Ws(massa kering,gr) Perhitungan densitas benda uji beton ringan umur 21 hari. Wg(massa benda dlm air,gr)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

LAMPIRAN 1 HASIL PERHITUNGAN PENGUJIAN SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIK

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

Lampiran A. Perhitungan Untuk Menentukan Densitas

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Penentuan faktor air semen ini menggunakan metode Inggris

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTACT. iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN. xii DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL. xvi DAFTAR GRAFIK I-1

BAB 3 METODOLOGI. penelitian beton ringan dengan campuran EPS di Indonesia. Referensi yang

BAB IV METODE ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Campuran bahan-bahan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Struktrur Dan Bahan Kontruksi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan pembuatan benda uji batako sekam padi dilakakukan di

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

Cara uji berat isi beton ringan struktural

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERSENTASE BAHAN RETARDER TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PENGERASAN CAMPURAN BETON

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR PERSEMBAHAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat Tertahan Komulatif (%) Berat Tertahan (Gram) (%)

BAB III LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

BAB IV METODE PENELITIAN

Berat Tertahan (gram)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton PT. Pionir Beton

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

MODUL PRAKTIKUM MATERIAL KONSTRUKSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1.2. Tujuan Penelitian 4

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sifat mekanis beton busa. Penelitian dilakukan dengan mengontrol specific gravity

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB 3 METODOLOGI. Bagan alir ini menjelaskan langkah apa saja yang dilakukan untuk membuat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

untuk mencapai workabilitas dan nilai slump rencana terhadap kuat tekan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB 3 METODOLOGI. Analisis ketahanan..., Niken Swastika, FT UI, Universitas Indonesia

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran A Berat Jenis Pasir. Berat pasir kondisi SSD = B = 500 gram. Berat piknometer + Contoh + Air = C = 974 gram

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1 MIX DESIGN (ACI ) Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH LUBANG DALAM BETON TERHADAP KEKUATAN MEMIKUL BEBAN AKSIAL

Lampiran. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1 ANALISA AYAKAN AGREGAT HALUS. Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN BETON DAN PEMBAHASAN HASIL PENGUJIAN

BAB IV ANALISIS DATA LABORATORIUM DAN DATA HASIL PENGUJIAN

Laporan Tugas Akhir Kinerja Kuat Lentur Pada Balok Beton Dengan Pengekangan Jaring- Jaring Nylon Lampiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) ABSTRAK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Gradasi Pasir. Berat. Berat. Tertahan Tertahan Tertahan Komulatif

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

LAMPIRAN A PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN KARAKTERISTIK BATAKO

BAB III METODE PENELITIAN

Augustinus NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB 1 PENGUJIAN ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. 3.1.Ruang Lingkup

HASIL PENELITIAN AWAL (VICAT TEST) I. Hasil Uji Vicat Semen Normal (tanpa bahan tambah) Penurunan (mm)

Transkripsi:

LAMPIRAN A PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN KARAKTERISASI BETON RINGAN Tabel A.1 Pengujian Densitas Beton Ringan dengan sampel berbentuk kubus (15 cm x15 cmx 15 cm), massa penggantung (Wk) 40 g. Perhitungan densitas benda uji beton ringan umur 7 hari. Wg(massa benda dlm air,gr) Wb(massa basah,gr) Ws(massa %volume batu apung ρ=densitas (g/cm 3 ) Wk(massa penggantung, gr) 4905 8350 8169 0 2.344 40 3724 7301 7239 20 2.001 40 3611 7130 7012 40 1.970 40 3534 7060 6813 60 1.911 40 3025 6230 6011 80 1.852 40 2471 5895 5595 100 1.615 40 Perhitungan densitas benda uji beton ringan umur 21 hari. Wg(massa benda dlm air,gr) Wb(massa basah,gr) Ws(massa %volume batu apung ρ=densitas (g/cm 3 ) Wk(massa penggantung, gr) 4890 8210 8123 0 2.418 40 3701 7010 7001 20 2.090 40 3501 6972 6811 40 1.940 40 3466 6987 6522 60 1.832 40 2868 6210 5648 80 1.670 40 2428 5530 5223 100 1.662 40 Perhitungan densitas benda uji beton ringan umur 28 hari. Wg(massa benda dlm air,gr) Wb(massa basah,gr) Ws(massa %volume batu apung ρ=densitas (g/cm 3 ) Wk(massa penggantung, gr) 4889 8111 8095 0 2.482 40 3880 7000 6984 20 2.079 40 3698 6962 6521 40 1.856 40 3582 6952 6312 60 1.768 40 2841 6200 5813 80 1.710 40 2255 5511 5113 100 1.679 40

