EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Citra PDAM Tirtamarta Yogyakarta Dalam Pemberitaan. Tirtamarta Yogyakarta Periode Januari Desember 2013) Program Studi Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi yaitu dengan menggunakan media. Metode

Teknik Reportase dan Wawancara

Produksi Media PR AVI

Frietz Calvin Madayanto / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang

PERENCANAAN MEDIA RELATIONS DI SHERATON MUSTIKA YOGYAKARTA UNTUK MENCIPTAKAN CITRA POSITIF

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyampaian informasi kepada masyarakat. Atas peran penting tersebut maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan : 1. Menurut indikator Tipe

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV)

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Media relations merupakan bagian dari public relations eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah

BAB IV PENUTUP April 2014, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa. yang dilakukan oleh PT. PLN, dengan arah opini yang didominasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB IV PENUTUP. 1. Publisitas yang dilakukan oleh Humas UAJY masih minim, belum

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu

meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB IV PENUTUP. berbeda. Berdasarkan publisitas, kinerja PR Pemda DIY lebih baik daripada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB III PENUTUP. kemudian didiskusikan keterkaitannya dengan konsep kehumasan. Atas dasar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan media atau sering juga disebut dengan media relations.

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting untuk membentuk citra dan image dalam suatu

Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan

Konsep Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung

kepada masyarakat (dalam hal ini publik), seorang praktisi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan Public Relations kerap kali berdampingan dengan Corporate Secretary

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat dalam satu dekade terakhir ini. Terutama teknologi komunikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

No Aspek Penjelasan Cara Pengisian 1 Tanggal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

oleh Stephani Arum Sari Drs. Mario Antonius Birowo, M.A., Ph.D

MOTTO. (Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil, siapa yang bersabar akan. beruntung, siapa yang menapaki jalan-nya akan sampai ke tujuan)

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan. menjadi dua, yakni media eksternal dan media internal.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan penjelasan dari bab-bab sebelumnya penulis menarik. kesimpulan seperti berikut :

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh Humas sebagai proses evaluasi Media Relations. Dimana

MEDIA RELATIONS DI INSTANSI PEMERINTAH. (Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemkab Karanganyar tahun 2015) Naskah Publikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Membuat Press Release

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar mampu menjadi penguasa pasar. Marketing, menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public

BAB I PENDAHULUAN. adalah tentang keunikkan dan keanekaragaman budaya dan suku yang ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

Strategi Humas Setda Kabupaten Kendal Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Pers

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Seiring dengan hal tersebut maka pemerintah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior)

Teknik Reportase dan Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. berhubungan dengan aktivitas organisasi lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Januari 2009, pkl wib. Pengaruh Kualitas media..., Lanny, FISIP UI, Universitas Indonesia

Produksi Media PR AVI

CITRA PT ANGKASA PURA I BANDARA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA AKIBAT BENCANA GUNUNG MERAPI PADA TAHUN 2010

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui

MODEL PUBLIC RELATIONS PADA AKTIVITAS MEDIA RELATIONS. (Studi Kasus pada Aktivitas Media Relations di Sheraton Mustika Yogyakarta Resort and Spa)

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

Penyusun Nama : Aisyah Monicaningsih Nim :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI).

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. the dynamic library bagi pencapaian tujuan dari sebuah perpustakaan. Untuk itu

Strategi Pesan PT. Air Mancur PadaWebsite Dalam Membangun Citra. Peduli Kepada Masyarakat RINI ERRIVANH / IKE DEVI SULISTYANINGTYAS

Media Relations 2.0. Mutia Dewi. Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

Implementasi Cyber Public Relations dalam Meningkatkan Reputasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sebagai Universitas Riset Berkelas Dunia

PERAN HUMAS DALAM PELAKSANAAN MEDIA PUBLIKASI PROGRAM LUMBUNG PANGAN DAN ENERGI PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pertemuan Pertemuan 7 13

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi fungsi public relations sangatlah berguna untuk

Transkripsi:

