TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PERJANJIAN SEWA RUMAH DI DESA RANDUSARI TERAS BOYOLALI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Balai Pustaka, 1990) h Bulan Bintang, 1957) h Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA IKLAN PERSEROAN TERBATAS RADIO SWARA PONOROGO

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. dapat bepergian kesuatu tempat dengan nyaman dan dapat terlindungi dari

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PULPULAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Paloh Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2

BAB I PENDAHULUAN. muamalah terdapat peluang bagi manusia untuk mengadakan pembaharuan,

BAB III SEWA MENYEWA DALAM ISLAM. Dilihat dari buku-buku fiqih yang membahas tentang sewa menyewa ( al-ijarah),

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari kesempitan dan dapat memenuhi hajat hidupnya. menujukkan jalan dengan bermu amalat.

BAB I PENDAHULUAN. Helmi Karim, Op Cit, Hlm. 29

1 Ahmad Faisol Amir, wawancara (Banjarsari, 17 Januari 2014)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku. dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal.

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI POWER BANK DI COUNTER VANDHIKA CELL KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan kontrak kerja dalam kegiatan muamalah Islam, yaitu dilakukan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK HUTANG PIUTANG DALAM TRADISI DEKEKAN DI DESA DURUNGBEDUG KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. ketinggalan zaman. Arus globalisasi yang semakin deras mampu menjadikan

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB IV. Surabaya ini termasuk pada bab ija>rah karena merupakan akad yang objeknya. Menurut bapak A. Djohan Hidayat selaku PJS Penyelia Umum & SDM,

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama (ad-din) yang rahmatan lil alamin, artinya

DEVELOPER PT. SAMI KARYA DI PERUMAHAN GRAHA

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban ritual ibadah berupa shalat, puasa zakat dan lain-lainya, Islam juga

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk masalah jual beli dan sewa menyewa. Islam selalu

BAB I PENDAHULUAN. bersifat universal dan komprehensif, manusia adalah mahluk sosial dalam

فإذا قضيت الصالة فانتشروا في األرض وابتغوا من فضل اهلل واذكروا اهلل كثيرا لعلكم تفلحون

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa memiliki mobil sebagai barang milik pribadi. Rental mobil (persewaan mobil) yang dapat membantu seseorang yang tidak

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM KONTRAK KERJA KOPMA UMS

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN PEMBIAYAAN. A. Analisis Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk. Pembiayaan Angsuran di BMT SM NU Cabang Kajen.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN TARIF JUAL BELI AIR PDAM DI PONDOK BENOWO INDAH KECAMATAN PAKAL SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA TERHADAP SURABAYA. A. Analisis Berdasarkan Hukum Islam Terhadap Kontrak, Prosedur, Realisasi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan sebagai berikut (1) Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan di Indonesia telah berkembang pesat dan banyak kota-kota

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis terhadap Akad bisnis Advertising dengan pendapatan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH BORONGAN PADA BURUH PABRIK PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal janji adalah suatu sendi yang amat penting dalam Hukum

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM RETURN DI TOKO BATIK TIGA NEGERI PEKALONGAN NASKAH PUBLIKASI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Usaha tersebut muncul karena banyak orang yang membutuhkannya. tetapi tidak mampu membeli mobil. Kemudian banyak orang yang

1. Analisis Hukum Islam Terhadap Bentuk Dan Tata Cara Akad Ija>rah Sale. menghadapi resiko-resiko yang disebabkan karena suatu musibah yang

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-./BL/. Tanggal : PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR MODAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempromosikan produknya. perjanjian itu sah, diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual.

BAB V PEMBAHASAN. A. Perlindungan Hukum bagi Pelaku Usaha dalam Praktik Rental Play

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA (STUDI LAPANGAN DI RB. BAITUL HIKMAH GEMUH)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK AKAD JUAL BELI IKAN NELAYAN (STUDI KASUS DI DESA PANGKALAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG)

RAHN, DAN KETENTUAN FATWA DEWAN SYARIAH

BAB IV REKSADANA EXCHANGE TRADED FUND DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. penyerahan tanah hak kepada pihak lain untuk selama-lamanya (hak atas tanah

