BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. semangat dalam praksis pendidikan di Indonesia. Sejak awal kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang

PEMBELAJAR YANG MENDIDIK DAN BERKARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk hidup manusia dituntut memiliki perilaku yang lebih baik dari

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER. By: Novianty Elizabeth.SH.M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAHAN AJAR CHARACTER BUILDING BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari semua pembahasan yang telah dipaparkan maka melahirkan sebuah. kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dan melakukan tindak lanjut hasil pembelajaran. Guru adalah pemeran utama

BAB I PENDAHULUAN. dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. demokratis senantiasa memberi perhatian terhadap pendidikan melalui regulasi yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I P E N D A H U L U A N. Karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berdasarkan undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan tentang bentuk-bentuk. kerjasama guru dan orang tua dapat disimpulkan, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Elis Nurjanah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN. tonggak majunya suatu negara. Diera globalisasi ini pendidikan semakin

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sely Lamtiur, 2014 Model kantin kejujuran bagi pengembangan karakter jujur siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan diseluruh jenjang

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, maka dari itu tidaklah heran jika pendidikan saat ini adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Erwin Susanto, 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar dasar dalam meningkatkan kualitas sumber daya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam pembangunan bangsa yang lebih baik lagi. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional di atas jelas terlihat bahwa pendidikan sangat penting dalam pembentukan watak siswa dan menjadikan warga negara yang baik (good citizen) serta dapaat mengembangkan dan pembangunan karakter bangsa. Hal ini dipertegas oleh Menteri Sekretaris Negara M. Hatta Rajasa dalam jurnal Sekertaris Negara yang berjudul Membangun Karakter dan Kemandirian Bangsa tanggal 19 Juni 2007 yaitu pembangunan bangsa dan pembangunan karakter bangsa adalah dua istilah yang sering saling dipertautkan antara satu dengan lainnya. Jadi jelas bahwa karakter bangsa sangat diperlukan dalam pembangunan bangsa, hal ini sesuai dengan pendapat Bestari dalam Prosiding Seminar Internasional PKn (2009: 107) bahwa : Karakter bangsa merupakan salah satu modal dasar dalam membangun bangsa dalam mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (menuju masyarakat madani). Masyarakat yang adil dan makmur akan dapat tercapai apabila negara dan bangsa samasama memperhatikan upaya pembentukan karakter bangsa yang syarat 1

2 dengan ilmu dan pengetahuan, skil atau kompetensi yang dapat difasilitasi sehingga produktif dalam posisi atau profesinya masing-masing. Kenyataanya tidak berlebihan jika bangsa Indonesia saat ini digambarkan sebagai bangsa yang mengalami penurunan kualitas karakter bangsa. Mulai dari masalah kekerasan, tawuran antar pelajar, gontok-gontokan, kurang kerja sama, lebih suka mementingkan diri sendiri, golongan atau partai sampai kepada prilaku korupsi, kolusi dan nepotisme. Berdasarkan data jurnas.com pada Sabtu, 31 Desember 2011, Komnas Perlindungan Anak merilis jumlah tawuran pelajar tahun ini sebanyak 339 kasus dan memakan korban jiwa 82 orang. Tahun sebelumnya, jumlah tawuran antar-pelajar sebanyak 128 kasus. Hal ini dikarenakan lunturnya nilai-nilai karakter bangsa yang diakui kebenarannya secara universal. Jadi dari data tersebut jelas sekali terlihat bahwa karakter bangsa yang dimiliki pelajar sudah mengalamai kemunduran dan kebobrokan karakter bangsa. Berdasarkan Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa, Nilai-Nilai (2010: 9) yang dikembangkan dalam karakter bangsa yaitu Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Karakter bangsa dapat dikembangkan dan ditanamkan dalam kegiatan ekstrakulikuler atau pengembangan diri. Hal ini dipertegas dalam Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa (2010: 11) yang berdasarkan pada prinsip dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yaitu : 1. Berkelanjutan 2. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah 3. Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan 4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan

3 Secara tersirat bahwa prinsip dalam pengembangan karakter bangsa yaitu melalui semua mata pelajaran, pengembangaan diri, dan budaya sekolah yang mensyaratkan bahwa pengembangan karakter bangsa dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kulikuler dan ekstrakulikuler. Salah satu ekstrakulikuler yang ada di sekolah yaitu ekstrakulikuler Pramuka, yang di dalamnya terdapat nilai-nilai yang sangat bagus dalam membentuk dan mengembangkan karakter siswa, mereka dilatih dan didik untuk memiliki sikap disiplin, kreatif, sopan, dan memiliki kemampuan untuk memimpin sehingga mereka memiliki nilai-nilai karakter bangsa. Dengan adanya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, maka dalam pelaksanaan kegiatannya sudah memiliki landasan yang kuat dan jelas. Kegiatan ekstrakulikuler Pramuka para anggota dituntut untuk memiliki sikap kreatif dalam berinofasi kearah yang lebih baik lagi. Dan dengan adanya konstitusi yang sangat kuat tentang gerakan Pramuka maka pihak sekolah bisa mewajibkan para siswa-siswinya untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Pramuka karena Pramuka merupakan pribadi bangsaku. Hal ini berdasarkan pada pidato yang disampaikan Wakil Ketua Kwarda Jawa Barat Engkus Sutisna pada acara Gebyar Pramuka Pribadi Bangsaku di Kwarcab Sumedang pada tanggal 14 Oktober 2012 bahwa Pramuka merupakan Pribadi Bangsa Indonesia. SMA Negeri 1 Sumedang merupakan salah satu sekolah unggulan yang merintis bertaraf internasional yang ada di Kabupaten Sumedang. Sekolah ini memiliki visi Program Pengembangan Diri Dalam Bentuk Kegiatan Ekstrakulikuler yang bertujuan untuk pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan layanan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler salah satunya melalui kegiatan ekstrakulikuler Pramuka. Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka yang ada di SMA Negeri 1 Sumedang sudah menjuarai kejuaraan-kejuaraan nasional dan tingkat provinsi Jawa Barat dan pernah mengikuti Jambore Dunia yang tidak semua kegiatan ekstrakurikuler di sekolah lain dapat mencapai hasil tersebut, serta sebagai ekstrakuliler Pramuka

