BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

III. METODE PENELITIAN. yang akan di capai penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor penghambat

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu keadaan secara utuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertipe deskriptif yakni

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

III. METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe deskriptif adalah tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis dan pendekatan Penelitian. kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yakni kualitatif. Ghony (2012: 89)

III. METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. secara rinci, yang dijalani dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan metode kualitatif. Penelitian deskriptif (descriptive research)

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. tentang relokasi pasar tradisional. Untuk menjelaskan hal tersebut,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

Konveksi Lida Jaya Padurenan Kudus.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang meningkatkan aplikasi didalam mencegah masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun lisan tentang orang

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pendekatan kualitatif ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang: (1) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN. dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Informasi Akuntansi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri X, karena SMA

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode etnografi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian di bidang antrophologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif (Sugiyono, 2012: 8). Pendapat lain mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moeleong, 2001: 54). Tipe penelitian deskriptif dimaksudkan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subyek atau pun obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

34 enelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara terperinci fenomena-fenomena sosial yaitu untuk melihat bagaimana pembangunan kapasitas (capacity building) Lembaga PPID Diskominfo Provinsi Lampung dalam rangka penyelenggaraan KIP. Penelitian deskriptif merupakan penelitian bersifat menjelaskan bagaimana bentuk pengembangan kapasitas yang dilakukan oleh PPID terhadap lembaga. Kebijakan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang dilakukan oleh lembaga PPID Diskominfo Provinsi Lampung dalam menyediakan informasi kepada pemerintah serta bentuk transparansi pemerintah terhadap kegiatan yang mereka lakukan merupakan fenomena sosial yang akan diteliti. Gejala sosial sering kali tidak bisa dipahami berdasarkan ucapan dan perlakuan orang. Data untuk mencari makna dari setiap perbuatan tersebut dalam hal ini capacity building PPID Diskominfo Provinsi Lampung dalam penyelenggaraan KIP cocok diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam, dan observasi berperan serta dan dokumentasi. B. Fokus Penelitian Penetapan fokus dalam penelitian kualitatif bertujuan memberikan batasan dalam pengumpulan data, sehingga dengan pembatasan ini peneliti memfokuskan penelitian terhadap masalah yang menjadi tujuan penelitian. Selain itu, fokus penelitian memiliki peranan yang penting dalam memandu dan mengarahkan jalannya penelitian. Melalui fokus penelitian, suatu informasi di lapangan dipilah pilah sesuai dengan konteks permasalahan.

35 Berdasarkan pengertian diatas maka penulis memfokuskan penelitian ini pada pembangunan kapasitas (capacity building) lembaga PPID Diskominfo dalam penyelenggaran Keterbukaan Informasi Publik. di Provinsi Lampung. Fokus penelitian tentang pengembangan kapasitas ini pada tingkatan lembaga, dimana pengembangan kapasitas kepada organisasi. Adapun yang menjadi sub fokus penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaturan struktur dalam membangun kapasitas Lembaga PPID Menurut Robbins (dalam Kusdi, 2009 : 175) a. Penambahan jumlah anggota PPID b. Memberdayakan budaya kerja tim c. Mensinergiskan pejabat Lembaga PPID dengan pejabat Diskominfo 2. Bagaimana proses pengambilan keputusan sehingga lembaga PPID mampu mewujudkan keterbukaan informasi publik yang diharapkan. Menurut Siagian, 1989 : 47, yaitu : a. Mengedepankan proses dalam pengambilan keputusan b. Mempertimbangkan sumber-sumber material dalam pengambilan keputusan c. Menyediakan alternatif keputusan 3. Bagaimana pengelolaan sumberdaya yang ada di Lembaga PPID dalam membangun kapasitas guna mewujudkan keterbukaan informasi publik. Menurut Klincher (dalam Teguh, 2009 : 38), yaitu :

