BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Karakteristik Penelitian Penelitian tindakan ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti akan dibantu oleh satu orang guru matematika yang bertindak sebagai pengamat kegiatan belajar mengajar. Responden dalam penelitian ini 35 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 19 orang perempuan yang terdaftar pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 1.2 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dilaksanakan mengacu pada prosedur penelitian tindakan kelas menurut pendapat Arikunto (2002: 91-96) yang meliputi: (1) persiapan, (2) pelaksanaan tindakan (3), pemantauan dan evaluasi, dan (4) refleksi, dengan kegiatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Adapun hal-hal yang dilakukan dalam persiapan ini adalah: 1) Meminta izin kepada kepala sekolah 2) Menetapkan persiapan dan mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang membantu pelaksanaan tindakan 3) Membuat persiapan mengajar / perangkat pembelajaran meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), daftar nilai dan buku-buku penunjang serta kartu soal yang akan dibagikan kepada seluruh kelompok. 31
32 4) Membuat instrumen pemantauan dan alat evaluasi berupa format obsevasi kegiatan guru dan kegiatan siswa. 5) Menetapkan waktu pelaksanaan tindakan 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Secara umum pembelajaran materi bangun ruang dengan materi sajian limas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kota Gorontalo dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dilaksanakan dengan alokasi waktu 3 x 40 menit, dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit) 1) Menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Memberitahukan bahwa penyajian materi Bangun Ruang khususnya Limas dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). 3) Menjelaskanlangkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). 4) Membagi siswa dalam 7 kelompok dan setiap kelompok berjumlah 5 orang, kemudian siswa dalam kelompok mendapat nomor yang berbeda. b. Kegiatan Inti (90 Menit) 1) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok diskusi yang anggotanya 5 orang secara heterogen, kemudian setiap anggota masing-masing kelompok diberi nomor.
33 2) Guru menyajikan materi pelajaran yang akan dibahas siswa mempehatikan guru dalam menjelaskan. Dalam menjelaskan materi guru menggunakan cerama bervariasi 3) Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh setiap anggota-anggota kelompok berupa kartu soal. 4) Guru mengamati siswa dalam bekerja. 5) Guru memanggil salah satu nomor pada setiap perwakilan untuk mempresentasikan atau mengemukakan hasil kerja kelompok 6) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang berprestasi khususnya yang mampu mempresentasikan hasil kerja kelompok. c. Kegiatan Penutup (15 Menit) 1) Membimbing siswa membuat rangkuman materi dan kesimpulan akhir 2) Persiapan dan pelaksanaan evaluasi 3) Memberikan PR serta menutup pelajaran 3. Tahap Pemantaun dan Evaluasi Pemantaun kegiatan proses belajar mengajar dilakukan guru observer dengan menggunakan instrumen pemantaun, yakni lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sedangkan evaluasi dilakukan pada setiap akhir siklus pembelajaran. Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui tingkat daya serap atau hasil belajar siswa pada Materi Bangun ruang khususnya materi luas permukaan dan volume prisma dan limas.
34 4. Tahap Analisis dan Refleksi Data yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian secara kualitatif, sedangkan refleksi dimaksudkan untuk melihat apakah tindakan atau model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) telah dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan serta mencapai hasil yang optimal berdasarkan indikator keberhasilan yang ditetapkan. 1.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah observasi dan tes dengan menggunakan instrumen berikut: 1. Lembar observasi kegiatan guru menerapkan model pembelajaran kooperatif 2. Lembar observasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran 3. Tes tertulis 3.4 Teknik Analisis Data Analisis data dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan pada setiap akhir siklus pembelajaran dan dilaksanakan secara kualitatif dengan memperhatikan data tang diperoleh dari pelaksanaan siklus penelitian. Data yang dianalisis adalah data observasi kegiatan guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), data hasil observasi kegiatan siswa selama mengikuti proses pembelajaran, serta data hasil belajar siswa pada setiap siklus pembelajaran.
35 Kriteria nilai hasil pengamatan kegiatan guru dan aktivitas siswa ditetapkan dengan mengacu pada kriteria penilaian yang dikemukakan oleh Sanapiah dan Wiseso (dalam Sutoyo, 1997: 82) sebagai berikut: Rentang Skor 90 100 75 89 75 89 75 89 0 39 Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang Kurang sekali Selanjutnya, dengan mengacu pada kriteria penilaian tersebut, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 1. Data hasil observasi kegiatan guru Seluruh data hasil observasi kegiatan guru diolah secara kuantitatif dengan menggunakan presentase. 2. Data Pengamatan kegiatan siswa Aktivitas siswa diamati dan dinilai dari beberapa kompenen. Pengamatan aktivitas siswa dilakukan secara individual dan hasilnya dianalisais kuantitatif dengan menggunakan presentase. 3. Hasil belajar siswa Dalam menetapkan tingkat keberhasilan siswa, digunakan Penafsiran Acuan Patokan (PAP) sebagaimana yang dikemukakan Sutoyo (1997: 9-21) sebagai berikut:
36 Tabel 1: Penafsiran Acuan Patokan (PAP) Presentase 90 % - 100 % 80 % - 89 % 65 % - 79 % 55 % - 64 % Kurang dari 55 % Penafsiran Sangat baik Baik Cukup Kurang Kurang sekali Penafsiran diatas digunakan untuk menetapkan tingkat penguasaan masing-masing siswa pada materi. Skor tertinggi (ideal) yang dapat dicapai siswa adalah 35 sedangkan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: jumla h skor yang benar Daya serap materi = Jumla h skor ideal x 100 % Untuk menentukan keberhasilan siswa secara perorangan, peneliti menetapkan kriteria minimal cukup. Ini berarti masing-masing siswa dikatakan berhasil jika tingkat capaian pada materi paling sedikit 67 % atau minimal 23. Guna mengetahui keberhasilan siswa, peneliti menggunakan penilaian formatif dalam bentuk tes tertulis. Tes ini berisi 3 soal essay dan masing-masing diberi skor, sedangkan rentang nilai yang digunakan adalah 1 s.d 10. Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai siswa adalah sebagai berikut: jumla h skor yang benar Hasil belajar siswa = Jumla h skor ideal x 100 %
37 3.5 Indikator Keberhasilan Pelaksanaan penelitian ini dinyatakan berhasil apabila terjadi peningkatan kualitas pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi luas permukaan dan volume prisma dan limas, dengan indikator-indikatos sebagai berikut: 1. Minimal 85% aspek-aspek kegiatan guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam memperoleh nilai rata-rata kriteria baik. 2. Minimal 85% aspek-aspek kegiatan siswa selama mengikuti proses pembelajaran memperoleh nilai rata-rata kriteria baik. 3. Minimal 85% dari keseluruhan siswa yang dikenakan tindakan secara individu mencapai daya serap paling kurang 67% atau minimal 23.