BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016

BPS PROVINSI BANTEN.

BPS PROVINSI BANTEN.

BPS KOTA TOMOHON. Laporan Keuangan. Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016

KATA PENGANTAR. Rangkasbitung, 17 Juli 2017 Kepala, Bambang Suyatno,SH, MM NIP

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015

BPS KABUPATEN TANGERANG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. D.I. Pandjaitan Nomor 10 Putussibau

Serang, 20 Januari 2017 Kepala, Ir. Dadang Ahdiat NIP

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI LUBUK LINGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun JL.DEPATI SAID,No. 01, Kel.

LAPORAN KEUANGAN TA 2017 (audited) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI LUBUK LINGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun JL.DEPATI SAID,No. 01, Kel.

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. D.I. Pandjaitan Nomor 10 Putussibau

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BALI

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.


Pernyataan Tanggung Jawab Pimpinan. CaLK SIMAK BMN. Persediaan PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. D.I. Pandjaitan Nomor 10 Putussibau

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

PENGADILAN AGAMA NEGARA (402572) LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

Kata Pengantar Daftar Isi Pernyataan Telah Direviu Pernyataan Tanggung Jawab

Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan BPKP Tahun 2016 (Audited) DAFTAR ISI. Halaman

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Putri Tujuh

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

KATA PENGANTAR. Serang, 20 Januari 2015 Kepala, Ir. Agoes Soebeno, M.Si. NIP

Catatan Atas Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (AUDITED)

LAPORAN KEUANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN TAHUN. (Audited) PPATK PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

2018, No Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Neg

LAPORAN KEUANGAN (01)

PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Sultan Trenggono No

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sultan Trenggono No

KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG

PENGADILAN AGAMA BANGLI

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Hanoman No. 18 Semarang

Badan Pengawas Obat dan Makanan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

LAPORAN KEUANGAN (04)

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Kepala, Drs. Abdillah Benteng, M.Pd NIP

BPS KABUPATEN PANDEGLANG

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

KATA PENGANTAR. Serang, 29 Januari 2015 Kepala, Ir. Agoes Soebeno, M.Si. NIP

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MAROS. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman No. 9 Maros

KATA PENGANTAR. Setu, 13 Juli 2015 Kepala BPS Kota Tangerang Selatan. ( Faizin, S.Si, ME ) NIP

AUDITED LAPORAN KEUANGAN

KATA PENGANTAR. Tangerang Selatan, 25 Januari 2017 Kepala, R. Achmad Widijanto, S.Si, MM NIP

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No. 14A

Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK PADANG

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah

BPS Kabupaten E n d e Laporan Keuangan Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2017 BA PASURUAN - Jawa Timur

KATA PENGANTAR. Cilegon, 20 Januari 2016 Kepala, (Nandang Efendi, S.Si.) NIP

KATA PENGANTAR. Setu, 26 Juli 2016 Kepala, ( Faizin, S.Si, ME ) NIP Kata Pengantar

Laporan Keuangan. Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 UAPPA-W NUSA TENGGARA TIMUR

LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

BPS KOTA TANGERANG SELATAN

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Sultan Trenggono No

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

Transkripsi:

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU Laporan Keuangan Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2016 Jl. Jend.Ahmad Yani No 21 Tanjungpinang 29124 Telp: (0771) 4500150,4500155/Fax: (0771) 4500157 email: bps2100@bps.go.id http://kepri.bps.go.id

KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun 2015 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan Pusat Statistik yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel. Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau. Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Tanjungpinang, 25 Januari 2017 Kepala BPS Provinsi Kepulauan Riau Panusunan Siregar NIP 195803141983021001 Kata Pengantar i

DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Daftar Singkatan Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan Pernyataan Tanggung Jawab Ringkasan Laporan Keuangan 1 I. Laporan Realisasi Anggaran 3 II. Neraca 4 III. Laporan Operasional 5 IV. Laporan Perubahan Ekuitas 6 V. Catatan atas Laporan Keuangan 7 A. Penjelasan Umum 7 B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 24 C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 32 D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 43 E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 49 F. Pengungkapan Penting Lainnya 52 VI. Lampiran dan Daftar Lampiran A1 Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap Hal i ii iii iv v vi viii 59 Daftar Isi ii

