BAHASA II\D Oi\ESIA DALAM P E RE I\ C AN AAN PE MB Ai\ GIJi\Ai\

dokumen-dokumen yang mirip
PADA RAPAT KOORDINASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA TAHUN 2017

BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

BAHASA NASIONAL YANG BELUM MENASIONAL ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Dr. A. Sobana Hardjasaputra, S.S., M.A.

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional,Negara,Dan Daerah

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RESEPSI KENEGARAAN DALAM RANGKA PERINGATAN HUT PROKLAMASI RI KE 63 TAHUN 2008

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Politik Bahasa dan Masalah Kebahasaan di Indonesia

Bahasa Indonesia. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke:

UKBI SEBAGAI BENTENG PERTAHANAN DALAM MENGHADAPI BANGSA ASING. Anggun Citra Sari Dewi FKIP Universitas Bengkulu

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya

Jakarta, 10 November 2011

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Shalom. Om Swastiastu.

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010

No. Kode: DARI/BAHASA INDONESIA/001

SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI OEANG KE-71 DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN. Jakarta, 30 Oktober 2017

KEBANGKITAN INDONESIA BARU

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SAMBUTAN

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Munas IX GM FKPPI tahun 2012, Jakarta, 24 Februari 2012 Jumat, 24 Pebruari 2012

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA BIMBINGAN TEKNIS TENTANG PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA KABUPATEN SEMARANG

Wawancara disampaikan dengan bahasa yang baik, sopan dan santun, tidak bernada keras.

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Pemerataan Pembangunan Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat Yang Adil dan Demokratis

Sikap Bahasa Masyarakat Urban terhadap Bahasa Indonesia. (Menemukan Tipe Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Wilayah Rural dan Urban)

2017, No Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3432); 3. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun

PERANAN DAN FUNGSI Bahasa Indonesia. Karina Jayanti

KEPELOPORAN DAN KEPEMIMPINAN:

PIDATO HARI KEBANGKITAN NASIONAL

Tugas B.Indonesia. 1. Sebutkan kedudukan dan fungsi bahasa dan jelaskan setiap unsur tersebut!

WALIKOTA SALATIGA SAMBUTAN WALIKOTA SALATIGA PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HUT KE-71 KEMERDEKAAN RI TINGKAT KOTA SALATIGA TAHUN 2016

SAMBUTAN PEMERINTAH dalam SIDANG PARIPURNA DPR-RI PADA PEMBICARAAN TINGKAT IV RANCANGAN UNDANG-UNDANG Tentang STATISTIK

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Bapak/Ibu Insan Kearsipan serta seluruh pegawai dan undangan yang saya cintai,

SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

Kamis, 29 November 2012

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan

Assalamu alaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

Yang kami hormati : - Para Pejabat Eselon I dan II di lingkungan. Perpustakaan Nasional RI - Para Kepala Badan/Kantor Perpustakaan Propinsi

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PERTEMUAN FORUM ANAK SE-KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2017 BENGKALIS, 25 APRIL 2017


SAMBUTAN pada acara pemancangan tiang pertama Menara Masjid dan tiang pertama Auditorium ISLAMI CENTER, Ujung Pandang Minggu, 8 Mei 1994

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH, SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA, OM SWASTIASTU, NAMO BUDHAYA,

Tanggal 17 Agustus Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan Salam sejahtera bagi kita sekalian.

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia

AMANAT MENTERI SOSIAL RI PADA UPACARA PERINGATAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER 2O16

BAHASA INDONESIA 1. Sejarah Singkat 2. Kedudukan 3. Fungsi

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semua.

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA. Yanti Trianita S.I.Kom

Urgensi Memahami Kembali Pancasila Oleh : Bambang Trisutrisno Ketua Lembaga Kajian Pertahanan untuk Kedaulatan NKRI KERIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEBAHASAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TIMUR PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-66 TAHUN 2011

Yang terhormat para Kepala Lembaga Negara atau yang mewakili;

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARA BENDERA MEMPERINGATI HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-108 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-69 KEMENTERIAN AGAMA TANGGAL 3 JANUARI 2015

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA BULAN DESEMBER 2012 Wates, 17 Desember 2012

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA UPACARA PERINGATAN KE-70 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TANGGAL, 17 AGUSTUS 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan suatu bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Keadaan tersebut mengakibatkan adanya kontak bahasa sehingga. pengaruh bahasa lain masuk ke dalam bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional

S A M B U T A N PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN (HUT) KE-72 PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA (RI) TAHUN 2017 DI KABUPATEN BOGOR

PERINGATAN HUT KE-42 KORPRI KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2013 Jum at, 29 November 2013

BAB II IHWAL NILAI NASIONALISME DAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK SERTA SILABUS. Pada bab II akan dijelaskan tentang hal-hal dibawah ini.

