BAB IV HASIL DAN UJI COBA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis (OA). Osteoarthritis atau penyakit pengapuran sendi adalah

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibangun, dikembangkan menggunakan PHP ( Personal Home Page ) yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang paling penting bagi makhluk hidup. Tidak hanya manusia yang membutuhkan kesehatan tetapi hewan juga

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PENERAPAN APLIKASI VISUAL BASIC 6.0 DALAM DUNIA MEDIS UNTUK SISTEM PAKAR PENYAKIT KULIT

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III ANALISA SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. selanjutnya yaitu tahap implementasi. Pada bab ini akan dibahas mengenai

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya seorang pakar (human exspert). Seorang pakar atau ahli (human

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai di Indonesia dan Italia. Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV. HASIL DAN Uji Coba

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB I PENDAHULUAN. dan akurat. Untuk itu komputer dijadikan sebagai salah satu alat yang mendukung

BAB IV HASIL RANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. apabila program dijalankan. Pada halaman ini user dapat memilih menu apa

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini mendorong para ahli untuk semakin mengembangkan komputer agar dapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining

BAB I PENDAHULUAN. nya. Karena diare merupakan hal yang sering dan rentan terjadi pada anak-anak di

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. pakar mendeteksi adanya viskositas darah dalam tubuh menggunakan Metode

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya adalah kesehatan, karena seseorang tidak akan merasakan kebahagiaan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelaskan tentang tampilan-tampilan yang ada pada

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. sudah dibuat, Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pakar

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA


BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN UJI COBA II.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk diagnosis penyakit pengapuran pada sendi (OA) pada orang dewasa berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySql. Adapun hasil rancangan program tersebut adalah sebagai berikut : IV.1.1. Tampilan Hasil Program Aplikasi IV.1.1.1. Halaman Home Halaman Home berupa sekilas tentang pengenalan penyakit pengapuran sendi OA. Berikut ini merupakan tampilan halaman home. Gambar IV.1. Tampilan Halaman Home 64

65 IV.1.1.2. Halaman Input Data Pengguna Halaman input data pengguna berupa form pengisian data pengguna sistem. Berikut ini merupakan tampilan halaman input data pengguna. Gambar IV.2. Tampilan Halaman Input Data Pengguna IV.1.1.3. Halaman Konsultasi Halaman konsultasi berupa diagnosa penyakit dengan mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh pengguna sistem. Berikut ini merupakan tampilan halaman konsultasi. Gambar IV.3. Tampilan Halaman Konsultasi

66 IV.1.1.4. Halaman Hasil Analisa Halaman hasil analisa berupa kesimpulan yang diambil oleh sistem pakar berdasarkan gejala-gejala yang telah disebutkan oleh user/pengguna sistem. Berikut ini merupakan tampilan halaman analisa. Gambar IV.4. Tampilan Halaman Hasil Analisa IV.1.1.5. Halaman Kontak Halaman kontak berupa halaman untuk menghubungi atau berinteraksi dengan pemilik situs. Berikut ini merupakan tampilan halaman kontak. Gambar IV.5. Tampilan Halaman Kontak

67 IV.1.1.6. Halaman Galeri Halaman galeri berupa halaman yang memuat gambar mengenai gejala OA. Berikut ini merupakan tampilan halaman galeri. Gambar IV.6. Tampilan Halaman Galeri IV.1.1.7. Halaman Login Halaman login berupa halaman yang digunakan untuk masuk ke halaman pakar dan mengakses menu-menu pakar. Berikut ini merupakan tampilan halaman login. Gambar IV.7. Tampilan Halaman Login

68 IV.1.1.8. Halaman Admin Input Penyakit Halaman admin input penyakit berupa form inputan untuk menambah data penyakit baru. Berikut ini merupakan tampilan halaman admin input penyakit. Gambar IV.8. Tampilan Halaman Admin Input Penyakit IV.1.1.9. Halaman Admin Input Gejala Halaman admin input gejala berupa form inputan untuk menambah data gejala baru. Berikut ini merupakan tampilan halaman admin input gejala. Gambar IV.9. Tampilan Halaman Admin Input Gejala

69 IV.1.1.10. Halaman Admin Input Relasi Halaman admin input relasi berupa form inputan untuk merelasikan data penyakit dengan gejala. Berikut ini merupakan tampilan halaman admin input relasi. Gambar IV.10. Tampilan Halaman Admin Input Relasi IV.1.1.11. Halaman Admin Ubah Penyakit Halaman admin ubah penyakit berupa form untuk melakukan perubahan data penyakit dalam database. Berikut ini merupakan tampilan halaman admin ubah penyakit. Gambar IV.11. Tampilan Halaman Admin Ubah Penyakit