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB II LANDASAN TEORI

Muza>ra ah dan mukha>barah adalah sama-sama bentuk kerja sama

BAB II KETENTUAN UMUM TENTANG KONTRAK KERJA DALAM ISLAM (AL- IJÃRAH)

BAB IV KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM PERJANJIAN BERDASARKAN BUKU III BURGERLIJKE WETBOEK

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

Dealin Mahaputri Leonika

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

Materi: 12 AKUNTANSI IJARAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /POJK.04/2015 TENTANG AKAD YANG DIGUNAKAN DALAM PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR MODAL

BAB IV. Surat Keputusan Pemkot Surabaya tentang Ijin Pemakaian Tanah (IPT/ berwarna ijo/surat ijo) dengan cara sewa tanah negara yang dikuasai Pemkot

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Perjanjian Penarikan Tarif Retribusi Parkir Wisata. 1. Menjaga kelancaran Arus Lalu Lintas di kawasan Wisata;

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP SEWA MENYEWA ALAT MUSIK DAN SOUND SYSTEM DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD KAFA<LAH BI AL-UJRAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN KAFA<LAH HAJI DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

Transkripsi:

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PERJANJIAN SEWA RUMAH DI DESA RANDUSARI TERAS BOYOLALI PROPOSAL SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari ah (S. Sy) Program Studi Muamalah (Syari ah) Oleh : HARDI NIM : I 000 080 004 PROGRAM STUDI MUAMALAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 1

ABSTRAK Pemenuhan kebutuhan akan tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok yang sangat penting bagi setiap manusia. Namun demikian, tidak semua manusia mampu memenuhinya dengan memiliki rumah sendiri karena keterbatasan kondisi ekonomi akan biaya. Maka sewa menyewa rumah kost merupakan alternatif bagi setiap manusia yang belum memiliki akan tempat tinggal sendiri. Masyarakat di Desa Randusari pada umumnya mayoritas beragama Islam dan bekerja atau berprofesi sebagai petani, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Desa Randusari menyewakan kamar kost sebagai tambahan pemasukan. Bisnis ini adalah bisnis yang saratnya dengan resiko, sehingga memerlukan penyelesaian yang benar sesuai dengan prinsip ijarah dalam Islam apabila terjadi wanprestasi ataupun penyimpangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap akad perjanjian sewa rumah di Desa Randusari Teras Boyolali. Apa saja masalah yang timbul dan apakah penyelesaiannya sudah sesuai dengan prinsip ijarah dalam Islam. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan keilmuan tentang tinjauan hukum Islam terhadap akad perjanjian sewa menyewa rumah serta penyelesaian wanprestasi maupun masalah lainnya yang sesuai dengan prinsip ijarah dalam Islam. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan analisis data secara deskriptif kualitatif. Data tersebut diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang penulis lakukan di Desa Randusari secara langsung. Untuk menarik kesimpulan dari data tersebut penulis menggunakan pendekatan normatif, yaitu kesesuaian antara data lapangan dengan hukum Islam. Kesimpulan dari tulisan ini adalah bahwa akad perjanjian sewa rumah di Desa Randusari Teras Boyolali telah sesuai dengan hukum Islam, hanya saja sebagian belum menerapkan salah satu azas hukum kontrak dalam Islam yaitu Al- Kitabah (Tertulis). Tentang perintah untuk pembuatan perjanjian secara tertulis, jika suatu saat terjadi perselisihan antara kedua belah pihak maka para pihak memiliki alat bukti. Sedangkan dalam hal wanprestasi yaitu masalah keterlambatan membayar sewa biasa terjadi dikarenakan lalai dan kondisi keadaan si penyewa sendiri. Sehingga dalam keadaan memaksa tidak terkena hukum berdasarkan dalam fiqh Islam. Penyelesaian wanprestasi yang dilakukan oleh penyewa adalah dengan musyawarah kepada pemilik kamar kost dan membayar denda sesuai kesepakatan oleh kedua belah pihak. Hal ini menurut fiqh muamalah adalah boleh, karena segala resiko yang timbul dari suatu perjanjian ditanggung oleh pihak yang telah lalai. Kata kunci: azas-azas hukum islam, akad sewa rumah, penyelesaian wanprestasi 2

