAB IV. A. Analisis Tentang Strategi Guru Alqur an Hadits Dalam Mengatasi. Kesulitan Belajar Membaca Alqur an Pada Siswa Kelas VI di MI

2015 UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Tantangan akan semakin besar, dan membutuhkan kelulusan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ghitha Sukma Dewi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

mendapatkan penguasaan pengetahuan, kecakapan, kebijaksanaan.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MBS DALAM PENINGKATAN KUALITAS PARTISIPASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER UKS DI MIS SAPUGARUT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. atur dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 1989 Bab III. memperoleh Pendidikan, kemudian pada pasal 6 berbunyi:

I. PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini akan difokuskan pada beberapa hal pokok berupa latar

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan walaupun mengalami hambatan dan kesulitan dalam meraihnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ika Gita Nurliana Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sebelum berangkat melakukan aktivitas sehari-hari (Utter dkk, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

2015 PENERAPAN METODE TIMED PAIR SHARE UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP DEMOKRATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga mempunyai peranan dan tanggungjawab utama atas perawatan dan perlindungan anak sejak dini hingga remaja. Orang tua mempunyai tanggungjawab mengenalkan anak kepada pendidikan, normanorma kehidupan dalam masyarakat. Oleh karena itu, segala aktivitas yang dilakukan anak di rumah tak lepas dari pengawasan orang tua. Orang tua yang dapat menerima anak sebagaimana adanya dan memperhatikan anak dengan sesuai, maka anak akan cenderung dapat tumbuh, berkembang, membuat perubahan-perubahan yang membangun, belajar memecahkan masalah-masalah, dan secara fisiologis semakin sehat, kreatif, produktif dan mampu mengaktualisasikan potensi sepenuhnya. Orang tua yang memberikan perhatian penuh untuk anaknya pasti sangat memperhatikan apa yang dibutuhkan anak. Perhatian yang diberikan orang tua kepada anak juga akan menambah kehangatan dan keakraban dalam keluarga. Adanya keluarga yang harmonis akan membawa anak menjadi lebih baik dan selalu mendorong anak untuk selalu belajar dan meningkatkan prestasinya. Keluarga memiliki peran yang sangat penting bagi pendidikan. Fungsi keluarga menurut Jamaluddin (2010 : 89) fungsi keluarga sebagai pondasi 1

2 maju mundurnya lembaga sosial di atasnya. Sehingga jika suatu bangsa dan negara mengharapkan karakter yang kuat dari warga negaranya, maka harus mengawalinya dari bagaimana mengkonsentrasikan pada pembenahan di dalam keluarga, artinya bahwa jika kondisi sosial yang diharapkan baik, maka itu harus dimulai dari keluarga, karenanya, apa yang terjadi di dalam keluarga akan menjadi acuan terhadap apa yang akan terjadi dalam lingkup yang lebih luas, untuk itu pendidikan dituntut memainkan perannya lebih kongkrit dalam lingkungan keluarga. Sebab dalam keluargalah, perilaku setiap anggota keluarga saling mengetahui satu sama lain. Pendidikan akan memberi makna penting sebagaimana hakekatnya dalam keluarga yang terjadi dalam keluarga yakni hubungan antara orang tua dan anak khususnya akan berimbas secara langsung maupun tidak terhadap apa yang direkam anak. Anak akan menanamkannya ke dalam perikehidupannya dikemudian hari, dan demikian seterusnya. Anak-anak mendapatkan pendidikan langsung dalam keluarga melalui partisipasinya dalam kehidupan keluarga itu. Kehidupan modern sekarang ini dengan kesibukan masing-masing anggota keluarga terlebih kedua orang tua maka fungsi dan tugas di dalam keluarga mulai berubah, melemahnya perhatian orang tua terhadap pengawasan belajar anak akan membawa anak bersikap semaunya sendiri dan kurang keseriusan dalam menjalankan tugas anak sebagaimana mestinya. Hal inilah yang menjadikan anak tidak peduli terhadap belajarnya dan berakibat prestasi belajar anak di sekolah kurang

