Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis. Yanti Wulansari ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelancaran penyelengaraan tugas pemerintah dan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai

KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE DALAM PELAYANAN PUBLIK. Oleh : TEDDY CHRISTIAN ZAKHARIA GANAP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Pada Instansi pemerintahan kinerja biasa disebut sebagai sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

I. PENDAHULUAN. Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan bersama. Setiap organisasi memerlukan sumber daya manusia, karena sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 dijelaskan. bahwa tujuan nasional Indonesia diwujudkan melalui pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Apabila manusia yang ada

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pergeseran dimensi pembangunan yang menitikberatkan pada pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. yang terdapat dalam organisasi tersebut. Keberhasilan untuk mencapai

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

I. PENDAHULUAN. 1945, negara dan pemerintah, menyelenggarakan tugas pemerintahan dan. strategis dalam mengemban tugas pemerintahan dan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

Kajian Tentang Kinerja Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TKD2) Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi

Sehingga dalam kaitan dengan kinerja pegawai, mahsun (2013:25), menjelaskan kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan mengambil keputusan dengan cepat dan akurat. Kemampuan tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. modal intelektual (Intellectual Capital) yang terdiri dari orang-orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. direformasi. Reformasi itu meliputi berbagai bidang termasuk birokrasi-alat

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Oleh : Nina Martina Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh Jln. R.E. Martadinata No.150 Ciamis. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. dan keterbatasan di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

I. PENDAHULUAN. terdiri dari pejabat negara dan pegawai negeri untuk menyelenggarakan tugas

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB IV PENUTUP (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB 1 PENDAHULUAN. agar memilki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses

BAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah

I. PENDAHULUAN. Paradigma lama tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat

IMPLEMENTASI PASAL 3 ANGKA 11 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAHAN KABUPATEN KEDIRI

BAB II KAJIAN TEORITIS. Kinerja adalah suatu konstruk multidimensional yang sangat kompleks, dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M. 06. PR. 07.

BAB I PENDAHULUAN. Searah dengan perkembangan zaman, khususnya Negara Indonesia yang

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah

ESENSI HUKUMAN DISIPLIN BAGI PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN WONOGIRI T E S I S

BAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Wujud otonomi daerah yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

Muhamad Syarif 1. Kata Kunci: Kinerja Pegawai Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda.

BAB I P E N D A H U L U A N. Pembukaan UUD 1945, perwujudannya berupa pembangunan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan zaman telah membawa konsepsi negara hukum, berkembang pesat menjadi negara hukum modern. Hal ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak banyak kewenangan pemerintah yang dilaksanakan oleh

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Organisasi, Administrasi dan Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

Transkripsi:

Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis Yanti Wulansari ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kinerja pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis yang masih rendah. Hal ini dikarenakan belum nya pemahaman tupoksi pegawai, rendahnya integritas dan komitmen pegawai serta kurangnya tanggung jawab pegawai, maka permasalahana dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimana kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam mencapai tujuan? 2) Bagaimana hambatan-hambatan dalam kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam mencapai tujuan? 3) Bagaimana upaya-upaya dalam mengatasi hambatan-hambatan kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam mencapai tujuan? Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif analitis. Tempat penelitian dilakukan di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis. Lamanya penelitian yang penulis lakukan direncanakan kurang lebih 10 bulan, terhitung mulai dari bulan Nopember 2015 sampai dengan bulan Juni 2016, mulai dari tahap penjajagan, pelaksanaan penelitian sampai pada sidang skripsi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, studi lapangan (Observasi dan Wawancara). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: 1) Kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam mencapai tujuan di Kabupaten Ciamis sudah. 2) Hambatan dalam kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam mencapai tujuan di Kabupaten Ciamis diindikasikan karena masih perlunya peningkatan kualitas SDM, dukungan dari atasan, dukungan sarana dan prasarana yang memadai serta tingkat komunikasi, kerjasama dan koordinasi yang belum maksimal. 3) Upaya-upaya yang hambatan-hambatan kinerja pegawai, yakni dengan meningkatkan SDM, mengalokasikan dana untuk membangun sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis dalam upaya mencapai tujuan dapat dilaksanakan dengan. Kata Kunci : Kinerja, Tujuan Organisasi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, tercipta masyarakat Indonesia baru yang ditandai oleh tingginya kesadaran politik, heterogenitas budaya pendidikan dan profesi serta tingkat keragaman aktivitas. Keadaan ini merupakan tantangan bagi pegawai di daerah untuk meresponnya dengan membangun visi baru yang berorientasi kinerja agar mampu menghadapi tantangan (the challenges) di daerahnya masing-masing, sehingga memperlancar proses modernisasi serta mempercepat proses perluasan wawasan warga masyarakat di segala bidang. Titik berat pembangunan bangsa dalam kerangka otonomi daerah difokuskan pada pembangunan ekonomi regional daerahnya masing-masing dengan kewenangan menggali, mengolah dan memanfaatkan potensi daerah yang dimilikinya. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah memberikan nuansa khusus desentralisasi kepada daerah. Pemerintah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada pegawai untuk menempuh jalur pendidikan yang lebih tinggi dan diharapkan dapat meningkatkan profesionalismenya. Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan, sangat diperlukan sumber daya aparatur yang profesional, teladan, disiplin, berpikiran modern dan bermoral baik, serta mampu menempatkan dirinya sebagai abdi masyarakat yang mampu menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata kepada masyarakat yang dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan UUD 1945. 350

Pegawai di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis sebagai salah satu aparatur Negara mempunyai peranan yang sangat strategis dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan otonomi daerah. Oleh kareana itu, pegawai dituntut cepat tanggap, handal, potensional dalam bidangnya, bersikap dan berperilaku penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan UUD 1945, negara, pemerintah serta mengutamakan kesatuan dan persatuan, bermental baik, berwibawa, tangguh, berdaya guna, bersih serta sadar akan tanggung jawabnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, sehingga memiliki kemampuan untuk mengubah tantangan dan hambatan menjadi peluang (Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999). Seorang pegawai dituntut untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam proses transformasi yang dilakukan aktivitas pengembangan yang berhubungan dengan peran utama manajer sumber daya manusia yang baru, yaitu sebagai seorang pegawai, pembentuk perubahan, konsultan bagi atau mitra kerja, perumus dan pengimplementasi strategi, manajer bakat, minat dan kepemimpinan serta sebagai manajer aset dan pengendalian biaya. Untuk mewujudkan kinerja yang berkualitas diperlukan adanya peningkatan sumber daya yang dapat dilakukan melalui pelatihan dan pendidikan pegawai sehingga diharapkan kinerja pegawai dapat meningkat. Adapun menurut Sudarmanto (2009:6) : Kinerja merupakan kunci keberhasilan suatu, yang berhasil dan efektif merupakan dengan individu yang didalamnya memiliki kinerja yang baik. Adapun tujuan yang hendak dicapai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis, sebagaimana tercantum dalam visi misi adalahsebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya aparatur pengelolaan pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah; 2. Meningkatkan pendapatan daerah; 3. Meningkatkan kualitas sistem pengelolaan pendapatan keuangan dan aset daerah sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Mengingat begitu luasnya tujuan sebagaimana tersebut di atas, maka diperlukan pegawai yang memiliki komitmen dan berkinerja tinggi agar tujuan dapat dicapai dengan efektif. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Pegawai Kinerja menurut Mangkunegara (2001:67) : Berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Mangkunegara (Pasolong, 2010:176) menyatakan bahwa : Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggungjawab yang kepadanya. Tidak jauh berbeda dengan Siagian (2000:227) yang mendefinisikan kinerja sebagai : Suatu keseluruhan kemampuan seseorang untuk sedemikian rupa, sehingga mencapai tujuan kerja secara dan berbagai sasaran yang telah diciptakan dengan pengorbanan yang secara rasio lebih kecil dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Kualitas kerja seseorang adalah satu faktor yang menentukan kualitas kinerja secara keseluruhan. 2.2 Pengertian Pegawai Negeri Sipil Definisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut LAN RI Kepegawaian, 2000:6) yaitu : Orang yang pada pemerintah atau Negara. Pasal 1 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 menyatakan bahwa : Mereka yang setelah memenuhi syaratsyarat yang ditentukan dalam peraturan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan Negeri atau diserahi tugas Negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundangundangan yang berlaku. 2.3 Pengertian Organisasi Siagian dalam Sofyandi (2007:3) mendefinisikan sebagai : Bentuk persekutuan anatara dua orang atau lebih yang bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat seorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan. Gaus dalam Supardi (2002:4) mendefinisikan sebagai : Tata hubungan antara orang-orang untuk dapat memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan tanggung 351

jawab. Muhammad (2004:29) menjelaskan bahwa tiap di samping mempunyai elemen yang umum juga mempunyai karakteristik yang umum diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Dinamis, disebabkan karena adanya perubahan ekonomi, kondisi, sosial dan teknologi. 2. Memerlukan informasi, dan melalui proses komunikasi. 3. Mempunyai maksud dan tujuan III. tertentu. 4. Terstruktur, dalam usaha mencapai tujuan biasanya membuat aturan-aturan, undang-undang dan hierarki hubungan dalam. 2.4 Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi Suatu selalu digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan aktif untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tentunya tidak akan tercapai jika kinerja anggota atau pegawainya tidak maksimal. Kinerjamerupakan hasil yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu, sesuai dengan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Moorhead, dalam Sugiono (2010:12) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, yaitu : a. Kualitas Pekerjaan (Quality of Work) b. Kuantitas Pekerjaan (Quantity of Work) c. Pengetahuan Pekerjaan (Job Knowledge) d. Kerjasama Tim (Teamwork) e. Kreatifitas (Creativity) f. Inovasi (Inovation) g. Inisiatif (initiative) Dalam rangka meningkatkan profesionalisme PNS, perlu diadakan perubahan sistem pembinaan PNS agar mampu mencapai tujuan. Strategi pengembangan SDM birokrasi (PNS) agar profesional sebagaimana dituntut oleh good governance dilakukan dengan strategi : a. Role modeling; b. Rekrutmen, kondisi kerja dan pelatihan; c. Learning process approach; d. Pembentukan profdesionalisme dengan penguatan ; e. Mutual learning process antara birokrat dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam rangka mencapai tujuan diperlukan pegawai negeri yang merupakan unsur aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang harus menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata kepada masyarakat dengan berlandaskan kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, artinya penulis menggambarkan keadaan yang ada pada saat penelitian dilakukan di lokasi/objek penelitian yaitu di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis. 3.2 Fokus Kajian Fokus kajian dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam mencapai tujuan di Kabupaten Ciamis, dengan aspek kajian yaitu indikator kinerja pegawai sebagai berikut : 1) Pemahaman atas tupoksi, dengan indikator sebagai berikut : a. Adanya pemahaman terhadap tupoksi sebagai pegawai; b. Adanya kemampuan dalam menjalankan tupoksi yang ; c. Adanya tanggung jawab dalam. 2) Inovasi, dengan indikator sebagai berikut : a. Adanya inovasi yang positif dalam ; b. Adanya dorongan dan motivasi dalam ; c. Adanya kreativitas dalam mengerjakan suatu pekerjaan. 3) Kecepatan kerja, dengan indikator sebagai berikut : a. Adanya tim kerja yang solid untuk mencapai tujuan ; b. Adanya kecepatan dalam ; c. Adanya metode kerja dalam pekerjaan dengan cepat. 4) Keakuratan kerja, dengan indikator sebagai berikut : a. Adanya ketepatan waktu dalam tugas dan pekerjaan; b. Adanya ketelitian dalam ; c. Adanya kedisiplinan pegawai dalam. 5) Kerjasama, dengan indikator sebagai berikut : 352

a. Adanya kemampuan sama dengan rekan kerja dalam lingkungan ; b. Adanya kemampuan pekerjaan melalui kerja tim; c. Adanya inisiatif pegawai sama dalam upaya meningkatkan kinerja. 3.3 Data dan Sumber Data a. Data Data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui jawaban dari wawancara dengan informan. Sementara data sekunder diperoleh dari dokumentasi, data statistik dari Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis, buku-buku, jurnal ilmiah, surat kabar dan catatan lain yang berkaitan dengan penelitian. b. Sumber Data Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis. Sedangkan sumber data sekunder adalah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil serta buku-buku literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun pengambilan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling sebanyak 24 orang perwakilan pegawai yang ada di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis serta masyarakat. Adapun alat pengumpulan datanya yaitu studi kepustakaan, studi lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. 3.5 Teknik Pengolahan/Analisis Data Data yang diperoleh merupakan data yang bersifat kualitatif. Terdapat tiga jalur analisis data kualitatif yang digunakan, antara lain reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis Setelah melakukan pembahasan terhadap setiap data indikator mengenai kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam mencapai tujuan di Kabupaten Ciamis yang diperoleh melalui penjelasan wawancara, maka hasil pembahasan tersebut dapat direkapitulasikan pada tabel sebagai berikut: 353

REKAPITULASI HASIL WAWANCARA TENTANG KINERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DALAM MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI No Indikator 1 Adanya pemahaman terhadap tupoksi sebagai pegawai 2 Adanya kemampuan dalam menjalankan tupoksi yang 3 Adanya tanggung jawab dalam 4 Adanya inovasi positif dalam 5 Adanya dorongan dan motivasi dalam 6 Kreativitas dalam mengerjakan suatu pekerjaan 7 Adanya tim kerja yang solid dalam mencapai tujuan 8 Adanya kecepatan yang dimiliki dalam 9 Adanya metode kerja dalam pekerjaan dengan cepat Hasil Pengolahan Data Sudah Optimal Kurang Optimal Tidak Optimal Sebanyak 23 informan menyatakan menyatakan pemahaman menyatakan pemahaman pemahaman tupoksi terhadap tupoksi kurang terhadap tupoksi tidak berjalan dengan dipahami sesuai dipahami sesuai sesuai indikator kinerja pegawai indikator kinerja pegawai indikator kinerja pegawai menyatakan bahwa telah memiliki kemampuan dalam menjalankan tupoksi yang dengan Sebanyak 23 informan menyatakan tanggung jawab dalam sudah dilakukan dengan menyatakan memiliki inovasi positif dalam dengan menyatakan bahwa pegawai memiliki dorongan dan motivasi dalam dengan Sebanyak 21 informan menyatakan kreativitas dalam mengerjakan suatu pekerjaan sudah dilakukan pegawai dengan Sebanyak 21 informan menyatakan tim kerja yang solid dalam mencapai tujuan berjalan dengan Sebanyak 21 informan menyatakan kecepatan berjalan dengan Sebanyak 23 informan menyatakan metode kerja dalam pekerjaan dengan cepat berjalan dengan menyatakan bahwa kurang dalam menjalankan tupoksi yang menyatakan tanggung jawab dalam kurang dilaksanakan menyatakan kurang dalam memiliki inovasi positif dalam menyatakan bahwa pegawai kurang memiliki dorongan dan motivasi dalam Sebanyak 3 informan menyatakan kreativitas dalam mengerjakan suatu pekerjaan kurang dilakukan Sebanyak 3 informan menyatakan adanya tim kerja yang solid dalam mencapai tujuan kurang Sebanyak 3 informan menyatakan kecepatan kurang menyatakan metode kerja pekerjaan dengan cepat kurang dijalankan menyatakan bahwa tidak dalam menjalankan tupoksi yang menyatakan tanggung jawab dalam tidak dilaksanakan menyatakan tidak dalam memiliki inovasi positif dalam menyatakan bahwa pegawai tidak memiliki dorongan dan motivasi dalam menyatakan kreativitas dalam mengerjakan suatu pekerjaan tidak dilakukan menyatakan danya tim kerja yang solid dalam mencapai tujuan tidak menyatakan kecepatan tidak menyatakan metode kerja pekerjaan dengan cepat tidak dijalankan 354

10 Adanya ketepatan waktu dalam tugas dan pekerjaan 11 Adanya ketelitian yang dimiliki dalam 12 Adanya kedisplinan yang dimiliki dalam 13 Adanya kemampuan dalam sama dengan rekan kerja dalam lingkungan 14 Adanya kemampuan dalam pekerjaan melalui kerja tim 15 Adanya inisiatif pegawai untuk sama dalam upaya meningkatkan kinerja menyatakan telah memiliki ketepatan waktu dalam tugas dan pekerjaan dengan menyatakan ketelitian sudah Sebanyak 23 informan menyatakan kedisplinan yang dimiliki dalam sudah menyatakan kemampuan dalam sama dengan rekan kerja dalam lingkungan berjalan dengan menyatakan kemampuan dalam pekerjaan melalui kerja tim sudah Sebanyak 21 informan menyatakan inisiatif pegawai untuk sama dalam upaya meningkatkan kinerja sudah menyatakan kurang memiliki ketepatan waktu dalam tugas dan pekerjaan menyatakan ketelitian kurang menyatakan kedisplinan kurang menyatakan kemampuan dalam sama dengan rekan kerja dalam lingkungan kurang menyatakan kemampuan pekerjaan melalui kerja tim kurang Sebanyak 3 informan menyatakan inisiatif pegawai untuk sama dalam upaya meningkatkan kinerja kurang menyatakan tidak memiliki ketepatan waktu tugas dan pekerjaan menyatakan ketelitian tidak menyatakan kedisplinan tidak menyatakan kemampuan dalam sama dengan rekan kerja dalam lingkungan tidak menyatakan kemampuan pekerjaan melalui kerja tim tidak menyatakan inisiatif pegawai untuk sama dalam upaya meningkatkan kinerja tidak Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh informasi bahwa dalam pelaksanaan kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis, dalam mencapai tujuan di Kabupaten Ciamis, pada dasarnya sudah dilaksanakan. 4.2 Analisis Hambatan-Hambatan Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Dalam : Mencapai Tujuan Organisasi Di Kabupaten Ciamis Setelah melakukan pembahasan terhadap setiap data indikator mengenai hambatanhambatan kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam mencapai tujuan di Kabupaten Ciamis yang diperoleh melalui penjelasan wawancara, maka hasil pembahasan tersebut dapat direkapitulasikan pada tabel sebagai berikut 355

Rekapitulasi Hasil Wawancara Tentang Hambatan-Hambatan Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi No Indikator 1 Adanya hambatan dalam memahami tupoksi 2 Adanya hambatan dalam menjalankan tupoksi yang 3 Adanya hambatan tanggung jawab dalam 4 Adanya hambatan inovasi positif dalam 5 Adanya hambatan dorongan dan motivasi dalam 6 Adanya hambatan kreativitas yang dimiliki dalam mengerjakan suatu pekerjaan 7 Adanya hambatan dalam tim kerja dalam mencapai tujuan 8 Adanya hambatan kecepatan yang dimiliki dalam 9 Adanya hambatan metode kerja dalam pekerjaan dengan cepat 10 Adanya hambatan ketepatan waktu dalam tugas dan pekerjaan 11 Adanya hambatan ketelitian yang dimiliki dalam 12 Adanya hambatan kedisplinan yang dimiliki dalam 13 Adanya hambatan terhadap kemampuan sama dengan rekan kerja di lingkungan Hasil Pengolahan Data Sudah Optimal Sebanyak 7 informan menyatakan tidak menemukan hambatan-hambatan dalam memahami tupoksi pegawai Sebanyak 7 informan menyatakan tidak menemukan hambatan hambatan dalam menjalankan tupoksi yang Sebanyak 6 informan menyatakan bahwa tidak menemukan hambatan tanggung jawab dalam Sebanyak 8 informan menyatakan tidak menemukan hambatan inovasi positif dalam Sebanyak 7 informan menyatakan tidak menemukan hambatan dorongan dan motivasi dalam Sebanyak 3 informan menyatakan tidak menemukan hambatan kreativitas yang dimiliki pegawai dalam mengerjakan suatu pekerjaan Sebanyak 7 informan menyatakan tidak menemukan hambatan dalam tim kerja dalam mencapai tujuan Sebanyak 6 informan menyatakan tidak menemukan hambatan kecepatan Sebanyak 6 informan menyatakan tidak menemukan hambatan metode kerja pekerjaan dengan cepat Sebanyak 6 informan menyatakan tidak menemukan hambatan ketepatan waktu tugas dan pekerjaan Sebanyak 6 informan menyatakan tidak menemukan hambatan ketelitian Sebanyak 5 informan menyatakan tidak menemukan hambatan kedisplinan Sebanyak 5 informan menyatakan tidak menemukan hambatan terhadap kemampuan sama dengan rekan kerja di lingkungan Tidak Optimal Sebanyak 8 informan menyatakan hambatan dalam memahami tupoksi pegawai Sebanyak 8 informan menyatakan masih menemukan adanya hambatan dalam menjalankan tupoksi yang bahwa masih menemukan hambatan tanggung jawab dalam Sebanyak 7 informan menyatakan inovasi positif dalam Sebanyak 8 informan menyatakan dorongan motivasi dalam Sebanyak 12 informan menyatakan masih menemukan hambatan kreativitas yang dimiliki pegawai dalam mengerjakan suatu pekerjaan Sebanyak 8 informan menyatakan masih menemukan hambatan dalam tim kerja dalam mencapai tujuan kecepatan metode kerja dalam pekerjaan dengan cepat ketepatan waktu dalam tugas dan pekerjaan ketelitian Sebanyak 10 informan menyatakan masih menemukan hambatan kedisplinan yang dimiliki dalam Sebanyak 10 informan menyatakan masih menemukan hambatan terhadap kemampuan sama dengan rekan kerja di lingkungan 356

14 Adanya hambatan pekerjaan melalui kerja tim 15 Adanya hambatan terhadap inisiatif pegawai untuk sama dalam upaya meningkatkan kinerja Sebanyak 5 informan menyatakan tidak menemukan hambatan dalam pekerjaan melalui kerja tim Sebanyak 6 informan menyatakan tidak menemukan hambatan terhadap inisiatif pegawai untuk sama dalam upaya meningkatkan kinerja Sebanyak 10 informan menyatakan masih menemukan hambatan pekerjaan melalui kerja tim terhadap inisiatif pegawai untuk sama dalam upaya meningkatkan kinerja Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh informasi bahwa hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis ditimbulkan karena kurang terjalinnya komunikasi yang baik, koordinasi, kesadaran dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. 4.3 Analisis Upaya-Upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan-Hambatan Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi Di Kabupaten Ciamis Setelah melakukan pembahasan terhadap setiap data indikator mengenai upaya-upaya dalam mengatasi hambatan kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam mencapai tujuan di Kabupaten Ciamis yang diperoleh melalui penjelasan wawancara, maka hasil pembahasan tersebut dapat direkapitulasikan pada tabel sebagai berikut : REKAPITULASI HASIL WAWANCARA TENTANG UPAYA MENGATASI HAMBATAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DALAM MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI No Indikator 1 Adanya upaya mengatasi hambatan dalam memahami tupoksi 2 Adanya upaya untuk menjalankan tupoksi yang 3 Adanya upaya untuk mengatasi hambatan tanggung jawab dalam 4 Adanya upaya yang hambatan inovasi positif dalam 5 Adanya upaya yang hambatan dorongan dan motivasi dalam Hasil Pengolahan Data Sudah Optimal bahwa pegawai telah melakukan upaya memahami tupoksi dengan telah memiliki upaya yang dalam menjalankan tupoksi yang bahwa telah mampu mengatasi hambatan tanggung jawab dalam dengan bahwa pegawai sudah mengatasi hambatan inovasi positif dalam dengan bahwa sudah mengatasi hambatan dorongan dan motivasi dalam dengan Tidak Optimal Sebanyak 1 inforrman menyatakan bahwa pegawai belum dalam berupaya mengatasi hambatan dalam memahami tupoksi upaya yang dalam menjalankan tupoksi yang menyatakan bahwa belum dalam mengatasi hambatan tanggung jawab dalam menyatakan bahwa pegawai belum dalam mengatasi hambatan inovasi positif dalam menyatakan bahwa belum mengatasi hambatan dorongan dan motivasi dalam 357

6 Adanya upaya untuk mengatasi hambatan kreativitas dalam mengerjakan suatu pekerjaan 7 Adanya upaya untuk mencapai tujuan 8 Adanya upaya yang hambatan kecepatan dalam 9 Adanya upaya yang hambatan metode kerja pekerjaan dengan cepat 10 Adanya upaya yang hambatan ketepatan waktu tugas dan pekerjaan 11 Adanya upaya yang hambatan ketelitian yang dimiliki dalam 12 Adanya upaya yang hambatan kedisplinan yang dimiliki dalam 13 Adanya upaya yang hambatan terhadap kemampuan yang dimiliki dalam sama dengan rekan kerja di lingkungan 14 Adanya upaya yang hambatan dalam pekerjaan melalui kerja tim 15 Adanya upaya yang hambatan inisiatif pegawai untuk sama dalam upaya meningkatkan kinerja telah memiliki upaya mengatasi hambatan kreativitas dalam mengerjakan suatu pekerjaan mencapai tujuan dengan telah memiliki upaya yang hambatan kecepatan dalam mengatasi hambatan metode kerja pekerjaan dengan cepat mengatasi hambatan ketepatan waktu tugas dan pekerjaan mengatasi hambatan ketelitian yang dimiliki dalam dengan memiliki hambatan kedisplinan yang dimiliki dalam mengatasi hambatan terhadap kemampuan sama dengan rekan kerja di lingkungan berjalan dengan pekerjaan melalui kerja tim mengatasi hambatan inisiatif pegawai untuk sama dalam upaya meningkatkan kinerja upaya mengatasi hambatan kreativitas dalam mengerjakan suatu pekerjaan menyatakan belum memiliki upaya untuk mencapai tujuan upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan kecepatan dalam hambatan metode kerja dalam pekerjaan dengan cepat hambatan ketepatan waktu tugas dan pekerjaan menyatakan belum dalam memiliki upaya untuk mengatasi hambatan ketelitian hambatan kedisplinan yang dimiliki dalam hambatan terhadap kemampuan yang dimiliki dalam sama dengan rekan kerja di lingkungan hambatan dalam pekerjaan melalui kerja tim hambatan inisiatif pegawai untuk sama dalam upaya meningkatkan kinerja 358

Berdasarkan tebel tersebut, diperoleh informasi bahwa penciptaan koordinasi dan kerjasama antar pegawai akan memberikan pengaruh yang baik dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan arah dan tujuan kebijakan sehingga dengan sendirinya dapat mencapai tujuan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis dapat tercapai. 4.4 Pembahasan Tentang Kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam Mencapai Tujuan Organisasi Peningkatan kinerja pegawai merupakan salah satu cara agar dapat mempertahankan eksistensi kerja. Sebuah harus mampu mengkan kemampuan sumber daya manusia yang dimilikinya, agar tujuan dapat tercapai. Diperlukan pemahaman dan strategi pengembangan yang matang. Dengan pengaturan manajemen sumber daya manusia secara profesional, diharapkan pegawai dapat secara produktif. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja seorang pegawai selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti standar, target/ sasaran/kriteria yang ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya keterampilan, motivasi, dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, imbalan atau insentif serta hubungan mereka dengan. Kinerja pegawai haruslah sesuai dengan manajemen kepegawaian yang ada dalam suatu instansi pemerintahan. Pegawai instansi harus berdaya ekstra sehingga tugas-tugas pemerintahan yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik. Fadel (2009:195) mengemukakan beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja pegawai yaitu pemahaman atas tupoksi, inovasi, kecepatan kerja, keakuratan kerja dan kerjasama. Hambatan-hambatan yang ditemukan pada kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam mencapai tujuan diantaranya pemahaman atas tupoksi, inovasi, kecepatan kerja, keakuratan kerja dan kerjasama. Hasil observasi menunjukkan bahwa hambatan-hambatan yang ditemukan karena kurang terjalinnya komunikasi yang baik, koordinasi, kesadaran dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam mencapai tujuan di Kabupaten Ciamis, antara lain upaya dalam mengatasi hambatan pemahaman atas tupoksi, inovasi, kecepatan kerja, keakuratan kerja dan kerjasama. Upaya tersebut dipandang mempunyai peranan penting terhadap terlaksananya kinerja dalam pelaksanaan peningkatan sumber daya manusia dan sistem kerja yang baik dalam meningkatkan kemampuan pegawai. Penciptaan kondisi budaya yang tinggi serta lingkungan kerja yang kondusif juga akan memberikan pengaruh yang baik bagi pegawai. V. KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat penulis simpulkan hal-hal sebagai berikut: a. Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi Di Kabupaten Ciamis belum. Hal tersebut berdasarkan pada kenyataan di lapangan yang mengidentifikasikan bahwa pemahaman atas tupoksi, inovasi, kecepatan kerja, keakuratan kerja dan kerjasama belum dijalankan dengan baik, dimana pegawai belum dapat menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dalam upaya meningkatkan kinerja dalam mencapai tujuan. b. Hambatan yang ditemukan dalam Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi Di Kabupaten Ciamis, yaitu diindikasikan karena masih perlunya peningkatan kualitas SDM, dukungan dari atasan, dukungan sarana dan prasarana yang memadai, komunikasi, kerjasama dan koordinasi yang belum maksimal. c. Upaya yang hambatan-hambatan yang ditemukan dalam Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi Di Kabupaten Ciamis, yakni dengan cara meningkatkan SDM dengan mengalokasikan dana untuk membangun saranadan prasarana yang memadai, guna meningkatkan Kinerja pegawai dari mulai aspek perencanaan, pelaksanaan, pengawasan serta penilaian kinerja pegawai agar mampu melaksanakan tupoksi dalam 359

upaya mencapai tujuan dengan baik. 5.2 Saran Setelah melakukan penelitian di Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis, maka penulis mencoba menyampaikan saran-saran sebagai berikut: a. Dalam mewujudkan Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi Di Kabupaten Ciamis, seyogyanya memprioritaskan dengan adanya komunikasi dan kerjasama yang intens. Hal ini dikarenakan komunikasi sangat penting untuk memperoleh informasi, serta kerjasama juga merupakan suatu kesatuan agar tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efisien dan terjalinnya hubungan yang intensif antar pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis melalui peningkatan kinerja pegawai dalam rangka mencapai tujuan. b. Untuk meningkatkan kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten sebagai lembaga pemerintah dalam bidang administrasi pengelolaan keuangan daerah yang baik. Hal penting yang mesti diprioritaskan adalah sumber daya manusia (SDM), karena SDM yang berkualitas dan profesional merupakan modal utama untuk menunjang kinerja pegawai dalam mencapai tujuan. DAFTAR PUSTAKA A. BUKU-BUKU Anwar, Syaiful, dan Supardi. 2002. Dasardasar Prilaku Organisasi. Yogyakarta: UII Press Yogyakarta Fadel, Muhammad. 2009. Reinventing Government (Pengalaman Dari Daerah). Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Lembaga Administrasi Negara. 2000. Implementasi Good Governance. Jakarta. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosda Karya. Pasolong, Harbani. 2010. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta. Siagian, Sondang P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Sofyandi, Herman dan Iwa Garniwa. 2007. Perilaku Organisasional. Yogjakarta : Graha Ilmu. Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM (Teori,. Dimensi Pengukuran dan Implementasi Dalam Organisasi). Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alpabeta. B. UNDANG-UNDANG Undang - Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah C. SUMBER-SUMBER LAIN Pedoman penulisan skripsi FISIP Universitas Galuh Tahun 2015. Riwayat Penulis : Yanti Wulansari, tercatat sebagai mahasiswa aktif pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Galuh. 360