III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Simpang Kanan, Kecamatan Sumberejo,

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional dan Pengukuran. variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

JIIA, VOLUME 3 No. 2, APRIL 2015

III. METODE PENELITIAN. Usaha perkebunan rakyat adalah usaha tanaman perkebunan yang

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah triangulasi, dimana

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup

III. METODE PENELITIAN. untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional

JIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran

III. METODE PENELITIAN. untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lahan HKm Desa Margosari Kecamatan Pagelaran

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

METODE PENELITIAN. dipergunakan untuk mendapatkan data yang dianalisis sesuai dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. langsung terhadap gejala dalam suatu masyarakat baik populasi besar atau kecil.

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tugusari Kecamatan Sumberjaya

BAB IV. METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Padi termasuk ke dalam suku padi-padian atau Poaceae (Sinonim Graminae

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

JIIA, VOLUME 1, No. 4, OKTOBER 2013 ABSTRACT

Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang. digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN. Klaster adalah konsentrasi spasial dari industri industri yang sama atau

ANALISIS KEUNTUNGAN DAN PEMASARAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Eka Miftakhul Jannah, Abdul Wahab, Amrizal Nazar ABSTRAK

JIIA, VOLUME 2, No. 1, JANUARI 2014

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang

III. METODELOGI PENELITIAN. sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Kemiling. Bandar Lampung pada bulan Januari sampai Februari 2015.

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

IV. METODE PENELITIAN

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PAPRIKA HIDROPONIK

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

JIIA, VOLUME 3 No. 2, APRIL 2015

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

DAFTAR TABEL. 1. Produksi tanaman sayuran menurut kabupaten/kota dan jenis sayuran di Provinsi Lampung

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BAHAN SEMINAR HASIL

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CAISIM

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

IV. METODOLOGI. merupakan salah satu daerah pertanian produktif di Kabupaten Majalengka.

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang

menggunakan BLP Organik dan setelah menggunakan BLP Organik.

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan data dan melakukan analisis terhadap tujuan penelitian.

JIIA, VOLUME 2 No. 3, JUNI 2014

IV. METODE PENELITIAN. Halimun Salak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

BAB I. PENDAHULUAN. adalah mencukupi kebutuhan pangan nasional dengan meningkatkan. kemampuan berproduksi. Hal tersebut tertuang dalam RPJMN

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi opersional ini mencakup pengertian yang digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. METODE PENELITIAN. penelitian dipilih secara tertuju (purposive) dengan memperhatikan bahwa Desa

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan

III. METODE PENELITIAN. Konsepdasardan definisioperasionalmerupakanistilahkhususdandefinisi yang

Transkripsi:

38 III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode survey adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil dengan menggunakan kuesioner yang berisi daftar pertanyaan sebagai instrumen utama untuk mengumpulkan data. Sebelum melakukan penelitian, perlu diketahui beberapa hal diantaranya yaitu: batasan operasional variabel penelitian, lokasi dan waktu pengumpulan data penelitian, penentuan sampel dan jumlah sampel penelitian, serta metode yang digunakan untuk menganalisis data. Hal-hal tersebut dijelaskan sebagai berikut. A. Batasan Operasional Variabel Batasan operasional variabel merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Adapun batasan operasional dari variabelvariabel dan aspek-aspek yang berkaitan dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

39 Petani adalah individu atau sekelompok orang yang melakukan usaha guna memenuhi kebutuhan sebagian atau secara keseluruhan hidupnya dalam bidang pertanian. Sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah dan memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah hujan maupun sawah pasang surut, diukur dalam satuan hektar (ha). Rumah tangga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik dan umumnya tinggal bersama serta kepengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola secara bersama-sama. Usahatani adalah suatu proses atau aktivitas produksi Pertanian dengan mengkombinasikan berbagai faktor sumberdaya alam, tenaga kerja, dan modal sesuai dengan kondisi lingkungan untuk mencapai pendapatan maksimal. Penerimaan adalah nilai hasil yang diterima petani yang dihitung dengan mengalikan jumlah produksi padi dengan harga produksi di tingkat petani produsen yang diukur dalam satuan rupiah (Rp). Pendapatan usahatani adalah penerimaan yang diperoleh petani setelah dikurangi biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, dalam hal ini biaya pembelian pupuk, bibit, upah, tenaga kerja, sewa lahan, pajak lahan, dan biaya penyusutan alat-alat pertanian per musim tanam diukur dalam satuan rupiah per tahun (Rp/th). Usaha non pertanian adalah usaha di luar bidang pertanian yang dilakukan oleh anggota keluarga untuk menambah pendapatan keluarga, biasanya dilakukan oleh anggota keluarga yang berusia kerja, misalnya, berdagang, buruh dan lain-lain.