70 IV.1.1.12. Halaman Admin Ubah Gejala Halaman admin ubah gejala berupa form untuk melakukan perubahan data gejala dalam database. Berikut ini merupakan tampilan halaman admin ubah gejala. Gambar IV.12. Tampilan Halaman Admin Ubah Gejala IV.1.1.13. Halaman Admin Laporan Penyakit Halaman admin laporan penyakit berupa data keseluruhan penyakit. Berikut ini merupakan tampilan halaman admin laporan penyakit. Gambar IV.13. Tampilan Halaman Admin Laporan Penyakit

71 IV.1.1.14. Halaman Admin Laporan Gejala Halaman admin laporan gejala berupa data keseluruhan gejala. Berikut ini merupakan tampilan halaman admin laporan gejala. Gambar IV.14. Tampilan Halaman Admin Laporan Gejala IV.1.1.15. Halaman Admin Laporan Kunjungan Halaman admin laporan kunjungan berupa data keseluruhan pengguna sistem yang telah menggunakan program aplikasi. Berikut ini merupakan tampilan halaman admin kunjungan pengguna sistem. Gambar IV.15. Tampilan Halaman Admin Laporan Kunjungan

72 IV.2. Pembahasan Hasil yang didapatkan dari permasalahan yang ada adalah terciptanya sebuah program sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit OA. Dimana aplikasi ini tercipta dengan baik dikarenakan penganalisa sistem dan perancangan program berdasarkan data yang didapat dari metode yang digunakan serta pengumpulan data yang tepat sehingga apa yang dibutuhkan dapat terpenuhi. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam uji coba implementasi sistem pakar untuk diagnosis penyakit pengapuran pada sendi (OA) pada orang dewasa berbasis web ini adalah sebagai berikut : VI.2.1. Mesin inferensi Mesin inferensi merupakan langkah berikutnya yang digunakan untuk menentukan semua tahap yang terjadi dalam dialog dan pengambilan keputusan setelah menentukan struktur basis pengetahuan. Mesin inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan pola tertentu. Dalam hal ini penelusuran menggunakan metode penalaran maju (forward chaining) yaitu dengan menguji aturan satu demi satu dalam urutan tertentu berdasarkan basis pengetahuan (knowledge base) yang telah dibuat. Mesin inferensi (inference engine) sistem pakar untuk diagnosis penyakit pengapuran pada sendi (oa) pada orang dewasa berbasis web adalah sebagai berikut :

73 Aturan Produksi (Rule) Rule 1 If [ Sering terjadi nyeri di And nyeri bertambah di pagi hari dan berulang And sulit melakukan awal And terasa sakit saat menyentak sendi And nyeri berkurang bila diistirahatkan And bila dilakukan X-Ray celah sendi mulai rapat/ mengalami penyempitan rongga sendi ] Then [ OA tingkat Sub ] Rule 2 If [ sering terjadi nyeri di And nyeri bertambah di pagi hari dan berulang And sulit melakukan awal And terasa sakit saat menyentak sendi And nyeri mengganggu aktivitas And mulai terjadi kekakuan sendi terutama di pagi hari (cuaca dingin) setelah bangun tidur atau istirahat lama And saat bergerak terasa bunyi gesekan tulang (krepitasi)/ perasaan berderak And permukaan sendi kelihatan membesar/ melebar And yang sakit berwarna kemerah-merahan And terjadi pembekakan sendi And bila dilakukan X-Ray sudah terjadi perubahan tulang And timbul tulang rawan lancip pada tepi tulang(osteofit) ] Then [ OA tingkat ] Rule 3 If [ sering terjadi nyeri di And nyeri bertambah di pagi hari dan berulang And sulit melakukan awal And terasa sakit saat menyentak sendi And nyeri mengganggu aktivitas And mulai terjadi kekakuan sendi terutama di pagi hari (cuaca dingin) setelah bangun tidur

74 atau istirahat lama And saat bergerak terasa bunyi gesekan tulang (krepitasi)/ perasaan berderak And permukaan sendi kelihatan membesar/ melebar And yang sakit berwarna kemerah-merahan And terjadi pembekakan sendi And bila dilakukan X-Ray sudah terjadi perubahan tulang And timbul tulang rawan lancip pada tepi tulang(osteofit) And terjadi perubahan pola jalan And sendi sudah berubah bentuk (kaki membentuk huruf O) And terasa sakit yang amat sangat And Setelah minum obat/ melakukan suntik pada sendi rasa sakit tidak juga berkurang And sendi sudah tidak full dan terbatas And dalam melakukan aktivitas sehari memerlukan bantuan (asisten) ] Then [ OA tingkat Dekompensasi ] Keterangan : Dalam runut maju (Forward Chaining) berarti menggunakan himpunan aturan kondisi-aksi. Dalam metode ini, data digunakan untuk menentukan aturan mana yang akan dijalankan, kemudian aturan tersebut dijalankan. Proses diulang sampai ditemukan suatu hasil. VI.2.2. Pengujian Sistem Setelah sistem berhasil dibangun, sistem akan diuji untuk mengetahui fungsi, keunggulan dan kelemahan suatu fasilitas yang terintegrasi dalam sistem. Pengujian dilakukan untuk melihat sejauh mana aplikasi tersebut dapat diterima ataupun bekerja layaknya seorang pakar. Sistem ini diujikan kepada 10 pasien yang menderita penyakit Ostearthritis(OA). Dari kesepuluh pasien tersebut

75 menyimpulkan bahwa penyakit yang diderita pasien menunjukkan antara lain, dapat dilihat pada table IV.1. Hasil pengujian diagnosa penyakit OA. Tabel.IV.1. Hasil Pengujian terhadap 10 pasien Input Gejala Pakar Sistem Hasil Pakar Sistem G001 : sering terjadi nyeri di 1 2 G004 : terasa sakit saat menyentak sendi G006 : nyeri berkurang bila diistirahatkan G007 : bila dilakukan X-Ray hanya celah sendi sedikit mulai rapat/ mengalami penyempitan rongga sendi G001 : sering terjadi nyeri di G008 : mulai terjadi kekakuan sendi terutama di pagi hari(cuaca dingin) setelah bangun tidur atau istirahat lama G009 : saat bergerak terasa bunyi gesekan tulang krepitasi)/ perasaan berderak G010 : permukaan sendi kelihatan membesar/ melebar G011 : yang sakit berwarna kemerah-merahan G013 : bila dilakukan X-Ray sudah terjadi perubahan tulang Sub Sub

76 G014 : timbul tulang rawan lancip pada tepi tulang(osteofit) 3 4 G001 : sering terjadi nyeri di G008 : mulai terjadi kekakuan sendi terutama di pagi hari(cuaca dingin) setelah bangun tidur atau istirahat lama G009 : saat bergerak terasa bunyi gesekan tulang krepitasi)/ perasaan berderak G010 : permukaan sendi kelihatan membesar/ melebar G011 : yang sakit berwarna kemerah-merahan G013 : bila dilakukan X-Ray sudah terjadi perubahan tulang G014 : timbul tulang rawan lancip pada tepi tulang (osteofit) G001 : sering terjadi nyeri di G008 : mulai terjadi kekakuan sendi terutama di pagi hari(cuaca dingin) setelah bangun tidur atau istirahat lama G009 : saat bergerak terasa bunyi gesekan tulang krepitasi)/ perasaan berderak G010 : permukaan sendi kelihatan membesar/ melebar G011 : yang sakit berwarna kemerah-merahan G013 : bila dilakukan X-Ray sudah terjadi perubahan tulang G014 : timbul tulang rawan lancip pada tepi tulang (osteofit)

77 5 6 G001 : sering terjadi nyeri di G008 : mulai terjadi kekakuan sendi terutama di pagi hari(cuaca dingin) setelah bangun tidur atau istirahat lama G009 : saat bergerak terasa bunyi gesekan tulang krepitasi)/ perasaan berderak G010 : permukaan sendi kelihatan membesar/ melebar G011 : yang sakit berwarna kemerah-merahan G013 : bila dilakukan X-Ray sudah terjadi perubahan tulang G014 : timbul tulang rawan lancip pada tepi tulang (osteofit) G001 : sering terjadi nyeri di G008 : mulai terjadi kekakuan sendi terutama di pagi hari(cuaca dingin) setelah bangun tidur atau istirahat lama G009 : saat bergerak terasa bunyi gesekan tulang krepitasi)/ perasaan berderak G010 : permukaan sendi kelihatan membesar/ melebar G011 : yang sakit berwarna kemerah-merahan G013 : bila dilakukan X-Ray sudah terjadi perubahan tulang Klinis 7 G014 : timbul tulang rawan lancip pada tepi tulang (osteofit) G001 : sering terjadi nyeri di

78 8 9 G008 : mulai terjadi kekakuan sendi terutama di pagi hari(cuaca dingin) setelah bangun tidur atau istirahat lama G009 : saat bergerak terasa bunyi gesekan tulang krepitasi)/ perasaan berderak G010 : permukaan sendi kelihatan membesar/ melebar G011 : yang sakit berwarna kemerah-merahan G013 : bila dilakukan X-Ray sudah terjadi perubahan tulang G014 : timbul tulang rawan lancip pada tepi tulang (osteofit) G001 : sering terjadi nyeri di G004 : terasa sakit saat menyentak sendi G006 : nyeri berkurang bila diistirahatkan G007 : bila dilakukan X-Ray hanya celah sendi sedikit mulai G001 : sering terjadi nyeri G008 : mulai terjadi kekakuan sendi terutama di pagi hari(cuaca dingin) setelah bangun tidur atau istirahat lama G009 : saat bergerak terasa bunyi gesekan tulang krepitasi)/ perasaan berderak G010 : permukaan sendi kelihatan membesar/ melebar Sub Sub

