BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Latar Penelitian Penambangan bahan galian golongan C (batu dan tanah timbun) di desa Pilohayanga Barat merupakan mata pencaharian bagi masyarakat setempat. Kegiatan penambangan ini sudah berlangsung selama kurang lebih 7 tahun. Dengan adanya penambangan batu dan tanah timbun ini membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang tinggal disekitar penambangan. Tetapi pada prosesnya penambangan tersebut menimbulkan sikap pro dan kontra dari masyarakat sekitar. Karena selain memberikan dampak positif yaitu membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal dan menambah pendapatan asli daerah, usaha penambangan tersebut juga menimbulkan dampak negatif yaitu dari segi kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. Dampak yang sangat jelas terlihat yaitu kerusakan lingkungan khususnya pada jalan yang rusak dan pencemaran udara yang disebabkan oleh debu hasil dari kegiatan penambangan. Dengan demikian membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di daerah tersebut. Cara peneliti memasuki lokasi dengan melakukan pendekatan pada masyarakat, yakni dengan mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka dan memahami segala fakta-fakta yang ada.
1.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Peneliti melakukan pendekatan kepada masyarakat yaitu dengan mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya (Nasution, 1988). Peneliti menggunakan metode ini karena metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam. Pendekatan dilakukan dengan wawancara dan observasi. Informasi diperoleh dari informan kunci dan informan biasa. Selain itu dilakukan juga study dokumen atas laporan dari dinas-dinas yang terkait. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan yang disertai dengan gambar/foto dari orang-orang yang perilakunya dapat diamati. Diharapkan bahwa apa yang terlihat di lapangan digambarkan secara lebih rinci, jelas dan akurat terutama apa yang dilihat pada penambangan rakyat yang sudah berjalan selama ini. Berhubungan dengan pengaturan usaha penambangan, perizinan usaha penambangan dan pengawasan usaha penambangan. 1.3 Lokasi penelitian dan waktu penelitian 1. Lokasi Penelitian ini di lakukan di daerah penambangan bahan galian golongan C (batu dan tanah timbun) yang terletak di Desa Pilohayanga Barat Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo.
2. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-bulan Mei 2013. 1.4 Definisi Operasional 1. Penambangan bahan galian C adalah bukan merupakan bahan galian strategis ataupun vital, karena sifatnya tidak langsung memerlukan pasaran yang bersifat internasional. Bahan galian golongan C ini adalah bahan yang tidak dianggap langsung mempengaruhi hayat hidup orang banyak. Pada penelitian ini usaha penambangan golongan c yang dilakukan adalah penambangan batu dan tanah timbun. Karena di daerah tersebut berpotensi untuk dilakukannya penambangan batu dan tanah timbun. Selain itu juga penambangan batu dan tanah timbun ini mudah dilakukan yakni proses penambangannnya dapat dilakukan dengan peralatan sederhana (manual). 2. Dampak adalah kejadian atau peristiwa yang diakibatkan oleh suatu hal termasuk akibat manusia, terutama dalam memanfaatkan lingkungan. Dampak menunjukan dua kecenderungan yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak yang ditimbulkan dalam penambangan bahan galian golongan c ini yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya yaitu membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal dan menambah pendapatan asli daerah (PAD) sedangkan dampak negatifnya yaitu terhadap lingkungan masyarakat sekitar daerah penambangan ini yakni pencemaran udara oleh debu, hilangnya sebagian lapisan tanah, hilangnya tanaman-tanaman penutup tanah, beresiko terjadinya longsor, hilangnya sebgaian pemandangan yang indah dan sejuk.
