III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis. dengan

METODE PENELITIAN. pemecahannya. Apabila digunakan suatu metode untuk menyelesaikannya.

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu

III. METODE PENELITIAN. yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu

III. METODE PENELITIAN. pemecahan yang ilmiah yang dapat dilihat dari prespektif atau pandangan historis

I. METODE PENELITIAN. masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti

penelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa

METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi.

III METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti

III. METODE PENELITIAN. Winarno Surachmad bahwa: Metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu. mengambil obyek peristiwa-peristiwa pada masa lalu.

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Historis karena

III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara berpikir dan berbuat yang dipersiapkan sebaik-baiknya

METODE PENELITIAN. suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah

BAB III. METODE PENELITIAN. yang naik turun dari status keadaan di masa yang lampau untuk memperoleh. yang akan datang (Mohammad Nasir, 2003: 48).

Dalam melakukan kegiatan ilmiah terdapat suatu metode yang harus dipakai oleh. penulis, metode yang tepat dan sistematis sebagai suatu penentu kea rah

III. METODE PENELITIAN. yang menyatakan bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan yang

III. METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan.

III. METODE PENELITIAN. masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti cara

III. METODE PENELITIAN. Profesor Sartono Kartodirdjo berpendapat tentang metode penelitian historis sebagai

III. METODE PENELITIAN. merupakan suatu cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

METODE PENELITIAN. atau tujuan pemecahan masalah (P. Joko Subagyo, S.H 2006 : 1).

II. METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian penggunaan metode sangatlah penting untuk memecahkan suatu

BAB III. METODE PENELITIAN. usaha untuk menemukan kebenaran, mengembangkan dan menguji kebenaran

III. METODE PENELITIAN. Metode merupakan suatu cara yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Maryaeni menegaskan bahwa metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surachmad, Metode adalah cara utama yang digunakan untuk

METODE PENELITIAN. sistematis, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan suatu

III.METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. terlalu sulit untuk dipecahkan. Menurut Joko Subagyo :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian studi lapangan yaitu penelitian

III. METODE PENELITIAN. mengkaji kasus-kasus tertentu secara mendalam dan menyeluruh. Selain itu,

III. METODE PENELITIAN. masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Permasalahan itu sendiri dapat dipecahkan melalui penggalian data atau informasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad, Metode adalah merupakan cara utama yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. masalah yang dihadapi, karena selain menjelaskan garis-garis yang cermat juga

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan ilmiah adalah menyangkut masalah cara kerja, yakni cara kerja untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Menurut Soerjono Soekanto, metode adalah merupakan cara kerja, tata kerja,

BAB III METODE PENELITIAN. baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.1pendekatan

III. METODE PENELITIAN. yang sebaiknya harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Sedangkan metode

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah tipe penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

2010; Hussey 2003; Leedy & Ormrod 2005). Penggolongan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi

III. METODE PENELITIAN. metode deskriptif adalah bertugas untuk melakukan representasi objektif

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian.

METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini termasuk penelitian arsip (Archival

METODE PENELITIAN. Menurut Creswell (1989), dalam bukunya Juliansyah Noor bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan berbentuk penelitian Deskriftif Kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

METODOLOGI PENELITIAN. secara sistematis dan objektif. Metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

17 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode yang digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan penelitian. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena tujuan umum penelitian adalah untuk memecahkan masalah, maka langkahlangkah yang akan ditempuh harus relevan dengan masalah yang telah dirumuskan (Hadari Nawawi, 2001: 61). Pendapat lain mengatakan bahwa metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan permasalahan (P. Joko Subagyo, 2006: 1). Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh pemecahan terhadap suatu permasalahan oleh karenanya, metode penelitian sangat dibutuhkan dalam memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian historis, karena penelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada

18 masa lalu. Metode historis adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lalu (Louis Gottschalk, 1986: 32). Selain itu, para ahli juga menerangkan bahwa: Metode penelitian historis adalah prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan data masa lalu atau peninggalan-peninggalan, baik untuk memahami kejadian atau suatu keadaan yang berlangsung pada masa lalu terlepas dari keadaan masa sekarangmaupun untuk memahami kejadian atau keadaan masa lalu, selanjutnya kerap kali juga hasilnya dapat dipergunakan untuk meramalkan kejadian atau keadaan masa yang akan datang (Hadari Nawawi, 2001: 79). Sementara itu, metode penelitian historis adalah suatu usaha untuk memberikan interpretasi dari bagian trend yang naik turun dari suatu status keadaan di masa lampau untuk memperoleh suatu generalisasi yang berguna untuk memahami kenyataan sejarah, membandingkan dengan keadaan sekarang dan dapat meramalkan keadaan yang akan datang (Mohammad Nazir, 2005: 48). Dari pendapat di atas mengenai metode historis, maka yang dimaksud dengan metode historis adalah suatu metode yang digunakan dalam upaya prosedur pemecahan masalah secara ilmiah yang mempergunakan data masa lalu melalui penilaian secara kritis dan kemudian diinterpretasikan dan disajikan dalam bentuk tulisan. Adapun langkah-langkah dalam penelitian sejarah yaitu: 1. Heuristik, yaitu kegiatan menghimpun jejak masa lampau. 2. Kritik, yaitu penyelidikan tentang kesejatian jejak, baik bentuk maupun isinya. 3. Interpretasi, yaitu menetapkan makna yang saling berhubungan dan fakta-fakta yang diperoleh. 4. Historiografi, yaitu menyampaikan sintesa yang diperoleh dalam bentuk kisah(nugroho Notosusanto, 1984: 36).

19 Berdasarkan langkah-langkah metode sejarah yang diungkapkan oleh Nugroho Notosusanto, maka dapat dijelaskan tahapan-tahapan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Heuristik, adalah proses mencari untuk menemukan sumber-sumber sejarah atau bahan bukti sejarah, seperti: dokumen, arsip, naskah, surat kabar maupun buku-buku referensi lain yang ada kaitannya dengan permasalahan mengenai upaya Sri Kertanagara dalam mewujudkan wawasan Dwipantara tahun 1275-1292. Proses yang dilakukan penulis dalam heuristik adalah mencari sumbersumber data dan fakta yang berasal dari kepustakaan, yaitu buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sumber-sumber yang diperoleh dengan riset kepustakaan berguna sebagai bahan pembanding, pelengkap, dan penganalisa guna memperdalam masalah yang akan dibahas. Dalam penelitian ini peneliti mendapat literatur-literatur tersebut dari perpustakaanperpustakaan diantaranya adalah yang dapat dijadikan literatur dalam penulisan. 2. Kritik, adalah menyelidiki apakah jejak-jejak sejarah itu asli atau turunan dan apakah dapat digunakan atau sesuai dengan tema dalam penelitian. Kritik sumber ini merupakan penerapan dari sejumlah aturan-aturan atau prinsipprinsip untuk menguji kebenaran atau keaslian dari sumber-sumber sejarah. Kritik sumber yang digunakan adalah kritik intern dan kritik ekstern. Dalam kritik intern yang peneliti lakukan adalah dengan mengadakan penilaian berdasarkan sumber itu sendiri, membandingkan kesaksian dari berbagai sumber, sedangkan dalam kritik ekstern yang peneliti lakukan adalah dengan

