TIGA SIFAT KHAWARIJ DI ZAMAN INI HUKUM RINGKAS PUASA RAMADHAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUKUM RINGKAS PUASA RAMADHAN HUKUM RINGKAS PUASA RAMADHAN

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Keutamaan Bulan Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

PENGERTIAN TENTANG PUASA

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur an

BILA SYA BAN TELAH TIBA

Syarah Istighfar dan Taubat

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Ditulis oleh {ga=budi-ashari} Jum'at, 11 Oktober :48 - Terakhir Diperbaharui Jum'at, 11 Oktober :01

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

- Shalat pada malam Lailatul Qadar menghilangkan dosa-dosa yang lalu

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Oleh : Syaikh Salim bin Ied al-hilali

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

PAKET FIQIH RAMADHAN (PUASA)

TAFSIR AYAT PUASA. Oleh: Download ± 300 ebook Islam, Gratis!!! kunjungi.

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

Oleh : Syaikh Muhammad Musa Nasr

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

DI BULAN SUCI RAMADHAN

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Hadits-hadits Shohih Tentang

Adab-adab Safar ADAB-ADAB SAFAR

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

SIFAT WUDHU NABI. 2. Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya)

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

خفظه االله Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi

Bisakah Kirim Pahala BISAKAH KIRIM PAHALA

TAHAJJUD (QIAMUL LAIL) & WITIRNYA. Oleh: Rasul bin Dahri

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

QIYAMUL LAIL (Shalat Malam) Tatacara Pelaksanaan dan Hukum Seputarnya (bag 1)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

DOA dan DZIKIR Seputar MASJID

Konsisten dalam kebaikan

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Panduan Lengkap I tikaf Ramadhan

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

Menjaga Kebersihan Jasmani bagian dari Sunnah Rasulullah

Waktu Maksimal dan Minimal Melakukan I tikaf

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

Adab-adab Yang Wajib di Dalam Puasa. Oleh : Abu Ukasyah

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

ISLAM IS THE BEST CHOICE


Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Dimanakah Allah Subhanahu Wa Ta ala?

BULUGHUL MARAM KITAB SHIYAM

Download > 300 ebook dari:

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

و أ ذ ن ف ي الن اس ب ال ح ج ي و ا ت ك ر ج الا و ع ل ى ك ل ض ام ر ي ا ت ي ن م ن ك ل ف ج ع م ي ق.ل ي ش ه د وا م ن اف ع ل ه م

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahmaan

Transkripsi:

HUKUM RINGKAS PUASA RAMADHAN Saat Ramadhan tiba, kaum muslimin menyambutnya dengan gembira. Di antara mereka, ada yang menggelar berbagai acara. Tak jarang, acara-acara itu justru melanggar syariat. Persiapan paling baik yang dilakukan saat memasuki Ramadhan adalah mempelajari berbagai hal berkaitan dengan ibadah di dalamnya. Tentu agar ibadah yang akan dilakukan bisa lebih bermakna. Menyambut Ramadhan, banyak acara digelar kaum muslimin. Di antara acara tersebut ada yang telah menjadi tradisi yang wajib dilakukan, meski syariat tidak pernah memerintahkan untuk membuat berbagai acara tertentu menyambut datangnya bulan mulia tersebut. Puasa Ramadhan merupakan salah satu dari kewajiban puasa yang ditetapkan syariat yang ditujukan dalam rangka taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah subhanahu wa ta ala. Hukum puasa sendiri terbagi menjadi dua, yaitu puasa wajib dan puasa sunnah. Adapun puasa wajib terbagi menjadi tiga: puasa Ramadhan, puasa kaffarah (puasa tebusan), dan puasa nadzar. Keutamaan Bulan Ramadhan Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur an. Allah subhanahu wa ta ala berfirman:

ش ه ر ر م ض ان ٱل ذ ي أ نز ل ف يه ٱل ق ر ء ان ه د ى ل لن اس و ب ي ن ت م ن ٱل ه د ى و ٱل ف ر ق ان Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil). (al-baqarah: 185) Pada bulan ini, para setan dibelenggu, pintu neraka ditutup, dan pintu surga dibuka. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ب و اب الن ير ان و ص ف د ت الش ي اط ي ن إ ذ ا ج اء ر م ض ان ف ت ح ت أ ب و اب ال ج ن ة و غ ل ق ت أ Bila datang bulan Ramadhan dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka, dan dibelenggulah para setan. (HR. al-bukhari dan Muslim) Pada bulan Ramadhan pula terdapat malam Lailatul Qadar. Allah subhanahu wa ta ala berfirman: إ ن ا أ نز ل ن ه ف ي ل ي ل ة ٱل ق د ر ١ و م ا أ د ر ى ك م ا ل ي ل ة ٱل ق د ر ٢ ل ي ل ة ٱل ق د ر خ ي ر م ن أ ل ف ش ه ر ٣ ت ن ز ل ٱل م ل ي ك ة و ٱلر وح ف يه ا ب ا ذ ن ر ب ه م م ن ك ل أ م ر ٤ س ل م ه ي ح ت ى م ط ل ع ٱل ف ج ر ٥ Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur an pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan hingga terbit fajar. (al-qadar: 1 5) Penghapus Dosa

Ramadhan adalah bulan untuk menghapus dosa. Hal ini berdasar hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: الص ل و ات ال خ م س و ال ج م ع ة إ ل ى ال ج م ع ة و ر م ض ان إ ل ى ر م ض ان م ك ف ر ات ل م ا ب ي ن ه ن إ ذ ا اج ت ن ب ت ال ك ب اي ر Shalat lima waktu, dari Jum at (yang satu) menuju Jum at berikutnya, (dari) Ramadhan hingga Ramadhan (berikutnya) adalah penghapus dosa di antaranya, apabila ditinggalkan dosa-- dosa besar. (HR. Muslim) م ن ص ام ر م ض ان إ ي م ان ا و اح ت س اب ا غ ف ر ل ه م ا ت ق د م م ن ذ ن ب ه Barang siapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap ridha Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. al-bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu anhu) Rukun Berpuasa 1. Berniat sebelum munculnya fajar shadiq. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: إ ن م ا الا ع م ال ب الن ي ات Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya. (Muttafaqun alaih dari hadits Umar bin al-khaththab radhiallahu anhu) Juga hadits Hafshah radhiallahu anha, bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

