BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan variasi dalam variabel lain (Trianto, 2010: 201). Penelitian ini terdiri dari 2 variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teoriteori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Oleh karena itu,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. Ilmu pengetahuan atau science adalah sekelompok pengetahuan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian korelasi,yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. model deskriptif korelatif, dengan menggunakan pendekatan croos sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data dilakukan. Pengidentifikasian variable-variabel penelitiana kan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian juga didasarkan pada hasil pengolahan angka-angka pada data hasil

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODELOGI PENELITIAN. tersebut, serta penampilan dan hasilnya. Serta kesimpulan akhir dari penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar.

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006:12). hubungan Academic Self Concept dan Konformitas Terhadap Teman Sebaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian. atas dua macam, yaitu : penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. dilakukan secar hati-hati dan sitematis menurut Syatori, (2012). Data-data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang ini menggunakan pola pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap suatu data. penelitian serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN. hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. disusun oleh peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, sehubungan dengan itu peneliti menggunakan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan (kausal) antara dua variabel. Hubungan kausalitas dalam hal ini mengacu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Variabel penelitian memiliki beberapa jenis, pada peneltian ini jenis variabel yang digunakan adalah variiabel bebas dan variabel terikat. Variabel yang menjadi objek penelitan pada penelitian ini adalah sebagai berikut 1 : 1. Variabel independen (independent variable), pada penelitian ini adalah motivasi berprestasi. 2. Variabel dependen (dependent variable), pada penelitian ini adalah prokrastinasi akademik. B. Definisi Operasional Definisi operasional variabel yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut : 1. Motivasi Berprestasi Motivasi berprestasi adalah dorongan yang ada pada individu untuk mengungguli, mendapatkan prestasi yang dihubungkan dengan seperangkat standard dan berusaha untuk mendapatkan kesuksesan atas kegiatan yang dilakukannya. Aspek aspek motivasi berprestasi adalah sebagai berikut, pemilihan tugas, kebutuhan akan umpan balik, ketangguhan dalam mengerjakan tugas, pengambilan tanggung jawab, penambahan usaha 1 Ibid, hal: 51

usaha tertentu, prestasi yang diraih, kepuasan dalam mengerjakan tugas, tidak menyeukai pekerjaan rutin dan ketakutan akan kegagalan. 2. Prokrastinasi Akademik Prokrastinasi akademik adalah merupakan kecenderungan individu untuk menunda untuk memulai atau menyelesaikan tugas-tugas akademik yang seharusnya dikerjakan, tugas-tugas akademik yang sering ditunda berupa tugas individu maupun kelompok serta diikuti dengan berbagai alasan tertentu. Aspek aspek dari prokrastinasi akademik adalah penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan antara rencana dan kinerja aktual, melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan. C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang mulai dari angkatan 2009 2011. Arikunto (dalam Kasiram, 2008), menjelaskan apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitian yang dilakukan merupakan penelitian populasi. Sebaliknya jika subjek terlalu besar, maka sampel bisa diambil antara 10% - 15%, hingga 20% 25%, atau lebih tergantung setidak tidaknya dari : a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. b. Luas tidaknya wilayah pengamatan dari setiap subjek, hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Untuk penelitian yang resikonya lebih besar seperti sampel yang lebih besar, maka penelitian akan lebih baik 2. Adapun kriteria sampel yang diambil adalah sebagai berikut : 1) Mahasiswa yang tercatat masih aktif (tidak sedang cuti). 2) Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2009, 2010, 2011. 3) Mahasiswa yang mempunyai motivasi berprestasi. 4) Mahasiswa yang melakukan prokrastinasi akademik. Dalam penelitian ini peneliti mengambil 20% sampel dari populasi yang ada dari masing masing perangkatan, klasifikasinya adalah sebagai berikut (table 1) : D. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Observasi Salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi. Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi tak terstruktur, observasi ini dilakukan oleh observer tanpa menggunakan pedoman sebagai alat pengamatan. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui data awal tentang motivasi berprestasi dan prokrastinasi akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi. Tabel 1 Sampel Penelitian 2 Kasiram, M, (2008). Metode Penelitian Kualitatif - Kuantitatif. UIN Malang Press, Malang, hal : 112