BAB I PENDAHULUAN. C. Rumusan Masalah o Sejarah bahasa Indonesia o Kedudukan bahasa Indonesia o Fungsi bahasa Indonesia

Bahasa dan Sastra Indonesia

Hari/Tanggal : Rabu / 25 Juni 2008 Pukul : WIB Tempat : Ruang Takalar I Hotel Grand Mahkota, Jl. Sidas No. 8 Pontianak

Bahasa. dan. Nasionalisme

BAB I PENDAHULUAN. cepat seseorang menguasai bahasa tersebut. Pengertian bahasa itu sendiri, bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

Sambutan Kepala Perpustakaan Nasional RI Pada Upacara Bendera Peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan ke-65 Republik Indonesia

Gambar: Pertemuan pemuda Indonesia

BUPATI KULON PROGO Sambutan Pada Acara. UPACARA BENDERA TANGGAL 17 AGUSTUS 2013 TINGKAT KABUPATEN KULON PROGO Wates, 17 Agustus 2013

SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA ACARA SEMINAR NASIONAL NASKAH KUNA NUSANTARA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI. Jakarta, 5 Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN. identitas bangsa. Bahasa sebagai alat komunikasi yang paling efektif, mutlak. dalam dunia pergaulan dengan bangsa lain.

PENGEMBANGAN TES KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA RAGAM BISNIS BAGI PENUTUR ASING BERBASIS PENDEKATAN INTEGRATIF

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

I. PENDAHULUAN. Bahasa sebagai perantara dan alat komunikasi masyarakat membuat pemakainya merasa terikat

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA. Mata Kuliah: Tata Tulis Karya Ilmiah

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBANGGAAN TERHADAP BAHASA INDONESIA (LANGUAGE PRIDE) DI PURWAKARTA. Siti Chadijah ABSTRAK

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. Oleh: SALEH AFIFF

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN HARI KEARSIPAN KE- 45 JAKARTA, 29 APRIL 2015

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014

Transkripsi:

w REPUBLIK INDONESIA BADAN PERENCANTL Tf*NGTNAN NASToNAL BAHASA II\D Oi\ESIA DALAM P E RE I\ C AN AAN PE MB Ai\ GIJi\Ai\ Oleh: G inandjar Kartasasmita Sumbangan Pikiran untuk Kongres Bahasa Indonesia Vl Jakarta 28 Oktober - 2 November 1993

BAHASA INDONESIA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNANoleh: G i n a n dj a r Ka rta s a smita** l. Pendahuluan Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara Kongres Bahasa Indonesia Vl atas undangan untuk berbicara dalam kongres ini. Dengan senang hati saya menyambut undangan tersebut karena saya menganggap kongres ini merupakan peristiwa penting, tidak hanya dalam sejarah kebahasaan kita, teiapi dalam sejarah kebangsaan kita. Kita patut bersyukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena pada tanggal 28 Oktober 1928 para perintis kemerdekaan kita telah menetapkan satu bahasa persatuan, yakni bahasa Indonesia, sebagai salah satu dari tiga butir Sumpah Pemuda yang terkenal itu. lni memperlihatkan betapa jauh pandangan mereka dalam menyusun dasar'kebangsaan kita karena hal itu sudah mereka lakukan tujuh belas tahun sebelum bangsa kita memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Jadi, di samping mengucapuji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, kita juga patut mengucapkan terima kasih kepada para perintis itu yang telah memecahkan satu masalah penting dalam masyarakat kita yang beraneka suku bangsa dan bahasa ini. Berkat merekalah, pada saat merdeka kita. s.udah memiliki safu bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa resmi. Sering kali kita lupa akan hikmah ini. Coba bayangkan dalam bahasa apa ' Sumbangan pikiran untuk Kongres Bahasa lndonesia Vl (Jakarta, 28 Oktober-2 November 1993) t* Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