3

PENDAHULUAN A. Latar belakang Sewa menyewa dalam bahasa Arab di istilahkan dengan Al-Ijarah dalam Hukum Islam sewa menyewa, menurut Sayiyd Sabiq ialah diartikan sebagai Suatu jenis akad untuk mengambil manfaat dengan jalan penggantian (Suhendi, 2007: 115). Istilah ijarah berasal dari kata al-ajru yang secara bahasa berarti imbalan (al-iwadh). Dengan kata lain, Ijarah merupakan jual beli manfaat ( a??k?uoaa? a? c? ) untuk mendapatkan imbalan. Sedangkan secara terminologi akad ijarah sama artinya dengan perjanjian sewa menyewa (Burhanuddin S, 2009: 94). Menurut pengertian di atas bahwa yang di maksud dengan sewa menyewa adalah pengambilan manfaat sesuatu benda, jadi dalam hal ini bendanya tidak berkurang sama sekali, dengan perkataan lain dengan terjadinya peristiwa sewa menyewa, yang berpindah hanyalah manfaat dari benda yang di sewakan tersebut (Chairuman dan Suhrawardi, 1996: 52). Secara garis besar sewa menyewa adalah orang yang menyewa memiliki hak untuk menggunakan atau memanfaatkan barang yang di sewa dengan memberikan imbalan atau upah sesuai yang disepakati, karena memanfaatkan barang tersebut dan dalam jangka waktu yang disepakati, barang tersebut akan kembali kepada pemiliknya. Berkenaan dengan transaksi muamalah khususnya mengenai sewa menyewa pasti berkaitan dengan 4

perjanjian dan dalam perjanjian tentunya harus adil bagi kedua belah pihak yang membuat perjanjian, yang mana isinya memiliki konsekuensi hukum. Maka setiap perjanjian harus ditaati dan dilaksanakan dengan itikad baik bagi semua pihak. Dalam hubungan ini Allah SWT berfirman dalam Q.S. al-baqarah: 282, Q.S. al-maidah: 8 yang berbunyi: A?ct???a??ja? a?c? a?a?ja??a? COa?? oc?a??ac o?o?c?a?a??a??a? a?a?a????g?c?a? C??a??o?? co??a?a? j a???ga? o?? oa?a?o?a?a??a?a?jc? a?a?? a?a? a?a?oa?ato? cooa?a?a??o??c o???oc?ct??a??a??a?? o?a? C??a? a?a????..,a?c?a??o?oa?a??a? Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya,.. (Q.S. al-baqarah: 282). Jadi maksud dari ayat tersebut di atas adalah hendaknya menulis pada setiap transaksi muamalah yang dilakukan tidak secara tunai, jika suatu saat terjadi perselisihan maka masing-masing pihak punya alat bukti tertulis. Penelitian skripsi yang menarik disini dari yang sebelumnya adalah mungkin bisa terjadinya penyalahgunaan tempat sewa rumah dari sebuah perjanjian yang telah disepakati. Untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran yang lebih lanjut tentang sewa menyewa rumah. Maka penulis berminat melakukan penelitian dengan memilih lokasi di Desa Randusari Teras Boyolali sebagai tempat penelitian dengan mengambil judul: Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Perjanjian Sewa Rumah Di Desa Randusari Teras Boyolali. 5

B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sewa menyewa yang terjadi di Desa Randusari Teras Boyolali sudah sesuai dengan hukum Islam. C. Metode Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut : 1. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research). Merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan berada langsung pada objeknya, peneliti turun atau berada di lapangan (Nawawi, 2005: 24). Dengan metode ini peneliti dapat mengumpulkan data-data dan berbagai informasi yang berkaitan dengan aktivitas sewa menyewa rumah yang terjadi di Desa Randusari Teras Boyolali. 2. Sumber data Penelitian ini menggunakan jenis data yang berasal dari dua sumber yang berbeda, yaitu : a. Data Primer b. Data Sekunder 3. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini agar diperoleh data yang lengkap, tepat dan valid peneliti menggunakan metode adalah sebagai berikut : a. Dokumentasi b. Wawancara (Interview) c. Observasi (Pengamatan) 6