3 maksimal. Tugas anak sebagai seorang siswa di sekolah yang mengarahkan siswa untuk bertanggungjawab dengan tugasnya yaitu belajar dan menjadi siswa yang berprestasi. Faktor keluarga berperan penting dalam prestasi siswa, selain itu faktor dari siswa itu sendiri juga turut berpengaruh, di antaranya yaitu faktor minat. Salah satu jenis minat yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa adalah minat membaca. Minat membaca berpengaruh besar terhadap hasil belajar bahasa Indonesia. Minat membaca merupakan syarat awal terjadinya proses membaca. Kegiatan membaca merupakan salah satu hal yang biasanya dilakukan siswa untuk belajar. Kegiatan yang dilakukan seseorang dalam pengucapan tulisan yang ada di dalam buku bacaan dengan tujuan pembaca dapat mengetahui dan menarik kesimpulan yang terkandung di dalamnya disebut membaca. Akhadiah (1991 : 22) membaca adalah suatu kegiatan yang mencakup beberapa kegiatan, seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkannya dengan bunyi serta maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan. Dari proses membaca ini pembaca dapat memperoleh banyak manfaat yaitu mendapatkan informasi ataupun ilmu yang didapat dari membaca, membaca juga dapat dijadikan sebagai sarana hiburan. Salah satu kunci keberhasilan dalam berprestasi maupun dalam belajar adalah adanya kemampuan membaca dan minat membaca yang tinggi.

4 Minat baca masyarakat Indonesia tergolong masih sangat rendah. UNESCO pada 2012 melaporkan bahwa indeks minat baca warga Indonesia baru mencapai angka 0,001. Hal tersebut berarti dalam setiap 1000 orang Indonesia, hanya ada satu orang yang memiliki minat baca. Keinginan untuk meningkatkan minat membaca di kalangan siswa di sekolah ternyata tidak mudah mewujudkannya. Rendahnya minat baca suatu bangsa akan tercermin dari rendahnya minat membaca masyarakatnya. Rendahnya minat membaca masyarakat dapat diukur dan dilihat dari seberapa besar minat membaca para siswa di sekolah (Khairunnisa : 2015). Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di beberapa Sekolah Dasar di Kedungbanteng prestasi belajar siswa satu sama lain tidaklah sama. Hal tersebut tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu faktor dari dalam dan luar individu. Faktor dari dalam individu (intern) meliputi intelegensi, minat, bakat, motivasi dan kebiasaan belajar. Faktor dari luar individu (ekstern) meliputi lingkungan fisik, kurikulum, disiplin sekolah, status sosial ekonomi, guru, dan lingkungan keluarga. Berdasarkan penjelasan di atas salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar di beberapa Sekolah Dasar di Kedungbanteng adalah perhatian orang tua yang kurang. Fenomena yang ada adalah orang tua kurang memberikan arahan,semangat dan motivasi untuk anak-anaknya.

5 Kurangnya arahan, semangat dan motivasi akan menjadikan perilaku anak di sekolah acuh tak acuh. Acuh tak acuh maksudnya adalah anak kurang memperhatikan apa yang seharusnya anak lakukan di sekolah yaitu belajar dan menaati semua peraturan di sekolah. Kurangnya arahan, semangat dan motivasi dari orang tua bisa dilihat dari perilaku anak yang tidak menghiraukan ketika bel masuk telah berbunyi. Kebanyakan siswa tidak langsung masuk kelas untuk bersiapsiap melanjutkan pembelajaran selanjutnya. Siswa lebih banyak memilih untuk melanjutkan bermain dari pada langsung masuk kelas menunggu gurunya dan mempersiapkan diri untuk belajar. Kurangnya perhatian orang tua juga bisa dilihat ketika anak tidak masuk sekolah dengan alasan yang tidak jelas dan tidak memberikan surat keterangan tidak masuk sekolah, padahal surat keterangan pemberitahuan tidak masuk sangatlah penting. Surat keterangan untuk memberi keterangan mengapa siswa tidak masuk sekolah juga untuk membiasakan siswa tertib dan tidak menyepelekan aturan. Pentingnya arahan, semangat dan motivasi dari orang tua menaati peraturan di sekolah seperti, masuk kelas sebelum pelajaran dimulai atau setelah bel masuk berbunyi, memberikan arahan untuk memilih teman yang baik, aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah, memfasilitasi anak untuk mengikuti bimbingan belajar atau les dan lain sebagainya akan memberi dorongan sosial bagi anak untuk menjadi siswa yang baik dan berprestasi di sekolah. Faktor minat juga