DAFTAR TABEL Hal Tabel 1 : Penggolongan Kualitas Piutang 19 Tabel 2 Tabel 3 : : Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud Tabel 4 : Komposisi Anggaran Awal dan Anggaran Setelah Revisi Tahun 2016 24 Tabel 5 : Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan Tahun 2016 24 Tabel 6 : Rincian Realisasi PNBP per 31 Desember 2016 25 Tabel 7 : Perbandingan Realisasi Pendapatan Tahun 2016 dan 2015 26 Tabel 8 : Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja Tahun 2016 27 Tabel 9 : Perbandingan Realisasi Belanja Tahun 2016 dan 2015 28 Tabel 10 : Perbandingan Belanja Pegawai Tahun 2016 dan 2015 29 Tabel 11 : Perbandingan Realisasi Belanja Barang Tahun 2016 dan 2015 30 Tabel 12 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Tahun 2016 30 dan 2015 Tabel 13 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung&Bangunan Tahun 2016 31 dan 2015 Tabel 14 : Rincian Belanja Dibayar di Muka per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 32 2015 Tabel 15 : Perbandingan Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2016 dan 31 32 Desember 2015 Tabel 16 : Perincian Piutang PNBP per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 33 Tabel 17 : Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Bukan Pajak 34 Tabel 18 : Rincian Persediaan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 35 Tabel 19 : Rincian Saldo Tanah per 31 Desember 2016 36 Tabel 20 : Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 39 Tabel 21 : Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 40 Tabel 22 : Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya per 31 41 Desember 2016 Tabel 23 : Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2016 42 Tabel 24 : Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak per 31 Desember 2016 dan 2015 43 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 35 : : : : : : : : : : : : Rincian Beban Pegawai per Tahun 2016 dan 2015 Rincian Beban Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 Rincian Beban Barang dan Jasa per 31 Desember 2016 dan 2015 Rincian Beban Pemeliharaan per 31 Desember 2016 dan 2015 Rincian Beban Perjalanan Dinas per 31 Desember 2016 dan 2015 Rincian Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015 Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi 31 Desember 2016 dan 2015 Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih per 31 Desember 2016 dan 2015 Rincian Kegiatan Non Operasional per 31 Desember 2016 dan 2015 Rincian Koreksi Lain Lain Tahun 2016 Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas Tahun 2016 21 22 44 45 45 46 46 47 47 48 48 49 50 Daftar Tabel iii

DAFTAR GRAFIK Halaman 1. Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Per 31 Desember 2016 27 Daftar Grafik iv

DAFTAR SINGKATAN APBN APBN-P BPK BUN DIPA LRA MA SIMAK-BMN SAIBA SAP SKPA UP TA TAB TAYL TGR TPA UP BPS KUN PDRB : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan : Badan Pemeriksa Keuangan : Bendahara Umum Negara : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran : Laporan Realisasi Anggaran : Mata Anggaran Penerimaan / Pengeluaran : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara : Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual : Standar Akuntansi Pemerintahan : Surat Kuasa Pengguna Anggaran : Uang Persediaan : Tahun Anggaran : Tahun Anggaran Berjalan : Tahun Anggaran Yang Lalu : Tuntutan Ganti Rugi : Tagihan Penjualan Angsuran : Uang Persediaan : Badan Pusat Statistik : Kas Umum Negara : Pendapatan Domestik Regional Bruto Daftar Singkatan v

INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH LAPORAN REALISASI ANGGARAN Halaman ASET KEWAJIBAN EKUITAS Catatan B.1 Pendapatan 24 Catatan B.2 Belanja 27 Catatan B.3 Belanja Pegawai 28 Catatan B.4 Belanja Barang 29 Catatan B.5 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 30 Catatan B.6 Belanja Modal Gedung dan Bangunan NERACA Catatan C.1 Belanja Dibayar Di Muka (Prepaid) 32 Catatan C.2 Piutang Bukan Pajak 32 Catatan C.3 Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Bukan Pajak 33 Catatan C.4 Persediaan 35 Catatan C.5 Tanah 35 Catatan C.6 Peralatan dan Mesin 36 Catatan C.7 Gedung dan Bangunan 38 Catatan C.8 Aset Tetap Lainnya 38 Catatan C.9 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 39 Catatan C.10 Aset Tak Berwujud 39 Catatan C.11 Aset Lain lain 40 Catatan C.12 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya 41 Catatan C.13 Utang Kepada Pihak Ketiga 41 Catatan C.14 Ekuitas 42 31 Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan vi

INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LAPORAN OPERASIONAL Halaman Catatan D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak 43 Catatan D.2 Beban Pegawai 43 Catatan D.3 Beban Persediaan 44 Catatan D.4 Beban Barang dan Jasa 45 Catatan D.5 Beban Pemeliharaan 45 Catatan D.6 Beban Perjalanan Dinas 46 Catatan D.7 Beban Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat 46 Catatan D.8 Beban Penyusutan dan Amortisasi 47 Catatan D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih 47 Catatan D.10 Kegiatan Non Operasional 48 Catatan D.11 Beban Pos Luar Biasa 48 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Catatan E.1 Ekuitas Awal 49 Catatan E.2 Surplus/Defisit LO 49 Catatan E.3 Penyesuaian Nilai Aset 49 Catatan E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi 49 Catatan E.5 Koreksi Lain Lain 49 Catatan E.6 Transaksi Antar Entitas 50 Catatan E.7 Ekuitas Akhir 51 PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA Catatan F.1 Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca 52 Catatan F.2 Pengungkapan Lain Lain 52 Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan vii

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU Jl. Jend.Ahmad Yani No 21 Tanjungpinang 29124 Telp: (0771) 4500150,4500155/Fax: (0771) 4500157 email: bps2100@bps.go.id http://kepri.bps.go.id PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahunan 2016 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Tanjungpinang, 25 Januari 2017 Kepala BPS Provinsi Kepulauan Riau, Panusunan Siregar NIP 195803141983021001 Pernyataan Tanggung Jawab viii

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi: 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016. Realisasi Pendapatan Negara Tahun 2016 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp87.299.552,00. Realisasi Belanja Negara pada Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp9.806.222.374,00 atau mencapai 84,61 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp11.590.032.000,00 2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2016. Nilai Aset per 31 Desember 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp24.469.635.107,00 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp96.821.400,00; Aset Tetap (neto) sebesar Rp23.705.261.627,00; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp667.552.080,00 Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp257.856.732,00 dan Rp24.211.778.375,00 3. LAPORAN OPERASIONAL Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-lo, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-lo, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai Ringkasan Laporan Keuangan 1

dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp9.709.552,00, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp12.504.502.277,00 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp12.494.792.725,00. Kegiatan Non Operasional dan Pos-pos Luar Biasa masing-masing surplus sebesar Rp44.738.022,00 dan Rp0,00 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp12.450.054.703,00 4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2016 adalah sebesar Rp27.539.538.080,00 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp12.450.054.703,00 ditambah dengan koreksi-koreksi senilai (Rp253.554.229,00) kemudian ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp9.375.849.227,00 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah senilai Rp24.211.778.375,00 5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapanpengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2016 disusun dan disajikan dengan basis akrual. Ringkasan Laporan Keuangan 2

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN KANTOR BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam Rupiah) URAIAN CATATAN PENDAPATAN B.1 31 Desember 2016 31 Desember 2015 % thd Angg ANGGARAN REALISASI REALISASI Pendapatan Negara Bukan Pajak B.1 0 87.299.552 0,00 52.797.619 JUMLAH PENDAPATAN 0 87.299.552 0,00 52.797.619 BELANJA B.2. Belanja Operasi Belanja Pegawai B.3 5.924.737.000 5.662.596.784 95,58 5.224.982.908 Belanja Barang B.4 5.445.295.000 3.925.638.920 72,09 5.255.374.586 Jumlah Belanja Operasi 11.370.032.000 9.588.235.704 84,33 10.480.357.494 Belanja Modal Belanja Peralatan dan Mesin B.5 0 0 #DIV/0! 4.245.632.258 Belanja Gedung dan Bangunan B.6 220.000.000 217.986.670 99,08 2.040.022.000 Jumlah Belanja Modal 220.000.000 217.986.670 99,08 6.285.654.258 JUMLAH BELANJA 11.590.032.000 9.806.222.374 84,61 16.766.011.752 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 3