36 1) Sumber Daya Manusia a. Melakukan pengadaan pegawai dengan menunjuk pejabat sesuai dengan pengalaman kerja b. Mengikuti program pengembangan pegawai c. Memberlakukan sistem reward 2) Sarana dan prasarana a. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai b. Melakukan penambahan sarana dan prasarana secara periodik c. Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana d. Menerapkan penggunaan komputer 4. Bagaimana gaya manajemen Lembaga PPID mengelola dan mengatur faktor internal dan eksternal organisasi dalam membangun kapasitas guna mewujudkan Keterbukaan Informasi Publik. Menurut Siagian, 1989 : 92, yaitu : a. Menyelaraskan tujuan individu dengan tujuan Lembaga PPID b. Membangun informalitas yang wajar dalam hubungan kerja c. Menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam melakukan kegiatan guna mewujudkan Keterbukaan Informasi Publik Sub Fokus tersebut cocok untuk dilihat dalam sebuah Lembaga PPID Diskominfo Provinsi Lampung melihat lembaga ini merupakan sebuah lembaga yang masih baru

37 terbentuk sekitar 3 tahun, jadi peneliti ingin melihat bagaimana pembangunan kapasitas yang dilakukan oleh Lembaga PPID Diskominfo. C. Lokasi Penelitian Peneliti memilih lokasi penelitian, di Lembaga PPID Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Lampung. Hal ini dikarenakan PPID Diskominfo adalah lembagalembaga pemerintahan yang bertanggungjawab langsung kepada presiden yang berfungsi menjalankan pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik. Berdasarkan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) adalah pejabat yang bertanggungjawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di badan publik. Berdasarkan PP No. 61 Tahun 2008 tentang UU No. 14 Tahun 2008 Pasal 12, dijelaskan bahwa pejabat yang ditunjuk sebagai PPID di lingkungan badan publik negara yang berada di pusat dan di daerah merupakan pejabat yang membidangi informasi publik. Lembaga PPID Diskominfo merupakan lokasi yang tepat sebagai lokasi penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Moleong (2007: 38) penentuan lokasi merupakan cara terbaik yang ditempuh dengan mempertimbangkan substansi dan menjajaki lapangan serta untuk mencari kesesuaian dengan melihat kenyataan di lapangan.

38 D. Instrumen Penelitian Peneliti merupakan satu-satunya instrumen penelitian dalam mendapatkan informasi tentang pembangunan kapasitas (capacity building) di Lembaga PPID Diskominfo Provinsi Lampung. Sugiyono (2012: 222) mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. E. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti langsung dari lapangan. Penelitian ini diperoleh melalui wawancara secara mendalam mengenai capacity building Lembaga PPID Diskominfo dalam penyelenggaraan Keterbukaan Informasi Publik, melalui tatap muka antara peneliti dan informan, dimana cara yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber data primer. Data sekunder berupa naskah, dokumen resmi, dan sebagainya yang berkitan dengan

39 penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian ini berupa surat-surat tertulis yang berkaitan dengan capacity building Lembaga PPID Diskominfo dalam penyelenggaraan KIP. Menurut Lofland (dalam Basrowi, 2008: 169) sumber data yang utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan. Selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu jenis data dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik. 1. Informan Menurut Moleong (2007: 163) informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk membeli informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah purposive samplingyaitu teknik pengambilan sampel yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan peneliitian, seperti yang tertera di bawah ini : Tabel. 3.1 Informan Terkait capacity building Lembaga PPID Diskominfo Dalam KIP No. Informan Jabatan 1. Sutoto, SH.,MH Ketua Lembaga PPID Diskominfo Provinsi Lampung 2. Syifa Aini. S.Sos Sekretaris Lembaga PPID Diskominfo Provinsi lampung 3. Nurman Adi S Kordinator Humas Lembaga PPID 4. Priyatmono Anggota bagian Humas Lembaga PPID Diskominfo 5. Pak Juniardi, SIP., M.H. Ketua Komisi Informasi Publik (KIP) Provinsi Lampung