م ن ل م ي ج م ع الص ي ام ق ب ل ال ف ج ر ف لا ص ي ام ل ه Barang siapa yang tidak berniat berpuasa sebelum fajar maka tidak ada puasa baginya. (HR. Ahmad dan Ashabus Sunan) Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah menyatakan bahwa hadits ini mudhtharib (goncang) walaupun sebagian ulama menghasankannya. Namun mereka mengatakan bahwa ini adalah pendapat Ibnu Umar, Hafshah, dan Aisyah, serta tidak ada yang menyelisihinya dari kalangan para sahabat radhiallahu anhum. Persyaratan berniat puasa sebelum fajar dikhususkan pada puasa yang hukumnya wajib, karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah datang kepada Aisyah radhiallahu anha pada selain bulan Ramadhan lalu bertanya, Apakah kalian mempunyai makan siang? Jika tidak maka saya berpuasa. (HR. Muslim) Masalah ini dikuatkan pula dengan perbuatan Abu ad-darda, Abu Thalhah, Abu Hurairah, Ibnu Abbas, dan Hudzaifah ibnul Yaman radhiallahu anhum. Ini adalah pendapat jumhur. Para ulama juga berpendapat bahwa persyaratan niat tersebut dilakukan pada setiap hari puasa, karena malam Ramadhan memutuskan amalan puasa sehingga untuk mengamalkan kembali membutuhkan niat yang baru. Wallahu a lam. Berniat ini boleh dilakukan kapan saja baik di awal malam, pertengahannya, maupun akhir. Ini pula yang dikuatkan oleh jumhur ulama. 2. Menahan diri dari setiap perkara yang membatalkan puasa dimulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Telah diriwayatkan oleh al-imam al-bukhari dan al-imam Muslim rahimahumallah hadits dari Umar bin al-khaththab radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ف ط ر الص اي م د ب ر الن ه ار م ن ه ه ن ا و غ ر ب ت الش م س ف ق د أ إ ذ ا أ ق ب ل الل ي ل م ن ه ه ن ا و أ Jika muncul malam dari arah sini (timur) dan hilangnya siang dari arah sini (barat) serta matahari telah terbenam, maka telah berbukalah orang yang berpuasa. (HR. al-bukhari dan Muslim) Puasa dimulai dengan munculnya fajar. Namun kita harus hati-hati karena terdapat dua jenis fajar: fajar kadzib dan fajar shadiq. Fajar kadzib ditandai dengan cahaya putih yang menjulang ke atas seperti ekor serigala. Bila fajar ini muncul, masih diperbolehkan makan dan minum namun diharamkan shalat Subuh karena belum masuk waktu. Fajar yang kedua adalah fajar shadiq yang ditandai dengan cahaya merah yang menyebar di atas lembah dan bukit, menyebar hingga ke lorong-lorong rumah. Fajar inilah yang menjadi tanda dimulainya seseorang menahan makan, minum, dan yang semisalnya, serta diperbolehkan shalat Subuh. Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ال ف ج ر ف ج ر ان ف ا م ا الا و ل ف ا ن ه لا ي ح ر م الط ع ام و لا ي ح ل الص لا ة و أ م ا الث ان ي ف ا ن ه ي ح ر م الط ع ام و ي ح ل الص لا ة Fajar itu ada dua, yang pertama tidak diharamkan makan dan tidak dihalalkan shalat (Subuh). Adapun yang kedua (fajar) adalah yang diharamkan makan (pada waktu tersebut) dan di-

h サンチーム ヒ ル㐱 an Ibnun ( 呪 吠儊䉔䘳 呦 吊 ⁱ 儠焠 hu 䕔 氀愀椀栱㠳 焀甀昀 栲㐳 樠䕔 ਠ 洀栀甀 愀氀愀椀栀椀眀愀猀愀氀氀愀洀 TIGA SIFAT KHAWARIJ DI ZAMAN INI halalkan shalat. (HR. Ibnu Khuzaimah, 1/304, al-hakim, 1/304, dan al-baihaqi, 1/377) Namun para ulama menghukumi riwayat ini mauquf (hanya perkataan Ibnu Abbas radhiallahu anhu dan bukan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam). Di antara mereka adalah al- Baihaqir 吠ㄳヒ アストル㘷㈠㘸㔮 㘠呤 樠䕔 吠 サンチームㄲ 映䕔 ਠ 焠 ⁱ 栀甀 吠公 aihi 吠 ㈠ㅮ sabda Nabi