naskah proklamasi harus, dinyatakan andaikata pada tahun 1945 itu kita belum mempunyai bahasa nasional? Dalam bahas apa Undang-Undang Dasar dan semua perundang-undangan kita ditulis andaikata kita belum memiliki bahasa resmi? Dalam bahasa apa Pemerintaharus berkomunikasi dengan masyarakat yang tersebar dari 27 propinsi ini? Kita akan lebih merasakan hikmah ini jitca menengoke negara lain, seperti Kanada dan Belgia. Di Kanada semua dokumen resmi harus ditulis dalam dua bahasa resmi, yakni bahasa Inggris dan Perancis. Dapat dibayangkan berapa biaya yang digunakan untuk mencetak dokumendokumen itu dan berapa pula biaya yang harus dikeluarkan untuk penerjemahannya. Demikian pula di Belgia yang bahasa resminyadalah bahasa perancis dan Vlaams. Ditambah lagi bahwa di negara itu tidak jarang terjadi sengketa antarpenutur akibat penggunaan bahasa resmi yang dianggap kurang seimbang secara Politis. Kesulitan menerapkan satu bahasa nasional terjadi di India. Meskipun bahasa Hindi telah ditetapkan sebagai bahasa resmi, dalam kenyataan masih belum sepenuhnya diakui secara sosial oleh suku-suku bangsa yang tidak berbahasa Hindi. Akibatnya, bahasa Inggris masih tetap dominan baik sebagai bahasa pergaulan antarsuku, maupun antara pemerintah dan sebagian masyarakat. Contoh-contoh di atas adalah sekedar untuk memperlihatkan betapa pentingnya kita mempunyai safu bahasa nasional, bahasa persatuan dan Qahasa resmi. Tema Kongres ini adalah "Bahasa Indonesia Menjelang Tahun 2000". Dalam uraian berikut ini saya akan mencoba, dengan melihat dari kaca mata perencanaan pembangunan, memaparkan bahasa lndonesia dalam konteks realitas kebahasaan yang ada di lndonesia. Ada tiga bahasa yang meru-

pakan alat komunikasi penting dalam interaksi kultural di masyarakat kita, yakni bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasasing. ll. Bahasa dalam Interaksi dan Dinamika Kultural Telah dikemukakan bahwa bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa negara. Apa yang telah dirintis pada tahun 1928 itu kemudian dikukuhkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36.1 Bahasa Indonesiadalah bahasa yang harus menjadi ciri identitas nasional setiap pemakainya yang membedakannya dengan penutur bahasa asing. Selain itu, bahasa Indonesiadalah bahasa yang mempersatukan bangsa kita, yakni yang menjembatani masalah komunikasi antara lebih dari 250 suku bangsa yang mempunyai bahasa sendiri-sendiri. Bahasa lndonesia juga merupakan bahasa resmi yang dipergunakan sebagai alat komunikasi resmi dalam administrasi negara, hukum dan perundang-undangan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pertemuan-pertemuan yang sifatnya nasional baik di pusat maupun di daerah. Bahasa Indonesia, sebagai bahasa resmi dalam administrasi negara, digunakan dalam perencanaan. Undang-Undang Dasar 1945 juga melindungi bahasa dan kebudayaan daerah. Silakan periksa penjelasan pasal 36.2 Bahasa daerah merupakan bahasa resmi dalam upacara-upacara kedaerahan, dan merupakan ciri identitas masyarakat dan kebudayaan daerah serta merupakan alat k-oqunikasi antara anggota masyarakat daerah tertentu. Bahasa daerah memiliki 1 "Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia." 2 "Di daerah-daerah yang mempunyai bahasa sendiri, yang dipelihara oleh rakyatnya dengan baik-baik (misalnya bahasa Jawa, Sunda, Madura, dan sebagainya) bahasabahasa itu akan dihormati dan dipelihara juga oleh Negara. Bahasa-bahasa itupun merupakan sebagian dari kebud ayaan Indonesia yang hidup."