20 melihat beberapa sumber misalnya tentang peninggalan-peninggalan sejarah tentang Kerajaan Singhasari khususnya pada masa pemerintahan Sri Kertanagara. 3. Interpretasi, pada bagian ini setelah mendapat fakta-fakta yang diperlukan maka selanjutnya merangkaikan fakta-fakta itu menjadi keseluruhan yang masuk akal, dalam hal ini penulis berupaya untuk menganalisis data dan fakta yang telah diperoleh dan dipilah yang sesuai dengan kajian penulis. 4. Historiografi, adalah suatu kegiatan terakhir dalam metode penelitian sejarah, yaitu berusaha merangkaikan fakta berikut maknanya secara kronologis/diakronis dan sistematis, menjadi suatu tulisan sejarah sebagai kisah (Jusuf Soewadji, 2012: 68). Bentuk dari peristiwa dan peninggalan masa lampau yang berkaitan dengan upaya Sri Kertanagara dalam mewujudkan wawasan Dwipantara tahun 1275-1292 yang akan disusun secara sistematis dengan topik yang jelas sehingga akan mudah untuk dimengerti dengan tujuan agar pembaca dapat mudah memahaminya. Penulisan merupakan puncak dari segala-galanya, sebab apa yang dituliskan sejarah yaitu histoire-recite, sejarah sebagaimana ia dikisahkan, yang mencoba menangkap dan memahami histoire-realite, sejarah sebagaimana terjadinya. Hasil dari penulisan dalam bentuk laporan penelitian ini yang disebut historiografi. Historiografi bermula dari pertanyaan dan berkembang dari tingkat kematangan pertanyaan historis yang diajukan (Taufik Abdullah, 1984: xv/xx). Dalam hal ini penulis membuat laporan hasil penelitian berupa penulisan skripsi dari apa yang di dapatkan penulis.

21 B. Variabel Penelitian Variabel dalam arti sederhana adalah suatu konsep yang mempunyai bermacammacam nilai (Mohammad Nazir, 2005: 123). Sedangkan menurut pendapat lain, variabel sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Sementara itu, variabel penelitian sebagai faktor-faktor yang berperanan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti (Sumadi Suryabrata, 2000: 72). Variabel adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki beberapa aspek atau unsur di dalamnya yang dapat bersumber dari kondisi objek penelitian, tetapi dapat pula berada di luar dan berpengaruh pada objek penelitian (Hadari Nawawi, 2001: 56). Variabel adalah objek penelitian/atribut, atau apa yang menjadi variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik (Sugiyono, 2009: 60). Dari pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan variabel penelitian adalah sebuah objek yang mempunyai nilai dan menjadi pusat perhatian dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal dengan fokus penelitian pada upaya Sri Kertanagara dalam mewujudkan wawasan Dwipantara tahun 1275-1292. C. Teknik Pengumpulan Data Teknik dalam pengumpulan data ini diartikan sebagai metode atau cara peneliti dalam mengumpulkan data-data atau sumber-sumber informasi untuk mendapatkan data yang valid sesuai dengan tema penelitian ini, dengan demikian peneliti perlu menggunakan beberapa metode dalam mengumpulkan sumbersumber bahan antara lain melalui :

22 1. Teknik Kepustakaan Studi pustaka adalah suatu cara pengumpulan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam materi yang terdapat di ruangan perpustakaan misalnya koran, catatan-catatan, kisah-kisah sejarah, dokumen, dan sebagainya yang relevan dengan penelitian (Koentjaraningrat, 1997: 8). Teknik kepustakaan adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi secara lengkap serta untuk menentukan tindakan yang akan diambil sebagai langkah penting dalam kegiatan ilmiah (P. Joko Subagyo, 2006: 109). Menurut pendapat lain teknik studi kepustakaan dilaksanakan dengan cara mendapatkan sumbersumber data yang diperoleh dari perpustakaan yaitu dengan mempelajari bukubuku literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. (Nawawi, 1993: 133). Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa teknik kepustakaan ini peneliti berusaha untuk melakukan penelitian dengan mempelajari buku-buku literatur sehingga peneliti memperoleh data-data serta informasi dengan bantuan material berupa koran, majalah, naskah, catatan-catatan, kisah sejarah, dokumen, jurnal, dan ensiklopedia yang relevan. 2. Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan lain sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2002: 206). Sementara itu menurut pendapat lain mengatakan bahwa teknik dokumentasi juga dapat diartikan sebagai suatu metode atau cara mengumpulkan data yang menghasilkan

