BAB I PENDAHULUAN. Desa Padang Manih termasuk ke dalam Nagari Campago. Campago

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB I PENDAHULUAN. piutang dapat terjadi di dunia. Demikian juga dalam hal motivasi, tidak sedikit. piutang karena keterpaksaan dan himpitan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB VI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI GADAI SAWAH DI DESA MORBATOH KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN. petunjuk dan pedoman dalam melangsungkan hidup sehari-hari. Hukum Islam. semua umat Muslim dalam kehidupan bermasyarakat.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kelompok tersebut lama-kelamaan akan menjadi sebuah pemukiman,

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

tabarru dengan tujuan tolong menolong yang dianjurkan oleh ajaran Islam.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan akhirat yang kekal abadi. Namun demikian, nasib seseorang di akhirat nanti

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam adalah agama yang universal. Segala sesuatunya telah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

BAB IV ANALISIS PRAKTIK PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah perubahan. Sekedar contoh, dalam sejarah manusia telah terjadi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Arisan Bahan Pokok Untuk Resepsi Di Desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB I PENDAHULUAN. ini, karena manusia diberi kelebihan akal untuk berpikir dan menjalankan

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit. 1. kegiatan utamanya. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek

BAB I PENDAHULUAN. ingin tahu, Man is corious animal. Dengan keistimewaan ini, manusia dengan

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN, PERBEDAAN, DAN AKIBAT HUKUM ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DALAM MENGATUR OBJEK JAMINAN GADAI

BAB I PENDAHULUAN. yang membentuk pandangan hidup manusia. Islam hadir dalam bentuk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB IV ANALISIS SEWA MENYEWA TAMBAK YANG DIALIHKAN SEBELUM JATUH TEMPO MENURUT HUKUM ISLAM. A. Analisis Terhadap Akad Sewa Menyewa Tambak

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INSTRUMEN HEDGING PADA TRANSAKSI SWAP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desa Padang Manih termasuk ke dalam Nagari Campago. Campago adalah salah satu nagari yang berada di Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Yang merupakan salah satu dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Padang Pariaman, yang akan menjadi salah satu objek penelitian ini. Dari segi kehidupan masyarakat Desa Padang Manih sebagian besar memiliki pekerjaan sebagai petani sawah. Dan ada juga sebagian memiliki pekerjaan sebagai guru, wiraswasta, pedagang, PNS, mahasiswa dan pelajar yang rata-rata perekonomian dan pendidikan yang cukup stabil serta memiliki suku yang beraneka ragam. Pengertian Utang-piutang sama pengertiannya dengan perjanjian pinjammeminjam yang di jumpai dalam kitab Undang-Undang Hukum perdata, yang mana dalam pasal 1754 di jumpai ketentuan yang berbunyi sebagai berikut: Pinjam-meminjam adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-barang menghabis karena pemakaian, dengan syarat bahwa pihak yang belakangan ini akan mengembalikan sejumlah yang sama dari macam keadaan yang sama pula. 1 cet ke-3, h.136 1 Chairuman Pasaribu, Hukum Perjanjian Dalam Islam, (Jakarta : Sinar Grafika, 2004), 1

2 Pinjaman (al -qardhu) di sunnahkan bagi muqridh( kreditur / pemberi pinjaman) berdasarkan dalil- dalil sebagai berikut, Allah berfirman dalam surat Al- Hadiid ayat 11 yang berbunyi : Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan Dia akan memperoleh pahala yang banyak. 2 Adapun utang (al -qardhu) bagi debitur/ pinjaman di perbolehkan, karena Rasulullah saw. Meminjam unta kepada Abu Bakar r.a dan mengembalikannya.dengan unta yang lebih baik. Beliau bersabda : ع ن أ بي ه ر ي ر ة ع ن ر س ول االله ص ل ى الل ه ع ل ي ه و س ل م ق ال :خ ي ار ك م أ ح س ن ك م ق ض ا ء. Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, sebaik- baik kamu yang paling baik dalam pembayaran (hutang). 3 Utang- piutang mempunyai kemiripan dengan pinjam- meminjam dari segi bahwa yang dimiliki hanya manfaatnya dan pada waktunya dikembalikan kepada pemilik.utang- piutang itu hukumnya boleh bila telah terpenuhi rukun dan syaratnya. Utang harus dibayar dalam jumlah dan nilai yang sama dengan yang diterima dari pemiliknya. 4 2 Depag. RI, al-quran dan terjemahnya, ( Bandung: CV. Penerbit Diponegoro, 2011), Cet Ke-10, h. 538 3 Muhammad Nashiruddin Al Albani, Shahih Sunan An-Nasa I, alih bahasa oleh Kamaluddin Sa diyatul Haramain, ( Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), h. 429 4 Amir Syarifuddin, Garis- Garis Besar Fiqh, ( Jakarta: Kencana, 2003), Cet Ke-1, h.222

