11 Februari 2015 Market Review Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 10 Februari 2015 ditutup melemah 26 poin (0.50%) ke 5,321 setelah bergerak di antara 5,310-5,362. Sebanyak 101 saham naik, 170 saham turun, 98 saham tidak bergerak, dan 184 saham tidak ditransaksikan. Investor membukukan transaksi sebesar Rp 5.09 triliun, sementara investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) sebesar Rp183,4 miliar. Market Outlook Pasar saham Amerika Serikat ditutup positif seiring optimism investor terhadap Yunani yang akan mencapi kesepakatan dengan krediturnya pada hari Rabu untuk menghindari default. Para Menteri Keuangan zona euro akan mengadakan pertemuan di Brussels Rabu ini. Di sisi lain dua pejabat Federal Reserve yang juga merupakan anggota voting kebijakan moneter The Fed memberikan sinyal mereka semakin dekat untuk mulai menaikkan suku bunga. Indek Dow Jones Industrial Avg menguat 0.79%, Nasdaq naik 1.30% dan S&P Indek ditutup naik 1.07%. Indek pasar saham Eropa juga ditutup menguat kecuali FTSE di Inggris yang melemah setelah terbebani oleh penurunan tajam saham HSBC akibat adanya tuduhan menyarankan kepada klien mereka cara menghindari pajak di negara asal. Investor menunggu untuk melihat apakah kesepakan antara Yunani dan zona euro akan tercapai pada pertembuan menteri keuangan blok 19 negara tersebut di Brussels hari Rabu. Menteri Keuangan Yunani, Yanis Varoufakis, diperkirakan akan memaparkan detail proposal reformasi yang baru pada pertemuan tersebut. Indek FTSE di Inggris ditutup melemah 0.12%, sementara DAX Jemran dan CAC Perancis ditutup menguat masing-masing 0.85% dan 0.96%. Dari dalam negeri, Kementerian Keuangan mengusulkan agar potensi tambahan ruang fiskal sebesar Rp 20,9 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 digunakan untuk belanja di tiga lembaga Negara antara lain Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Badan Narkotika Nasional (BNN). Pekan lalu, Badan Anggaran dan pemerintah telah sepakat menetapkan postur asumsi, pendapatan, pembiayaan dan defisit anggaran dalam rapat panitia kerja (panja) A Badan Anggaran, yang salah satu hasilnya mengubah beberapa asumsi makro dari nota keuangan RAPBN-P 2015. Sejumlah asumsi yang berubah dari draf awal RAPBN-P tersebut antara lain nilai kurs rupiah dari sebelumnya Rp12.200 menjadi Rp12.500 per dolar AS dan harga ICP minyak dari US$ 70 menjadi US$ 60 per barel, sehingga mengubah postur pendapatan. Dari perubahan postur tersebut, pemerintah mendapatkan tambahan alokasi dana belanja Rp 20,9 triliun. Dari pasar saham, hari ini kami prediksi IHSG akan melanjutkan pelemahan dengan pergerakan indek di kisaran 5,290-5,375. News Emiten PT Indofarma Tbk. (INAF) berharap pemerintah menaikkan harga jual produk obat generik agar tidak terlalu membebani kinerja perseroan. Perseroan mengatakan margin obat generik saat ini hanya berkisar 5%-10%. Padahal, idealnya margin obat generik berada di kisaran 20%. Peningkatan margin ini diperlukan karena perusahaan juga harus melakukan riset untuk mengembangkan produk. Pendapatan Indofarama dari bisnis obat generik masih mendominasi, porsinya mencapai 92% terhadap total penjualan. Sementara itu, INAF tidak punya rencana menaikan harga jual produk obat branded danover the counter (OTC) miliknya. PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) berencana menaikan harga jual sejumlah produk yang memiliki margin tipis akibat pelemahan rupiah. KAEF mengatakan jika