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA (Analisis Isi Perbandingan Press Release dan Pemberitaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta di Media Cetak Periode Januari 2012 Juni 2013) Agata Sri Krisdiyati / Ike Devi Sulistyaningtyas Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari No.6 Yogyakarta 55281 Abstrak Salah satu tujuan dari pelaksanaan media relations adalah untuk mencapai publisitas yang maksimum. Publisitas yang dilakukan oleh Public Relations diharapkan mampu meningkatkan jumlah pemberitaan positif di media massa agar terbentuk opini yang positif. Hasil (output) publisitas di media adalah pemberitaan. Pemberitaan di media tersebut dapat dijadikan salah satu tolak ukur keberhasilan program media relations melalui evaluasi. Maka, tulisan ini ingin menggambarkan evaluasi output publisitas yang dijalankan oleh UAJY melalui metode analisis isi. Berdasarkan penelitian, melalui analisis isi perbandingan press release dan pemberitaan, praktisi Public Relations dapat mengetahui kesesuaian kecenderungan isi pemberitaan dengan yang diharapkan Public Relations dalam release. Kesesuaian hasil publisitas ini juga akan menunjukkan keberhasilan program media relations dilihat dari outputnya. Hasil evaluasi dapat dijadikan panduan untuk menentukan strategi dalam peningkatan publisitas di media untuk mencapai tujuan media relations yang diinginkan, yakni pemberitaan yang maksimum. Keywords : publisitas, press release, berita, media relations A. Latar Belakang Pentingnya media mulai disadari oleh organisasi. Dibutuhkan suatu strategi tertentu dan juga upaya-upaya kongkrit dalam menjalin hubungan baik antara organisasi dengan media massa. Seperti yang diungkapkan oleh Diah Wardhani (2008:8), organisasi membutuhkan media massa dalam penyampaian pesannya ke khalayak luas dan berharap publikasinya akan membangun persepsi/opini yang positif dari khalayak. Namun, untuk mempublikasikan

informasi mengenai organisasi memang bukanlah hal yang mudah. Publikasi yang dilakukan oleh Public Relations tidak hanya bertujuan untuk menciptakan pencitraan namun juga untuk membangun serta mempertahankan hubungan yang baik dengan publiknya. Kesadaran akan pentingnya menjalin hubungan baik dengan media massa dan pentingnya pemberitaan di media massa juga disadari oleh Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Kesadaran tersebut dapat dilihat dari visi dan misi yang dimiliki oleh Kantor Humas, Sekretariat, dan Protokol (KHSP). KHSP ingin membangun citra positif dari institusi melalui komunikasi yang efektif antara institusi dengan pihak stakeholder. Salah satu cara mencapai tujuan tersebut adalah dengan membina hubungan yang harmonis melalui komunikasi dua arah yaitu menyebarkan informasi dari institusi ke publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. Dalam menyebarkan informasi ke publik eksternal, Humas UAJY menyadari pentingnya kerja sama dengan media massa. Oleh karena itu, Humas UAJY mencoba menjalin hubungan yang baik dengan media massa melalui aktivitas media relations. Publikasi atau penyebaran informasi yang dilakukan oleh Public Relations merupakan salah satu program dalam media relations. Saat ini program media relations yang dilaksanakan oleh praktisi PR sebagian besar menghasilkan publikasi dalam bentuk berita (Wardhani, 2008:65). Publikasi yang dilakukan oleh Public Relations diharapkan mampu meningkatkan jumlah pemberitaan positif di media massa dan agar publik memiliki pengetahuan yang cukup tentang organisasi dan terbentuk opini yang positif. Saat melakukan publisitas, tentunya praktisi Public Relations perlu memahami teknik penyusunan press release yang tepat agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik. Selain memahami karakteristik atau teknik penyusunan press release, praktisi Public Relations perlu mengenali karakteristik dari masing-masing media massa. Hal ini akan membantu praktisi Public Relations dalam menyusun strategi, seperti bentuk informasi yang diinginkan oleh media massa. 2

Ada beberapa perbedaan antara Public Relations dengan media yang bisa menjadi kendala ketika melakukan publisitas. Oleh karena itu, tidak semua press release yang dikirimkan oleh organisasi akan dimuat di media massa. Berita yang dimuat di media cetak pun bisa jadi memiliki perbedaan dengan press release yang dikirimkan Public Relations ke media. Menurut Dr. Yosal Iriantara dan A. Yani Surachman. S.Sos., dalam bukunya yang berjudul Public Relations Writing: Pendekatan Teoretis dan Praktis menyebutkan bahwa adanya nilai berita serta hubungan yang baik dengan media menjadi hal penting dalam menentukan dimuat atau tidaknya informasi perusahaan kita melalui media massa. Hal ini juga seperti yang diungkapkan oleh Rachmat Kriyantono (2008:137), bahwa dalam praktiknya ada dua faktor yang menentukan dimuat tidaknya press release yang dikirim Public Relations. Pertama, adalah faktor penulisan (kaidah jurnalistik) dan kedua adalah kualitas hubungan media. Hasil pemberitaan di media dapat dijadikan salah satu tolak ukur keberhasilan publisitas yang dilakukan oleh Public Relations. Maka, tulisan ini ingin menggambarkan evaluasi publisitas yang dijalankan oleh Humas UAJY dilihat dari sumber publisitas (press release) dan hasil publisitas (pemberitaan) yang dianalisis melalui metode analisis isi. Penelitian ini mencoba untuk melihat publisitas yang dilakukan oleh UAJY melalui perbandingan press release yang diterbitkan oleh UAJY dengan pemberitaan mengenai UAJY yang dimuat di media cetak. Data yang diteliti yaitu press release yang diterbitkan oleh Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan berita mengenai UAJY dalam surat kabar yang sumbernya berasal dari release selama periode Januari 2012 - Juni 2013. Oleh karena itu teknik penelitian yang tepat untuk menganalisis isi dalam press release dan berita adalah metode analisis isi. Studi ini mengidentifikasi dan menghitung kata-kata kunci, istilah, dan tema pesan untuk menafsirkan apa yang dikatakan, bagaimana mengatakannya, perubahan dalam imbauan, dan motif yang mendasari pesan (Ritonga, 2004:65-66). 3