40 2. Dokumen-dokumen. Segala dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penyelenggaraan keterbukaan informasi Publik. Adapun dokumen yang berkaitan dengan hal ini adalah: Tabel 3.2.Dokumen-Dokumen Yang Terkait Dengan Penyelenggaraan Keterbukaan Infomasi Publik. No. Nama Dokumen 1. Peraturan perundang-undangan No. 14 Tahun 2008 dan PP No. 61 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Keterbukaan Informasi Publik 2. Profil Diskominfo Provinsi Lampung 3. Tugas, kewajiban, dan wewenang PPID Diskominfo Provinsi Lampung 4. Dokumen-dokumen lain yang terkait. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian. Tanpa mengetahui teknik pengumpulam data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Macam-macam teknik pengumpulan data yang ditempuh oleh peneliti adalah 1. Observasi Burns (dalam Basrowi, 2008: 93) mengatakan obeservasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian kualitatif. Menggunakan observasi, peneliti dapat mendokumentasikan dan merefleksi secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi subjek penelitian. Peneliti melakukan pengamatan terhadap bentuk pembangunan kapasitas yang dilakukan oleh Lembaga PPID Diskominfo Provinsi Lampung, baik dalam bentuk kegiatan yang mereka lakukann interaksi yang mereka lakukan, dan juga bentuk fisik yang ada.

41 2. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya lebih kecil/sedikit. Wawancara merupakan langkah yang akan dilakukan oleh peneliti, yaitu mengenai pembangunan kapasitas (capacity building) terhadap informan yang sudah ditentukan oleh peneliti. Lincoln dan Guba (dalam Basrowi, 2008: 27) mengatakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara sebagai pengaju pertanyaan dan yang diwawancarai sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu. 3. Dokumentasi Tidak kalah penting dari metode-metode lain, adalah metode dokumentasi. Arikunto (2002: 206) mengatakan bahwa dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Peneliti menggunakan metode ini untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen. Sebagai data pendukung dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam. G. Teknik Analisis Data Bogdan (dalam Sugiyono, 2012: 244) mengartikan analisis data sebagai proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Peneliti melakukan analisis data

42 dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Langkah-langkah dalam analisis data adalah sebagai berikut : 1. Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Data yang telah direduksi memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan (dalam Sugiyono, 2012: 247). 2. Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Melalui penyajian data tersebut, maka dapat terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012: 249) mengatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif 3. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan adalah melakukan verifikasi secara terus menerus sepanjang proses penelitian berlangsung yaitu sejak awal memasuki lokasi penelitian dan selama proses pengumpulan data. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan

43 pengambilan intisari dari rangkaian kategori hasil penelitian berdasarkan observasi, wawancara, serta dokumentasi hasil penelitian. H. Teknik Keabsahan Data Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji: 1. Uji Kredibilitas Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap hasil penelitian kualitatif antara lain dilaukan dengan: a) Triangulasi Sumber Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melaui berbagai sumber. Data dari berbagai sumber kemudian dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari ketiga sumber tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan kemudian diminta kesepakatan dengan berbagai sumber tersebut. b) Triangulasi Teknik Dalam triangulasi teknik, peneliti melakukan uji kredibilitas data melalui pengecekan data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, yakni melakukan pengecekan hasil wawancara dengan observasi atau dokumentasi. Hasil pengecekan data tersebut kemudian dianalisis oleh peneliti untuk kemudian di dapat suatu kesimpulan.

44 2. Uji Tranferability Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif,.validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi mana sampel tersebut diambil. Jika pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran sedemikian jelasnya, semacam apa suatu hasil pemelitian dapat diberlakukan (transferability), maka laporan tersebut memenuhi standar transferbilitas, Sanafiah (dalam Sugiyono, 2012: 278). 3. Pengujian Dependability Pengujian dependability dalam penelitian kualitatif disebut reabilitas. Suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi mereplika proses penelitian tersebut. Jika peneliti tidak dapat menunjukkan jejak aktivitas lapangannya, maka dependabilitas penelitiannya patut diragukan, Sanafiah (dalam Sugiyono, 2012: 278). 4. Pengujian Konfirmability Penelitan konfirmability sebagai uji objektivitas penelitian. Penelitian dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah disepakati banyak orang. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Menggunakan penelitian kualitatif jangan sampai hasilnya ada, tapi prosesnya tidak ada.