SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS Nedi Sunaedi nedi_pdil@yahoo.com PENGERTIAN SAMPAH Suatu bahan yang terbuang dari sumber aktivitas manusia dan/atau alam yang tidak terpakai atau tidak disukai lagi dan belum memiliki nilai ekonomis. Bentuk sampah berupa padat, cair, dan gas SAMPAH MENJADI MASALAH NASIONAL PERMASALAHAN SAMPAH Bagaimana Solusinya? Sampah/ limbah padat mempunyai implikasi kepada kesehatan dan lingkungan: the potential risk to health and environment. Selain itu secara ekonomis akan merugikan lingkungan hidup baik secara langsung atau tidak langsung dan besarnya biaya untuk pengelolaannya yang harus dipikul masyarakat. PENGGOLONGAN SAMPAH DOMESTIK: 1. Sampah Organik, yaitu sampah yang berasal dari bahan tumbuhan dan hewan, bersifat mudah membusuk, seperti sisa makanan, sayuran, buah-buahan, daundaun kering, dan sebagainya. 2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang berasal dari bahan bukan makhluk hidup dan bersifat tidak mudah membusuk seperti plastik, wadah pembungkus makanan, botol, kaleng, besi dan sebagainya. 1
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN CARA PENGELOLAAN LIMBAH PADAT Ada 2 pola dasar, yakni : Kegiatan yang berhubungan dengan penanganan sampah di sumbernya, penyimpanan, pengumpulan, transfer/ transport, proses dan penyingkiran, dengan memperhatikan aspek-aspek: Kesehatan masyarakat Ekonomi - sosial Teknologi Estetika (1) Konvensional, bersifat pasif yang lebih menekankan kepada penanganan sampah yg dihasilkan (end of pipe). Sistematika kerja masih bisa mengandalkan berbagai pola penanganan yang dilakukan pemerintah. Misalnya sistem manajemen pembentukan TPA, pengolahan akhir yang dapat dipakai berulang (sanitary landfill reusable), penggunaan alat pembakar sampah (incinerator), penanaman sampah (landfilling), sistem pembuangan terbuka (open dumping), hingga bentuk kerjasama penanganan sampah yang melibatkan beberapa jaringan internasional. (2).Mencegah timbulnya masalah sampah sebelum ada ( clean production) - Merupakan penanganan yang sifatnya preventif - Mengutamakan penyadaran masyarakat - Kesadaran dimulai dari perlakukan terhadap komoditi barang dengan prinsif 4 R ( Recycling, Reuse, Reduce and Replace) - Konsep ini dijalankan secara mandiri oleh konsumen - Pemilihan gaya hidup konsumen yang bersifat clean production tampak ketika menentukan skala prioitas sebelum membeli suatu komoditi. - Pemilihan tersebut berupa pemilihian komoditis yg tahan lama, dapat didaur ulang dan ramah lingk. - Mengedepankan lokalitas, dimana setiap individu mempunyai kebijakan loka dalam menangani masalah sampah yang muncul. Reuse, adalah program pemakaian kembali sampah yang sudah terbentuk seperti penggunaan bahan-bahan plastik/kertas bekas untuk benda-benda souvenir, bekas ban untuk tempat pot atau kursi taman, botolbotol minuman yang telah kosong diisi kembali dan sebagainya. Proses Recycle ( daur ulang) agak berbeda dengan kedua program sebelumnya. Dalam hal ini sampah sebelum digunakan perlu diolah ulang terlebih dahulu. Bahan-bahan yang dapat di-recycle atau didaur-ulang seperti kertas atau sampah bekas, pecahan-pecahan gelas atau kaca, besi atau logam bekas dan sampah organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat didaur-ulang menjadi kompos (pupuk). TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAHNYA RELATIF SANGAT SEDERHANA SAMPAH DISORTIR SAMPAH NON DIBAKAR Sampah organik (tanaman) Sampah nonorganik (plastik, kertas, kaleng, gelas) SAMPAH DIGILING Enersi panas MIKRO ORGANISME DIBUAT PUPUK Pupuk organik 2