6 berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa jenis minat yang berpengaruh adalah minat membaca. Minat membaca berpengaruh besar terhadap prestasi belajar siswa. Selain itu membaca merupakan kegiatan awal untuk memahami mata pelajaran bahasa Indonesia dan semua yang terkait dalam semua mata pelajaran, di Sekolah Dasar di Kedungbanteng sendiri minat membaca siswa masih rendah, hal ini dapat dilihat dari kunjungan siswa ke perpustakaan untuk membaca masih rendah. Siswa ketika beristirahat banyak yang memilih untuk bermain dibandingkan menyempatkan waktu untuk membaca buku di perpustakaan, bahkan yang terjadi ketika siswa berkunjung ke perpustakaan, perpustakaan tidak digunakan untuk membaca tetapi siswa hanya sebatas bermain saja. Pertanyaan yang terlontar untuk siswa adalah mengapa siswa tidak senang membaca dan berkunjung ke perpustakaan? jawabannya kebanyakan hampir sama yaitu cape ini karena siswa lebih senang bermain sehingga dalam keadaan lelah siswa tidak tertarik dan terbiasa untuk membagi waktu istirahatnya dengan membaca buku. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti ingin mengungkap mengenai Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Minat Membaca Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Se-UPK Kedungbanteng.

7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka peneliti dapat mengemukakan beberapa hal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dari perhatian orang tua dan minat membaca, dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Perhatian orang tua terhadap masalah pendidikan yang diberikan kepada anak masih perlu dibenahi. Perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di sekolah. Pada kenyataannya orang tua masih banyak yang acuh tak acuh terhadap kebutuhan anak untuk mendukung keberhasilan belajar anak di sekolah. Seperti halnya orang tua yang kurang memperhatikan kelengkapan alat belajar, tidak mengatur waktu belajar di rumah, kurangnya pemberian motivasi kepada anak untuk melakukan hal positif di sekolah dan untuk selalu menaati tata tertib di sekolah, tidak menyarankan anak-anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar (les) di rumah dan lain-lain. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yang rendah. 2. Minat membaca yang dapat membawa siswa menjadi siswa yang berprestasi juga masih belum menjadi tradisi baik yang dilakukan oleh kebanyakan siswa Sekolah Dasar di Kedungbanteng. Kenyataannya sekarang membaca merupakan aktivitas yang kurang diminati siswa padahal membaca merupakan tolak ukur siswa untuk mengetahui atau memahami setiap mata pelajaran yang ada di sekolah. Membaca siswa

8 juga dapat memperoleh informasi untuk menambah pengetahuan siswa. Minat membaca siswa yang masih rendah ini dapat dilihat dari aktivitas membaca siswa. Kebanyakan siswa membaca hanya saat pelajaran berlangsung saja, ketika istirahat siswa tidak memanfaatkan waktu istirahatnya untuk membaca atau berkunjung ke perpustakaan untuk membaca. Fenomena ini menunjukan bahwa minat membaca siswa masih rendah, rendahnya minat membaca siswa ini sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yang rendah pula. 3. Fenomena yang ada pada siswa Sekolah Dasar di Kedungbanteng dengan adanya dua faktor yang mempengaruhi belajar belum terlaksana dengan baik. Prestasi belajar yang dihasilkanpun masih belum optimal. C. Rumusan Masalah Berdasarkan pembahasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV se-upk Kedungbanteng? 2. Apakah terdapat pengaruh minat membaca terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV se-upk Kedungbanteng? 3. Apakah terdapat pengaruh perhatian orang tua dan minat membaca terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV se-upk Kedungbanteng?

9 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV se-upk Kedungbanteng. 2. Untuk mengetahui pengaruh minat membaca terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV se-upk Kedungbanteng. 3. Untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua dan minat membaca terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV se-upk Kedungbanteng. E. Manfaat Penelitian Manfaatnya untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua dan minat membaca terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV se-upk Kedungbanteng diharapkan dapat memberikan masukan dan manfaat dari berbagai pihak. Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Bagi peneliti Penelitian ini sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan study di Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan berguna untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana.

10 2. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada sekolah tentang pentingnya pengaruh perhatian orang tua dan minat membaca terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV se- UPK Kedungbanteng. 3. Bagi Orang tua Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu pemikiran orang tua untuk meningkatkan diri dalam memberikan perhatian kepada putra putrinya agar dapat mengawasi dan memperhatikan anaknya untuk memperoleh prestasi belajar yang baik di sekolah.