3 Adapun hukum Qardh ditinjau dari sisi peminjam adalah mubah dan dari sisi pemberi pinjaman hukumnya sunah. Para ulama sepakat bahwa kita boleh meminjam harta orang lain dengan syarat: berniat untuk membayarnya. Namun ulama umumnya menganjurkan menghindari utang. Seseorang dibolehkan berutang bila dia berniat untuk melunasinya dan tidak dianjurkan berutang bila dia tidak membutuhkannya. 5 : ع ن ع ب د االله ب ن أ بي ر ب يع ة ق ا ل أ ل ف ا ف ج ا ء ه م ا ل ف د ف ع ه إ لي و ق ال اس ت ق ر ض م ني الن بي ص ل ى الل ه ع ل ي ه و س ل م أ ر ب ع ين : ب ار ك الل ه ل ك في أ ه ل ك و م ا ل ك إ نم ا ج ز اء 6 ال سل ف الح م د و ا لا د اء. Dari Abdullah bin Abu Rabi ah, ia berkata, Nabi SAW meminjam sebesar 40.000 dariku, lalu beliau mendatanginya sambil membawa harta dan menyerahkannya kepadaku, beliau lalu bersabda, semoga Allah memberkahimu dalam urusan keluargamu dan hartamu, dan balasan pinjaman adalah pujian (ucapan terima kasih) dan pembayaran. Sementara ijma ulama menyepakati bahwa Qardh boleh dilakukan.kesepakatan ulama ini didasari tabiat manusia yang tidak bisa hidup tanpa pertolongan dan bantuan saudaranya. Tidak ada seorang pun yang memiliki segala barang yang ia butuhkan. Oleh karena itu, pinjam- meminjam sudah menjadi satu bagian dari kehidupan di dunia ini, dan islam adalah agama yang sangat memperhatikan segenap kebutuhan umatnya. 7 Dalam hal pinjam-meminjam uang, atau yang dalam istilah arabnya dikenal dengan al-qardh, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 5 Agus Rijal, Utang Halal-Utang Haram, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013), Cet Ke-1, h. 99 6 Muhammad Nashiruddin Al Albani, op.cit., h. 425 7 Ismail Namawi, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer ( Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), h.178

4 a. Qardh al-hasan, yaitu meminjamkan sesuatu kepada orang lain, dimana pihak yang dipinjami sebenarnya tidak ada kewajiban mengembalikan. Adapun qardh al- hasan ini sejalan dengan ketentuan al-quran surat At-Taubah ayat 60 yang memuat tentang sasaran atau orang orang yang berhak atas zakat, yang salah satunya adalah Gharim, yaitu pihak yang mempunyai hutang dijalan Allah. b. Al-Qardh, yaitu meminjamkan sesuatu kepada orang lain dengan kewajiban mengembalikan pokoknya kepada pihak yang meminjami. 8 Segala sesuatu yang boleh diperjualbelikan boleh dijadikan objek Qardh, seperti uang, makanan, pakaian, mobil, dan lain-lain. Karena tujuan utama transaksiqardh adalah belas kasihan dan mengharap ganjaran dari Allah, maka bila pihak kreditur memberikan persyaratan tambahan dari nilai pinjaman, hilanglah tujuan asal transaksi ini, yang membuat transaksi ini menjadi tidak sah serta akad Qardh berubah menjadi transaksi untuk mengejar laba. 9 Setiap orang yang meminjam sesuatu kepada orang lain berarti peminjam memiliki utang kepada yang berpiutang (mu ir). Setiap utang wajib dibayar sehingga berdosalah orang yang tidak mau membayar utang, bahkan melalaikan pembayaran utang juga termasuk aniaya. Perbuatan aniaya merupakan salah satu perbuatan dosa.rasulullah Saw, 8 Abdul Ghofur Anshori, Hukum Perjanjian Islam di Indonesia, ( Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2010), h. 184 9 Agus Rijal, op. cit.,h.101

5 bersabda: orang kaya yang melalaikan kewajiban membayar utang adalah aniaya. 10 Masalah penting dalam ekonomi, yaitu siklus-siklus ekonomi.hal ini berulang kali terjadi.siklus-siklus ekonomi yang berulang terjadi disebut krisis ekonomi. 11 Salah satu contoh kasus yang dapat penulis kemukakan di sini adalah sebuah koperasi yang meminjam modal untuk usaha perdagangan masyarakat, koperasi tersebut merupakan program nasional pemberdayaan masyarakat yang di singkat dengan PNPM Mandiri. PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan terutama berbasis pemberdayaan masyarakat.pnpm Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok,dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Yang menjadi permasalahannya disini adalah yakni dana yang di pinjamkan kepada masyarakat yang waktu pengembalian dana tersebut tidak sesuai dengan perjanjian yang telah di sepakati ketika meminjam 10 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2010), Cet Ke-5, h.96 11 Ismail Namawi, Op. Cit.,h. 74

6 dana bergulir ini. Tidak semua orang memiliki karakter yang sama ingin menggunakan pinjaman lunak itu pada usaha yang produktif. Meskipun ada pula yang benar-benar mengalami kebangkrutan usaha tapi jika melihat hampir rata-rata peminjam tidak mampu mengembalikan pinjaman berarti ada yang salah dari manajemen keuangannya. Padahal dengan pinjaman Rp.1.000.000.- dengan jumlah angsuran per bulan sebanyak Rp.100.000.- tentu saja amat mudah. Jika usaha itu memang benar-benar sudah berjalan.mereka tinggal melanjutkan usahanya dengan keuntungan tiap bulan diambil sebanyak jumlah angsuran agar uang tersebut segera dilunasi. Tapi, karena rata-rata peminjam belum memiliki usaha yang tetap, mereka mengajukan pinjaman belum mempunyai rencanayang tepat bagaimana uang itu bisa dikembalikan kepada PNPM Mandiri tersebut.sehingga pengembalian dana kepada PNPM Mandiri tersebut tidak tepat waktu dengan perjanjian yang dibuat ketika pertama kali meminjam dana dan membuat dampak yang buruk seperti kredit macet bagi PNPM Mandiri sendiri. Berdasarkan fenomena yang disebutkan diatas penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih dalam yang dituangkan dalam bentuk karya ilmiah dengan judul SISTEM PENGEMBALIAN PINJAMAN DANA BERGULIR PADA UNIT PENGELOLA KEGIATAN (UPK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI DITINJAU MENURUT PERSPEKTIF FIQH

7 MUAMALAH. (STUDI KASUS DI DESA PADANG MANIH,KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM, KABUPATEN PADANG PARIAMAN). B. Batasan Masalah Supaya penelitian ini terarah dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka penulis membatasi penulisan ini pada sistem pengembalian pinjaman dana bergulir pada unit pengelola kegiatan (UPK) program nasional pemberdayaan masyarakat Mandiri di DesaPadang Manih. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana sistem pengembalian pinjaman dana bergulir pada unit pengelola kegiatan (UPK) program nasional pemberdayaan masyarakat Mandiri di Desa Padang Manih? 2. Apa saja Faktor-faktor yang menyebabkan macetnya pengembalian pinjaman dana bergulir pada unit pengelola kegiatan ( UPK) program nasional pemberdayaan masyarakat Mandiri di Desa Padang Manih? 3. Bagaimana tinjauan fiqh muamalah terhadap sistem pengembalian pinjaman dana bergulir pada unit pengelola kegiatan (UPK) program nasional pemberdayaan masyarakat Mandiri di DesaPadang manih? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.Tujuan Penelitian

8 a. Untuk mengetahui Bagaimana sistem pengembalian pinjaman dana bergulir pada unit pengelola kegiatan (UPK) Progam Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di Desa Padang manih. b. Untuk mengetahui apa saja Faktor-faktor yang menyebabkan macetnya pengembalian pinjaman dana bergulir pada unit pengelola kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di Desa Padang Manih. c. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan fiqh muamalah terhadap sistem pengembalian pinjaman dana bergulir pada unit pengelola kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di Desa Padang manih. 2. Manfaat Penelitian a. Sebagai wujud partisipasi penulis dalam pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian ilmiah dan pengabdian masyarakat. b. Untuk mengamalkan ilmu yang didapat dalam fiqh muamalah. c. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana syariah pada Fakultas Syari ah dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian

9 Penelitian ini merupakan studi lapangan (field research) yang penulis lakukan di Desa Padang manih Kecamatan V Koto Kampung Dalam. Karena desa ini merupakan tempat dimana penulis di besarkan oleh orang tua.

