BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan pola kehidupan masyarakat yang mulai berkembang sejak

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. meninggalkan kebiasaan, pandangan, teknologi dan hal - hal lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dan termasuk

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era-modernisasi negara Indonesia pada saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. up, dan lainnya. Selain model dan warna yang menarik, harga produk fashion

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah merambah cepat ke seluruh pelosok dunia, tak

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini sangat mudah sekali mencari barang-barang yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dengan cepat melalui informasi-informasi yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diakses dalam hitungan detik, tidak terkecuali dengan perkembangan dunia fashion yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. dilakukan oleh masyarakat. Belanja yang awalnya merupakan real need atau

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Dengan bersaing, pedistribusian yang cepat dan tepat waktu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Masa remaja merupakan masa untuk mencari identitas/ jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, negara-negara di dunia

BAB V PENUTUP. jeli dalam mengatur pengeluaran agar tidak berlebih. Kebutuhan atas pakaian sering

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masa peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan dapat dibedakan menjadi Tiga bagian, yakni kebutuhan pimer, sekunder, dan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibidang fashion semakin meningkat. Gaya hidup berbelanja. hanya bagi perempuan saja, laki-laki bahkan tidak

BAB I PEMBUKAAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan globalisasi memberi pengaruh pada masyarakat Indonesia, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai calon-calon intelektual yang bersemangat, penuh dedikasi, enerjik, kritis,

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan hijab bagi wanita-wanita mukminah. 1 Berbusana tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Universitas Negeri Medan sebagai lembaga pendidikan tinggi memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. orang dengan orang lain, yang berfungsi dalam interaksi dengan cara-cara yang

BAB I PENDAHULUAN. gaya berbusana, atau fashion secara etimologis fashion berasal dari bahasa Latin

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian Jejaring Informasi Garage Sale di Kalangan Kaum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan gaya hidup. Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Sarlito (2013) batasan umum usia remaja adalah tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perubahan dalam gaya hidup. Kehidupan yang semakin modern menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. yang berimpitan, lokasi penduduk padat, dan sarana-prasarana memadai serta

I. PENDAHULUAN. aspek. Banyak masyarakat dari daerah-daerah tertarik dan terinspirasi untuk masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Zaman globalisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keadaan modern (modernitas) adalah berkaitan dengan suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan

BAB VI PENUTUP. namun memiliki keuangan yang terbatas. Saat berbelanja di Boutique

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

I. PENDAHULUAN. itu dibagi menjadi dua macam. Pertama, kebutuhan primer, yaitu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan dan pembelian produk adalah dengan menggunakan electronic commerce

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di kota Bandung akhir-akhir ini banyak bermunculan pusat-pusat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Munculnya internet dan perkembangan toko online telah melahirkan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAWI BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di bidang komunikasi semakin maju pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pulau Jawa merupakan kepulauan yang berkembang dengan pesat, khususnya kota Jakarta. Berdasarkan Undang-Undang no.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan membeli merupakan aktifitas sehari-hari yang lazim dilakukan oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam

ini menjadi tantangan bagi perusahaan karena persaingan semakin ketat dan Persaingan antar produsen ini juga terjadi di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet marketing atau e-marketing atau online-marketing adalah segala usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan masyarakat berlomba-lomba mengikuti fashion tersebut. Karena jika tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakses informasi melalui media cetak, TV, internet, gadget dan lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. ide baru untuk menemukan cara-cara baru untuk melihat masalah dan

PERILAKU KONSUMTIF DALAM MEMBELI BARANG ONLINE SHOP PADA MAHASISWA DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan persoalan akses informasi dan dunia internet. Online shopping merupakan

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan. Masyarakat dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. perilaku membeli pada masyarakat termasuk remaja putri. Saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan tingkat pendapatan yang semakin meningkat, akan sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

I. PENDAHULUAN. Pola hidup mengacu pada cara-cara bagaimana menjalani hidup dengan cara yang baik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan adalah UKDW

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis diatas, diperoleh hasil yang menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. harapkan. Bangsa Indonesia mengharapkan kehidupan yang lebih baik dengan

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju karena untuk mempermudah manusia melakukan berbagai. kegiatan dalam kehidupan. Misal kemajuan dalam bidang pendidikan,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemikiran Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, bahkan perubahan dalam bentuk serta aturan organisasi sosial. Modernisasi merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan sosial dan budaya Indonesia. Modernisasi digunakan untuk menunjuk pada berbagai tahapan perkembangan sosial yang didasarkan pada industrialisasi, pertumbuhan ilmu dan teknologi, negara bangsa modern, pasar dunia kapitalis, urbanisasi, dan berbagai unsure infrastruktur lainnya. Penyebab utama lain dalam perubahan sosial dan budaya di Indonesia yaitu globalisasi. Masyarakat telah mampu melakukan transaksi ekononomi dan informasi dalam waktu singkat melalui teknologi satelit dan komputer. Misalnya adalah para mahasiswa yang pesan pakaian, sepatu, dan tas melalui online shop agar lebih praktis dalam mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. Masyarakat yang terpengaruh budaya global secara sadar atau tidak telah memiliki suatu pola perilaku baru yang khas. Pola perilaku tersebut merupakan sebuah proses pembentukan gaya hidup. Ini berarti bahwa perubahan sosial dan budaya di Indonesia yang disebabkan oleh globalisasi dan modernisasi salah satunyan tampak pada gaya hidup masyarakat. Fashion bagian dari kehidupan sosial sehari- hari yang telah menjadi trendyang semakin berubah ke arah suatu keniscayaan ketika didalamnya media massa juga turut berperan dan menjadi hal penting dalam membentuk pola. Awalnya masyarakat hanya mengkonsumsi barang untuk kebutuhan produksi dan konsumsi yang cukup. Namun sekarang semuanya masyarakat sekarang lebih suka mengkonsumsi segala sesuatunya dengan berlebihan. Media massa telah

memberi klaim rasa kepercayaan diri dan eksklusif kepada masyarakat. Identitas diri ditunjukan dengan berbagai macam produk unggulan yang masyarakat gunakan, diperoleh melalui iklan media massa. Akhirnya masyarakatpun mengabaikan tentang nilai dan kegunaan dari berbagai macam barang yang dibeli. Fashion meliputi seluruh kelompok masyarakat termasuk mahasiswa. Mahasiswa merupakan sekelompok pemuda yang seharusnya mengisi waktunya dengan menambah pengetahuan, ketrampilan, dan keahlian, serta mengisi kegiatan mereka dengan berbagai macam kegiatan positif sehingga akan memiliki orientasi ke masa depan sebagai manusia yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa. Tetapi, kehidupan kampus telah membentuk fashion khas dikalangan mahasiswa dan terjadi akulturasi sosial budaya tinggi dalam mempertahankan prestise dari masing-masing individu. Sebelum terjadi globalisasi dan modernisasi masih banyak mahasiswa yang berorientasi ke masa depan dan jarang melakukan hal-hal yang aneh. Berbeda dengan sekarang, mahasiswa berubah dalam hal berpakaian, pergaulan, pemakaian uang dan kebutuhan lain yang menjadi berlebihan, tidak sesuai kebutuhan. Modernisasi yang dilakukan oleh mahasiswa masa kini cenderung ke arah westernisasi. Terjadi proses peniruan budaya barat yang menurut mahasiswa lebih oke dibanding budaya sendiri. Jadi yang ditiru sebatas pada mode, padahal yang diharapkan oleh modernisasi adalah rasionalitas dan cara berfikir yang tangkas. Remaja menganggap media internet sebagai sebuah kebutuhan di era globalisasi, agar dapat mengetahui dan mengikuti perkembangan yang sedang terjadi di seluruh negara sekarang ini. Tetapi pada perkembangannya hingga saat ini rubrik majalah banyak menyajikan tentang fashion, dan dapat dikatakan hampir setiap majalah remaja saat ini mengulas tentang

perkembangan fashion. Bahkan sebagian besar rubriknya berisi tentang fashion life style, yang sepertinya rubrik mode menjadi menu wajib bagi majalah-majalah remaja di Indonesia 1. Kampus yang seharusnya digunakan sebagai tempat memperoleh ilmu pengetahuan namun sekarang malah dijadikan ajang pamer penempilan dan kekayaan semata. Sehingga ketika banyak mahasiswa menerapkan fashiondikampus semakin tidak jelas. Mahasiswa yang cenderung memiliki kelebihan kekayaan menjadi mudah terpengaruh untuk memenuhi fashion tersebut. Mahasiswa akan dianggap mengikuti perkembangan jaman apabila telah membeli dan memakai barang-barang dengan merkterkenal seperti Hermes, Cressida, Damor dan lain sebagainya. Sebagian mahasiswa lain yang berada dalam tingkat ekonomi menengah juga mengikuti fashionakibat tuntutan pergaulan. Sehingga sebagian besar mahasiswa masa kini hanya mementingkan penampilan saja. Berkembangnya fashion mencakup semua aliran gender baik laki-laki maupun perempuan. Uang saku mahasiswa lebih dipentingkan untuk membeli berbagai macam barang bermerk untuk mengikuti trend terkini dibanding untuk membeli perlengkapan kampus yang lebih penting seperti buku-buku pendukung perkuliahan. Fashion merupakan cara untuk menampilkan baris pakaian yang akan datang selama kurun waktu yang terjadwal. Fashionjuga memiliki beberapa session dimana saat yang tepat untuk melakukan fashion itu pada waktu high session atau waktu-waktu yang berpeluang untuk membuat fashion show menjadi sukses dan potensial konsumen berpeluang untuk membeli busana yang di tampilkan di fashion show dengan harga yang sudah ditentukan. Fashion pada zaman sekarang merupakan kebutuhan primer baik di kota maupun di pedesaan. Menjadi ulasan setiap hari untuk semua kalangan antara lain pelajar, mahasiswa, karyawan di perkantoran, ibu-ibu rumah tangga, dan publik pada umumnya. Berbagai macam 1 Fazri D. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup di Indoesia. Di ambil dari http//dizzi.ngeblgs.com. Di akses tanggal 13 Juni 2008

fashion ditampilkan di media baik cetak maupun media elektronik ( televisi, internet). Ada kalimat Penampilan nomor satu itu merupakan sudah menjadi ciri khas kalimat untuk semua orang. Walaupun terkadang menang gaya tapi kere. Zaman sekarang fashion bukan sesuatu yang sulit didapat oleh orang banyak, karena tidak perlu mengeluarkan dana yang banyak. Fashion dikalangan mahasiswa merupakan hal penting dan hal yang paling diutamakan. Fashion yang up to date terus di ikuti para mahasiswa terlebih untuk mahasiswi. Fashion merupakan syarat yang tak tertulis dikalangan mahasiswa. Semakin up to date semakin dikenal oleh temanteman kampus lainnya dan sebaliknya jika tidak mengikuti fashion disebut ketinggalan zaman alias norak. Jika seorang mahasiswa menjadi trend di kampus, bisa menjadi terkenal. Dan akan banyak teman lain yang mengikuti. Tampilan fashion masing-masing pribadi mahasiswa berbeda, ada yang berpenampilan anak punk, ada yang seperti boy band, ada juga yang tahun 70 an, dan lain sebagainya. Harga yang ditawarkan oleh penyelia fashion pun bermacam-macam dari yang mahal sampai yang murah, dan dari yang asli sampai yang palsu. Sebagian mahasiswa tidak memperdulikan harga maupun kualitas, yang penting gaya. Misalnya, ada seorang mahasiswa yang menggunakan kaos sepakbola asli dari salah satu group terkenal di dunia maka yang lainpun ikut-ikutan walaupun kaos tersebut tidak asli alias plesetan dan harganya terjangkau. Sebagian pembicaraan mahasiswa di kampus tidak jauh dari fashion. Ada pula yang paling disayangkan yaitu para mahasiswi menggunakan jilbab hanya untuk tren saja. Padahal jilbab itu memang harus di kenakan perempuan muslim bukan sebagai alasan trend. Ada pula yang tidak peduli dengan fashion karena biasanya cenderung hanya kasual saja tidak berlebihlebihan, yang penting bagi mereka adalah belajar tidak pernah pusing dengan tampilan asal sopan.