40 Pendapatan usaha non pertanian adalah seluruh pendapatan keluarga petani yang berasal dari usaha non pertanian setelah dikurangi dengan pengeluaran tunai yang diukur dalam satuan rupiah per tahun (Rp/th). Pendapatan rumah tangga adalah hasil penjumlahan antara pendapatan usahatani dan pendapatan non usaha tani diukur dalam satuan rupiah per tahun (Rp/th). Pengeluaran adalah seluruh biaya pengeluaran yang dikeluarkan oleh seluruh anggota rumah tangga petani, yang meliputi pengeluaran pangan dan non pangan, yang diukur dengan satuan rupiah (Rp/th). Pengeluaran pangan adalah besarnya uang yang dikeluarkan dan barang yang dinilai dengan uang untuk konsumsi semua anggota keluarga, yang diukur dalam satuan rupiah per tahun (Rp/th). Pengeluaran non pangan adalah besarnya uang yang dikeluarkan dan barang yang dinilai dengan uang untuk konsumsi semua anggota keluarga, yang diukur dalam satuan rupiah per tahun (Rp/th). Pengeluaran rumah tangga adalah jumlah uang yang dikeluarkan oleh rumah tangga petani untuk keperluan-keperluan konsumsi, yaitu pangan dan non pangan, yang diukur dalam satuan rupiah per tahun (Rp/th). Biaya total adalah jumlah uang yang harus dikeluarkan oleh petani untuk melakukan usahatani meliputi biaya tunai dan biaya diperhitungkan dalam satuan rupiah per tahun (Rp/th). Luas lahan adalah areal/tempat yang digunakan untuk melakukan usahatani diatas sebidang tanah, yang diukur dalam satuan hektar (ha).

41 Jumlah nilai saprotan adalah banyaknya nilai uang saprotan yang digunakan petani dalam berusahatani, yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp). Cara menghitungnya adalah setiap setiap jenis saprotan yang digunakan oleh petani dikalikan harganya, kemudian dijumlah. Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi selama musim tanam. Penggunaan tenaga kerja diukur dalam satuan hari orang kerja (HOK). Harga panen adalah harga yang diterima oleh petani atas penjualan hasil panen berdasarkan umur tanaman, diukur dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/kg). Benih tanaman yang selanjutnya disebut benih adalah bahan tanam yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman yang dapat berupa biji tanaman atau bagiannya. Produksi adalah jumlah hasil tanaman yang dihasilkan dalam satu musim tanam (satu kali proses produksi) yang diukur dalam satuan kilogram (kg). Lama berusahatani adalah lamanya petani mengusahakan tanaman sampai dilakukan penelitian, yang diukur dalam satuan tahun (th). Kesejahteraan adalah sesuatu dimana setiap orang mempunyai pedoman, tujuan, dan cara hidup yang berbeda-beda pula terhadap faktor-faktor yang menentukan tingkat kesejahteraan. Tingkat kesejahteraan ini diukur dengan pendekatan pengeluaran setara beras (Sajogyo, 2007) yang diukur dalam satuan kilogram per tahun (kg/th) dan dibagi ke dalam enam kategori yang berbeda yaitu: paling miskin, miskin sekali, miskin, nyaris miskin, cukup, dan hidup layak.