Berita yang dianalisis dalam penelitian ini adalah berita yang sumber informasinya berasal dari release yang dikirimkan oleh Humas UAJY. Perbandingan ini dilakukan untuk melihat kesesuaian antara isu yang disampaikan Humas UAJY dalam release-nya dengan isu yang tertuang pada berita. Sehingga, item analisis dalam penelitian ini sama yaitu dengan membandingkan release dan berita yang sumber informasinya berasal dari release tersebut. Model evaluasi yang dipakai dalam penelitian ini yaitu Pyramid Model of PR Research yang dikembangkan oleh Jim Macnamara. Dalam model ini, Macnamara (2002:16) menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations terbagi atas 3 tahapan, yaitu input, output, dan outcome. Input merupakan strategi dan konseptual dalam program komunikasi atau proyek yang menggunakan media (misalnya publikasi, Web), konten (seperti isi teks dan gambar), dan format. Output adalah materi fisik dan kegiatan yang dihasilkan (misalnya publisitas media, acara, publikasi, intranet) dan proses untuk menghasilkan hal tersebut. Outcome adalah dampak dari komunikasi, baik sikap dan perilaku. Dalam Pyramid Model of PR Research tersebut, Macnamara menyebutkan bahwa salah satu metodologi untuk melihat hasil (output) dari aktivitas PR adalah dengan analisis isi. Melalui metodologi inilah dapat dianalisa kecenderungan pemberitaan terhadap suatu organisasi. Berdasarkan model evaluasi tersebut, evaluasi dalam penelitian ini berada pada tahapan output, yaitu dengan media monitoring dan media content analysis untuk melihat jumlah release yang diterbitkan, jumlah berita yang dimuat media cetak dan kecenderungan isi dari pemberitaan tersebut. B. Tujuan Tujuan dari penelitian ini ada tiga, yaitu (1) mengukur output publisitas dengan membandingkan konten release dan pemberitaan di media cetak, (2) melihat kesesuaian isi pesan antara release yang dibuat oleh Humas dengan berita yang dimuat di media cetak. 4

C. Hasil Secara garis besar, penelitian ini menggunakan beberapa dasar pemikiran dari Macnamara, Blower dan Heath. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan koding terhadap release dan berita berdasarkan kategori yang sudah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya data dari coding sheet diolah ke dalam tabel distribusi frekuensi. Dari tabel distribusi frekuensi tersebut, diperoleh prosentase dari setiap kategori untuk melihat perbandingan karakteristik kontennya. Berikut ini merupakan hasil distribusi frekuensi dilihat dari kategori penampilan fisik dan kategori isi: 1. Kategori Penampilan Fisik Penampilan fisik dalam dimaksudkan untuk menggambarkan karakteristik fisik release dan berita yang dilihat dari 2 bagian, yakni format dan ukuran paragraf. a. Hasil distribusi format release menunjukkan sejumlah 16 release (53,3%) dalam bentuk straight news dan release dengan format penulisan soft news sejumlah 14 release (46,7%). Hasil distribusi format berita juga menunjukkan bahwa berita dengan format straight news memiliki jumlah yang lebih banyak yakni 28 artikel (60%) dan sisanya 12 berita (40%) termasuk dalam format soft news. b. Dari hasil distribusi frekuensi, mayoritas release termasuk dalam paragraf pendek (1-7 paragraf) yang berjumlah 25 release (83,3%). Sementara release dengan paragraf sedang sebanyak 5 release (16,7%) dan tidak ditemukan adanya release dengan paragraf panjang (13-17 paragraf). Sedangkan untuk ukuran berita, mayoritas berita juga termasuk dalam paragraf pendek (1-7 paragraf) dengan jumlah 26 berita (65%), berita dengan paragraf sedang berjumlah 12 berita (30%) dan berita dengan paragraf panjang paling sedikit jumlahnya yaitu sebanyak 2 berita (5%). 2. Kategori Isi Karakteristik isi release dan berita dilihat dari nilai berita, fokus pemberitaan, angle penulisan, tone pemberitaan, kelengkapan berita, pemuatan foto, dan narasumber utama. 5

a. Nilai berita yang paling banyak dimuat dalam release adalah proximity (kedekatan) dengan jumlah 13 release (43,3%). Selanjutnya, nilai berita significance sejumlah 5 release (16,7%). Release yang memuat nilai berita magnitude dan conflict memiliki jumlah yang sama yakni 3 release (10%) dan nilai berita timeliness, prominence, dan human interest mempunyai jumlah yang paling sedikit yakni 2 release (6,7%). Sedangkan hasil distribusi frekuensi nilai berita dalam pemberitaan menunjukkan bahwa pemberitaan paling banyak memuat nilai berita proximity dengan prosentase sebesar 45% yakni 18 berita. Nilai berita yang paling sedikit dimuat yaitu significance sebanyak 1 berita atau sebesar 2,5%. b. Pembelajaran merupakan fokus yang paling banyak diberitakan dalam release yakni sejumlah 10 release (33,3%). Selanjutnya, tema kerjasama dengan jumlah 6 release (20%), tema pengabdian dan seremonial sejumlah 5 release (16,7%), tema mengenai minat dan bakat dimuat di dalam 2 release (6,7%), penalaran dan sumber daya manusia berjumlah 1 release (3,3%). Hasil distribusi frekuensi fokus pemberitaan dalam berita menunjukkan bahwa paling banyak sebesar 32,5% yakni 13 berita mengangkat tentang fokus pembelajaran UAJY. Selanjutnya 10 berita (25%) membahas seremonial, 8 berita (20%) membahas mengenai kerjasama yang dilakukan oleh UAJY, 5 berita (12,5%) mengenai pengabdian dan sisanya mengangkat pembahasan mengenai minat dan bakat sebanyak 2 berita (5%) serta sumber daya manusia dan penalaran sebanyak 1 artikel (2,5%). Penelitian, akademik, manajerial, dan profil tidak ditemukan sebagai fokus pemberitaan dalam release maupun berita. c. Penulisan release mayoritas menggunakan angle penulisan dari pihak organisasi itu sendiri dengan jumlah 17 release (56,7%). Release yang menggunakan angle masyarakat ada 8 release (26,7%), penulisan dari angle mitra kerjasama ada 3 release (10%), dan yang paling sedikit sejumlah 2 release (6,7%) menggunakan angle pemerintah dalam penulisannya. Sementara itu, berita mayoritas menggunakan angle organisasi dalam penulisannya sebanyak 23 berita (57,5%). Berita dengan 6

angle pemerintah berjumlah 7 berita (17,5%), berita yang memakai angle mitra kerjasama berjumlah 6 berita (15%) dan berita dengan angle masyarakat paling sedikit jumlahnya yaitu sebanyak 4 berita (10%). d. Tone pemberitaan dalam release hampir seluruhnya bernada positif dengan jumlah sebanyak 27 release (90%). Namun ada juga release yang memuat tone netral sebanyak 3 release (13,33%). Mayoritas tone pemberitaan dalam berita juga bernada positif dengan jumlah 31 berita (77,5%). Berita dengan tone netral sebanyak 9 berita (22,5%). Baik dalam release maupun berita tidak ditemukan yang bernada negatif. e. Dalam release maupun berita masih terdapat ketidaklengkapan unsur 5W+1H. Dalam release, hanya terdapat 12 release (40%) yang secara lengkap memuat semua unsur kelengkapan berita. Sisanya sebanyak 18 release (60%) tidak memuat unsur 5W+1H secara lengkap. Sementara itu, sejumlah 27 berita (67,5%) juga belum memuat unsur 5W+1H secara lengkap. Sisanya, 13 berita (32,5%) sudah memuat kelengkapan berita. f. 17 release dengan prosentase sebesar 56,7% menyertakan foto di dalamnya dan sisanya sebanyak 13 release (46,7%) tidak menyertakan foto. Sementara itu, terdapat 21 berita (52,5%) tidak menyertakan foto dan 19 berita (47,5%) menyertakan foto di dalam pemberitaan. g. Narasumber utama dalam release didominasi oleh gabungan pemuatan narasumber internal dan eksternal yang mencapai 66,7% atau sebanyak 20 release, sedangkan sebanyak 10 release (30%) di dalamnya hanya memuat narasumber internal dan tidak ada yang memuat opini hanya dari narasumber eskternal. Sedangkan separuh berita sebanyak 20 berita (50%) memuat gabungan opini dari narasumber internal dan eksternal, dan yang memuat opini narasumber internal sejumlah 19 berita (47,5%). Jika dalam release tidak ada artikel yang memuat opini hanya dari narasumber eksternal, maka dalam berita terdapat 1 artikel (2,5%) yang memuat opini dari pihak narasumber eksternal saja. 7