4. Metode Analisa Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif melalui pendekatan induktif dan deduktif (Hadi, 1997: 36). Analisis data pada penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data melalui metode dokumentasi, wawancara, dan observasi di lapangan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis, diseleksi dan disusun untuk menarik kesimpulan dari data yang disusun tersebut. Dalam menganalisis penelitian ini penulis memakai metode induktif dan deduktif. Metode induktif yaitu menganalisis data yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang kongkrit, kemudian dari fakta atau peristiwa yang khusus tadi ditarik generalisasi yang bersifat umum (Hadi, 1990: 42). Metode deduktif yaitu menarik suatu kesimpulan dari pernyataan umum menuju khusus (Hadi, 1990: 36). D. Tinjauan Pustaka Maryati (UMS, 2001) dalam penelitian skripsi berjudul Sistem Persewaan Tempat Kost Mahasiswa dalam Perspektif Hukum Islam dan KUHPerdata (BW) (Studi kasus di Perumahan Nilasari Gonilan) menyimpulkan bahwa Sistem Persewaan Tempat Kost Mahasiswa di Perumahan Nilasari Gonilan tidak bertentangan dengan Hukum Islam dan Hukum Perdata baik dilihat dari akad (perjanjian), hak dan kewajiban sanksi para pihak. Susi Susanti (UMS, 2012) dalam penelitian skripsi dengan judul Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Rental Mobil (Studi kasus Rental 7

Mobil KOPMA UMS) menyimpulkan bahwa pelaksanaan rental mobil KOPMA UMS sudah sesuai dengan Hukum Islam, karena dari segi prinsip Ijarah maupun prinsip perjanjian Islam, yaitu al-kitabah (Tertulis), perjanjian hanya dilakukan secara lisan dengan azas kepercayaan yang telah menjadi kebiasaan. Sedangkan penyelesaian Wanprestasi yang terdapat pada praktek sewa menyewa ini dilakukan dengan musyawarah untuk menyamakan persepsi dan penyewa membayar denda yang telah disepakati oleh kedua belah pihak sebelum memulai sewa sesuai dengan perjanjian yang dibuat sebelumnya. 8

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PERJANJIAN SEWA RUMAH DI DESA RANDUSARI Berikut adalah hasil penelitian yang telah peneliti laksanakan: A. Akad Sewa Menyewa Rumah Menurut Chairuman dan Suhrawardi (1996) rukun dan syaratnya yaitu terdapat Mu ajjir, Musta jir, Ma jur, Aqad, dan Ujrah. Mengenai hak dan kewajiban dalam pelaksanaan sewa rumah di Desa Randusari juga sudah sesuai dengan prinsip ijarah seperti yang dikemukakan oleh Burhanuddin (2009), yang tercantum pada bab II. Dimana Mu ajjir dan Musta jir telah memenuhi syarat sebagai subjek hukum, baik ditinjau dari segi kecakapan bertindak hukum maupun kewenangannya. Adapun dari segi hukum perjanjian Islam, unsur yang terpenting untuk diperhatikan menurut Chairuman dan Suhrawardi (1996), yaitu kedua belah pihak cakap bertindak dalam hukum yaitu punya kemampuan untuk dapat membedakan yang baik dan yang buruk (berakal). Imam Syafi i dan Hambali menambahkan satu syarat lagi, yaitu dewasa (baligh), perjanjian sewa menyewa yang dilakukan oleh orang yang belum dewasa menurut mereka tidak sah, walaupun mereka sudah berkemampuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk (berakal). Dalam persewaan ini telah sesuai dengan hukum Islam jika melihat dari segi umur sudah tamyiz, masingmasing para pihak sudah menyatakan ijab dan qabul, disertakan pembayaran uang sewa kost secara langsung, kemudian bentuk dari persetujuan sewa 9