4 percontohan yang ada di Kwartir Daerah Jawa Barat. Selain itu, jumlah kegiatan ekstrakurikuler yang cukup banyak membuat siswa memiliki banyak pilihan untuk mengembangkan dirinya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik melakukan penelitian mengenai "Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka dalam Pengembangan Karakter Bangsa di SMAN 1 Sumedang. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka penulis mengajukan rumusan masalah pokok penelitian ini, yaitu: Bagaimana Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler dalam Pengembangan Karakter Bangsa di SMA Negeri 1 Sumedang? Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus pada pokok permasalahan, maka masalah pokok tersebut penulis jabarkan dalam beberapa sub-sub masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana program kegiatan ekstrakulikuler Pramuka yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sumedang? 2. Bagaimana bentuk-bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang berkaitan dengan pengembangan karakter bangsa? 3. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka berkaitan dengan pengembangan karakter bagsa di SMA Negeri 1 Sumedang? 4. Bagaimana kendala dan bentuk kegiatan apa untuk memecahkan kendalakendala yang dihadapi siswa di SMA Negeri 1 Sumedang dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka kaitannya dengan pengembangan karakter bangsa?

5 C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut 1. Untuk mengidentifikasi program kegiatan ekstrakulikuler Pramuka yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sumedang. 2. Untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang berkaitan dengan pengembangan karakter bangsa. 3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka berkaitan dengan pengembangan karakter bagsa di SMA Negeri 1 Sumedang. 4. Untuk mengetahui kendala dan bentuk kegiatan dalam memecahkan kendalakendala yang dihadapi siswa di SMA Negeri 1 Sumedang dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka kaitannya dengan pengembangan karakter bangsa? D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bersifat teoretik dan praktis. Adapun manfaat-manfaat tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Teoretik Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan karakter bangsa dalam membina dan mengarahkan siswa ke dalam suasana yang dapat merangsang dilakukannya program-program kegiatan ekstrakurikuler yang berkarakter, sehingga akan tercipta karakter siswa; baik karakter privat maupun karakter publik. 2. Praktis a. Bagi peneliti, penelitian ini berguna sebagai bahan untuk mengembangkan pendidikan karakter bangsa dalam kegiatan organisasi ekstrakurikuler di sekolah, sehingga akan tercipta kegiatan organisasi ekstrakurikuler yang mampu mengarahkan karakter bangsa siswa.

6 b. Bagi sekolah, penelitian ini berguna terutama dalam upaya menciptakan kebijakan sekolah sebagai sarana interventif dalam mengarahkan kegiatan ekstrakurikuler agar mengusung nilai-nilai karakter bangsa dalam kegiatan ekstrakurikuler. c. Bagi pembina kesiswaan dan ekstrakurikuler, penelitian ini berguna sebagai balikan (feedback) sehingga dalam program kerja kegiatan kesiswaan dan ekstrakurikuler dapat selalu terarah dan diarahkan pada program-program yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa. d. Bagi siswa, penelitian ini berguna agar setiap program kegiatan yang dilaksanakan senantiasa terarah pada program-program yang bernilai positif untuk diri sendiri, organisasi, masyarakat bangsa dan negara. E. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi skripsi ini berdasarkan pada Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI tahun 2012, yaitu : Bab I Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang penelitian, identifikasi penelitian dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka Kajian pustaka berisi tentang teori yang sedang dikaji dan kedudukan masalah-masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kegiatan ekstrakulikuler Pramuka, manfaat dan tujuan pendidikan kepramukaan, sejarah gerakan Pramuka, janji dan kode kehormatan Pramuka, salam Pramuka, lambang gerakan Pramuka, struktur organisasi gerakan Pramuka, pendidikan karakter, dan karakter bangsa serta penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti termasuk prosedur, subjek dan temuannya.

7 Bab III Metode Penelitian Bab ini berisi tentang penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk beberapa komponen seperti lokasi dan subjek penelitian, pendekatan dan metode penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, analisis data, dan uji validitas data penelitian. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari pengolahan data atau analisis data untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, analisis data dan pembahasan dari analisis data yang sudah dilakukan oleh peneliti. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab kesimpulan dan saran ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Bab ini berisi tentang kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari analisis data, pembahasan dan saran-saran.