I yang merupakan tempaterjadinya interaksi kultural. lnteraksi itu menimbulkan suatu dinamika kultural. Dinamika ini akan tetap ada dan berkembang terus secara berkelanjutan. Oleh karena itu, dalam hal kebahasaan kita harus siap menghadapi tantangan yang menghadang kita menjelang tahun 2000 dan selanjutnya. Dalam kaitan dengan proses perencanaan pembangunan nasional, kita harus melihat interaksi kultural ini sebagai suatu dinamika kultural yang mendukung berkembangnya sistem perencanaan yang sungguh-sungguh mencerminkan potensi dan aspirasi masyarakat. Berikut ini saya akan membicarakan pemakaian bahasa dalam proses perencanaan 5 pembangunan. llf. Bahasa sebagai Afat Komunikasi dalam Perencanaan Saya akan berbicara di sini sebagai pemakai bahasa, bukan sebagai ahli bahasa. Bagi saya, bahasa Indonesiadalah alat komunikasi antara Pemerintah dan masyarakat, antarunsur aparatur Pemerintah, dan antaranggota masyarakat. Hal ini telah saya uraikan pada awal pembicaraan saya. Tujuan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah agar pesan pengirim dapat dipahami oleh penerimanya. Oleh karena itu, kita harus menggunakan bahasa lndonesia sesuai dengan apa yang ingin kita komunikasikan dan dengan cara yang mudah dipahami sasaran komunikasi kita. Perencanaan mencakup kegiatan yang menggunakan serangkaian metode untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai, cara untuk mencapainya, dan alat-alat yang dipergunakan jika suatu cara dipilih. Pada dasamya proses perencanaan yang baik harus merupakan proses interaksi kultural antara Bappenas di Pusat dan Bappeda, di tingkat Propinsi, Kabupaten/Kotamadya, serta Desa. Di satu pihak oleh Bappenas perencanaan nasional harus disajikan dalam suatu kerangka makro-sektoral, sedangkan di

pihak lain, di tingkat Bappeda tingkat ll, perencanaan daerah harus melalui suatu proses mikro-spasial. Keduanya mewakili dua lapisan budaya yang berbeda: yang pertama termasuk dalam lapisan budaya nasional, sedangkan yang kedua ke dalam lapisan budaya daerah. Di Kabupaten/Kotamadya yang dikenal sebagai Daerah tingkat ll sering terjadinteraksi kultural antara unsurunsur lapisan budaya nasional dan daerah tersebut. Dalam proses interaksi kultural itu, peranan bahasa sangat menentukan. Kesalahan bahasa dapat mengakibatkan kesalahan perencanaan. Seperti kita ketahui, selama ini Pemerintah selalu mendorong adanya perencanaan dari bawah. Di satu pihak, proses perencanaan membutuhkan komunikasi yang harus secara jelas menyalurkan gagasan-gagasan pembangunan. Gagasan-gagasan itu disampaikan dari tingkat Pusat ke Daerah. penyampaian gagasan-gagasan itu tidak selalu harus, bahkan tidak perlu harus disampaikan dalam bahasa yang teknis. Di pihak lain, kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam masyarakat harus dapat dikomunikasikan secara jelas dari Daerah kepada Pusat melalui saluran yang sudah ada dalam administrasi pemerintahan. Dalam menyampaikan kebutuhan dan aspirasinya, aparatur daerah dan rakyat, juga tidak perlu menggunakan istilah-istilah teknis. Namun, pada waktu sudah berwujud rencana, Bappeda harus mengemukakan dalam bahasa teknis, dan meskipun masih bersifat mikrospasiaf sudah harus menempatkan diri dalam rangka makro-sektoral. lnilah yang dimaksudengan dinamika kultural, yang di dalamnya terjadi interaksi kultural antara unsur-unsur lapisan budaya nasional dan lapisan budaya daerah. lni berarti bahwa dalam perencanaan daerah peranan bahasa Indonesia, dengan berbagai variasinya, dan bahasa daerah sangat penting- Dalam dinamika kultural yang saya kemukakan tadi, titik simpul tempat interaksi antara kebudayaan daerah dan kebudayaanasional adalah pada Daerah

7 tingkat ll (Dati ll), khususnya di Bappeda Dati ll. Artinya, bahwa dalam proses perencanaan, di situlah tempat terjadinya dinamika kultural yang intensif yang melibatkan unsur-unsur kedua lapisan budaya itu. Dinamika kultural pada tataran ini memerlukan dukungan kemampuan para aparatur dan kalangan swasta di daerah. Dalam pada itu, di tingkat Pusat, antara lain di Bappenas, terjadi pula interaksi kultural antara lapisan budaya nasional dan global. Artinya bahwa pada tataran inilah unsur-unsur pada lapisan budaya nasional berinteraksi paling intensif dengan unsur-unsur lapisan budaya internasional. lnteraksi itu terjadi dalam hubungan di berbagai bidang, seperti politik, kebudayaan, ekonomi, perdagangan, atau ilmu pengetahuan. Bahkan sekarang ini interaksi seperti itu sudah terjadi pada tingkat Propinsi (Dati l), yakni dengan terbukanya hubungan langsung antara daerah dengan para investor asing. Di sini terjadi pula dinamika yang untuk memanfaatkan bagi pembangunan menuntut profesionalisme baik para pejabat maupun kalangan swasta. proses interaksi ini tidak lama lagi dan malahan sekarang sudah mulai di beberapa tempat, sehinggakan menyentuh banyak daerah Kabupaten. Di bidang perencanaan pembangunan, masalah yang seringkali timbul adalah tidak atau kurang dipahaminya gagasan-gagasan pembangunan nasional oleh masyarakat. Hal itu dipersulit dengan masalah komunikasi gagasan dari unit perencanaan suatu tingkat, misalnya Pusat, ke tingkat yang lain, yaitu Dati ldan Dati ll. Bahasa Indonesia di bidang perencanaan terdiri atas sejumlah istilah teknis yang mengandung konsep-konsep tertentu dalam perencanaan pembangunan. Namun, pada waktu para perencana meminta kepada aparatur Pemerintah lainnya di daerah informasi tentang kebutuhan dan aspirasi masyarakat, istilah-istilah teknis itu tidak dapat dan tidak harus selalu dipergunakan. Jadi, tidak perlu istilah-istilah teknis di bidang perencanaan membebani baik aparatur Pemerintah maupun masyarakat di