10 2. Subjek dan Objek Penelitian Adapun yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah ketua kelompok dan masyarakat yang meminjam dana bergulir PNPM Mandiri di DesaPadang Manih. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah bagaimana tinjauan fiqh muamalah tentang sistem pengembalian pinjaman dana bergulir pada unit pengelola kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di Desa Padang Manih. 3. Populasi dan Sample Populasi adalah keseluruhan unit atau manusia yang mempunyai ciri-ciri yang sama. 12 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalahketua kelompok dan masyarakat yang meminjam dana bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri tersebut. Dikarenakan peminjam terus bertambah maka penulis membatasi populasi, yang berjumlah 500 orang yang meminjam dana bergulir tersebut. Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi atau yang menjadi objek penelitian. 13 Sedangkan yang dijadikan sampel yaitu 25 orang atau 5% yang terdiri dari 1 ketua dan 2 orang pengurus dan 22 orang masyarakat yang meminjam dana bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri. Adapun pengambilan sampel menggunakan teknik purposive Sampling. 14 12 Amiruddin, Pengantar Metode Penelitian Hukum (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 95 13 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), Cet Ke-4, h. 98 1, h. 179 14 Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), Cet. Ke-

11 4. Sumber Data a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari responden dilapangan, yaitu ketua kelompok dan masyarakat yang meminjam dana bergulir pada unit pengelola kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di Desa Padang Manih. b. Data sekunder adalah data yang tidak berhubungan langsung dengan responden yang diteliti dan merupakan data pendukung bagi penelitian yang dilakukan. Yaitu data- data yang diambil dari beberapa buku- buku dan dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. 5. Metode pengumpulan data Untuk memperoleh data yang valid dan reliable,maka teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: a. Studi perpustakaan, yaitu mengumpulkan tulisan-tulisan para fuqoha yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, kemudian mengkaji secara cermat dan teliti. b. Observasi, yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh gambaran yang tepat mengenai subyek penelitian. c. Wawancara, yaitu mengajukan pertanyaan secara langsung kepada subjek terhadap objek yang diteliti. d. Angket, Angket yang digunakan yaitu memberikan pertanyaan yang disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan dengan opsi jawaban yang

12 tersedia, yang diberikan kepada pengelola atau pengurus dan anggota program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri desa Padang Manih. 6. Analisa Data Analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu setelah semua data telah berhasil dikumpulkan, maka penulis menjelaskan secara rinci dan sistematis sehingga dapat tergambar secara utuh dan dapat dipahami secara jelas kesimpulan akhirnya. 7. Metode Penulisan a. Deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan kenyataan dan fenomena yang ada kemudian disajikan secara apa adanya. b. Metode induktif, yaitu dengan cara mengemukakan fakta-fakta yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti kemudian fakta-fakta tersebut diambil kesimpulan secara umum. c. Metode deduktif yaitu dengan cara menggunakan kaidah-kaidah yang umum yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti, kemudian dianalisa dan diambil kesimpulan secara khusus. F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam penulisan ini maka penulis akan membuat sistematika sebagai berikut : BAB I : Merupakan bab pendahuluan yang diawali dengan latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

13 BAB II: Tentang gambaran umum lokasi penelitian yang terdiri dari letak geografis, dan keadaan penduduk, agama, pendidikan serta sosial kemasyarakatan.gambaran umum tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri dalam memberikan pinjaman dana bergulir. BAB III: Landasan teori, terdiri dari tinjauan umum tentang perjanjian meliputi: Pengertian Aqad, Dasar Hukum Aqad, Rukun-rukun Aqad, syaratsyarat Aqad, Macam-macam Aqad, Azas berakad dalam islam, Berakhirnya Aqad, Hikmah Aqad, Pengertian Pinjam-meminjam, Dasar Hukum Pinjam-meminjam, Rukun dan Syarat Pinjam-meminjam, Kewajiban Peminjam. BAB IV: Penyajian data hasil penelitian yang terdiri dari sistem pengembalian pinjaman dana bergulir pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di Desa Padang Manih, apa saja faktor-faktor yang menyebabkan macetnya pengembalian pinjaman dana bergulir pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di desa Padang Manih, tinjauan fiqh muamalah terhadap sistem pengembalian pinjaman dana bergulir pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di Desa Padang Manis. BAB V: Bab penutup yang terdiri dari kesimpulan, saran dan daftar pustaka.