BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tujuan pendidikan kejuruan, SMK Swasta Immanuel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Suatu pendidikan yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu

, 2016 PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TPHP DI SMKN 4 GARUT

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

2017 ANALISIS STRATEGI KEMITRAAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DU/DI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dera Fitria, 2014 Studi Relevansi Antara Program Studi Ketenagalistrikan Dengan Dunia Kerja

I PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membawa dampak perubahan baru, yaitu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. menghindari dari kecenderungan perubahan yang bersifat global tersebut, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Era global telah menciptakan tingkat persaingan antar calon tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. Scoreboard (2009), dituntut untuk memiliki daya saing dalam dunia usaha internasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu, hal tersebut dapat dilihat dari semangat dan prestasi belajar siswa

I. PENDAHULUAN. kerja dengan penawaran angkatan kerja yang tersedia. upaya menumbuhkembangkan kewiraswastaan kepada masyarakat luas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting

Oleh : Slamet Sugiono, Arif Susanto, prodi teknik otomotif, FKIP, universitas muhamadyah purworejo

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Disusun oleh : Khairul Alim

BAB I PENDAHULUAN. mental yang baik agar siap untuk terjun dan bersaing di dunia kerja.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kerja pada umumnya relatif rendah dikarenakan rendahnya pendidikan dan latihan. setiap tahunnya tidak dapat terserap sepenuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang tahun 2020 perekonomian Indonesia akan berubah dan

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agus Komar, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yulqi Azka Shiyami, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Tertinggi yang Ditamatkan

2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. di sekolah. Manajemen kurikulum mengatur pemenuhan kebutuhan. pendidikan berdasarkan hasil analisis kondisi lingkungan internal dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan antar negara di dunia melalui industrialisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PROPOSAL MAGANG PERIODE 17 JULI 16 SEPTEMBER 2017 DIAJUKAN KEPADA BURSA EFEK INDONESIA KANTOR PERWAKILAN BANDA ACEH

I. PENDAHULUAN. Teknologi (IPTEK) yang semakin kompleks di berbagai bidang kehidupan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Hal tersebut dibuktikan dengan riset yang dilakukan oleh Badan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah

KUMPULAN MATERI-MATERI TENTANG SMK Oleh Setiyo Agustiono

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan salah satu aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

PENGELOLAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya. pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. usaha/dunia industri maupun sebagai wiraswasta. Peraturan Pemerintah

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naima Hady, 2013

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang berada di front line sebagian besar adalah tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Syahriandi Akbari Siregar, 2015

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. seamkin baik pula kualitas sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekar Arum Ningtyas, 2014 Hubungan Antara Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar Sistem Pengapian

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Melalui pendidikan manusia dapat menemukan hal-hal baru yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

STUDI TENTANG KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XI TKR DI SMK BINTARA KABUPATEN BANDUNG

pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Diajukan Oleh: ANDRI RISTIYANTI A

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. anak yang perlu bagi kehidupannya dalam masyarakat, baik sebagai anggota. hidup di dalam masyarakat (Purwanto, 2007: 24).

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia banyaknya para pencari kerja tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk proses pendidikan yang memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin pesat

ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN KOMPETENSI PRODUKTIF DALAM PEMBENTUKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BABI PENDAHULUAN. kompetensi, mulai dari kurikulum tahun 1994, tahun 1999, tahun 2004 dengan

BAB I PENDAHULUAN. ini, banyak usaha atau bahkan industri yang menolak para pelamar kerja karena

BAB I PENDAHULUAN. serap lulusan SMK oleh DU/DI (Umaedi dan Siswantari, 2008: 3). SMK Tunas Harapan Pati sebagai bagian dari sekolah menengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau perusahaan. Sejalan dengan tujuan pendidikan kejuruan, SMK Swasta Immanuel Kabanjahe memiliki visi yaitu menjadi lembaga pendidikan profesional untuk menyiapkan tenaga kerja terampil tingkat menengah siap kerja, mandiri, menguasai IPTEK dan memiliki IMTAQ dan berbudaya dalam era globalisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut SMK menerapkan pembelajaran Pendidikan Sistem Ganda (PSG). PSG adalah siswa belajar teori di sekolah dan melakukan praktik sebagian di industri sesuai dengan bidangnya. Dalam prosesnya, PSG ini dilaksanakan pada lembaga (tempat) yaitu di sekolah dan di dunia kerja. Upaya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu tamatan SMK dalam menciptakan relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja. Keberadaan SMK dituntut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, yaitu kebutuhan tenaga kerja. Sehingga pesera didik dituntut untuk memiliki keterampilan serta sikap profesional dalam bidangnya. 1

2 Praktek Kerja Industri merupakan bagian dari PSG, yaitu penyelenggaraan pendidikan kejuruan dengan perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dilaksanakan melalui kemitraan antar sekolah dan dunia kerja. Praktik kerja industri memberikan wawasan dan tambahan ilmu pengetahuan kepada peserta didik untuk siap bekerja setelah ia lulus dari SMK. Prakerin dilaksanakan dengan menerjunkan langsung siswa pada dunia usaha/industri sesuai dengan bidangnya, dengan demikian siswa akan merasakan bagaimana kondisi pekerjaan yang akan dihadapinya dan memperoleh pengalaman-pengalaman baru sehingga dapat memberikan bekal bagi siswa agar tidak canggung lagi dan lebih mudah dalam menyesuaikan pekerjaan suatu saat nanti. Praktek kerja industri peserta didik dapat melatih keterampilan dan mengaplikasikan teori-teori yang telah ada didapat di sekolah sehingga menumbuhkan kepercayaan diri untuk siap bekerja setelah lulus dari SMK. Akan tetapi pada kenyataannya banyak peserta didik pada saat praktek kerja industri hanya dijadikan sebagai pesuruh. Mereka tidak diajarkan sesuai dengan teori yang dipelajari disekolah. Sehingga bertolak belakang antara praktek dan teori yang dipelajari disekolah. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SMK Swasta Immanuel Kabanjahe, menyatakan bahwa sekolah telah membekali peserta didik dengan Praktek kerja industri, bahkan siswa di bekali Praktek kerja industri sejak duduk di kelas X.

3 Program tersebut dijalankan dengan harapan setelah selesai melakukan prakerin, keterampilan dan wawasan siswa semakin mengenal dunia usaha/dunia industri yang lebih luas dan setelah lulus siswa sudah dapat siap pakai di lapangan kerja. SMK Swasta Immanuel Kabanjahe melaksanakan Praktik Kerja Industri bermitra dengan CV. Masa Baru, CV. Era Baru, CV. Sura Ernala, dan CV. Neraya, Toko Bukit, Hotel International Sibayak Berastagi. Akan tetapi, berdasarkan data yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa masih banyak alumni yang belum bekerja seusai tamat dari sekolah. Berikut adalah data yang di himpun peneliti 3 tahun terakhir. Tabel 1 Penelusuran Lulusan Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Immanuel Kabanjahe Tahun Lulus Jumlah Lulusan Belum Bekerja Bekerja Kuliah Jumlah % Jumlah % Jumlah % 2013 51 25 50 13 25 13 25 2014 45 25 55 5 10 15 35 2015 50 28 58 12 22 10 20 Sumber: Data Alumni SMK Swasta Immanuel Kabanjahe Berdasarkan tabel diatas tentu saja hal ini sangat jauh dari visi dan misi sekolah yang merupakan harapan-harapan sekolah. Keberadaan SMK dalam mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang terampil masih perlu ditingkatkan. Belum semua lulusan SMK dapat memenuhi tuntutan lapangan kerja

4 sesuai dengan spesialisasinya. Hal ini karena adanya kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan SMK dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Selain keterampilan, peserta didik SMK belum sepenuhnya memiliki kesiapan kerja, karena masih banyak lulusan SMK yang masih menganggur. Prakerin saja tidak cukup untuk mempersiapkan peserta didik siap kerja, perlu adanya dorongan untuk lebih mempersiapkan diri peserta didik untuk bekerja. Motivasi untuk memasuki dunia kerja menimbulkan semangat atau dorongan individu untuk memasuki dunia kerja, baik yang berasal dari dalam diri maupun luar dirinya. Seseorang termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena melihat berbagai kebutuhan dirinya yang harus dipenuhi. Seorang peserta didik akan sadar bahwa dia harus mandiri dan memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa harus bergantung pada orang tua lagi setelah lulus dari SMK, terlebih lagi orang tuanya memiliki keterbatasan ekonomi. Selain itu peserta didik juga akan merasa bangga memiliki sebuah pekerjaan setelah lulus dari pada menganggur. Rasa bangga ini merupakan salah satu contoh bahwa seorang peserta didik memiliki kebutuhan penghormatan atas dirinya. Dorongan dan desakan dari lingkungan sekitarnya baik dari lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, maupun lingkungaan masyarakat juga akan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk memasuki dunia kerja.

5 Tinggi rendahnya tingkat kesiapan kerja yang dimiliki oleh siswa sebenarnya ditentukan oleh diri siswa itu sendiri. Siswa sebagai calon tenaga kerja yang dinyatakan siap untuk bekerja biasanya mengalami atau melalui berbagai proses, baik secara teori maupun secara praktik. Pengalaman praktik kerja industri dan motivasi menjadi faktor penting untuk memasuki dunia kerja. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat proses globalisasi, karena itu dalam era globalisasi ini muncul berbagai tantangan, persaingan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dan dikendalikan dengan kemampuan sumber daya manusia yang mandiri, kompetitif, handal dan berkualitas. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan globalisasi secara bersama-sama telah mengakibatkan persaingan yang semakin ketat dalam penyediaan sumber daya manusia yang unggul. Untuk dapat terus mempertahankan daya saingnya, sumberdaya manusia yang ada dituntut untuk terus meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan kompetensinya, sehingga setiap orang harus mampu menjadi pembelajar setiap waktu. Tingkat kompetensi yang tinggi, seseorang akan cepat menyesuaikan perubahan yang ada di sekitarnyaa, termasuk dalam pergaulan, dalam pekerjaan, maupun dalam organisasi. Setiap lulusan pendidikan formal mupun non formal akan terjun dalam masyarakat atau dunia kerja dan menghadapi dunia nyata dengan segala tuntutan dan prasyarat yang diperlukan agar melakukan perannya dengan baik. Tuntutan

6 dan prasyarat tersebut terus mengalami perubahan sesuai dengan kemajuaan zaman. Oleh karena itu, pendidikan seharusnya berorientasi pada lingkungan hidup yang selalu berubah. Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul Pengaruh Praktek Kerja Industri dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Di SMK Swasta Immanuel Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2016 / 2017. 1.2.Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. SMK dirancang sebagai pendidikan Sistem Ganda (PSG) sebagai Penyelaras antara pendidikan dan dunia kerja masih belum sepenuhnya mengatasi masalah pengangguran dan mencetak lulusan untuk siap terjun kedunia kerja di masyarakat. 2. Kesiapan kerja peserta didik masih diragukan, terbukti bahwa belum semua lulusan SMK dapat memenuhi tuntutan lapangan kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing. 3. Adanya kesenjangan keterampilan yang dimiliki oleh lulusan SMK dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja.

7 4. Pendidikan yang sepenuhnya di selenggarakan oleh sekolah, kurang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia kerja, sehingga kesiapan kerja peserta didik menjadi kurang. 5. SMK Swasta Immanuel Kabanjahe belum mampu memasarkan sebagian besar siswa tamatannya untuk bekerja 6. Kerjasama antar Stakeholder dengan SMK Swasta Immanuel Kabanjahe belum sepenuhnya berhasil. 7. Minat dan Motivasi memasuki dunia kerja masih sangat kurang. 8. Praktek kerja Industri di SMK Swasta Immanuel Kabanjahe belum sesuai harapan. 1.3. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis membatasi masalah yaitu Pengaruh Praktik Kerja Industri dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja di SMK Swasta Immanuel Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2016 / 2017. Penelitian ini hanya terbatas pada siswa kelas XI saja. 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh positif dan sigifikan antara praktik kerja industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja kerja peserta didik kelas XI SMK Swasta Immanuel Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2016 / 2017?

8 2. Apakah ada pengaruh positif dan sigifikan antara motivasi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja peserta didik kelas XI SMK Swasta Immanuel Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2016 / 2017? 3. Apakah ada pengaruh positif dan sigifikan antara praktik kerja industri dan motivasi memasuki secara bersama-sama terhadap kesiapan memasuki dunia kerja peserta didik kelas XI SMK Swasta Immanuel Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2016 / 2017? 1.5. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : a. Mengetahui pengaruh praktik kerja industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja peserta didik kelas XI SMK Swasta Immanuel Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2016 / 2017. b. Mengetahui pengaruh motivasi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja peserta didik kelas XI SMK Swasta Immanuel Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2016 / 2017. c. Mengetahui pengaruh praktik kerja industri dan motivasi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja peserta didik kelas XI SMK Swasta Immanuel Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2016 / 2017.

9 1.6. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan yang bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman dalam melakukan penelitian dalam bidang pendidikan. 2. Bagi siswa, guru dan sekolah, sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam praktik kerja industri dan motivasi memasuki dunia kerja siswa. 3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi sumbangan pikiran penulis untuk perkembangan dalam penelitian selanjutnya, khususnya mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.