Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Berlantai 2 (dua)

dokumen-dokumen yang mirip
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN. Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

UNIT LAYANAN PENGADAAN

KERANGKA ACUAN KERJA

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

DINDING DINDING BATU BUATAN

KEMENTERIAN AGAMA MADRASAH IBTIDA YA NEGERI WALIMPONG KAB. BONE PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN Jalan Poros Palattae - Lappariaja

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

Revisi SNI T C. Daftar isi

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

BAB V PONDASI TELAPAK

BILL OF QUANTITY ( BQ )

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

Lampiran A...15 Bibliografi...16

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

PERHITUNGAN. 1.Galian Tanah = 1/2 (lbr ats + lbr bwh) * t*l pondasi = 1/2 (0,9 + 0,7) x 0,65 x 100 m 52 m 3

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

RENCANA ANGGARAN BIAYA

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

Perubahan Aktivitas. Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal)

MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN RUMAH 2 LANTAI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN STADION BAROMBONG TAHUN 2013

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KANDANG LAKTASI TAMPUSU, MINAHASA. Pasal 1 SYARAT SYARAT PELAKSANAAN

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BILL OF QUANTITY (BQ)

DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011

BAB X PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

Menjaga lapangan dari orang-orang yang tidak berkepentingan, untuk itu diperlukan pagar pembatas.

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

Gedung Kantor Kepala Desa KATA PENGANTAR

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

BAB I SYARAT- SYARAT TEKNIS

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) G.Jaminan Penawaran;

BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON -

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

METODE PELAKSANAAN PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAKYAT DI PAPUA LOKASI : KABUPATEN WAROPEN.

Transkripsi:

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Berlantai 2 (dua) METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Nama Pekerjaan : Pembangunan MTsN 2 Banda Aceh Lokasi : MTsN 2 Banda Aceh Tahun Anggaran : 2013 RUANG LINGKUP PEKERJAAN Ada pun yang menjadi ruang lingkup pekerjaan Pembangunan MTsN 2 Banda Aceh Provinsi Aceh adalah sebagai berikut : A. Pekerjaan Persiapan B. Pekerjaan Lantai I I. Pekerjaan Tanah dan Pondasi II. Pekerjaan Beton Bertulang III. Pekerjaan Pasangan dan Plasteran IV. Pekerjaan Lantai V. Pekerjaan Atap dan Plafond VI. Pekerjaan pintu, Jendela dan Kunci VII. Pekerjaan Pengecetan VIII. Pekerjaan Instalasi Listrik C. Pekerjaan lantai II I. Pekerjaan Beton Bertulang II. Pekerjaan Pasangan dan Plasteran III. Pekerjaan Lantai IV. Pekerjaan Atap dan Plafond

V. Pekerjaan Pintu, Jendela dan Kunci VI. Pekerjaan Pengecetan VII. Pekerjaan Instalasi Listrik D. Pekerjaan Lain-Lain A. Pekerjaan Persiapan 1. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan. 2. Pembersihan lokasi yang menjadi dudukan bangunan dengan membuang lapisan top soil sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan 3. Pemasangan bouwplank yang menandakan tempat bangunan, dan juga menjadi acuan as bangunan pada waktu pelaksanaan 4. Pemasangan papan nama proyek dengan mencantumkan nama pekerjaan, lokasi, sumber dana, tahun anggaran, konsultan perencana, konsultan pengawas serta kontraktor pelaksana 5. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta kelengkapan administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan. 6. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan penempatan bahan / material dan lalu lintas. B. Pekerjaan Lantai I I. Pekerjaan Tanah dan Pondasi a. Penggalian tanah untuk pondasi setempat dilakukan secara hati-hati serta harus mengetahui ukuran panjang, lebar dan kedalaman pondasi.

b. Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan perbandingan 5 :1 untuk jenis tanah yang kurang baik dan untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuat dengan perbandingan 1 : 10 atau dapat juga dibuat tegak lurus permukaan tanah tempat meletakkan pondasi. c. dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya tanah padat/tanah keras dengan daya dukung yang cukup kuat, min 0.5 kg/cm2 d. bila tanah dasar masih jelek, dengan daya dukung yang kurang dari 0.5 kg/cm2, maka galian tanah harus diteruskan, sampai mencapai kedalaman tanah yang cukup kuat, dengan daya dukung lebih dari 0.5 kg/cm2. e. Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran pondasi agar tukang lebih leluasa bekerjanya f. Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan penggalian agar tidak mengganggu pekerjaan. g. Seluruh pekerjaan tanah dan pondasi ini harus sesuai dengan volume pekerjaan, gambar kerja dan RKS II.Pekerjaan Beton Bertulang a. Semen. Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI - 8 tahun 1972 dan memenuhi S - 400 menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972). Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran. Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m.

Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman. b. Pasir Beton Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam SK SNI T-15.1919.03. c. Kerikil Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam SK SNI T-15.1919.03. Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang tepat. d. Air Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum e. Besi Beton Besi beton yang digunakan adalah sesuai dengan gambar bestek dengan mutu baja polos BJTP 24 dengan tegangan leleh fy = 240 Mpa. Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh

disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Besi beton digunakan pada pondasi tapak, sloof, kolom, ring balok, dan ditempat yang menggunakan beton bertulang sesuai dengan gambar rencana. Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas terlebih dahulu. 1.1 Komposisi/Campuran Beton/Mutu Beton a. Komposisi/Campuran beton yang digunakan adalah sesuai sepsifikasi yaitu : beton mutu K-225 dengan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr, atau sesuai dengan gambar kerja. Mutu beton yang digunakan adalah berdasarkan pada Mix Design dari laboratorium yang disepakati antara Kontraktor dan Pengendali Kegiatan, Kecuali ditentukan lain, maka sebagai pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1919.03.. Untuk lantai kerja menggunakan beton mutu K-100. b. Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi/Konsultan Pengawas apabila ada perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur. c. Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas, yaitu: Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan. Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi SK SNI T-15.1919.03

1.2 Cetakan dan Acuan Beton Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan- ketentuan didalam SK SNI T-15.1919.03. 1.3 Pengecoran a. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi/Konsultan Pengawas. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penulangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor. b. Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 m.

1.4 Perawatan Beton a. Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut: Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi/Konsultan Pengawas. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko pemborong. b. Semua beton yang dimintakan untuk pekerjaan dalam spesifikasi ini sudah tercakup dalam harga yang ditawarkan dalam Daftar Volume Pekerjaan, harga satuan yang ditawarkan untuk pekerjaan ini mencakup biaya-biaya bekisting, air, pasir, kerikil, semen, pemeliharaan, pengujian beton, serta semua pekerjaanpekerjaan lainnya sesuai dengan persyaratan dan keperluan yang termaksud diatas. III. Pekerjaan Pasangan dan Plasteran

Pekerjaan dinding mempunyai 2 (dua) macam campuran, yaitu : capuran 1 Pc : 2 Ps dan campuran 1 Pc : 4 Ps a. Pasangan batu bata dinding keliling bangunan dipasang ½ batu, dinding dimulai dari permukaan sloof hingga peil 20 cm diatas permukaan lantai dipasang bata ttrasram ½ bata dengan campuran 1 semen banding 2 pasir. Untuk dinding kamar mandi/toilet dipasang batu bata transram 1 Pc : 2 Ps setinggi 1,5 meter dari permukaan lantai. Sedangkan dinding lainnya dipasang pasangan bata bata 1Pc : 4Ps dengan campuran 1 semen banding 4 pasir sesuai dengan gambar bestek. b. Semua pasangan batu bata sebelum dikerjakan terlebih dahulu direndam dalam air hingga jenuh. c. Seluruh bata yang digunakan bermutu baik, bentuk seragam, siku dengan tekstur yang sama, warna merah tua, tanpa retak, tahan terhadap air dan tidak rapuh. d. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru. e. Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan sesuai gambar, dengan syarat : Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran harus dilakukan dengan benang. Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai. f. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.

g. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding. h. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester ). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plasteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plasteran seluruh bidang tembok. i. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang harus diberi perawatan dengan cara membasahinya secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya. Pekerjaan plesteran mempunyai 2 (dua) macam campuran, yaitu : capuran 1 Pc : 2 Ps dan campuran 1 Pc : 4 Ps a. Plesteran 1 Pc : 2 Ps dengan campuran 1 semen Banding 2 Pasir dilakukan pada pasangan bata 1 Pc : 2 Ps, sedangkan Plesteran 1 Pc : 4 Ps dengan campuran 1 semen Banding 4 Pasir dilakukan pada pasangan bata 1 Pc : 4 Ps b. Pekerjaan plesteran yang lainnya dilakukan pada permukaan beton, kolom, sloof, dan ring balk atau sesuai dengan gambar atau petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.

c. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, pada bidang-bidang dinding yang akan diplester harus disiram, dibasahi dengan air bersih, bebas dari kotoran dan lain-lain atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas, permukaan plesteran harus rapid an rata. d. Pekerjaan plesteran dilakukan pasir yang halus dengan permukaan yang rapi dan tidak bergelombang. IV. Pekerjaan Lantai 1. Pada saat membeli keramik dari toko material sebelumnya dipisahkan dahulu keramik yang sewarna, meskipun dengan type keramik yang sama, jika waktu pembakarannya berbeda akan meyebabkan perbedaan warna hal ini akan menggurangi keindahan pasangan keramik. 2. Keramik mempuyai ukuran kualitas yang biasa disimbolkan dengan KW 1, KW 2, KW 3. KW 1 adalah keramik dengan kualitas terbaik disusul dengan KW 2 dan KW 3. 3. Untuk jenis keramik tertentu biasanya direndam sampai basah jenuh, sehingga dalam proses pemasangan nantinya tidak meyerap air semen. 4. Meyelesaikan pekerjaan pipa yang akan ditanam didalam keramik, agar nantinya tidak terjdi bongkar pasang.

5. Menggukur ruagan yang akan dipasang keramik. 6. Membuat gambar kerja pasangan keramik bedasarkan hasil pengukuran sehingga dapat ditentukan pemotongan lebar rencana las-lasan pada pinggir ruangan. 7. Membuat garis bantu kedataran dan ketegakan dengan benang ukur. 8. Membuat kepalaan keramik bedasarkan ukuran gambar kerja yang sudah dibuat. 9. Memasang keramik. 10. Memasang nuk keramik. V. Pekerjaan Atap dan Plafond Untuk pekerjaan atap pada lantai I ini kontraktor harus membaca gambar kerja dan spesifikasi yang diinginkan sebagaimana yang tertuang dalam RKS dan RAB. Adapun yang menjadi pekerjaan pokok pada pekerjaan atap dan plafond di lantai I adalah sebagai berikut :

Rangka kuda-kuda kayu kanopy Gording kayu kanopy Lisplank kayu 2/20 cm canopy Penutup atap seng genteng metal 0,30 VI. Pekerjaan Pintu, Jendela dan kunci Kayu kusen yang digunakan adalah dari kayu klas kuat I dengan ukuran sesuai dengan gambar bestek. Daun pintu dan daun jendela digunakan kayu klas kuat I sesuai dengan gambar bestek/gambar kerja. VII. Pekerjaan Pengecetan Pekerjaan pengecatan digunakan untuk pengecatan dinding tembok dan plafond Plywood serta pengecatan bidang kayu. Pengecatan meliputi seluruh permukaan dinding sebelah dalam dan sebelah luar tembok. Cat yang digunakan adalah cat tembok jadi, berkualitas baik sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Sebelum pengecatan dimulai, permukaan dinding yang akan dicat harus dibersihkan, sisa-sisa tonjolan spesi bekas pemasangan bata harus diratakan, lubang-lubang yang ada harus ditutup dan diplamir pada bagian tertentu di amplas sehingga permukaan dinding yang akan dicat benar-benar

rata. Warna cat yang diinginkan adalah sesuai dengan petunjuk RKS atau petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas. Semua permukaan pengecatan harus rata dan semua ketebalan yang sama dengan 3 kali pengulangan pengecatan. Semua permukaan baik beton dan kayu sebelum dicat didempul atau digosok dengan kertas amplas. Pencampuran kekentalan cat, baik cat tembok maupun cat kilat kayu disesuaikan dengan arahan pabrik atau petunjuk direksi/konsultan pengawas. Sebelum dilakukan pelaksanaan pekerjaan, kontraktor akan menunjukan contoh warna dan merk yang akan digunakan dan dimintai persetujuan direksi/konsultan pengawas. VIII. Pekerjaan Instalasi Listrik Pekerjaan ini dilakukan terutama memasang pipa-pipa kabel listrik yang ditanam didalam beton, kabel yang dipakai adal NYa 3 x 2.5 mm, dilakukan pemasangan pitting, baik sakelar, stop kontak, dan titik api, serta instalasi jaringan baik didalam pipa maupun di atas plafon. Pemasangan jaringan listrik mengikuti petunjuk pemasangan dari PLN.

C. Pekerjaan Lantai II I. Pekerjaan Beton Bertulang a. Semen. Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI - 8 tahun 1972 dan memenuhi S - 400 menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972). Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran. Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman. b. Pasir Beton Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam SK SNI T-15.1919.03.

c. Kerikil Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam SK SNI T-15.1919.03. Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang tepat. d. Air Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum e. Besi Beton Besi beton yang digunakan adalah sesuai dengan gambar bestek dengan mutu baja polos BJTP 24 dengan tegangan leleh fy = 240 Mpa. Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Besi beton digunakan pada pondasi tapak, sloof, kolom, ring balok, dan ditempat yang menggunakan beton bertulang sesuai dengan gambar rencana. Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas terlebih dahulu.