8 desa, sehingga mereka menjadi canggung dalam mengemukakan kebutuhan dan aspirasi masyarakatnya. Sebaliknya, aparatur Pemerintah di daerah yang diharapkan memberikan masukan tentang kebutuhanyata masyarakat di wilayah terlentu (misalnya desa, kecamatan) juga seringkali tidak dapat menyampaikan kebutuhannya secara jelas kepada para perencana' Kebutuhan dan aspirasi masyarakat sering tidak dipahami, sehingga membatasi kemampuan para perencana untuk "menerjemahkan" bahasa sehari-hari di dalam konteks masyarakat tertentu, khususnya masyarakat desa, ke dalam bahasa teknis perencanaan yang harus dituangkan dalam bahasa lndonesia yang jelas. Jadi, dalam interaksi kultural yang saya maksud itu tidak jarang terjadi kekeliruan "bahasa". Dengan demikian, informasi tentang kebutuhan dan aspirasi masyarakat tidak dapat dipahami dengan baik oleh perencana. Akibatnya, dapaterjadi perencanaan yang salah. Saya berpendapat bahwa bahasa lndonesia harus dilihat sebagai alat untuk melancarkan proses perencanaan "oleh, dan untuk rakyat". Akibatnya l<ita harus menempatkannya dalam konteks peranannya bersama dengan bahasa daerah. Ditinjau dari segi ini, saya tidak melihat bahasa Indonesia sebagai sesuatu yang homogen, tetapi mempunyai beberapa variasi, sesuai dengan tataran komunikasinya. Ini saja sudah merupakan dinamika dalam bahasa Indonesia sendiri, karena bahasa Indonesia resmi dan tidak resmi harus dapat digunakan dalam konteks komunikasi sesuai dengan kebutuhan dalam proses perencanaan. Dinamika itu selanjutnya diperluas cakupannya dengan dimungkinkannya penggunaan bahasa daerah untuk keperluan tertentu dalam proses perencanaan di daerah.

lv. PenutuP Sebagai penutup saya ingin menyampaikan pada forum ini betapa bahasa lndonesia harus mampu mendukung upaya pengembangan sumber daya manusia, yakni membuat manusia Indonesia makin mandiri. Oleh karena itu kita harus mempunyai kebanggaan dalam menggunakan bahasa lndonesia dan berusaha agar secara teknis bahasa Indonesia mampu mengangkat harkat manusia Indonesia secra ekonomi, sosial, dan budaya. Kita tidak dapat membiarkan bahas asing mengisi rumpang (gap) yang ada di dalam dinamika kultural yang saya kemukakan tadi, misalnya dalam pembakuan istilah dan mengisi kekurangan karya asli di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Baik para ahli bahasa maupun ahli di bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi harus sadar dan berusaha terus-menerus agar bahasa lndonesialah yang mengisi rumpang itu' Dengan mengetengahkan bahasa Indonesia dalam perencanaan pembangunan, saya ingin menekankan pentingnya memahami pembangunan bahasa yang merupakan bagian dari pembangunan kebudayaan dalam rangka pembangunan nasional. Dalam konteks tersebut di atas itulah saya memahami pembangunan bahasa. Dengan pendekatan ini, diharapkan kita akan berhasil menjawab salah satu tantangan terhadap bahasa lndonesia menjelang tahun 2000, yaitu untuk menjadi alat komunikasi yang efektif guna mendukung pembangunanasional dalam dinamika kultural yang berkelanjutan Demikianlah sumbangan pikiran saya. Semoga ada manfaatnya. Terima kasih.