42 B. Lokasi Penelitian, Responden, dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Selanjutnya Desa Yogyakarta dipilih sebagai lokasi penelitian. Lokasi penelitian tersebut dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa mayoritas masyarakatnya merupakan petani padi dan merupakan daerah sentra penghasil padi dengan produksi terbesar di Kecamatan Gadingrejo yaitu sebesar 2.435,12 ton pada Tahun 2012. Terdapat 773 petani padi di Desa Yogyakarta, Kecamatan Gadingrejo yang terbagi ke dalam delapan kelompok tani yang berbeda. Data kelompok tani dan jumlah petani padi di Desa Yogyakarta, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Kelompok tani, jumlah anggota kelompok tani, luas panen, dan produksi padi di Desa Yogyakarta, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu Tahun 2012 No. Kelompok Tani Jml Anggota Luas Panen Produksi (Org) (ha) (Ton) 1. Bina Tani 115 67 308,87 2. Utama Karya 99 57,25 288,54 3. Sumber Rejeki 85 52,5 263.55 4. Nurul Karim 176 101,5 510,54 5. Belajar Mandiro 65 45,25 227.60 6. Sido Muncul 58 39,25 235,5 7. Tunas Harapan 84 57 313,5 8. Al Barokah 91 56,5 287,02 Total 773 485,25 2435,12 Sumber: Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, 2012

43 Berdasarkan jumlah populasi petani padi yang ada di desa tersebut, maka ditentukan jumlah sampel dengan menggunakan rumus yang merujuk pada teori Sugiarto (2003) yaitu: n = NZ 2 S 2 Nd 2 + Z 2 S 2 Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi S 2 = Variasi sampel (5% = 0,05) Z = Tingkat kepercayaan (95 % = 1,96) d = Derajat penyimpangan (5 % = 0,05) Sehingga diperoleh: n = 773 x (1,96) 2 x (0,05) (773x (0,05) 2 ) + ((1,96) 2 x 0,05) n = 146,87 2,15 = 68,31 68 orang Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh jumlah responden sebagai sampel sebanyak 68 petani. Selanjutnya dari jumlah sampel tersebut dapat ditentukan alokasi proporsi sampel tiap kelompok tani dengan rumus: n a = N a N ab x n ab Keterangan : n a = Jumlah sampel kelompok tani A n ab = Jumlah sampel keseluruhan N a = Jumlah populasi kelompok tani A N ab = Jumlah populasi keseluruhan Berdasarkan rumus perhitungan di atas, maka pengambilan jumlah sampel petani responden pada masing-masing kelompok tani dapat dilihat pada Tabel 7.

44 Tabel 7. Sebaran sampel penelitian per kelompok tani di Desa Yogyakarta, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kelompok Tani Jumlah Populasi Jumlah Sampel (org) ((N a /N ab ) x n ab ) Bina Tani 115 10 Utama Karya 99 9 Sumber Rejeki 85 8 Nurul karim 176 15 Belajar Mandiro 65 6 Sido Muncul 58 5 Tunas Harapan 84 7 Al Barokah 91 8 Total 773 68 Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan pada bulan Juni s/d Juli 2014. C. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan dengan metode survey dan pengamatan langsung di lapang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari petani padi sebagai responden melalui teknik wawancara dengan menggunakan kuesioner (daftar pertanyaan) yang telah dipersiapkan. Data sekunder diperoleh dari lembaga-lembaga/instansi terkait, seperti Badan Pusat Statistik Indonesia, Badan Pusat Statistik Propinsi Lampung, Badan Pusat Statistik Kabupaten Pringsewu, Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dah Kehutanan (BP3K) Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Laporan Statistik Penyuluh Pertanian Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, dan lain-lain. D. Metode Analisis Data Data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan cara mendeskripsikan dan menginterprestasikan data yang ada untuk menggali fenomena yang terjadi.