1.1Komposisi/Campuran Beton/Mutu Beton a. Komposisi/Campuran beton yang digunakan adalah sesuai sepsifikasi yaitu : beton mutu K-225 dengan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr, atau sesuai dengan gambar kerja. Mutu beton yang digunakan adalah berdasarkan pada Mix Design dari laboratorium yang disepakati antara Kontraktor dan Pengendali Kegiatan, Kecuali ditentukan lain, maka sebagai pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1919.03. b. Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi/Konsultan Pengawas apabila ada perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur. c. Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas, yaitu: Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan. Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi SK SNI T-15.1919.03 1.2Cetakan dan Acuan Beton

Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan- ketentuan didalam SK SNI T-15.1919.03. 1.3Pengecoran a. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi/Konsultan Pengawas. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penulangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor. b. Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 m. 1.4Perawatan Beton

a. Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut: Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi/Konsultan Pengawas. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko pemborong. b. Semua beton yang dimintakan untuk pekerjaan dalam spesifikasi ini sudah tercakup dalam harga yang ditawarkan dalam Daftar Volume Pekerjaan, harga satuan yang ditawarkan untuk pekerjaan ini mencakup biaya-biaya bekisting, air, pasir, kerikil, semen, pemeliharaan, pengujian beton, serta semua pekerjaanpekerjaan lainnya sesuai dengan persyaratan dan keperluan yang termaksud diatas. II. Pekerjaan Beton Bertulang Pekerjaan dinding mempunyai 2 (dua) macam campuran, yaitu : capuran 1 Pc : 2 Ps dan campuran 1 Pc : 4 Ps

a. Pasangan batu bata dinding keliling bangunan dipasang ½ batu, dinding dimulai dari permukaan sloof hingga peil 20 cm diatas permukaan lantai dipasang bata ttrasram ½ bata dengan campuran 1 semen banding 2 pasir. Untuk dinding kamar mandi/toilet dipasang batu bata transram 1 Pc : 2 Ps setinggi 1,5 meter dari permukaan lantai. Sedangkan dinding lainnya dipasang pasangan bata bata 1Pc : 4Ps dengan campuran 1 semen banding 4 pasir sesuai dengan gambar bestek. b. Semua pasangan batu bata sebelum dikerjakan terlebih dahulu direndam dalam air hingga jenuh. c. Seluruh bata yang digunakan bermutu baik, bentuk seragam, siku dengan tekstur yang sama, warna merah tua, tanpa retak, tahan terhadap air dan tidak rapuh. d. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru. e. Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan sesuai gambar, dengan syarat : Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran harus dilakukan dengan benang. Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai. f. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.

g. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding. h. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester ). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plasteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plasteran seluruh bidang tembok. i. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang harus diberi perawatan dengan cara membasahinya secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya. Pekerjaan plesteran mempunyai 2 (dua) macam campuran, yaitu : capuran 1 Pc : 2 Ps dan campuran 1 Pc : 4 Ps a. Plesteran 1 Pc : 2 Ps dengan campuran 1 semen Banding 2 Pasir dilakukan pada pasangan bata 1 Pc : 2 Ps, sedangkan Plesteran 1 Pc : 4 Ps dengan campuran 1 semen Banding 4 Pasir dilakukan pada pasangan bata 1 Pc : 4 Ps b. Pekerjaan plesteran yang lainnya dilakukan pada permukaan beton, kolom, sloof, dan ring balk atau sesuai dengan gambar atau petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas. c. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, pada bidang-bidang dinding yang akan diplester harus disiram, dibasahi dengan air bersih, bebas dari kotoran dan lain-lain atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas, permukaan plesteran harus rapid an rata.

d. Pekerjaan plesteran dilakukan pasir yang halus dengan permukaan yang rapi dan tidak bergelombang. III. Pekerjaan Lantai 1. Pada saat membeli keramik dari toko material sebelumnya dipisahkan dahulu keramik yang sewarna, meskipun dengan type keramik yang sama, jika waktu pembakarannya berbeda akan meyebabkan perbedaan warna hal ini akan menggurangi keindahan pasangan keramik. 2. Keramik mempuyai ukuran kualitas yang biasa disimbolkan dengan KW 1, KW 2, KW 3. KW 1 adalah keramik dengan kualitas terbaik disusul dengan KW 2 dan KW 3. 3. Untuk jenis keramik tertentu biasanya direndam sampai basah jenuh, sehingga dalam proses pemasangan nantinya tidak meyerap air semen. 4. Meyelesaikan pekerjaan pipa yang akan ditanam didalam keramik, agar nantinya tidak terjdi bongkar pasang. 5. Menggukur ruagan yang akan dipasang keramik. 6. Membuat gambar kerja pasangan keramik bedasarkan hasil pengukuran sehingga dapat ditentukan pemotongan lebar rencana las-lasan pada pinggir ruangan.

7. Membuat garis bantu kedataran dan ketegakan dengan benang ukur. 8. Membuat kepalaan keramik bedasarkan ukuran gambar kerja yang sudah dibuat. 9. Memasang keramik. 10. Memasang nuk keramik. IV. Pekerjaan Atap dan Plafond Metode Pemasangan Atap adalah sebagai berikut : 1. Rangka kuda-kuda di pasang sesuai dengan gambar.

2. Pemasangan antara reng dengan rangka kuda-kuda disesuaikan dengan bahan penutup atap yang di pakai. Pemasangan reng biasanya bedasarkan tarikan benang diagonal, virtikan dan horizontal untuk mendapatkan bidang atap yang rata. 3. Pemasagan lispank lurus, rata tidak bergelombang dan benar-benar horizontal sesuai dengan gambar. 4. Pemasagan seng genteng harus dari kanan bawah. Metode Pemasangan Plafond adalah sebagai berikut: 1. Tentukan Marking Elevasi Plafon dan buat garis sipatan serta titik-titik paku kait. 2. Pasang Paku Kait 3. Pasang Penggantung Rangka Plafon ( Hanger dan Clip Adjuster) dengan posisi tegak lurus. 4. Pasang Rangka Tepi Plafon ( list profil) sebagai list tepi pada garis sipatan 5. Tentukan jarak penempatan Kait Penggantung.

6. Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafon. 7. Pasang Rangka Utama (Top Cross Rail) 8. Pasang Rangka Pembagi 9. Pasang plafond dengan spesifikasi material yang telah ditentukan pada gambar kerja, RKS dan RAB V. Pekerjaan Pintu, Jendela dan Kunci Kayu kusen yang digunakan adalah dari kayu klas kuat I dengan ukuran sesuai dengan gambar bestek. Daun pintu dan daun jendela digunakan kayu klas kuat I sesuai dengan gambar bestek/gambar kerja. VI. Pekerjaan Pengecetan

Pekerjaan pengecatan digunakan untuk pengecatan dinding tembok dan plafond Plywood serta pengecatan bidang kayu. Pengecatan meliputi seluruh permukaan dinding sebelah dalam dan sebelah luar tembok. Cat yang digunakan adalah cat tembok jadi, berkualitas baik sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Sebelum pengecatan dimulai, permukaan dinding yang akan dicat harus dibersihkan, sisa-sisa tonjolan spesi bekas pemasangan bata harus diratakan, lubang-lubang yang ada harus ditutup dan diplamir pada bagian tertentu di amplas sehingga permukaan dinding yang akan dicat benar-benar rata. Warna cat yang diinginkan adalah sesuai dengan petunjuk RKS atau petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas. Semua permukaan pengecatan harus rata dan semua ketebalan yang sama dengan 3 kali pengulangan pengecatan. Semua permukaan baik beton dan kayu sebelum dicat didempul atau digosok dengan kertas amplas. Pencampuran kekentalan cat, baik cat tembok maupun cat kilat kayu disesuaikan dengan arahan pabrik atau petunjuk direksi/konsultan pengawas. Sebelum dilakukan pelaksanaan pekerjaan, kontraktor akan menunjukan contoh warna dan merk yang akan digunakan dan dimintai persetujuan direksi/konsultan pengawas. VII. Pekerjaan Instalasi Listrik Pekerjaan ini dilakukan terutama memasang pipa-pipa kabel listrik yang ditanam didalam beton, kabel yang dipakai adal NYa 3 x 2.5 mm, dilakukan pemasangan pitting, baik sakelar, stop kontak, dan titik api, serta instalasi jaringan baik didalam pipa maupun di atas plafon. Pemasangan jaringan listrik mengikuti petunjuk pemasangan dari PLN.

D. Pekerjaan Lain-lain Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktoer pelaksana wajib membersihkan semua bagian Pekerjaan, terutama pada atap, lantai dinding, pintu/jendela, plafond dan lain-lain. Kontraktor Pelaksana juga harus membersihkan barang bekas/peralatan yang diperlukan. Semua sisa materialyang digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga halaman benarbenar bersih dan rapih. Posted by Fauzan Djamaluddin at 01:22 Email ThisBlogThis!