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU NERACA PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 II. NERACA (Dalam Rupiah) URAIAN CATATAN 31 Desember 2016 31 Desember 2015 ASET ASET LANCAR Belanja Dibayar Di Muka C.1 0 15.871.000 Piutang Bukan Pajak C.2 82.190.113 134.360.113 Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Bukan Pajak C.3 (82.190.113) (83.966.657) Persediaan C.4 96.821.400 568.808.763 Jumlah Aset Lancar 96.821.400 635.073.219 ASET TETAP Tanah C.5 3.483.280.000 3.483.280.000 Peralatan dan Mesin C.6 13.557.234.040 14.316.157.767 Gedung dan Bangunan C.7 15.685.040.536 15.722.453.866 Aset Tetap Lainnya C.8 460.874.261 360.243.530 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.9 (9.481.167.210) (7.232.600.684) Jumlah Aset Tetap 23.705.261.627 26.649.534.479 ASET LAINNYA Aset Tak Berwujud C.10 1.207.218.524 378.165.024 Aset Lain-Lain C.11 587.834.612 436.928.542 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.12 (1.127.501.056) (327.683.157) Jumlah Aset Lainnya 667.552.080 487.410.409 JUMLAH ASET 24.469.635.107 27.772.018.107 KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang kepada Pihak Ketiga C.13 257.856.732 232.480.027 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 257.856.732 232.480.027 JUMLAH KEWAJIBAN 257.856.732 232.480.027 EKUITAS Ekuitas C.14 24.211.778.375 27.539.538.080 JUMLAH EKUITAS 24.211.778.375 27.539.538.080 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 24.469.635.107 27.772.018.107 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 4

III. LAPORAN OPERASIONAL KANTOR BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU LAPORAN OPERASIONAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam Rupiah) URAIAN CATATAN 2016 2015 KEGIATAN OPERASIONAL PENDAPATAN Pendapatan Negara Bukan Pajak D.1 9.709.552 17.667.660 JUMLAH PENDAPATAN 9.709.552 17.667.660 BEBAN Beban Pegawai D.2 5.689.042.108 5.259.243.860 Beban Persediaan D.3 380.030.778 439.600.829 Beban Barang dan Jasa D.4 1.732.662.707 1.615.525.933 Beban Pemeliharaan D.5 408.413.800 316.391.255 Beban Perjalanan Dinas D.6 1.473.094.138 2.582.797.507 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.7 0 92.433.973 Beban Penyusutan dan Amortisasi D.8 2.823.035.290 2.333.154.102 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.9 (1.776.544) 83.966.657 JUMLAH BEBAN 12.504.502.277 12.723.114.116 SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (12.494.792.725) (12.705.446.456) KEGIATAN NON OPERASIONAL D.10 SURPLUS/DEFISIT PELEPASAN ASET NON LANCAR Pendapatan Pelepasan Aset Nonlancar 25.420.000 19.750.000 Beban Pelepasan Aset Non Lancar 14.064.286 (59.532.835) Jumlah Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar 11.355.714 79.282.835 SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan dari kegiatan non operasional lainnya 47.217.400 131.970.241 Beban dari kegiatan non operasional lainnya 13.835.092 0 Jumlah Surplus/Defisit dari kegiatan non operasional lainnya 33.382.308 131.970.241 SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL POS LUAR BIASA D.11 44.738.022 211.253.076 Beban Pos Luar Biasa 0 0 SURPLUS/DEFISIT DARI POS LUAR BIASA 0 0 SURPLUS/DEFISIT LO (12.450.054.703) (12.494.193.380) Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 5

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KANTOR BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam Rupiah) EKUITAS AWAL URAIAN CATATAN 31 Desember 2016 31 Desember 2015 E.1 27.539.538.080 20.521.120.630 SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (12.450.054.703) (12.494.193.380) DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI/KESALAHAN MENDASAR 0 0 KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS (253.554.229) 85.734.215 PENYESUAIAN NILAI ASET E.3-9.505.800 KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI KOREKSI LAIN-LAIN E.4 E.5 (255.537.723) 62.778.584 1.983.494 13.449.831 TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.6 9.375.849.227 19.426.876.615 KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS (3.327.759.705) 7.018.417.450 EKUITAS AKHIR E.7 24.211.778.375 27.539.538.080 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 6