D. Analisis Menurut Cutlip, Center, & Broom, Public Relations adalah fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan masyarakat yang menjadi sandaran keberhasilan atau kegagalannya (Cutlip, 2000:5). Maka, komunikasi yang terjalin antara Public Relations dengan publik harus selalu dibangun. Dalam berkomunikasi dengan publik, Public Relations membutuhkan media. Selain sebagai partner, media juga menjadi publik eksternal organisasi yang perlu dijaga hubungannya. Dalam menjaga hubungan dengan publik eksternalnya, salah satu aktivitas PR yang paling sering dilakukan adalah media relations, yakni menjalin hubungan baik dengan pihak media massa yang dalam hal ini diwakili oleh wartawan atau jurnalis. Mengelola dan menjalin hubungan baik dengan media sangat diperlukan bagi keberlangsungan organisasi. Hal ini dikarenakan aktivitasaktivitas yang dilakukan oleh PR tidak akan bisa lepas dari media. Hubungan antara PR dengan media merupakan hubungan yang saling membutuhkan. Oleh karena itu, memahami media dan bagaimana cara kerjanya merupakan bagian utama dari pekerjaan Public Relations. Kesadaran akan pentingnya menjalin hubungan baik dengan media massa dan pentingnya pemberitaan di media massa juga disadari oleh Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Kesadaran tersebut dapat dilihat dari visi dan misi yang dimiliki oleh Kantor Humas, Sekretariat, dan Protokol (KHSP). KHSP ingin membangun citra positif dari institusi melalui komunikasi yang efektif antara institusi dengan pihak stakeholder. Salah satu cara mencapai tujuan tersebut adalah dengan membina hubungan yang harmonis melalui komunikasi dua arah yaitu menyebarkan informasi dari institusi ke publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. Dalam menyebarkan informasi ke publik eksternal, Humas UAJY menyadari pentingnya kerja sama dengan media massa. Oleh karena itu, Humas UAJY mencoba menjalin hubungan yang baik dengan media massa melalui aktivitas media relations. 8

Berdirinya Kantor Humas, Sekretariat, dan Protokol (KHSP) bertujuan untuk menjalin hubungan dengan media dengan harapan pemberitaan mengenai UAJY lebih sering dimuat di media massa dan pemberitaannya bersifat positif. Pencapaian tujuan tersebut terus dilakukan oleh Humas UAJY dengan publikasi informasi institusi ke publik melalui media massa. Namun, selama ini penyebaran informasi ke publik yang dilakukan oleh Humas UAJY masih sebatas publikasi melalui media cetak lokal. Dalam konteks media relations, media internet juga dapat digunakan oleh praktisi Public Relations untuk menyebarkan informasi ke media ataupun publik. Hal ini juga yang dilakukan oleh Humas UAJY. Selain melalui media cetak, humas UAJY juga mengupdate berita-berita seputar institusi ke website resmi UAJY di www.uajy.ac.id. Bahkan staf Humas UAJY juga mengunggah press release ke website tersebut. Hal yang dipublikasikan biasanya tentang event penting yang berlangsung di UAJY seperti wisuda, seminar nasional, rangkaian kegiatan Dies Natalis, pergantian Rektor, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan institusi. Informasi tersebut biasanya dipublikasikan ke media melalui press release yang dibuat oleh staf Humas UAJY atau dengan mengundang wartawan untuk melakukan liputan secara langsung. Kerjasama dengan media elektronik biasanya dilakukan oleh bagian promosi. Dari segi kehumasan, kerjasama dengan media elektronik seperti radio yang dilakukan oleh Humas UAJY selama ini hanya sebatas membuat greetings seperti ucapan selamat natal, selamat Idul Fitri, ataupun ucapan selamat ulang tahun kota Jogja. Padahal hubungan dengan media massa tidak bisa hanya dipahami sebagai hubungan dengan pers (media cetak) semata, tetapi termasuk juga hubungan dengan media massa yang lain seperti televisi, radio, dan internet (Darmastuti, 2012:40). Publikasi atau penyebaran informasi yang dilakukan oleh Public Relations merupakan salah satu program dalam media relations. Menurut Diah Wardhani, program media relations yang dilaksanakan oleh praktisi PR, saat ini sebagian besar menghasilkan publikasi dalam bentuk berita (Wardhani, 2008:65). 9