Contoh perhitungan pengujian densitas beton ringan. Untuk sampel no 1 pada komposisi 0% Batu Apung, 100%. Kerikil dengan massa penggantung 40 gram = 0,040 kg.. ρ = Dengan ρ = densitas (g/cm 3 ) W g = massa benda dalam air (g) W b = massa basah dari perendaman (g) W s = massa kering (g) W k = massa penggantung (g) ρ beton ringan = ρ beton ringan = ( 8169/ 8350-(4905-40)) x1g/cm 3 ρ beton ringan = (8169/3485) x g/cm 3 ρ beton ringan = 2.344 g/cm 3 Dengan cara yang sama diperoleh nilai densitas beton ringan untuk komposisi kerikil dan batu apung yang berbeda. Hasil pengukuran dan perhitungan ditunjukkan pada tabel A.1 di atas. Tabel A.2 Pengujian Penyerapan air Beton Ringan dengan sampel berbentuk kubus (15 cm x 15 cm x 15 cm ). Perhitungan Daya Serap Beton Ringan umur 7 hari

Mk(massa sampel massa jenuh air(gr) % B.Apung Wa(Daya serap,%) 8269 8350 0 0.98% 7209 7301 20 1.28% 7012 7130 40 1.68% 6813 7060 60 3.63% 6011 6230 80 3.64% 4875 5080 100 4.21% umur 21 hari Mk(massa sampel massa jenuh air(gr) % B.Apung Wa(Daya serap,%) 8123 8210 0 1.07% 6900 7010 20 1.59% 6811 6972 40 2.36% 6782 6987 60 3.02% 6001 6210 80 3.48% 5343 5530 100 3.50% umur 28 hari Mk(massa sampel massa jenuh air(gr) % B.Apung Wa(Daya serap,%) 8005 8111 0 1.32% 6864 7001 20 2.00% 6814 6962 40 2.17% 6742 6952 60 3.11% 6003 6201 80 3.30% 5307 5511 100 3.84% Contoh perhitunan pengujian penyerapan air sampel beton ringan. Untuk sampel no 1 pada komposisi 0% Batu Apung, 100%. WA = X 100%. Dengan : Mk = Massa sampel kering (kg)

Mj = Massa jenuh air (kg) WA = Daya serap air (%) WA = X 100 %. WA = ((8350-8269)/8269) x100 % WA = 0.00979 x100 % WA = 0.98 % Dengan cara yang sama diperoleh nilai penyerapan air beton ringan untuk komposisi kerikil dan batu apung yang berbeda. Hasil pengukuran dan perhitungan ditunjukkan pada tabel A.2 di atas. Tabel A.3 Pengujian Kuat Tekan Beton Ringan dengan sampel berbentuk kubus ( 15 cm x 15 cm x 15 cm ). Umur 7 hari Luas Penampang (cm 2 ) Gaya tekan mesin(n) % B.Apung Kuat Tekan(MPa) 225 3983 0 17.7 225 3183 20 14.1 225 3153 40 14.0 225 2466 60 11.0 225 2050 80 9.1 225 1483 100 6.6

Umur 21 hari Luas Penampang(cm 2 ) Gaya tekan mesin(n) % B.Apung Kuat Tekan(MPa) 225 4883 0 21.7 225 3816 20 17.0 225 3283 40 14.6 225 2816 60 12.5 225 2433 80 10.8 225 1783 100 7.9 Umur 28 hari luas penampang((cm 2 )) Gaya tekan mesin(n) % B.Apung Kuat Tekan(MPa) 225 5083 0 22.6 225 4083 20 18.1 225 3383 40 15.0 225 3133 60 13.9 225 2533 80 11.3 225 2250 100 10.0 Contoh perhitunan pengujian kuat tekan sampel beton ringan. Untuk sampel no 1 pada komposisi 0% Batu Apung, 100%. P = Dengan : F = gaya maksimum dari mesin tekan, N, (g = 10 m/s 2 ) A = luas penampang yang diberi tekanan,cm 2 P = kuat tekan, N/cm 2 P = ( 3983 x10)/0,0225 N/cm 2 P = 17702222.2 Pa P = 17.7 MPa.