Hawkins (2004:24) mengatakan bahwa pola hidup yang berhubungan dengan uang dan waktu dilaksanakan oleh seseorang berhubungan dengan keputusan. Orang yang sudah mengambil suatu keputusan langkah selanjutnya adalah tindakan. Orang yang sudah mengambil keputusan untuk mencari kesenangan dari uang yang dimiliki seperti melakukan aktivitas nyata untuk berbelanja di mall atau supermarket, tentu saja memberi nilai tambah dari pada berbelanja di toko biasa. Adapun penggunaan waktu dengan gaya hidup merupakan kreativitas individu dalam memanfaatkan waktu yang ada untuk kegiatan yang bermanfaat atau kegiatan untuk bersenang-senang. Pada kenyataan fashion di Asrama Putri Nusantara Universitas Negeri Gorontalo semakin hari semakin berkembang. Perkembangannya dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, dimana banyaknya mahasiswa bersaing untuk menampilkan gaya mereka masing-masing tanpa memikirkan dampak yang nanti akan terjadi. Dampak disini dapat berupa dampak yang bersifat positif dan negatif. Dampak negatif merupakan dapat menimbulkan hal-hal yang dapat merusak martabat dan kepribadian seseorang. Sedangkan dampak positif dapat menambah hasil karya sendiri untuk menjadi diri sendiri tanpa meniru gaya dari orang lain ataupun media yang dilihat di berbagai media. Seperti media televisi, internet, koran, majalah, dan lain sebagainya 2. Setiap orang bebas mengambil keputusan masing-masing dan dalam pengambilan keputusan ini pasti juga berhubungan dengan tindakan. Orang yang sudah mengambil keputusan untuk mencari kesenangan dari uang yang dimiliki seperti melakukan aktivitas nyata untuk berbelanja di mall atau supermarket, tentu saja memberi nilai tambah dari pada berbelanja di toko biasa. 2 Sihabudin Ahmad, 2011,Komunikasi Antar budaya; satu perspektif multidimensi, Bumiaksara, Jakarta, Hal 108

Berdasarkan observasi awal yang di lakukan oleh peneliti yaitu sebagian dari mahasiswa remaja di Asrama Putri Nusantara Universitas Negeri Gorontalo mereka membelanjakan uangnya untuk membeli pakaian yang bermerek dengan harga yang berbeda-beda pula, meskipun uang mereka tidak cukup mereka tetap berusaha keras agar dapat membeli pakaian yang mereka inginkan dengan tujuan untuk mengikuti trend. Hal ini membuat saya tertarik mengangkat judul. FASHION DI ASRAMA PUTRI NUSANTARA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas, maka peneliti mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut : 1.2.1 Dampak Perkembangan Fashion di Asrama Putri Nusantara Universitas Negeri Gorontalo. 1.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fashion di Asrama Putri NusantaraUniversitas Negeri Gorontalo. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:bagaimanakah Dampak Perkembangan Fashion di Asrama Putri NusantaraUniversitas Negeri Gorontalo. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1.4.1 Bagaimana Dampak Perkembangan Fashion di Asrama Putri NusantaraUniversitas Negeri Gorontalo; 1.4.2 Untuk Mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fashion di Asrama Putri NusantaraUniversitas Negeri Gorontalo.

1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1.5.1 Secara Teoritis ; penelitian ini diharapkan bisa menjadi sebuah kajian tentang fashion di Asrama Putri NusantaraUniversitas Negeri Gorontalo; 1.5.2 Secara Praktis ; penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pemikiran bagi Mahasiswa dalam pengembangan ilmu pengetahuan; 1.5.3 Bagi Peneliti ; Kegiatan penelitian ini dapat menjadi wahana untuk menambah pengetahuan dibidang penelitian yang juga merupakan bentuk implementasi tanggung jawab akademik terhadap dharma perguruan tinggi