Diangkat pena (tidak dicatat) dari tiga golongan: orang gila sampai dia sadarkan diri, orang yang tidur hingga dia bangun, dan anak kecil hingga dia baligh. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan at-tirmidzi) Meski anak kecil tidak memiliki kewajiban berpuasa sebagaimana dijelaskan hadits di atas, namun sepantasnya bagi orang tua atau wali yang mengasuh anak tersebut agar menganjurkan dia berpuasa, supaya terbiasa sejak kecil sesuai kesanggupannya. Sebuah hadits diriwayatkan ar-rubayyi bintu Mu awwidz radhiallahu anha: Utusan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengumumkan di pagi hari Asyura agar siapa di antara kalian yang berpuasa, hendaklah dia menyempurnakannya dan siapa yang telah makan maka jangan lagi dia makan pada sisa harinya. Dan kami berpuasa setelah itu dan kami mempuasakan anak-anak kecil kami. Dan kami ke masjid lalu kami buatkan mereka mainan dari wol. Maka jika salah seorang mereka menangis karena (ingin) makan, kami pun memberikan (mainan tersebut) kepada mereka hingga mendekati buka puasa. (HR. al- Bukhari dan Muslim) Sementara itu, bagi orang-orang lanjut usia yang sudah lemah (jompo), orang sakit yang tidak diharapkan sembuh, dan orang yang memiliki pekerjaan berat yang menyebabkan tidak mampu berpuasa serta tidak mendapatkan cara lain untuk memperoleh rezeki kecuali pekerjaan yang dia lakukan tersebut, mereka diberi keringanan untuk tidak berpuasa, namun wajib membayar fidyah yaitu memberi makan setiap hari satu orang miskin. Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata, Diberikan keringanan bagi orang yang sudah tua untuk tidak berpuasa dan memberi makan setiap hari kepada seorang miskin dan tidak ada qadha atasnya. (Riwayat ad-daruquthni dan al-hakim, disahihkan oleh keduanya)

Anas bin Malik radhiallahu anhu tatkala sudah tidak sanggup berpuasa maka beliau memanggil 30 orang miskin lalu (memberikan kepada mereka makan) sampai mereka kenyang. (Riwayat ad-daruquthni 2/207 dan Abu Ya la dalam Musnad-nya 7/204, dengan sanad yang sahih. Lihat Shifat Shaum an-nabi, hlm. 60) Orang-orang yang diberi keringanan untuk tidak berpuasa namun wajib atas mereka menggantinya di hari yang lain adalah musafir dan orang sakit yang masih diharap kesembuhannya yang apabila dia berpuasa menyebabkan kekhawatiran sakitnya bertambah parah atau lama sembuhnya. Allah subhanahu wa ta ala berfirman: خ ر ي ام أ ف م ن ك ان م نك م م ر يض ا أ و ع ل ى س ف ر ف ع د ة م ن أ Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan lalu ia berbuka, maka wajib baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan pada hari-hari yang lain. (al- Baqarah: 184) Demikian pula bagi wanita hamil dan menyusui yang mengkhawatirkan janin atau anaknya bila dia berpuasa, wajib baginya mengqadha puasanya dan bukan membayar fidyah, menurut pendapat yang paling kuat dari pendapat para ulama. Hal ini berdasar hadits Anas bin Malik al-ka bi radhiallahu anhu, bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: إ ن الله ع ز و ج ل و ض ع ع ن ال م س اف ر ن ص ف الص لا ة و الص وم و ع ن ال ح ب ل ى و ال م ر ض ع Sesungguhnya Allah telah meletakkan setengah shalat dan puasa bagi orang musafir dan

(demikian pula) bagi wanita menyusui dan yang hamil. (HR. an-nasa i, 4/180 181, Ibnu Khuzaimah, 3/268, al-baihaqi, 3/154, dan disahihkan oleh asy-syaikh al-albani rahimahullah) Yang tidak wajib berpuasa namun wajib mengqadha (menggantinya) di hari lain adalah wanita haid dan nifas. Telah terjadi kesepakatan di antara fuqaha bahwa wajib atas keduanya untuk berbuka dan diharamkan berpuasa. Jika mereka berpuasa berarti dia telah melakukan amalan yang batil dan wajib mengqadha. Di antara dalil atas hal ini adalah hadits Aisyah radhiallahu anha: ك ان ي ص يب ن ا ذ ل ك ف ن و م ر ب ق ض اء الص ي ام و لا ن و م ر ب ق ض اء الص لا ة Adalah kami mengalami haid lalu kami pun diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan mengqadha shalat. (HR. al-bukhari dan Muslim) Wallahu a lam. *** Ditulis oleh: al-ustadz Abu Abdirrahman al-bugisi Sumber: Majalah Asy-Syariah