Dengan cara yang sama diperoleh nilai kuat tekan beton ringan untuk komposisi kerikil dan batu apung yang berbeda. Hasil pengukuran dan perhitungan ditunjukkan pada tabel A.3 di atas. Tabel A.4 Pengujian Permeabilitas Beton Ringan dengan sampel berbentuk kubus ( 15 cm x 15 cm x 15 cm ). Data perhitungan nilai permeabilitas beton ringan pada umur 28 hari perawatan. massa setelah di oven(gr)(aa w) massa setelah direndam 30 menit(gr)(aak) % B.Apung Permeabilitas (gr/menit) 8005 8006.5 0-0.05 30 6864 6867.1 20-0.10 30 6814 6820.2 40-0.21 30 6742 6751.3 60-0.31 30 6003 6014.8 80-0.39 30 5307 5320.1 100-0.44 30 Waktu(3 0 menit) Contoh perhitunan pengujian permeabilitas sampel beton ringan. Untuk sampel no 1 pada komposisi 0% Batu Apung, 100% kerikil. Pr = ( A aw A ak )/ 30 menit. Dimana :

Pr = Nilai Permeabilitas ( gr/menit) A aw = Massa awal (setelah di oven) (gr) A ak = Massa akhir ( di oven kemudian direndam 30 menit )(gr) Pr = ( A aw A ak )gr/ 30 menit. Pr = (8005 8006,5)gr/30 menit Pr =-0,05 gr/menit Dengan cara yang sama diperoleh nilai permeabilitas beton ringan untuk komposisi kerikil dan batu apung yang berbeda. Hasil pengukuran dan perhitungan ditunjukkan pada tabel A.4 di atas. Tabel A.5. Daftar Bahan Campuran Beton Ringan. Daftar Bahan Campuran Beton Ringan Volume Bt Apung (cm 3 ) Vol Sikament -NN (cm 3 ) Volum Sika Fume (cm 3 ) Vari asi Jlh sampel Volume Semen (cm 3 ) Volume Pasir(cm ) Volum Kerikil (cm 3 ) A0 30 buah 16875 33750 0 50625 84.375 253.125 A1 30 buah 16875 33750 10125 40500 84.375 253.125 A2 30 buah 16875 33750 20250 30375 84.375 253.125 A3 30 buah 16875 33750 30375 20250 84.375 253.125 A4 30 buah 16875 33750 40500 10125 84.375 253.125 A5 30 buah 16875 33750 50625 0 84.375 253.125 1 Sampel Volume = 15cm X15 cm X15 cm = 3375 cm 3. Perbandingan bahan= 1 :2 :3 untuk semen :pasir :agregat kasar (batu apung + kerikil). Satu bagian 3375 cm 3 /6 =562,5 cm 3. Semen = 562,5 cm 3. Pasir = 1125 cm 3.

Agregat Kasar = 1687,5 cm 3. Jumlah sampel terdiri dari : (3(sampel) X 3 (waktu) X 3 (pengujian)). +( 3 (sampel) X 1 (waktu) X 1 (pengujian)) = 30. LAMPIRAN B. Sampel Batu Apung dari Binjai Sampel Pasir dari Binjai Sikament-NN Sika Fume. Pengayakan kerikil. Ayakan kerikil.

Penggetar ayakan pasir. Bahan campuran 20% Batu apung Beton segar dalam cetakan. Oven Pengadukan bahan beton ringan dengan molen. Kerikil dari Binjai. Alat Uji Kuat Tekan Beton.

sampel Skala penunjuk kuat tekan Tombol on/off timbangan Wadah tempat sampel Wadah berisi aquades Alat penimbangan massa benda dalam air (water absorbtion).