menyewa tersebut diucapkan secara lisan dan sebagian dibuat tertulis. dan dilaksanakan dalam satu majlis. Untuk sahnya perjanjian sewa menyewa harus terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut (Chairuman dan Suhrawardi, 1996: 53-54): 1. Masing-masing pihak rela untuk melakukan perjanjian sewa menyewa. 2. Harus jelas dan terang mengenai objek yang diperjanjikan. 3. Objek sewa menyewa dapat digunakan sesuai peruntukannya. 4. Objek sewa menyewa dapat diserahkan. 5. Kemanfaatan objek yang diperjanjikan adalah yang diperbolehkan dalam agama. B. Hak dan Kewajiban Para Pihak Hak dan kewajiban timbul karena adanya perjanjian dari masing-masing pihak, yaitu antara penyewa dan yang menyewakan. Hak dan kewajiban dari sewa menyewa rumah di Desa Randusari ini secara umum sudah memuat pokok dari hak dan kewajiban yang ada dalam prinsip ijarah. Hak dan kewajiban ini meliputi penyerah terimaan objek sewa, pemeliharaan objek sewa supaya dapat diambil manfaatnya sesuai kegunaannya, serah terima ujrah (uang sewa) dan penyerah terimaan kembali objek sewa setelah masa sewa berakhir. Untuk mencapai kemaslahatan dan mencegah timbulnya kemudharatan, dalam fiqh dijumpai adanya hak khiyar. Maksud hak khiyar adalah hak yang memberikan opsi para pihak untuk meneruskan atau membatalkan akad karena adanya sebab yang dapat merusak keridhaan. Hak khiyar berlaku pada 10

akad yang bersifat belum pasti. Sedangkan apabila pelanggaran terjadi setelah perikatan yang bersifat pasti (luzum), maka yang berlaku bukan lagi hak khiyar, melainkan pemberian hak berupa tuntutan mendapatkan ganti rugi kepada para pihak yang merasa dirugikan. Jadi dalam pelaksanaan hak dan kewajiban dalam sewa menyewa rumah kost ini kalau ada pelanggaran yang dapat merusak keridhaan, maka ada hak khiyar untuk masing-masing pihak. C. Sanksi Apabila Terjadi Wanprestasi Dalam pelaksanaan sewa menyewa rumah kost, hal yang biasanya terjadi adalah keterlambatan pembayaran harga sewa rumah, merupakan bentuk dari wanprestasi yang mengakibatkan adanya sanksi bagi pelaku yang melanggar perjanjian. Pemilik rumah kost biasanya menjatuhkan sanksi berupa teguran untuk pertama kalinya. Apabila dalam hal ini penyewa masih juga belum segera melaksanakan pembayaran, maka dilanjutkan berupa teguran keras yaitu menyuruh penyewa pergi meninggalkan tempat kost. Sanksi yang demikian merupakan sudah sesuai hukum Islam, karena sesungguhnya siapa yang ingkar itu ada sanksinya dan Allah SWT memerintahkan agar memenuhi janjinya baik terhadap Allah maupun sesama manusia, dalam firman Allah Q.S Al-Maidah: 1 yang terjemahannya Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Jadi apabila salah satu pihak melakukan perbuatan menyimpang dari apa yang telah diperjanjikan, maka pihak yang lain dapat membatalkan perjanjian tersebut. Segala kerugian yang terjadi baik sebelum maupun sesudah akad maka resikonya ditanggung oleh pihak yang menimbulkan kerugian. Akan tetapi 11

dalam keadaan memaksa fiqh Islam tidak menghukumi orang yang berbuat tanpa disengaja dan tidak menghendaki perbuatan lalai tersebut, asalkan orang tersebut berusaha maksimal untuk memenuhi prestasinya, dan Islam mengapresiasi orang yang memberi kelapangan dalam pembayaran hutang. Jadi apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi maka boleh dibatalkan perjanjian tersebut, dengan catatan resiko (ganti rugi) harus dibayar oleh pihak yang melakukan wanprestasi. Demikian analisa akad perjanjian sewa rumah di Desa Randusari ditinjau dari Hukum Islam tidak bertentangan dengan hukum Islam jika melihat dari segi prinsip ijarah, mengenai rukun dan syaratnya serta hak dan kewajiban. Namun belum sepenuhnya perjanjian dibuat secara tertulis, terutama dalam hal hak dan kewajiban penggunaan kamar kost. 12

PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian sebelumnya tentang tinjauan hukum Islam terhadap akad perjanjian sewa rumah di Desa Randusari Teras Boyolali, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Bahwa pada umumnya, akad perjanjian sewa menyewa rumah di Desa Randusari sudah sesuai dengan hukum Islam, jika melihat dari segi prinsip ijarah yaitu mengenai akad perjanjiannya, rukun dan syaratnya, maupun hak dan kewajiban tidak bertentangan dengan hukum Islam. 2. Sewa menyewa rumah kost di sini dari segi hukum perjanjian Islam, sudah sesuai dengan hukum Islam jika melihat dari segi umur sudah tamyiz, masing-masing para pihak sudah menyatakan ijab dan qabul, disertakan pembayaran uang sewa kost secara langsung, kemudian bentuk dari persetujuan sewa menyewa tersebut diucapkan secara lisan dan sebagian dibuat tertulis dan dilaksanakan dalam satu majlis. Namun demikian kebanyakan perjanjian sewa menyewa rumah kost masih bersifat lisan, meskipun sebagian kecil ada yang dibuat secara tertulis, yaitu sewa menyewa yang bersifat tahunan yang hanya dalam pembuatannya mengenai pembayaran harga sewa saja, sedangkan yang bersifat bulanan hanya secara lisan saja. Sehingga dalam hal lainnya belum memenuhi cara pembuatan perjanjian, mengenai perjanjian hak dan kewajiban dalam pengunaannya dalam firman Allah Q.S. al-baqarah ayat 282. Tentang 13

perintah untuk pembuatan perjanjian secara tertulis, jika suatu saat terjadi perselisihan baik bagi penyewa/penghuni kamar kost maupun pemilik kost hendaknya mempunyai alat bukti adanya perjanjian tersebut. Demikian pula dalam hal pelaksanaan hak dan kewajiban bagi para pihak belum sepenuhnya memperhatikan mengenai hal tersebut terutama mengenai pelaksanaan hak dan kewajiban dalam penggunaan kamar kost, bisa saja terjadi kemaksiatan karena pemilik kost tidak menyediakan ruang tamu khusus untuk para tamu penghuni kost. B. Saran-saran 1. Bagi pemilik kamar kost, supaya membuat perjanjian sewa secara tertulis sesuai dengan azas kontrak dalam Islam secara menyeluruh. 2. Bagi pemilik kamar kost, hendaknya menyediakan ruang tamu khusus bagi penghuni kost, agar kamar kost tidak untuk kemaksiatan. 3. Bagi penghuni kost, hendaknya menjaga dan melaksanakan hak dan kewajiban masing-masing sehingga menggunakan kamar kost sesuai peruntukannya. 4. Bagi penghuni kost, hendaknya meminta bukti perjanjian sewa menyewa kepada pemilik kost, jika suatu saat terjadi perselisihan maka penyewa mempunyai alat bukti. 14

DAFTAR PUSTAKA Burhanuddin S. 2009. Hukum Kontrak Syariah. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Daud Ali, Mohammad. 2000. HUKUM ISLAM Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dewi, Gemala, SH. dkk. 2005. Hukum Perikatan Islam di Indonesia. Jakarta: Prenada Media. Faturrahman, Djamil. 2001. Hukum Perjanjian Syariah. Bandung: Citra Aditya Bakti. Hadi, Sutrisno, Prof. Drs. M.A. 1990. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset. Muhamad. 2004. Lembaga-Lembaga Keuangan Umat Kontemporer. Yogyakarta: UII Press. Muhamad, Dr. M.Ag. 2008. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Pers. Muhtarom, M, SH. MH. 2002. Hukum Kontrak (Jilid 1). Surakarta: Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta. Nawawi, Hadari, Prof. Dr. H. 2005. Penelitian Terapan. Yogyakarta: UGM Press. Pasaribu, Chairuman, Drs. H. Lubis. K, Suhrawardi, SH. 1996. Hukum Perjanjian Dalam Islam. Jakarta: Sinar Grafika. Sabiq, Sayyid. 1987. Fikih Sunnah. Bandung: PT. Al-Ma arif. Satrio, J. SH. 1992. Hukum Perjanjian (Perjanjian Pada Umumnya). Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Setiawan, R. 1999. Pokok pokok Hukum Perikatan. Bandung: Putra A Bardin. Sinaga, N.P.D. Budiman. 2005. Hukum Kontrak dan Penyelesaian Sengketa dari Perspektif Sekretaris. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Soehartono, Irawan, Dr. 1995. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suhendi, Hendi, Dr. MSi. 2007. Fiqh Muamalah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 15