Pemberitaan di media dapat dijadikan salah satu tolak ukur keberhasilan publisitas yang dilakukan oleh Public Relations. Kegagalan atau keberhasilan suatu kegiatan atau program bisa diketahui melalui evaluasi. Evaluasi dalam bidang kehumasan yang sering dilakukan adalah evaluasi publisitas yang dilakukan oleh Public Relations. Evaluasi publisitas dilakukan dengan mengukur pemberitaan di media massa. Publisitas yang dilakukan oleh Humas UAJY tergolong masih sangat minim. Press release yang diterbitkan oleh Humas UAJY periode Januari 2012 Juni 2013 yang dimuat oleh surat kabar lokal berjumlah 30 release. Dari 30 release tersebut, diperoleh publisitas sebanyak 40 berita. Padahal sebenarnya, release yang diterbitkan oleh Humas UAJY selama periode Januari 2012 Juni 2013 sebanyak 107 release. Jika dilihat dari jumlah release yang diterbitkan dan jumlah release yang dimuat oleh media cetak maka terdapat perbedaan. Release yang dimuat di surat kabar tergolong sedikit. Hal ini karena pihak Humas UAJY sendiri tidak memiliki target terkait jumlah release yang dibuat dan jumlah pemberitaan seputar UAJY yang diperoleh dalam suatu periode waktu. Minimnya release juga berkaitan dengan konsep release dari Humas UAJY yang isinya berisi mengenai event atau kegiatan yang berlangsung di Fakultas maupun Universitas. Sehingga apabila tidak ada kegiatan, maka Humas UAJY tidak akan menerbitkan release. Selama periode Januari 2012 Juni 2013 staf Humas UAJY telah menerbitkan sebanyak 107 release. Padahal event atau kegiatan yang berlangsung di UAJY selama periode tersebut cukup banyak. Berdasarkan laporan tahunan Rektor 2013/2014, banyak hal yang menarik untuk diinformasikan ke publik melalui release. Setidaknya ada 208 kegiatan atau prestasi yang bernilai berita untuk disampaikan Humas ke publik melalui release. Namun, selama periode tersebut release yang dibuat oleh Humas total berjumlah 107 release dan yang dimuat oleh media ada 30 release. Hal ini menunjukkan bahwa jika konsep release informasinya berisi mengenai kegiatan yang berlangsung di UAJY maka release yang dibuat oleh Humas masih belum maksimum. Karena total kegiatan yang berlangsung selama periode akademik 2012/2013 ada sejumlah 208 release. Secara kuantitas, 10

publisitas yang dilakukan oleh Humas UAJY masih minim jika dilihat dari jumlah release yang diterbitkan, jumlah release yang dimuat, dan jumlah pemberitaan di media massa. Padahal jika dilihat dari kecenderungan isi pemberitaannya, apa yang ditulis oleh surat kabar secara garis besar tidak jauh berbeda dengan yang disampaikan Humas UAJY dalam release-nya. Dilihat dari tipe media, publisitas tentang UAJY hanya ada di surat kabar lokal seperti Harian Jogja, Kedaulatan Rakyat, Tribun Jogja, Radar Jogja, Bernas Jogja, dan Suara Merdeka. Surat kabar tersebut berskala lokal dan wilayah pendistribusiannya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan beberapa kota lainnya di Jawa Tengah. Oplah Koran tersebut masih dibawah 100.000 eksemplar setiap harinya. Dilihat dari karakteristik fisiknya, antara release dan berita tidak banyak perubahan. Mayoritas release dan berita ditulis dalam bentuk straight news dan informasinya mayoritas ditulis dalam paragraf pendek (1-7 paragraf). Menurut Iriantara (2006:80), kebanyakan siaran pers biasanya memang dibuat dalam bentuk berita langsung. Format berita seperti ini merupakan penulisan yang paling banyak digunakan di media cetak. Penulisan release dengan format berita langsung atau straight news sangat membantu para redaktur media cetak untuk langsung memberikan penilaian layak dipublikasikan atau tidak release tersebut. Selain itu, secara teknis penulisan dengan format straight news pun memudahkan redaktur untuk menyesuaikan panjang berita dengan ruangan yang tersedia di media massa. Hasil ini juga sesuai dengan apa yang diungkapkan Kriyantono (2008:145) bahwa release sebaiknya ditulis dengan singkat, padat namun jelas dan informatif. Begitu pun dengan penulisan berita. Berita itu harus ringkas (concise), jelas (clear), dan hangat (current) yang merupakan syarat praktis dalam penulisannya (Kusumaningrat, 2005:47). Hal ini dapat diartikan bahwa release yang ditulis oleh staf Humas UAJY secara teknis dari segi format sudah sesuai dengan yang media butuhkan. Dilihat dari karakteristik isinya, tidak banyak perubahan antara release dan berita. Konten release dan berita memiliki kesamaan dalam hal nilai berita, fokus 11

