BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dewasa ini, konsumen semakin kritis dan pandai dalam menyikapi pemilihan pengobatan rawat jalan terkait dengan masalah kesehatan. Sebagian besar masyarakat saat ini memilih untuk berkonsultasi dan berobat di rumah sakit tertentu sesuai pilihan mereka, daripada berobat ke praktek dokter pribadi sebagai alternatif lain. Berbagai alasan dikemukakan terkait dengan pemilihan rumah sakit sebagai alternatif berobat dibandingkan dengan dokter umum, diantaranya di rumah sakit memiliki fasilitas yang lebih lengkap dan spesialisasi dokter juga lebih banyak. Perilaku konsumen dalam menggunakan jasa rumah sakit dipengaruhi berbagai macam komponen yang membentuk niat menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia di rumah sakit tersebut. Berbagai macam komponen tersebut disebut sebagai indikator. Indikatorindikator penyusun variabel sikap terdiri dari kebaikan dan keburukan dari berobat di sutu rumah sakit, sedangkan indikator norma subyektif terdiri dari kelompok acuan yang memberikan saran kepada pasien untuk berobat. Indikator ketiga merupakan hambatan dalam kontrol kepercayaan pasien yang akan mempengaruhi perilaku secara langsung maupun tidak langsung melalui variabel niat.. Penelitian perilaku konsumen sendiri memiliki arti penting untuk mengurai pola pikir manusia walaupun tidak sama persis. Pikiran manusia 1
diibaratkan dengan black box, artinya sulit untuk mengetahui secara tepat keinginan manusia. Dengan mengetahui pola pikir manusia diharapkan bisa memberi gambaran tentang keinginan pasien yang secara otomatis bisa memberikan masukan berharga dalam merumuskan kebijakan rumah sakit. Oleh sebab itu digunakan model hubungan sikap dan perilaku menggunakan aplikasi Theory of Planned Behavior (Ajzen, 1988) yang merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action (Azjen dan Fishbein, 1980) untuk memberikan gambaran secara spesifik mengenai perilaku konsumen. Theory of Planned Behavior telah muncul sebagai alternatif untuk memprediksi perilaku lebih akurat dengan memasukkan variabel baru dalam teori yaitu kontrol keperilakuan yang dirasakan (Dharmmesta, 1998). Variabel yang ada sebelumnya yaitu sikap dan norma subyektif merupakan variabel dalam Theory of Reasoned Action. Seiring munculnya rumah sakit baru dan berbagai macam pelayanan yang tersedia di rumah sakit, maka setiap manajemen rumah sakit berusaha mengoptimalkan jasanya untuk mempengaruhi sikap konsumen dalam pengambilan keputusan. Kota Salatiga merupakan kota kecil yang memiliki lima rumah sakit umum. Salah satu diantaranya adalah Rumah Sakit Paru (RSP) dr. Ario Wirawan yang memiliki poliklinik eksekutif yang ramai dibandingkan dengan rumah sakit yang memiliki poliklinik sejenis. Ada berbagai macam sebab yang dapat dijelaskan, diantaranya tarif di Poliklinik Eksekutif Rumah Sakit Paru (RSP) dr. Ario Wirawan paling murah dibandingkan dengan rumah sakit lain, selain itu fasilitas di Rumah Sakit 2
Paru (RSP) dr. Ario Wirawan lebih lengkap daripada rumah sakit lain, dan pelayanan yang ramah menjadi keunggulan yang lain dari Poliklinik Eksekutif Rumah Sakit Paru (RSP) dr. Ario Wirawan. Selain keunggulan tersebut, Rumah Sakit Paru (RSP) dr. Ario Wirawan juga memiliki berbagai kelemahan, diantaranya loket pendaftaran di Poliklinik Eksekutif Rumah Sakit Paru (RSP) dr. Ario Wirawan hanya tersedia satu saja. Untuk mengatasi masalah tersebut, perawat dan petugas administrasi selalu memberikan informasi kepada pasien kapan akan diperiksa oleh dokter. Tujuan dari pemberian informasi itu agar pasien bisa melakukan efisiensi dan managerialisasi waktu supanya tidak membuang waktu terlalu lama untuk menunggu dan antri. Namun demikian semua itu perlu dibuktikan dengan cara meneliti alasan pasien mengapa memilih untuk berobat di Rumah Sakit Paru (RSP) dr. Ario Wirawan dan bukan berobat ke rumah sakit lain. Hasil dari uraian variabel-variabel yang ada akan menghasilkan penelitian yang dapat dijadikan gambaran dan masukan dalam menyusun kebijakan strategi Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan sebagai penyedia layanan kesehatan. Melalui pemahaman perilaku konsumen diharapkan Rumah Sakit Paru (RSP) dr. Ario Wirawan memiliki keunggulan bersaing dengan rumah sakit lain yang tersedia di Kota Salatiga dan sekitarnya yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan laba. 1.2. RUMUSAN MASALAH 3
Apakah variabel sikap, norma subyektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan dapat mempengaruhi perilaku menggunakan jasa rawat jalan di Rumah Sakit Paru (RSP) Dr. Ario Wirawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung yaitu melalui niat menggunakan jasa rawat jalan rumah sakit? 1.3. TUJUAN PENELITIAN Mengetahui pengaruh variabel sikap, norma subyektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan terhadap perilaku menggunakan jasa rawat jalan di Rumah Sakit Paru (RSP) Dr. Ario Wirawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung yaitu melalui variabel niat menggunakan Jasa Rawat Jalan Rumah Sakit RSP Dr. Ario Wirawan menggunakan aplikasi Theory of Planned Behavior. 1.4. MANFAAT PENELITIAN 1.4.1.1.1.1.1. Bagi Bidang Keilmuan Faedah yang dapat diharapkan pada penelitian ini adalah memberikan kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu menambah wawasan mengenai hubungan sikap konsumen dan perilaku penggunaan jasa rawat jalan rumah sakit yang didasarkan pada Theory of Planned Behavior. 1.4.1.1.1.1.2. Bagi Rumah Sakit Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan salah satu gambaran dan masukan dalam menyusun kebijakan strategi Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan sebagai penyedia layanan kesehatan, agar memiliki keunggulan bersaing 4
dalam pengembangan strategi diversifikasi poliklinik eksekutif untuk meningkatkan laba melalui pemahaman perilaku konsumen. 1.4.1.1.1.1.3. Bagi Penulis Penelitian ini memberikan pengetahuan kepada penulis mengenai pengertian dan hubungan sikap, norma subyektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan serta pengaruhnya terhadap niat menggunakan jasa rawat jalan suatu poliklinik rumah sakit untuk membentuk perilaku. 1.5. KEASLIAN PENELITIAN Penelitian mengenai perilaku konsumen berkaitan dengan hubungan sikap dan perilaku penggunaan jasa rawat jalan rumah sakit seperti penelitian ini belum pernah dilaksanakan sebelumnya di Indonesia sehingga belum diketahui secara jelas hasil penelitian yang didapat. Namun demikian penelitian perilaku konsumen terkait dengan hubungan sikap dan perilaku sudah banyak dilakukan diluar lingkup kesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh Ndubisi (2006) mengenai sistem adaptasi pembelajaran online diantara mahasiswa Malaysia menggunakan dasar teori The Technology Acceptable Model (TAM) dan Theory of Planned Behavior (TPB), menggunakan lima variabel eksogen, yaitu sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan yang dirasakan yang dapat mempengaruhi niat berperilaku, keuntungan yang dirasakan, dan kemudahan penggunaan yang dirasakan. Penelitian ini berhenti sebatas pada niat tanpa melihat lebih lanjut pengaruhnya terhadap perilaku. Hasil penelitiannya adalah variabel sikap, kontrol keperilakuan yang dirasakan, keuntungan yang dirasakan dan kemudahan penggunaan yang dirasakan memiliki pengaruh signifikan terhadap niat mengadopsi e-learning 5
diantara mahasiswa Malaysia dan norma subyektif bukan merupakan prediktor yang signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh George (2004)menggunakan dasar TPB menginvestigasi hubungan antara kepercayaan mengenai privasi dan keberhargaan penggunaan internet sejalan dengan kepercayaan terhadap kontrol keperilakuan yang dirasakan serta perilaku beli secara online. Pada penelitian ini, norma subyektif, sikap, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan mempengaruhi pembelian melalui internet tanpa melewati variabel niat beli. Hasil dari penelitian ini adalah kepercayaan keberhargaan terhadap internet dan kepercayaan terhadap penggunaan internet tanpa ijin berpengaruh negatif terhadap sikap, sikap berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan internet, struktur normatif berpengaruh positif terhadap norma subyektif, norma subyektif berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan internet, efikasi berpengaruh positif pada kontrol keperilakuan yang dirasakan, kontrol keperilakuan yang dirasakan berpengaruh positif pada perilaku penggunaan internet. Dharmmesta dan Khasanah (1999) juga mengaplikasikan penggunaan Theory of Planned Behavior dalam penelitian perilaku konsumen pengguna jasa transportasi. Hipotesis nol yang dibentuk adalah variabel niat untuk menggunakan jasa transportasi kereta api Argolawu tidak dipengaruhi oleh sikap, norma subyektif, dan kontrol keperilakuan, sedangkan analisisnya menggunakan regresi berganda. Hasil dari 6
penelitian ini adalah sikap, norma subyektif, dan kontrol keperilakuan memiliki pengaruh signifikan terhadap niat untuk menggunakan jasa transportasi kereta api Argolawu, dengan demikian hipotesis alternatif bisa diterima. 7