A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 225/PMK.05/2016 tentang Penerapan Standar Akuntasi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Pusat 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2016 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementrian Negara/Lembaga 3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 386/KM.6/2016 tentang Modul Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara dan Pemutakhiran Data Barang Milik Negara. 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014. 7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun 2015 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 05/PMK.05/2010 tentang Perubahan atas PMK Nomor 57/PMK.05/2007 tentang Pengelolaan Rekening Milik Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja. 13. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara. 14. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara. 15. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 102/PMK.05/2009 tentang Tata Cara Rekonsiliasi Barang Milik Negara Catatan atas Laporan Keuangan 7

dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. 16. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara. 17. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah. 18. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 230/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Hibah. 19. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. 20. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan. 21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara. 23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara. 24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. 25. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 210/PMK.05/2013 tentang Pedoman Rekonsiliasi dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga. 26. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.6/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. 27. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KMK.06/2013 tentang Modul Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. 28. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 137/KM.6/2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara. 29. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 145/KM.6/2014 tentang Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KM.6/2013 tentang Modul Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Catatan atas Laporan Keuangan 8

Entitas dan Rencana Strategis Pemerintah Pusat. 30. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor PER-01/KN/2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur jenderal Kekayaan Negara Nomor Per-07/KN/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara dalam Rangka Penyusunan Laporan Barang Milik Negara dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. 31. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-62/PB/2009 tentang Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual pada Laporan Keuangan. 32. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-81/PB/2011 tentang Tata Cara Pengesahan Hibah Langsung Bentuk Uang dan Penyampaian Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga. 33. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-82/PB/2011 tentang Pedoman Akuntansi Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga. 34. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-85/PB/2011 tentang Pedoman Penatausahaan Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada Satuan Kerja Kementerian Negara/Lembaga. 35. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. A.2. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU RENCANA STRATEGIS BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU Rencana Strategis Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau (Renstra BPS Provinsi Kepulauan Riau) Tahun 2015 2019 adalah panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPS Provinsi Kepulauan Riau untuk 5 (lima) tahun ke depan, yang disusun berdasarkan Rencana Strategis Badan Pusat Statistik (Renstra BPS) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2010-2015. Untuk menyongsong pembangunan nasional jangka menengah tahun 2015 2019, BPS Provinsi Kepulauan Riau menyusun Rencana Strategis yang mencerminkan upaya peningkatan dan kemampuan BPS menyediakan data statistik yang berkualitas, serta upaya untuk menjalankan perannya sebagai pembina dan koordinator kegiatan statistik dalam kerangka pembangunan Sistem Statistik Nasional (SSN) secara lebih efektif. Sebagai cerminan dari Catatan atas Laporan Keuangan 9

upaya ini, BPS telah menetapkan visi Pelopor data statistik terpercaya untuk semua. Untuk dapat mewujudkan visi ini, BPS telah merumuskan 3 pernyataan misi, yakni: (1) menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi, berstandar nasional dan internasional; (2) memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik; dan (3) membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Melalui pernyataan visi dan misi tersebut, BPS Provinsi Kepulauan Riau memiliki aspirasi untuk mencapai sejumlah tujuan strategis di tahun 2019, yaitu: (1) peningkatan kualitas data statistik; (2) peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik; dan (3) peningkatan birokrasi yang akuntabel. Tujuan strategis ini mencerminkan fokus perubahan yang akan dilakukan oleh BPS dalam periode Renstra 2015 2019, yakni bahwa BPS Provinsi Kepulauan Riau berupaya terus-menerus untuk meningkatkan: (1) kualitas dari produk yang dihasilkannya (data stastistik); (2) kualitas dari pelayanan untuk mendiseminasi data statistik kepada penggunanya; dan (3) kualitas dari proses tata kelola (governance) di dalam organisasinya. Keseluruhan tujuan strategis tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam 5 sasaran strategis, yang masing-masing memiliki target indikator untuk mengukur keberhasilan dari sasaran strategis yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis diwadahi dalam sejumlah program, yakni: (1) Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS); (2) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS (DMPTTL); dan (3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA). Dalam mencapai tujuannya BPS Provinsi Kepulauan Riau memiliki Visi dan Misi sebagai berikut : Visi BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU Dalam mendukung Visi Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau 2005-2025 yaitu Kepulauan Riau berbudaya, maju, dan sejahtera dan visi pembangunan Kepulauan Riau seperti tertuang di dalam RPJMD ke-2 2011-2015 adalah terwujudnya Kepulauan Riau sebagai bunda tanah melayu Catatan atas Laporan Keuangan 10