nilai tukar rupiah tetap bertahan di kirasan Rp12.500 per dolar Amerika Serikat, perseroan akan menaikkan harga jual produk di kuartal I tahun ini. Besaran penaikan harga ini akan mengikuti pergerakan mata uang rupiah. Perseroan memprediksi kisarannya antara 5%-10%. Depresiasi rupiah bukan satu-satunya faktor yang membuat KAEF mengambil kebijakan tersebut. Kenaikan tarif dasar listrik dan upah buruh juga menjadi salah satu pertimbangan perseroan. Di sisi lain, Kimia Farma juga berencana menggenjot poduk-produk yang memiliki margin laba tinggi seperti stem cell, obat kanker, dan obat branded lainnya, produk-produk ini rata-rata memiliki marjin sekitar 40%. IHSG DAILY 10 FEBRUARI 2015 IHSG Statistics Chg (%) Close 5,321-26.99-0.50% Volume (Miliar Lembar) 5,138 Value (Rp Triliun) 5,088 Year to Date (YTD) +2.32% Quarter to Date (QTD) +2.32% Month to date (MTD) +1.12% PE 16.64 x Div Yld 1.93% Amerika Market Indices Last Chg (%) Dow Jones 17,868 +139.55 +0.79% Nasdaq 4,787 +61.63 +1.30% S&P 500 2,068 +21.85 +1.07% Eropa FTSE 100 6,829-8.03-0.12% DAX 10,753 +90.32 +0.85% CAC 4,695 +44.57 +0.96% Asia Nikkei 17,652-59.25-0.33% Hang Seng 24,528 +7.10 +0.03% Straits Times 3,434 +16.22 +0.47% Top Volume Stock Sector Price Chg (%) BKSL PROPERTY 126 +9 +7.69% TRAM TRANSPORTATION 115 +10 +9.52% BRAU COAL MINING 86 +12 +16.22% MTFN FINANCE 205 +3 +1.49% NIRO PROPERTY 223 0 0.00% Top Value Stock Sector Price Chg (%) BBRI PERBANKAN 11,650-25 -0.21% BMRI PERBANKAN 11,625-75 -0.64% ASII OTOMOTIF 7,625 +50 +0.66% TLKM TELEKOMUNIKASI 2,845-15 -0.52% MPPA TRADE RETAIL 3,930 +40 +1.03%
IHSG Teknikal Chart IHSG melemah 27 point diikuti oleh panah jual. IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support 5310 sampai 5290 dan resistnace di level 5362 sampai 5375. Trading Idea Stock Last Rekomendasi Price Stop Loss ANTM 1035 BUY 1015 1040 1000 ERAA 1145 BUY 1125 1150 1100 BBNI 6800 SELL 7075-6800 - BJBR 885 SELL 900-880 -
Teknikal View dari Trading Idea PT Aneka Tambang, Tbk ANTM konsolidasi, pertimbangkan akumulasi beli di level 1015 1040. Area cut loss di level 1000 dan target penguaratan 1080 1110. PT Erajaya Swasembada, Tbk ERAA konsolidasi pertimbangkan akumulasi di level 1125 1150. Area cut loss di level 1100 dan target penguatan ke level 1210 1240.
Teknikal View dari Trading Idea PT Bank Negara Indonesia, Tbk BBNI berpeluang melemah, pertimbangkan sell di level 7075 sampai 6800. Area buy back jika harga mengaut ke level 7150 dan target pelemahan ke level 6300 6500. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk BJBR konsolidasi pertimbangkan sell di level 900 sampai 880, area buy back bila terjadi penguatan di level 910. Area target penurunan ke level 820 840.
Matrik Analisis Teknikal Saham PENJELASAN MATRIKS SAHAM : W&S = Wait and See HOLD = Tahan, apabila masih punya posisi jangan jual Buy Back / Cut Loss = Apabila sudah beli dan ternyata harga melawan maka cutloss
Economic Calender Event Disclaimer We have based this document on information obtained from sources we believe to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Expressions of opinion contained herein are those of PT Danpac Sekuritas only and are subject to change without notice. Any recommendation contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is for the information of the addressee only and is not to be taken as substitution for the exercise of judgment by the addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities.