BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini 35 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 19

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah siswa SMP Negeri 1 Tapa kelas VIII 7 dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Biluhu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas. Karakteristik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Wonosari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SDN 48 Hulonthalangi Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Taopa, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dugunakan dalam penelitian ini termasuk metode penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

beberapa kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan pada pembelajaran

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di kelas X 1 SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darul

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan di kelas V SD Inpres Siduan

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Tabongo Timur Kecamatan Tabongo

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah MA AL-FALAH Limboto khususnya kelas XI IPS dengan jumlah siswa

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Telaga pada Semester Ganjil Tahun Ajaran Objek dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

JIME, Vol. 2. No. 2 ISSN Oktober 2016

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2012-

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah kelas X-2. pelaksanaan penelitian ini pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Mathla ul

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan terdiri dari dua siklus. Dalam Arikunto, Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Kata Kunci: Numbered Heads Together (NHT), media mading, motivasi belajar, hasil belajar siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memilih lokasi ini karena sekolah ini adalah tempat peneliti mengajar dan sesuai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Karakteristik Penelitian Penelitian tindakan ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti akan dibantu oleh satu orang guru matematika yang bertindak sebagai pengamat kegiatan belajar mengajar. Responden dalam penelitian ini 35 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 19 orang perempuan yang terdaftar pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 1.2 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dilaksanakan mengacu pada prosedur penelitian tindakan kelas menurut pendapat Arikunto (2002: 91-96) yang meliputi: (1) persiapan, (2) pelaksanaan tindakan (3), pemantauan dan evaluasi, dan (4) refleksi, dengan kegiatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Adapun hal-hal yang dilakukan dalam persiapan ini adalah: 1) Meminta izin kepada kepala sekolah 2) Menetapkan persiapan dan mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang membantu pelaksanaan tindakan 3) Membuat persiapan mengajar / perangkat pembelajaran meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), daftar nilai dan buku-buku penunjang serta kartu soal yang akan dibagikan kepada seluruh kelompok. 31

32 4) Membuat instrumen pemantauan dan alat evaluasi berupa format obsevasi kegiatan guru dan kegiatan siswa. 5) Menetapkan waktu pelaksanaan tindakan 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Secara umum pembelajaran materi bangun ruang dengan materi sajian limas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kota Gorontalo dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dilaksanakan dengan alokasi waktu 3 x 40 menit, dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit) 1) Menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Memberitahukan bahwa penyajian materi Bangun Ruang khususnya Limas dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). 3) Menjelaskanlangkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). 4) Membagi siswa dalam 7 kelompok dan setiap kelompok berjumlah 5 orang, kemudian siswa dalam kelompok mendapat nomor yang berbeda. b. Kegiatan Inti (90 Menit) 1) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok diskusi yang anggotanya 5 orang secara heterogen, kemudian setiap anggota masing-masing kelompok diberi nomor.

33 2) Guru menyajikan materi pelajaran yang akan dibahas siswa mempehatikan guru dalam menjelaskan. Dalam menjelaskan materi guru menggunakan cerama bervariasi 3) Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh setiap anggota-anggota kelompok berupa kartu soal. 4) Guru mengamati siswa dalam bekerja. 5) Guru memanggil salah satu nomor pada setiap perwakilan untuk mempresentasikan atau mengemukakan hasil kerja kelompok 6) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang berprestasi khususnya yang mampu mempresentasikan hasil kerja kelompok. c. Kegiatan Penutup (15 Menit) 1) Membimbing siswa membuat rangkuman materi dan kesimpulan akhir 2) Persiapan dan pelaksanaan evaluasi 3) Memberikan PR serta menutup pelajaran 3. Tahap Pemantaun dan Evaluasi Pemantaun kegiatan proses belajar mengajar dilakukan guru observer dengan menggunakan instrumen pemantaun, yakni lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sedangkan evaluasi dilakukan pada setiap akhir siklus pembelajaran. Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui tingkat daya serap atau hasil belajar siswa pada Materi Bangun ruang khususnya materi luas permukaan dan volume prisma dan limas.