yang sejahtera, berakhlak mulia dan ramah lingkungan. BPS Provinsi Kepulauan Riau berupaya meningkatkan kontribusinya dalam hal pembangunan nasional di bidang statistik. Dengan memperhatikan misi pembangunan daerah dan pencapaian BPS Provinsi Kepulauan Riau pada Pembangunan Jangka Menengah Daerah periode kedua 2011-2015, BPS Provinsi Kepulauan Riau menetapkan visi tahun 2015-2019: Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua ( The Agent of Trustworthy Statistical Data for All ) Kata pelopor mempunyai makna bahwa BPS Provinsi Kepulauan Riau sebagai pencetus ide penyedia statistik terpercaya, sekaligus sebagai pelaku dalam penyediaan statistik terpercaya. Kata data statistik yang terpercaya yaitu statistik yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Kata untuk semua dimaksudkan bahwa semua pihak mempunyai hak yang sama untuk mengakses data BPS (impartial) baik pengguna data nasional maupun internasional. Dengan visi BPS 2015-2019, eksistensi BPS Provinsi Kepulauan Riau sebagai penyedia data dan informasi statistik menjadi semakin penting, karena dapat dipercaya semua pihak. Di samping itu, visi BPS Provinsi Kepulauan Riau juga memberikan ruang bagi berbagai pihak untuk ikut serta dalam menyediakan, memanfaatkan, dan menggunakan data dan informasi statistik. Misi BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU Misi BPS Provinsi Kepulauan Riau dirumuskan dengan memperhatikan misi BPS, misi RPJMD 2011-2015 dan tugas, fungsi, dan kewenangan BPS Provinsi Kepulauan Riau. Perumusan misi BPS Provinsi Kepulauan Riau juga dilakukan dengan memperhatikan masukan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), dan memberikan peluang untuk dapat disesuaikan dengan tuntutan perkembangan lingkungan strategis. Rumusan misi dimaksudkan untuk mampu: (a) mencakup semua pesan yang terdapat dalam visi, (b) memberikan petunjuk terhadap tujuan yang Catatan atas Laporan Keuangan 11

akan dicapai, (c) memberikan petunjuk kelompok sasaran mana termasuk instansi pemerintah yang akan dilayani oleh, dan (d) memperhitungkan berbagai masukan dari para pemangku kepentingan. Misi BPS Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015-2019 yakni: 1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional 2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik. 3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan Tujuan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan BPS untuk menyediakan data dan informasi statistik pada skala nasional maupun regional, serta melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standardisasi dalam penyelenggaraan statistik. Adapun tujuan BPS Provinsi Kepulauan Riau dalam rangka mencapai Visi BPS Provinsi Kepulauan Riau dan mewujudkan Misi BPS Provinsi Kepulauan Riau untuk kurun waktu 2015 2019 adalah sebagai berikut : 1. Tujuan 1 : Peningkatan kualitas data statistik, terkait dengan: Misi ke-1 : Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional, Misi ke-3 : Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. 2. Tujuan 2 : Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik, terkait dengan : Misi ke-2 : Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik, Misi ke-3 : Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. 3. Tujuan 3 : Peningkatan Birokrasi yang akuntabel, terkait dengan: Misi ke-3 : Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Tujuan pertama pembangunan statistik menuntut BPS Provinsi Kepulauan Riau untuk meningkatkan kualitas data statistik. Tujuan pertama ini akan didukung dan diupayakan dengan menerapkan program Statcap CERDAS Catatan atas Laporan Keuangan 12