TUJUAN AKHIR PENGELOLAAN SAMPAH: Zero Waste CARA MEMBUAT PUPUK CAIR SAMPAH RUMAH TANGGA PENGERTIAN SAMPAH Sampah organik rumah tangga adalah semua bahan sisa dan buangan yang berasal dari aktivitas sehari-hari (limbah proses memasak dan sisa makanan), berasal dari makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan. PENGERTIAN PUPUK CAIR Pupuk organik merupakan pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk mengkondisikan atau memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik cair adalah larutan hasil dari pembusukan bahanbahan organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan, dengan kandungan unsur hara yang majemuk. Hasil uji komposisi kandungan unsur hara pada pupuk anorganik biasanya lebih lengkap dan terukur dibandingkan dengan pupuk organik cair. Tetapi, meskipun kandungan hara pada pupuk anorganik lebih lengkap dibanding pupuk organik, dampak negatif penggunaan pupuk anorganik banyak sekali. DAMPAK NEGATIF PUPUK AN Menyebabkan polusi air Dapat mengakibatkan sindrom bayi biru Kontaminasi zat pengotor Menyebabkan ketergantungan Hilangnya unsur mikro pada tanah Memar (burn) karena pupuk berlebih Konsumsi energi tinggi Memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim Berdampak terhadap mikoriza Eutrofikasi/peningkatan laju pertumbuhan tumbuhan air Peningkatan keasaman tanah, dan Mengakibatkan pencemaran udara KELEBIHAN DARI PUPUK CAIR tidak menyebabkan tanah dan tanaman menjadi rusak walaupun digunakan sesering mungkin. mengandung Giberelin atau asam giberelat (GA), yaitu hormon perangsang pertumbuhan tanaman untuk memicu munculnya bunga dan pembungaan yang serempak. memiliki bahan pengikat, larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman. Kandungan alkohol pupuk organik berfungsi untuk sterilisasi pada tanaman, yaitu mengurangi dan menghentikan pertumbuhan mikroba pengganggu pada tumbuhan terutama pada daun dan batang, seperti bercak daun, jamur dan spora organisme penyakit. ramah lingkungan, gampang didapat, dan ramah kantong dibanding dengan harga pupuk anorganik. 3
LANGKAH 1 CARA MEMBUAT PUPUK CAIR DARI SAMPAH RUMAH TANGGA Siapkan bahan bakunya, yakni sampah-sampah organik. Anda bisa mendapatkannya dari limbah rumah tangga LANGKAH KE-2 Cacah bahan-bahan tersebut sehingga menjadi potongan-potongan kecil. Jika tersedia, gunakan blender dengan kecepatan rendah. Kegunaan pencacahan ini untuk mempercepat proses pembuatan pupuk cair. LANGKAH KE-3 Siapkan tong plastik atau tong bekas wadah cat tembok ukuran 25 kilogram (kg), lengkap dengan tutupnya. Siapkan pula karung plastik bekas gabah atau kantong plastik dan beri beberapa lubang sebesar 1 cm. Lubang ini untuk memperlancar sirkulasi air dalam tong LANGKAH KE-4 Siapkan tetes tebu atau gula yang sudah dilarutkan untuk mengaktifkan M-BIO. Siapkan M-BIO untuk mempermudah proses pelarutan. Anda bisa membelinya di LPPM Unsil atau membuatnya sendiri (jika memungkinkan). LANGKAH KE-5 Siapkan air sumur. Untuk hasil maksimal jangan gunakan air hujan, air PAM atau air irigasi karena dapat tercemar zat-zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Campurkan cincangan sampah hijau, M-BIO, dan air gula atau tetes tebu ke dalam tong plastik. Setelah itu campuran dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sudah dilubangi. Kemudian masukkan kantong plastik ini ke dalam tong dan tambahkan dengan air tanah. 4
LANGKAH KE-6 Ikat kantong plastik berisi sampah organik itu dan tutup rapat tongnya selama kurang lebih tiga minggu. Setelah tiga minggu, buka tutup tong dan cek hasilnya. Jika sampah dalam tong itu tidak berbau busuk dan kelihatan menyusut berarti pembuatan pupuk organik cair anda berhasil. Angkat sampah dalam kantong plastik dan tiriskan. Kita akan mendapatkan 2 hal, sampah dari dalam plastik menjadi pupuk padat, sedangkan air dalam tong menjadi pupuk organik cair. SELAMAT MENCOBA TERIMA KASIH HATUR NUHUN 5