79 G011 : yang sakit berwarna kemerah-merahan 10 G013 : bila dilakukan X-Ray sudah terjadi perubahan tulang G014 : timbul tulang rawan lancip pada tepi tulang (osteofit) G001 : sering terjadi nyeri di G008 : mulai terjadi kekakuan sendi terutama di pagi hari(cuaca dingin) setelah bangun tidur atau istirahat lama G009 : saat bergerak terasa bunyi gesekan tulang krepitasi)/ perasaan berderak G010 : permukaan sendi kelihatan membesar/ melebar G011 : yang sakit berwarna kemerah-merahan G013 : bila dilakukan X-Ray sudah terjadi perubahan tulang G014 : timbul tulang rawan lancip pada tepi tulang (osteofit) Keterangan : Dari hasil uji coba dan evaluasi yang telah dilakukan, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Metode sistem pakar (expert system) yang dibuat dengan menggunakan proses penulusuran forward chaining untuk mengenali penyakit OA pada orang dewasa.

80 2. Cara pemilihan urutan data dengan mengelompokkan tingkat penyakit OA sesuai dengan hasil quisioner dengan dokter yang menangani kasus OA dan beberapa pasien penderita. 3. Hasil diagnosa dapat menampilkan beberapa kemungkinan gejala penyakit. 4. Sistem hanya dapat mengenali gejala dan mendiagnosa penyakit OA yang ada dalam tabel basis pengetahuan. 5. Sistem hanya dapat mendiagnosa satu pasien dalam melakukan konsultasi, dan dapat mengulangi kembali konsultasi dengan menginput data diri lagi. 6. Keakuratan program ini dalam mendiagnosa masih perlu di tinjau kembali oleh seorang dokter untuk melihat keadaan fisik pasien secara langsung dari gejala-gejala yang di alami untuk memberikan hasil yang memuaskan. Persentase keakuratan program ini 80% sesuai dengan fakta nyata atau data gejala yang di simpan dalam basis pengetahuan. Untuk pengujian sistem yang telah dibuat maka akan dibutuhkan dua implementasi sistem yaitu kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pengujian sistem pakar untuk diagnosis penyakit pengapuran sendi (OA) pada orang dewasa berbasis web adalah sebagai berikut: 1. Spesifikasi Hardware a) Prosessor intel core duo b) Memori 1 gb

81 c) Hardiask 250 Gb d) Keyboard dan mouse standar computer e) Monitor LCD 14 2. Spesikasi software a) Sistem operasi Microsoft windows xp b) PHP c) MySQL d) Appserv-win 32 e) Macromedia dreamweaver MX 2004 f) Web broser Mozilla firefox IV.3. Kelebihan dan Kekurangan Sistem yang dirancang Adapun yang menjadi kelebihan dari sistem yang akan dirancang yaitu sebagai berikut : 1. Sistem yang dirancang berbasis web sehingga dapat diakses dengan mudah melalui jaringan internet. 2. Sangat efisien untuk memberikan informasi seputar penyakit OA. 3. Program dirancang dengan sederhana dan tampilan interface yang mudah dipahami serta mudah dioperasikan. 4. / pengguna sistem dapat memeriksa tingkat penyakit yang diderita melalui aplikasi berbasis web ini tanpa harus ke dokter terlebih dahulu. 5. Data yang ada pada program ini dapat di update dan dikembangkan kembali.

82 6. Pada kondisi tertentu dapat di nilai lebih mengefesiensikan waktu dan menghemat biaya, jika dibandingkan konsultasi langsung dengan tenaga medis atau peralatan medis secara langsung. Setiap sistem yang dibangun tentunya memiliki kekurangan, adapun kekurangan yang dimiliki sistem yang penulis rancang adalah sebagai betikut : 1. Sistem yang dirancang masih sangat sederhana dan dengan data yang seadanya. 2. Sistem masih perlu dilakukan update secara bertahap untuk lebih detail karena pengetahuan tidak selalu bisa didapatkan dengan mudah dan tidak jarang pendekatan yang dimiliki pakar berbeda-beda. 3. Sistem yang dibangun belum mampu menangani diagnosa dengan baik selayaknya seorang pakar/dokter.