Hubungan Pekerjaan dan Penghasilan dengan Konsumsi Minuman Keras pada Remaja di Ngemplak Seneng Manisrenggo Klaten Jawa Tengah

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

KARYA TULIS ILMIAH. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU TERHADAP MINUMAN KERAS Studi Kasus di PT Esa Express Surabaya

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. sistolic dan diastolic dengan konsisten di atas 140/90 mmhg (Baradero, Dayrit &

III. METODE PENELITIAN. andropause dengan depresi dimana pengukuran dan pengambilan variabel

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama masa usia

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ( perokok aktif ), sedangkan 600 ribu orang lebih meninggal

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. disalahgunakan masyarakat meskipun terbukti menimbulkan. menyebabkan kurang lebih 3.3 juta kematian per tahunnya

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES, TEMAN SEBAYA DAN KEPRIBADIAN DENGAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR DI PURWOKERTO 2016

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional, yaitu

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Nia Aprindah Rau Sefti Rompas Vandri D.

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. gerakan gerakan shalat yang meliputi berdiri, ruku, sujud, dan duduk adalah

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG

PERSEPSI REMAJA TENTANG POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DI BANDA ACEH

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI DAN YANG BERSAMA KELUARGA DI KELURAHAN PAJANG

PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN LEMBAR PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA IBI RANTING NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN KWARASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASUPAN PRODUK PANGAN ASAL HEWAN PADA BAYI

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan

ABSTRAK. Pembimbing I : July Ivone,dr., M.K.K., MPd.Ked. Pembimbing II: Drs. Pinandojo Djojosoewarno,dr.,AIF.

PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

III. METODE PENELITIAN. cross-sectional, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi,

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TERHADAP DIET HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN DUKUNGAN PASANGAN USIA SUBUR DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI SENGGAMA TERPUTUS DI KELURAHAN METESEH KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

Keywords: Smoking Habits of Students, Parents, Friends, Ads

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

Hubungan Perilaku Merokok Orang Tua Dan Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Di SMK 2 Mei Bandar Lampung. Gede Merta Mertana

BAB I PENDAHULUAN. yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak

ANALISIS FAKTOR PERILAKU YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEPUTIHAN PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN. Oleh : RONAULI AGNES MARPAUNG

BAB I PENDAHULUAN. seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis (Sarwono, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. lansia yaitu kelompok usia tahun yang disebut masa virilitas, 55-64

HUBUNGAN ANTARA KERENTANAN DAN JENIS PELAYANAN YANG TERSEDIA DENGAN PEMANFAATAN MUHAMMADIYAH MEDICAL CENTER (MMC) OLEH MAHASISWA UMS

TESIS. Oleh : CUT YUNIWATI /IKM

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Cucu Saepuloh, Siti Jundiah, Rika Nurhasanah ABSTRAK

PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, JENIS PEMBIAYAAN, STATUS AKREDITASI PUSKESMAS TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS DI KOTA SURAKARTA TESIS

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

FIFI AZISYAH NIM : S

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

D I A N A FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

Transkripsi:

Hubungan Pekerjaan dan Penghasilan dengan Konsumsi Minuman Keras pada Remaja di Ngemplak Seneng Manisrenggo Klaten Jawa Tengah Teguh Santoso 1, Falasifah Ani Yuniarti 2, Rossida 1 Abstract Background: Alcohol consumption in the world at 2015 in the amount of 6.3 litter pure alcohol, the consumer average of age around above 15 years old. Drinking alcohol underage has impact on physical and mental disorders. Purpose: Knowing the relation between employment and income with alcohol consumption in adolescents at Ngemplak Seneng Manisrenggo Klaten Cental Java. Research method: This is a quantitative descriptive study with cross-sectional design. In this used total sampling, 35 subjects participating. Data obtained using question and analyzed by using Chi Square and multiple Regression. Result: Employment (31.4%), income (40.0%), and alcohol consumption (62.9%). From statistical analysis, employment with alcohol consumption shows the p value (0.011) and income with alcohol consumption (0.006). The result from employment and income with alcohol consumption shows the r value (0.819). Conclusion: There is a significant relation between employment and income with alcohol consumption in adolescents. Keywords: Employment and income, alcohol consumption. Pendahuluan Di dunia diperkirakan remaja berjumlah 1,2 milyar atau 18% dari jumlah penduduk dunia (WHO, 2014). Pada tahun 2012, terdapat 3,3 juta kematian 5,9 % disebabkan oleh konsumsi alcohol. Diseluruh dunia, konsumsi alkohol pada tahun Afiliasi Penulis 1 Nursing Programme of STIKes Guna Bangsa Yogyakarta 2 Nursing Magister Study Programme of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Korespondensi kepada T. Santoso tg.santoso21@gmail.com 2015 berjumlah 6,3 liter alkohol murni per orang (berusia 15 tahun) (WHO, 2015). Remaja menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) adalah penduduk dalam rentang usia 10-24 tahun dan belum menikah. Jumlah kelompok usia 10-19 tahun di Indonesia menurut sensus penduduk 2010 sebanyak 43,5 juta atau 18% dari jumlah penduduk. Remaja masa kini lebih banyak menghadapi tuntutan dan harapan, demikian bahaya (pergaulan bebas) dan godaan (ingin mencoba, ingin menghilangkan stress dan ikut-ikut teman bergaul) dengan cara mudah, yang lebih kompleks. Banyak dari remaja yang menghadapi masalah atau menghindari masalah dengan mencari ketenangan 87 V o l. 4 N o. 2

melalui minum minuman keras meskipun minum keras dibawah usia 21 adalah ilegal (Santrock, 2003). Konsumsi alkohol di kalangan remaja merupakan masalah kesehatan serius. Minum alkohol dibawah umur berdampak pada bagi kesehatan dan sosial (Lee et al, 2001). Konsumsi alkohol dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan, penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, penyakit cerebrovaskuler, stroke, serosis hepatis, dan penyakit saluran pencernaan (NIAAA, 2011). Berdasarkan data Sensus Penduduk 2010, Jumlah angkatan kerja sebanyak 172.070.339 jiwa, 66,06 persen diantaranya adalah remaja usia 15-24 tahun, jumlah tersebut menunjukkan bahwa jumlah remaja cukup besar yang termasuk dalam angkatan kerja. Menurut Sari (2014), bahwa alasan-alasan untuk berhenti dari sekolah dan kemudian bekerja adalah kemauan diri sendiri, yang dimana masih adanya pandangan mengenai materi dan mengenai dunia pendidikan, lingkungan, kenakalan remaja, dan ekonomi yang lemah. Dari uraian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan dan penghasilan dengan konsumsi minuman keras. Tabel 1 Pekerjaan dan penghasilan remaja di Ngemplak Seneng Manisrenggo Klaten Jawa Tengah Karakteristik Kategori N F (%) Pekerjaan PNS 0 0.0 Swasta 6 11.4 Petani 4 17.1 Buruh 5 14.3 Serabutan 11 31.4 Lain-lain 9 25.7 Penghasilan Rp. 500.000 Rp. 1.000.000 14 40.0 Rp. 1.000.000 Rp. 1.500.000 10 28.6 Rp. 1.500.000 Rp. 2.000.000 2 5.7 Rp. 2.000.000 Rp. 2.500.000 3 8.6 > Rp. 2.500.000 6 17.1 Metode Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kuantitatif, dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di Ngemplak Seneng Manisrenggo Klaten Jawa Tengah pada bulan januari 2017. Sample dalam penelitian ini berjumlah 35 responden dengan menggunakan total sampling. Kriteria inklusi adaah remaja sudah bekerja dan remaja yang pernah mengkonsumsi alkohol sedangkan kriteria ekslusinya yaitu remaja yang sekolah, remaja yang tidak memiliki penghasilan dan remaja yang tidak pernah mengkonsumsi alkohol. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner ini terdiri dari 7 item pertanyaan dengan memilih jawaban ya atau tidak, yang terbagi dalam bentuk pilihan ganda dan esay untuk mengetahui pekerjaan dan penghasilan. Penilaian konsumsi minuman keras dengan menggunakan kuesioner dari WHO, 2001 The Alkohol Use Disorders Identification Test: Self- Report Version. Yang telah dilakukan back translation. Data yang diperoleh selanjutnya diolah menggunakan software statistik. Pada penelitian ini peneliti menggunakan tiga macam analisis, yaitu univariat, bivariat menggunakan analisis Chi Square dan multivariat menggunakan multiple Regression atau regresi berganda. Hasil Remaja yang bekerja serabutan berjumlah 11 atau 31,4% dan penghasilan tertinggi adalah Rp.500.000-1.000.000 dapat dilihat pada tabel 1. Tingkat konsumsi minuman keras pada remaja dapat dilihat pada tabel 2, di mana tingkat konsumsi tertinggi dalam kategori ringan sebanyak Tabel 2 Tingkat konsumsi minuman keras pada remaja. Penilaian Kategori N F (%) Konsumsi minuman keras Ringan 22 62,9 Sedang 7 20,0 Berat 6 17,1 J o u r n a l o f H e a l t h 88 journal.gunabangsa.ac.id

Tabel 3 Hubungan pekerjaan dengan konsumsi minuman keras. Tingkat konsumsi minuman keras Jenis pekerjaan Ringan Sedang Berat N F (%) N F (%) N F (%) PNS 0 0 0 0 0 0 Swasta 4 11,4 0 0 0 0 Petani 6 17,1 0 0 0 0 Buruh 5 14,3 0 0 0 0 Serabutan 6 17,1 3 8,6 2 5,7 Lain-lain 1 2,9 4 11,4 4 11,4 Total 22 62,8 7 20 6 17,1 Tabel 4 Hubungan penghasilan dengan konsumsi minuman keras. Tingkat konsumsi minuman keras Penghasilan Ringan Sedang Berat N F (%) N F (%) N F (%) Rp. 500.000 Rp. 1.000.000 12 34,3 2 5,8 0 0 Rp. 1.000.000 Rp. 1.500.000 7 20,3 2 5,8 1 2,9 Rp. 1.500.000 Rp. 2.000.000 1 2,9 1 2,9 0 0 Rp. 2.000.000 Rp. 2.500.000 0 0 2 5,8 1 2,9 > Rp. 2.500.000 2 5,8 0 0 4 11,4 Total 22 62,9 7 20,0 6 17,1 Nilai p 0,011 Nilai p 0,006 22 responden atau 62,9% dari total keseluruhan responden. Tabel 3 dan 4 memperlihatkan hubungan pekerjaan dan penghasilan terhadap konsumsi minuman keras dengan masing-masing nilai p adalah 0,011 dan 0.006, serta nilai r adalah 0.819 pada tabel 5. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pekerjaan dan penghasilan memiliki hubungan erat dan bermakna terhadap konsumsi minuman keras. Pembahasan Hubungan antara pekerjaan dan penghasilan dengan konsumsi minuman keras adalah 0,819, nilai tersebut menunjukkan bahwa nilai r semakin mendekati 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat dan signifikan antara pekerjaan dan penghasilan dengan konsumsi minuman keras pada remaja di Ngemplak Seneng Manisrenggo Klaten Jawa Tengah. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Sari (2014) yang menyatakan bahwa alasan pilihan untuk berhenti dari sekolah dan kemudian bekerja karena kemauan sendiri. Dimana masih adanya pandangan materi dan mengenai dunia pendidikan, lingkungan, kenakalan remaja dan ekonomi yang lemah. Pekerjaan menandakan sebuah faktor sosial yang kompleks dan psikologi yang mencerminkan kecerdasan, pendidikan, kepribadian, ambisi, status sosial, dan gaya hidup. Pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan sebuah karya yang Tabel 5 Hubungan antara pekerjaan dan penghasilan dengan konsumsi minuman keras. Kategori Konsumsi minuman keras Nilai p r Pekerjaan 19,718 0,011 Penghasilan 21,694 0,006 0,819 89 V o l. 4 N o. 2

bernilai imbalan dalam bentuk uang atau materi bagi seseorang (Depkes RI, 2009). Salah satu tujuan untuk mendapatkan penghasilan adalah untuk menunjang kehidupan selanjutnya dan penghasilan bisa didapatkan dengan pekerjaan yang ditekuni. Pada umumnya masyarakat selalu mencari tingkat pendapatan yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, akan tetapi dibatasi oleh beberapa faktor (Nazir, 2010). Konsumsi alkohol memiliki banyak hubungan dengan peran pekerjaan. Tingginya tingkat konsumsi minuman keras ditempat kerja dikarenakan kesempatan untuk mendapatkan minuman yang relatif murah dan mudah, bila bergabung dengan rekan-rekan sesama pekerja dapat menjadi alasan yang sangat kuat. Berdasarkan penelitian Jakoby (2015) yang menyimpulkan bahwa secara keseluruhan orang yang lebih banyak uang atau penghasilan akan cenderung mengkonsumsi minum minuman keras dan dengan jumlah yang lebih banyak. Adanya penghasilan yang dimiliki, remaja dapat bebas menggunakan penghasilannya untuk berkumpul bersama dengan temannya. Hasil penelitian ini mendukung Subiyantoro (2016) yang menyatakan bahwa faktor yang domain mempengaruhi remaja dalam mengkonsumsi minuman beralkohol adalah faktor lingkungan. Penelitian Wulandari (2014), menyimpulkan bahwa faktor terbesar yang membuat orang senang ditempat kerja adalah hubungan positif dengan orang lain. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data maka dapat di simpulan bahwa terdapat hubungan antara pekerjaan dengan konsumsi minuman keras. Hal ini menunjukkan semakin baik pekerjaan maka semakin rendah konsumsi minuman keras atau semakin rendah jenis pekerjaan maka semakin tinggi juga konsumsi minuman keras. Kesimpulan kedua yang dapat dikemukakan adalah terdapat hubungan antara penghasilan dengan konsumsi minuman keras. Semakin tinggi penghasilan maka semakin tinggi konsumsi minuman keras dan begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pengkajian kesehatan komunitas dan anak dalam meningkatkan promosi kesehatan terutama mengenai konsumsi minuman keras pada remaja, bagi remaja di Ngemplak Seneng Manisrenggo Klaten Jawa Tengah. Remaja khususnya diharapkan dapat menggunakan penghasilan dengan sebaikbaiknya dan tidak digunakan untuk konsumsi minuman keras serta membatu orang tua atau orang sekitar yang membutuhkan. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi remja dalam mengkonsumsi minuman keras. Bibliografi 1. BKKBN. 2011. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Direktorat Pelaporan dan Statistik. 2. Depkes RI. 2009. Profil kesehatan indonesia. Jakarta: Departemen Republik Indonesia. 3. Nazir. 2010. Analisis Determinan Pendapatan Pedagang Kaki Lima di Kabupaten Aceh Utara. Tesis. Medan. Universitas Sumatera Utara. 4. NIAAA, 2011. Alcohol Facts and Statistics. Diakses pada tanggal 09 Oktober 2016 dari https://www.niaaa.nih.gov/alcohol-health/overviewalcohol-consumption/alcohol-facts-and-statistics. 5. Sanstrock, J.W. 2003. Adolescence (Perkembangan Remaja). Terjemahan. Jakarta : Erlangga. 6. Sari, F.R. D. 2014. Pilihan remaja pada dunia kerja di kampung Glendongan Dusun Tambakbayan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Proposal Skripsi : SI Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 7. Subiyantoro. 2016. Faktor yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol di rt 07 rw 06 kelurahan pacar kembang kecamatan tambak sari surabaya. Skripsi : Akademi Keperawatan William Booth Surabaya. 8. World Health Organization. 2001. Audit : The Alcohol Use Disorders Identification Test. Diakses pada tanggal 13 november 2016 dari http://www.talkingalcohol.com/files/pdfs/who_audit.p df 9. World Health Organization. 2011. Global status report on alcohol and health. Diakses pada tanggal 09 oktober 2016 dari http://www.who.int/substance_abuse/publications/glo bal_alcohol_report/msbgsruprofiles.pdf 10. World Health Organization. 2014. Wordld Health Statistics. Diakses pada tanggal 09 oktober 2016 dari http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/112738/1/978 J o u r n a l o f H e a l t h 90 journal.gunabangsa.ac.id

9240692671_eng.pdf 11. World Health Organization. 2015. Statistics on Alcohol. Diakses pada tanggal 09 oktober 2016 dari http://content.digital.nhs.uk/catalogue/pub17712/alceng-2015-rep.pdf 12. Wulandari, S. 2014. Faktor - Faktor Kebahagiaan Di Tempat Kerja. Skripsi : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 91 V o l. 4 N o. 2