3. Debu adalah partikel padat yang dapat dihasilkan oleh mansusia atau alam dan merupakan hasil dari proses pemecahan suatu bahan. Pada kegiatan penambangan bahan galian golongan C (batu dan tanah timbun) memicu terjadinya peningkatan debu di daerah tersebut, sehingga membuat lingkungan masyarakat menjadi tercemar oleh debu hal ini sangat mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar penambangan. Sehingga dilakukan pengukuran kadar debu dengan menggunakan alat EPAM 5000. Batas baku mutu yang telah ditetapkan oleh PP. No.41 Tahun 1999, yakni baku mutu udara ambient untuk debu 230 µg/nm 3. Apabila melebihi 230 µg/nm 3 maka lingkungan tersebut telah tercemar oleh debu. 1.5 Kehadiran Peneliti Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah peneliti itu sendiri disamping instrumen pendukung lainnya. Peneliti kualitatif berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menganalisis data dan membuat kesimpulan. Peran peneliti sebagai partisipan pasif artinya peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan data menyatakan kepada sumber data (informan kunci dan informan biasa), bahwa sedang melakukan penelitian, sebelum melakukan penelitian peneliti telah meminta izin kepada aparat desa dan pengawas penambangan tersebut, sehingga mereka mengatahui bahwa peneliti sedang melakukan penelitian.
1.6 Sumber Data Dalam penelitian ini sumber data di peroleh dari sampel sumber data. Sampel sumber data dipilih, dan mengutamakan pandangan informan, yaitu informan kunci dan informan biasa. Informan biasa yaitu tokoh-tokoh masyarakat (aparat desa dan tokoh-tokoh agama), pengawas dan pekerja tambang tersebut sedangkan informan kunci yaitu dinas-dinas yang terkait dengan penambangan bahan galian golongan C (dinas penambangan dan dinas pekerjaan umum). Peneliti tidak bisa memaksakan kehendaknya untuk mendapatkan data yang diinginkan. 1.7 Tehnik Pengumpulan Data Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara secara mendalam dan dokumentasi. Dalam teknik pengumpulan data, menggunakan triangulasi teknik yaitu peneliti menggunakan observasi partisipasi pasif, wawancara mendalam dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Dengan menggunakan teknik triangulasi dalam pengumpulan data akan lebih meningkatkan kekuatan data dan meningkatkan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan maka data yang diperoleh akan lebih konsisten dan pasti. (Sugiyono, 2008) a. Tehnik pengumpulan data dengan observasi Dalam hal ini peneliti melakukan observasi partisipasi pasif yakni peneliti datang di tempat kegiatan, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut, dan dalam melakukan pengumpulan data masyarakat mengetahui bahwa peneliti sedang melakukan penelitian di tempat tersebut
b. Tehnik pengumpulan data dengan wawancara mendalam Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara semiterstruktur yaitu pelaksanaan wawancara lebih bebas. Tujuannya untuk menemukan permasalahan secara terbuka, diamana pihak yang diwawancara diminta pendapat dan ide-idenya tentang aktivitas penambangan tersebut. Dalam melakukan wawancara peneliti menggunakan alat wawancara yaitu buku catatan, tape recorder dan camera. c. Tehnik pengumpulan data dengan dokumentasi Dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan data melalui dokumen dalam bentuk tulisan yaitu tentang surat izin dari penambangan serta dokumendokumen lain yang terkait dengan usaha penambangan tersebut. 1.8 Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunkan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi) dan dilakukan secara terus menerus, dan mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman (1984). Miles and Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian sampai tuntas dan datanya sampai jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification (Sugiyono,2008).
Data collection Data display Data reduction Conclusions: Drawing/verifying Gambar 3.1 Komponen dalam analisis data 1. Data collection (mengumpulkan data) Data-data dari semua sumber data yaitu informan kunci dan informan biasa dikumpulkan 2. Data Reduction (merangkum data) Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. 3. Data Display (penyajian data) Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplai data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan dan lain-lain. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah denga teks yang bersifat naratif. 4. Concluction Drawing/Verification (penarikan kesimpulan) Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah, tetapi mungkin juga tidak karena masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan. 1.9 Pengecekan Keabsahan Data Dalam penelitian ini pengujian keabsahan data dilakukan dengan cara: 1. Perpanjangan pengamatan 2. Meningkkatkan ketekunan 3. Triangulasi data 4. Diskusi dengan teman sejawat 5. Analisis kasus negatif 6. Member check