34 4. Tahap Analisis dan Refleksi Data yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian secara kualitatif, sedangkan refleksi dimaksudkan untuk melihat apakah tindakan atau model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) telah dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan serta mencapai hasil yang optimal berdasarkan indikator keberhasilan yang ditetapkan. 1.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah observasi dan tes dengan menggunakan instrumen berikut: 1. Lembar observasi kegiatan guru menerapkan model pembelajaran kooperatif 2. Lembar observasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran 3. Tes tertulis 3.4 Teknik Analisis Data Analisis data dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan pada setiap akhir siklus pembelajaran dan dilaksanakan secara kualitatif dengan memperhatikan data tang diperoleh dari pelaksanaan siklus penelitian. Data yang dianalisis adalah data observasi kegiatan guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), data hasil observasi kegiatan siswa selama mengikuti proses pembelajaran, serta data hasil belajar siswa pada setiap siklus pembelajaran.

35 Kriteria nilai hasil pengamatan kegiatan guru dan aktivitas siswa ditetapkan dengan mengacu pada kriteria penilaian yang dikemukakan oleh Sanapiah dan Wiseso (dalam Sutoyo, 1997: 82) sebagai berikut: Rentang Skor 90 100 75 89 75 89 75 89 0 39 Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang Kurang sekali Selanjutnya, dengan mengacu pada kriteria penilaian tersebut, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 1. Data hasil observasi kegiatan guru Seluruh data hasil observasi kegiatan guru diolah secara kuantitatif dengan menggunakan presentase. 2. Data Pengamatan kegiatan siswa Aktivitas siswa diamati dan dinilai dari beberapa kompenen. Pengamatan aktivitas siswa dilakukan secara individual dan hasilnya dianalisais kuantitatif dengan menggunakan presentase. 3. Hasil belajar siswa Dalam menetapkan tingkat keberhasilan siswa, digunakan Penafsiran Acuan Patokan (PAP) sebagaimana yang dikemukakan Sutoyo (1997: 9-21) sebagai berikut:

36 Tabel 1: Penafsiran Acuan Patokan (PAP) Presentase 90 % - 100 % 80 % - 89 % 65 % - 79 % 55 % - 64 % Kurang dari 55 % Penafsiran Sangat baik Baik Cukup Kurang Kurang sekali Penafsiran diatas digunakan untuk menetapkan tingkat penguasaan masing-masing siswa pada materi. Skor tertinggi (ideal) yang dapat dicapai siswa adalah 35 sedangkan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: jumla h skor yang benar Daya serap materi = Jumla h skor ideal x 100 % Untuk menentukan keberhasilan siswa secara perorangan, peneliti menetapkan kriteria minimal cukup. Ini berarti masing-masing siswa dikatakan berhasil jika tingkat capaian pada materi paling sedikit 67 % atau minimal 23. Guna mengetahui keberhasilan siswa, peneliti menggunakan penilaian formatif dalam bentuk tes tertulis. Tes ini berisi 3 soal essay dan masing-masing diberi skor, sedangkan rentang nilai yang digunakan adalah 1 s.d 10. Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai siswa adalah sebagai berikut: jumla h skor yang benar Hasil belajar siswa = Jumla h skor ideal x 100 %

37 3.5 Indikator Keberhasilan Pelaksanaan penelitian ini dinyatakan berhasil apabila terjadi peningkatan kualitas pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi luas permukaan dan volume prisma dan limas, dengan indikator-indikatos sebagai berikut: 1. Minimal 85% aspek-aspek kegiatan guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam memperoleh nilai rata-rata kriteria baik. 2. Minimal 85% aspek-aspek kegiatan siswa selama mengikuti proses pembelajaran memperoleh nilai rata-rata kriteria baik. 3. Minimal 85% dari keseluruhan siswa yang dikenakan tindakan secara individu mencapai daya serap paling kurang 67% atau minimal 23.