Angkatan Jumlah Sampel 2009 Laki laki = 56 33 Perempuan = 108 Total = 164 2010 Laki laki = 54 33 Perempuan = 112 Total = 166 2011 Laki laki = 37 31 Perempuan = 120 Total = 157 Total 487 97 2. Wawancara Penelitian ini menggunakan metode wawancara tak terstruktur yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan adalah berupa garis garis besar permasalahan yang akan ditanyakan, dalam penelitian ini tentang motivasi berprestasi dan prokrastinasi akademik. 3. Skala Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala. Skala merupakan sejumlah pernyataan tertulis yang berupa konstruk atau konsep psikologis

yang menggambarkan aspek kepribadian individu, dan pertanyaan pada skala merupakan stimulus yang tertuju pada indikator perilaku guna memancing jawaban yang merupakan refleks dari keadaan diri subjek 3. E. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diungkap yaitu motivasi berprestasi dan prokrastinasi akademik. Untuk mengungkap variabel motivasi akademik digunakan skala yang dikembangkan dari teori McClelland dan untuk variabel prokrastinasi akademik dikembangkan melalui teori Ferrari. 1. Skala Motivasi Berprestasi Skala yang digunakan pada penelitian ini merupakan pengembangan dari teori motivasi berprestasi McClelland. Masing masing aitem menggunakan rentang skala Likert antara 1 hingga 4. Semakin tinggi skor yang dihasilkan maka semakin tinggi tingkat motivasi berprestasi. Aitem aitem yang terdapat pada skala ini merepresentasikan personal pada motivasi berprestasi yaitu : pemilihan tugas, kebutuhan akan umpan balik, ketangguhan dalam mengerjakan tugas, pengambilan tanggung jawab, penambahan usaha usaha tertentu, prestasi yang diraih, kepuasan dalam mengerjakan tugas, tidak menyeukai pekerjaan rutin dan ketakutan akan kegagalan. 2. Skala Prokrastinasi Akademik Skala yang digunakan pada penelitian ini merupakan pengembangan dari teori prokrastinasi akademik Ferrari. Masing masing aitem menggunakan rentang skala Likert antara 1 hingga 4. Semakin tinggi skor yang dihasilkan maka semakin tinggi tingkat prokrastinasi akademik. Aitem aitem yang terdapat pada skala ini 3 Azwar, Saifuddin. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hal : 5

merepresentasikan personal pada penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan antara rencana dan kinerja aktual, melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan. Dari pernyataan kedua blueprint tersebut, responden diminta untuk menjawab sesuai pilihan yang ada, seperti untuk motivasi berprestasi responden diminta untuk menyatakan kesetujuannya atau ketidak setujuannya terhadap pernyataan pernyataan yang disajikan, menggunakan jawaban dengan rentang SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Sedangkan untuk aitem aitem prokrastinasi akademik responden diminta menjawab pernyataan yang sesuai dengan dirinya ataupun tidak sesuai seperti, SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), dan STS (Sangat Tidak Sesuai). Tabel 2 Blueprint Skala Motivasi Berprestasi Komponen Indikator Jumlah No. Sebaran Aitem Aitem Aitem F UF a. Menyukai tugas tugas 1 2-2 Pemilihan tugas yang menantang Kebutuhan akan umpan balik a. Memperbaiki tugas untuk meningkatkan prestasi 1 3-3 Ketangguhan a. Selalu berusaha 3 1, 6, 7 1 6, 7 dalam mengerjakan tugas mengerjakan tugas tepat waktu b. Tidak mudah menyerah Pengambilan tanggung jawab Penambahan usaha usaha a. Selalu menyelesaikan tugas yang sudah dimulai b. Tidak lari dari masalah yang dihadapi a. Selalu berusaha keras untuk memperoleh yang 4 4, 5, 9, 10 5 8, 11, 14, 15, 4, 5 9, 10 8, 11 14, 15, 16

tertentu diinginkan 16 Prestasi diraih yang Kepuasan dalam mengerjakan tugas Tidak menyukai pekerjaan rutin Ketakutan akan kegagalan b. Mau bertanya kepada orang yang menurutnya lebih tahu. a. Selalu mendapatkan nilai yang bagus b. Memiliki standart nilai yang tinggi terhadap tugas yang dkerjakannya a. Merasa puas apabila telah mengerjakan tugas dengan sebaik mungkin menurut dirinya b. Merasa puas apabila mengerjakan tugas yang berbeda dengan orang lain a. Mencari cara baru untuk mengerjakan tugas sehingga lebih efisien dan efektif b. Ingin terlihat mengahsilkan sesuatu yang berbeda dari orang lain a. Memiliki harapan yang tinggi untuk menjadi sukses b. Tidak takut akan kegagalan 4 12, 13, 19, 20 4 17, 18, 22, 23 4 21, 24, 27, 30 4 25, 26, 28, 29 Tabel 3 Prokrastinasi Akademik 12, 13 19, 20 17, 18 22, 23 21, 30 24, 27 25, 26 28, 29 Komponen Indikator Jumlah No. Sebaran Aitem Aitem Aitem F UF Penundaan a. Menunda untuk 4 1, 2, 3, 5 1, 3 2, 5 untuk memulai memulai dan mengerjakan tugas menyelesaikan tugas b. Menunda menyelesaikan tugas Keterlambatan dalam mengerjakan tugas sampai tuntas a. Mendahulukan pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan tugas tanpa memperhitungkan waktu 2 4, 6 4 6 Kesenjangan a. Menyelesaikan tugas 2 7, 8 8 7 antara rencana melebihi batas waktu dan kinerja yang telah ditentukan aktual Melakukan a. Melakukan aktivtas 2 9, 10 9, 10 -