45 Metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode tabulasi dan komputerisasi. Data yang diperoleh disederhanakan dalam bentuk tabulasi yang selanjutnya akan diolah secara komputerisasi (Ms. Excel). Untuk menghitung pendapatan usahatani padi yaitu dengan menggunakan persamaan yang dapat dirumuskan sebagai berikut. π = Ypy - Xi Pxi - BTT Keterangan : π = Keuntungan Y = Produksi Py = Harga Produksi Xi = Faktor Produksi, i = 1, 2, 3, 4...,n Pxi = Harga Faktor Produksi BTT = Biaya Tetap Total Besarnya manfaat atas korbanan yang dikeluarkan petani padi dihitung dengan analisis rasio penerimaan dan biaya (R/C rasio). Secara matematis nilai perbandingan antara penerimaan dengan biaya dirumuskan sebagai berikut. R/C = NPT / BT Keterangan: R/C = Nisbah antar penerimaan dengan biaya NPT = Nilai produk total BT = Biaya total yang dikeluarkan Kriteria penilaiannya adalah: a. Jika R/C > 1, maka usahatani tersebut menguntungkan karena, penerimaan lebih besar daripada biaya total yang dikeluarkan. b. Jika R/C = 1, maka usahatani tersebut berada pada titik impas (break even poin), yaitu keadaan dimana penerimaan sama dengan biaya total yang dikeluarkan.

46 c. Jika R/C < 1, maka usahatani tersebut tidak menguntungkan (rugi) karena penerimaan lebih kecil daripada biaya total yang dikeluarkan. Untuk menghitung pendapatan rumah tangga diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan keluarga yang berasal dari usahatani dan pendapatan keluarga yang berasal dari luar usahatani, dengan rumus sebagai berikut : Prt = P usahatani + P luar usahatani Keterangan : Prt = Pendapatan Rumah Tangga P usahatani = Pendapatan dari usahatani = Pendapatan dari luar usaha tani P luar usahatani Berdasarkan kriteria Sajogyo (1997)/pendekatan pengeluaran rumah tangga petani, pengukuran tingkat kesejahteraan rumah tangga petani dilakukan dengan cara menghitung kebutuhan harian, mingguan, dan bulanan. Total pengeluaran rumah tangga dapat diformulasikan sebagai berikut : C t = C a + C b + C n Keterangan : Ct = Total pengeluran rumah tangga Ca = Pengeluaran untuk pangan Cb = Pengeluaran untuk non pangan Cb = C1 + C2 + C3 + C4 + C5 + C6 + C7 +. + Cn Dimana: C1 = Pengeluaran untuk bahan bakar C2 = Pengeluaran untuk aneka barang/jasa C3 = Pengeluaran untuk pendidikan C4 = Pengeluaran untuk kesehatan C5 = Pengeluaran untuk listrik C6 = pengeluaran untuk renovasi rumah C7 = Pengeluaran untuk telepon Cn = Pengeluaran lainnya

47 Pengeluaran rumah tangga per kapita per tahun adalah total pengeluaran rumah tangga petani baik pengeluaran untuk pangan maupun non pangan dalam setahun dibagi jumlah tanggungan rumah tangga. Pengeluaran rumah tangga/kapita per tahun ini kemudian dikonversikan ke dalam ukuran setara beras per kilogram untuk mengukur tingakt kemiskinan rumah tangga petani (Sajogyo, 1997). Secara matematis tingkat pengeluaran per kapita per tahun pada rumah tangga petani dan tingkat pengeluaran per kapita per tahun setara beras dapat dirumuskan : Pendapatan/Kapita Keluarga/th (Rp) = Pengeluaran RT/tahun (Rp) Jumlah tanggungan keluarga Pengeluaran RT/Kapita/Setara beras (Kg) = Pengeluaran/kapita RT/tahun (Rp) Harga beras (Rp/Kg) Menurut kriteria Sajogyo (1997), petani miskin dikelompokkan ke dalam enam golongan/klasifikasi sebagai berikut: (1) Paling miskin : pendapatan per anggota keluarga, 180 kg setara beras/th (2) Miskin sekali : 181 240 kg setara beras/tahun (3) Miskin : 241 320 kg setara beras/tahun (4) Nyaris miskin : 321 480 kg setara beras/tahun (5) Cukup : 481 960 kg setara beras/tahun (6) Hidup layak : >960 kg setara beras/tahun.