23 catatan-catatan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan (Dr. Basrowi dan Dr. Suwandi, 2008: 158). Teknik dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data peninggalanpeninggalan tertulis yang berupa arsip-arsip dan juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hukum lain yang berhubungan dengan masalah penelitian (Hadari Nawawi, 2001: 133). Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa seorang peneliti dalam mengumpulkan data tidak hanya terbatas pada literatur yang berkenaan dengan upaya Sri Kertanagara dalam mewujudkan wawasan Dwipantara tahun 1275-1292, tetapi juga melalui pembuktian atau mencari data lain yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, gambar arkeologi dan lain sebagainya. 3. Teknik Analisis Data Dalam sebuah penelitian, analisis data merupakan hal yang sangat penting, karena data yang diperoleh akan lebih memiliki arti bila telah dianalisis. Kecermatan dalam memilih teknik analisis dalam sebuah penelitian sangat diperlukan. Setelah data penelitian diperoleh maka langkah peneliti selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data untuk diinterpretasikan dalam menjawab permasalahan penelitian yang telah diajukan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif maka data yang terdapat dalam penelitian ini adalah data kualitatif, dengan demikian teknik analisis data yang

24 digunakan adalah teknik analisis data kualitatif, yang berupa fenomena-fenomena dan kasus-kasus dalam bentuk laporan dan karangan sejarawan, sehingga memerlukan pemikiran yang teliti dalam menyelesaikan masalah penelitian dan mendapatkan kesimpulan. Adapun definisi kualitatif adalah data yang berupa informasi, uraian dalam bentuk bahasa prosa kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya, sehingga memperoleh gambaran baru atau memuatkan suatu gambaran yang sudah ada dan sebaliknya (P. Joko Subagyo, 2006: 106). Pada prinsipnya analisis data kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan yang diperlukan dalam menganalisis data-data tersebut. 1. Reduksi data yaitu sebuah proses pemulihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari catatan di lapangan. reduksi data juga merupakan bentuk analisis yang tajam, menggolongkan, mengarahkan, serta membuang yang tidak perlu serta mengorganisir data sampai akhirnya bisa menarik kesimpulan. 2. Penyajian data yaitu data yang dibatasi sebagai kumpulan informasi tersusun, memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan dengan penyajian data tersebut akan dapat dipahami apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan, sehingga dalam penganalisisan atau mengambil tindakan nantinya akan berdasarkan pemahaman yang di dapat dari penyajian tersebut. 3. Verifikasi data yaitu menarik sebuah kesimpulan secara utuh setelah semua makna-makna yang muncul dari data sudah diuji kebenarannya, kekokohannya, kecocokannya sehingga akan diperoleh suatu kesimpulan yang jelas kegunaannya dan kebenarannya (H.B. Sutopo, 2006: 113).

25 REFERENSI Hadari Nawawi. 2001. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Jakarta: Idayu Press. Halaman 61. P. Joko Subagyo. 2006. Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 1. Louis Gottschalk. 1986. Mengerti Sejarah (Terjemahan Nugroho Notosusanto). Jakarta: Universitas Indonesia Press. Halaman 32. Hadari Nawawi. 2001. Op. Cit. Halaman 79. Moh Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.Halaman 48. Nugroho Notosusanto. 1986. Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Halaman 36. Jusuf Soewadji. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media. Halaman 68. Taufik Abdullah dan Abdurrachman Surjomihardjo. 1984. Ilmu Sejarah dan Historiografi (Arah dan Perspektif). Jakarata: Gramedia. Halaman xv/xx. Moh Nazir. 2005. Op. Cit. Halaman 123. Sumadi Suryabrata. 2000. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Halaman 72. Hadari Nawawi. 2001. Op. Cit. Halaman 56. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Halaman 60. Koentjaraningrat. 1997. Metode-Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Gramedia. Halaman 8. P. Joko Subagyo. 2006. Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 109. Hadari Nawawi. 2001. Op. Cit. Halaman 133.

26 Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 206. Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 158. Hadari Nawawi. 2001. Loc. Cit. Halaman 133. P. Joko Subagyo. 2006. Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 106. H.B. Sutopo 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya Dalam Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Halaman 113.