aktivitas yang lebih menyenangkan yang dianggap bisa menghibur daripada mengerjakan tugas. b. Mendahulukan hobi daripada mengerjakan tugas Tabel 4 Penskoran Skala Motivasi Berprestasi Respon Skor Favorable Skor Unfavorable Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4 Tabel 5 Penskoran Skala Prokrastinasi Akademik Respon Skor Favorable Skor Unfavorable Sangat Sesuai (SS) 4 1 Sesuai (S) 3 2 Tidak Sesuai (TS) 2 3 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4 F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas

Penelitian ini menggunakan validitas isi dengan cara menggunakan kisi kisi instrument atau blueprint skala. Dalam menyusun instrument ditentukan indikator indikator sebagai tolak ukur dan nomor pernyataan. Adapun standar validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0.3, maka aitem aitem yang memiliki r xy dibawah 0.3 akan dinyatakan gugur. 2. Reliabilitas Reliabilitas berasal dari kata rely dan ability yang kemudian menjadi reliability, pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi disebut pengukuran yang reliabel. Reliabilitas memiliki berbagai nama lain, seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi dan lain sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabiltas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. 4 Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin mendekati angka 1,00 suatu koefisien reliabilitas berarti semakin tinggi reliabilitasnya 5. Untuk mengukur reliabilitas penelitian ini dengan menggunakan teknik pengukuran Alpha Chronbach. Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 atau 0 tetapi berupa rentang angka 6. Rumusnya sebagai berikut : r 11 = [ ][1 1 ] Keterangan : 4 Ibid, hal : 4 5 Azwar, Saifuddin (2009) Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Hal 83. 6 Arikunto, S, (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Edisi Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta,hal : 196

11 = Reliabiltas Instrumen k = Banyaknya soal atau pernyataan 2 = Jumlah varians butir 1 2 = Varians total Untuk menghitung reliabilitas dengan rumus diatas menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) 16,0 for windows. G. Analisis Data Analisis data bertujuan untuk mendapat kesimpulan dari hasil penelitian, untuk menjawab segala pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Tingkat motivasi prestasi dan prokrastinasi akademik Fakultas Psikologi dapat dilihat melalui kategorisasi model distribusi normal 7. Tabel 6 Kategori Penelitian Klasifikasi Tinggi Sedang Rendah Skor X (M + 1,0 SD) (M 1,0 SD) X < (M + 1,0 SD) X < (M 1,0 SD) 7 Azwar, Saifuddin. (2007). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Hal : 106

Sebelum menghitung klasifikasi, terlebih dahulu dicari rata rata skor kelompok (M) dan deviasi standar kelompok (SD) dengan rumus sebagai berikut SD : Keterangan : SD : Standar Deviasi X : Skor X N : Jumlah Responden Rumus Mean : Keterangan :

M : Mean N : Jumlah total X : Banyaknya nomer pada variabel X Rumus persentase untuk menghitung skor subjek dalam kategori, sedang dan rendah. Persentase : P = x 100%. Keterangan : P : Angka Persentase F : Frekuensi N : Jumlah Frekuensi Untuk mengetahui hubungan antara tingkat motivasi berprestasi dan tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi UIN MALIKI Malang, peneliti menggunakan analisis korelasi Pearson. Analisis ini ditujukan untuk pasangan pengamatan dan rasio yang menunjukkan hubungan linier. Analisis ini sering disebut dengan korelasi Product Moment. Korelasi ini digunakan untuk mengetahui hubungan dari beberapa variabel 8. 8 Wahana Komputer. (2003). Pengolahan Data Statistik Dengan SPSS 11.5. Jakarta : Salemba Infotek. Hal :140