pembelajaran, angle penulisan, tone pemberitaan, dan pemuatan kelengkapan berita. Perubahan antara release dan berita hanya terdapat dalam hal pemuatan foto dan pemuatan narasumber utama. Media massa menulis pemberitaan sesuai dengan apa yang disampaikan Humas melalui release-nya. Pemberitaan di media mayoritas mengangkat proses pembelajaran di UAJY, terlebih pembelajaran di luar perkuliahan seperti diskusi ilmiah, seminar nasional, ataupun workshop dan lokakarya. Proses pembelajaran di UAJY yang diangkat sebagai fokus pemberitaan juga berpengaruh pada image institusi. Pemberitaan tersebut menguntungkan bagi UAJY sebagai institusi pendidikan. Secara tidak langsung, hal itu mengindikasikan bahwa UAJY sebagai perguruan tinggi di Yogyakarta memiliki kredibilitas tinggi dan memiliki kualitas mutu pembelajaran yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa pemberitaan di media massa sudah sesuai dengan harapan organisasi dan mayoritas menghasilkan pemberitaan yang positif. Adanya perubahan yang terjadi dari press release yang dibuat oleh Humas UAJY hingga akhirnya dimuat di surat kabar lokal menunjukkan bahwa praktisi Public Relations tidak bisa mengontrol isi pemberitaan. Dalam menulis release, seorang praktisi PR dapat mengontrol pesan yang disampaikan dengan menggunakan pilihan kata yang tepat. Namun, PR tidak bisa mengontrol isi dan penempatan release tersebut setelah dimuat oleh media massa. Tidak semua press release yang dikirimkan oleh organisasi akan dimuat di media massa. Berita yang dimuat oleh media cetak pun bisa jadi terdapat perubahan dengan press release yang dikirimkan Public Relations ke media. Menurut Kriyantono (2008:137) bahwa dalam praktiknya salah satu faktor yang menentukan dimuat tidaknya press release yang dikirim oleh Public Relations adalah karena faktor kualitas hubungan media. Frank Jefkins (1995:16) menyampaikan bahwa ada 6 prinsip umum yang perlu diperhatikan oleh praktisi PR dalam menciptakan dan membina hubungan baik dengan pers. Keenam prinsip tersebut yaitu (1) memahami dan melayani media, (2) membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya, (3) menyediakan salinan yang baik, (4) 12

bekerja sama dalam penyediaan materi, (5) menyediakan fasilitas verifikasi, (6) membangun hubungan personal yang kokoh. Dari keenam prinsip, secara keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh Humas UAJY sudah sesuai dengan prinsip-prinsip umum tersebut, kecuali prinsip bekerja sama dalam penyediaan materi. Kualitas hubungan media antara UAJY dengan media juga dapat dilihat dari kehadiran wartawan jika diundang liputan dalam event yang berlangsung di UAJY. Meskipun kualitas hubungan media antara UAJY dengan media selama ini sudah cukup baik, namun Humas UAJY juga masih perlu meningkatkan aktivitas media relations khususnya dalam menjalankan kegiatan di luar publisitas atau kegiatan informal antara institusi dengan wartawan agar terbangun hubungan personal yang lebih kokoh. Berdirinya KHSP bertujuan untuk mencoba menjalin hubungan dengan media dengan harapan pemberitaan mengenai UAJY lebih sering dimuat di media massa dan pemberitaannya bersifat positif. Publikasi yang dilakukan oleh Public Relations diharapkan mampu meningkatkan jumlah pemberitaan positif di media massa dan agar publik memiliki pengetahuan yang cukup tentang organisasi dan terbentuk opini yang positif. Semakin sering sebuah perusahaan, organisasi, atau institusi diberitakan dan dipublikasikan oleh media massa, maka perusahaan, organisasi, atau institusi tersebut akan dikenal oleh masyarakat. Sebaliknya, kalau tidak pernah dipublikasikan oleh media massa, maka masyarakat juga tidak akan pernah mengenalnya (Darmastuti, 2012:26). E. Kesimpulan Publisitas yang dilakukan oleh Humas UAJY masih minim, belum mencapai publisitas yang maksimum. Selama periode Januari 2012 Juni 2013 staf Humas UAJY telah menerbitkan sebanyak 107 release. Press release yang diterbitkan oleh Humas UAJY selama periode tersebut ada 30 release yang dimuat oleh surat kabar lokal. Dari 30 release tersebut, diperoleh publisitas sebanyak 40 berita. Minimnya release juga berkaitan dengan konsep release dari Humas UAJY yang isinya berisi mengenai event atau kegiatan yang berlangsung di Fakultas maupun Universitas. Sehingga apabila tidak ada kegiatan, maka 13

Humas UAJY tidak akan menerbitkan release. Selama periode Januari 2012 Juni 2013 staf Humas UAJY telah menerbitkan sebanyak 107 release. Padahal event atau kegiatan yang berlangsung di UAJY selama periode tersebut cukup banyak. Berdasarkan laporan tahunan Rektor 2013/2014, banyak hal yang menarik untuk diinformasikan ke publik melalui release. Pada faktanya media massa mampu membius masyarakat dan mampu membangun opini sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh media dan sesuai dengan pesan yang telah dikonstruksi oleh media. Konten release dan pemberitaan di media cetak tidak jauh berbeda. Dilihat dari kategori penampilan fisik, antara press release dan berita tidak memiliki perbedaan signifikan. Public Relations tidak bisa mengontrol penempatan pesan di media dan tidak bisa mengontrol bagaimana pembaca menafsirkan pesan yang disampaikan (Iriantara, 2006:27). Namun secara garis besar, apa yang ingin disampaikan Humas dalam release-nya tertuang pula dalam berita yang dimuat oleh media massa. Dilihat dari karakteristik fisiknya, antara release dan berita sudah sesuai. Mayoritas release dan berita ditulis dalam bentuk straight news dan informasinya mayoritas ditulis dalam paragraf pendek (1-7 paragraf). Hasil ini dapat diartikan bahwa penulisan release yang diterbitkan oleh UAJY sudah sesuai dengan keinginan media. Menurut Iriantara (2006:80), kebanyakan siaran pers biasanya memang dibuat dalam bentuk berita langsung. Hasil ini juga sesuai dengan apa yang diungkapkan Kriyantono bahwa release sebaiknya ditulis dengan singkat, padat namun jelas dan informatif (2008:145). Begitu pun dengan penulisan berita. Berita itu harus ringkas (concise), jelas (clear), dan hangat (current) yang merupakan syarat praktis dalam penulisannya (Kusumaningrat, 2005:47). Dilihat dari karakteristik isinya, tidak banyak perubahan antara release dan berita. Konten release dan berita memiliki kesamaan dalam hal nilai berita, fokus pembelajaran, angle penulisan, tone pemberitaan, dan pemuatan kelengkapan berita. Perubahan antara release dan berita hanya terdapat dalam hal pemuatan foto dan pemuatan narasumber utama. Media massa menulis pemberitaan sesuai dengan apa yang disampaikan Humas melalui release-nya. Hal ini menunjukkan 14

bahwa pemberitaan di media massa sudah sesuai dengan harapan organisasi dan mayoritas menghasilkan pemberitaan yang positif. Berdirinya KHSP bertujuan untuk mencoba menjalin hubungan dengan media dengan harapan pemberitaan mengenai UAJY lebih sering dimuat di media massa dan pemberitaannya bersifat positif. Publikasi yang dilakukan oleh Public Relations diharapkan mampu meningkatkan jumlah pemberitaan positif di media massa dan agar terbentuk opini publik yang positif. Namun, hasil publisitas Humas UAJY masih minim. Maka, Humas UAJY perlu untuk merencanakan strategi baru terkait publisitas di media agar terjadi peningkatan untuk memperoleh publisitas maksimum. Daftar Pustaka Cutlip, Scott M, Allen H. Center, dan Glen M. Broom. 2000. Effective Public Relations. New Jersey : Prentice Hall. Darmastuti, Rini. 2012. Media Relations:Konsep, Strategi, dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi Offset. Iriantara, Yosal dan A. Yani Surachman. 2006. Public Relations Writing: Pendekatan Teoretis dan Praktis. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Jefkins, Frank. 1995. Public Relations. Jakarta : Penerbit Erlangga. Kriyantono, Rachmat. 2008. PR Writing: Media Public Relations Membangun Citra Korporat. Jakarta : Kencana. Ritonga, Jamiluddin. 2004. Riset Kehumasan. Jakarta : PT Grasindo. Wardhani, Diah. 2008. Media Relations: Sarana Membangun Reputasi Organisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu. Macnamara, Jim. 2002. PR Metrics : Research for planning and the evaluation of PR and corporate communications. Didownload 24 Juni 2013 pukul 11:58 WIB dari http://www.pria.com.au/sitebuilder/resources/knowledge/files/10/prmetricspaper.p df 15