(Statistical Capacity Building Change and Reform for Development of Statistics in Indonesia) kerangka penjaminan kualitas. Tujuan kedua berupa peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik. Keberhasilan upaya peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik tidak terlepas dari dukungan dan peranan TIK, yang diwujudkan melalui pembangunan arsitektur dan kerangka TIK dan manajemen informasi. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya penggunaan TIK statistik. Tujuan kedua ini akan diperkuat oleh komponen kedua Statcap CERDAS yaitu Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Sistem Informasi Manajemen Statistik. Tujuan ketiga Peningkatan Birokrasi yang akuntabel, di dalam tujuan tersebut terkait dengan misi membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Untuk itu, peningkatan kapasitas dan kemampuan tenaga statistik di pusat maupun daerah harus terus dilakukan. Tujuan keempat ini diperkuat dengan komponen ketiga Statcap CERDAS yaitu pengembangan sumber daya manusia. Sasaran Strategis BPS Sasaran strategis merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh BPS Provinsi Kepulauan Riau yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome) dari satu atau beberapa program BPS. Program BPS terdiri dari program teknis yang merupakan programprogram yang menghasilkan pelayanan kepada masyarakat (pelayanan eksternal) dan program generik merupakan program-program yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung dan atau administrasi BPS (pelayanan internal). Secara ringkas rumusan indikator pada sasaran strategis pembangunan statistik nasional Indonesia dalam rangka mencapai Visi BPS Provinsi Kepulauan Riau dan mewujudkan Misi BPS Provinsi Kepulauan Riau untuk kurun waktu 2015 2019 adalah sebagai berikut : 1. Sasaran strategis dari tujuan pertama: Peningkatan kualitas data statistik, adalah: 1.1. Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data statistik dengan indikator sasaran: 1.1.1. Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data Catatan atas Laporan Keuangan 13

statistik 1.1.2. Persentase konsumen yang selalu menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama 1.1.3. Persentase pemutakhiran data MFD dan MBS 1.1.4. Jumlah release data statistik yang tepat waktu 1.1.5. Jumlah publikasi/laporan yang yang terbit tepat waktu 1.1.6. Jumlah publikasi/laporan sensus yang terbit tepat waktu 1.2. Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (respondent engagement) dengan indikator sasaran: 1.2.1. Persentase pemasukan dokumen pendekatan rumah tangga (response rate) survei dengan 1.2.2. Persentase pemasukan dokumen pendekatan usaha (response rate) survei dengan 1.2.3. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan non rumah tangga dan non usaha 2. Sasaran strategis dari tujuan kedua: Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik, adalah: 2.1. Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (user engagement) dengan indikator sasaran: 2.1.1. Persentase kepuasan konsumen terhadap pelayanan data BPS 2.1.2. Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website 2.1.3. Persentase konsumen yang puas terhadap akses data BPS 2.1.4. Persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana BPS 3. Sasaran strategis dari tujuan ketiga: Peningkatan birokrasi yang akuntabel, adalah: 3.1. Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS dengan indikator sasaran: 3.1.1. Persentase Pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu 3.1.2. Persentase pegawai yang berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I 3.2. Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS dengan indikator sasaran: 3.2.1 Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat Catatan atas Laporan Keuangan 14

Struktur Organisasi BPS Provinsi Kepulauan Riau Berikut ini adalah struktur organisasi BPS Provinsi Kepulauan Riau: Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau. Laporan Keuangan ini dihasilkan melaui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Catatan atas Laporan Keuangan 15

Basis Akuntansi Dasar Pengukuran A.3. Basis Akuntansi Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. A.4. Dasar Pengukuran Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Badan Pusat Statistik Provinsi Kepualauan Riau dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Kebijakan Akuntansi A.5. Kebijakan Akuntansi Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statitistik yang merupakan entitas pelaporan dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau. Disamping itu, dalam Catatan atas Laporan Keuangan 16

penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau adalah sebagai berikut: Pendapatan- LRA Pendapatan-LO (1) Pendapatan- LRA Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN). Akuntansi pendapatan-lra dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan (2) Pendapatan- LO Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-lo pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai berikut: o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan periode waktu sewa. o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan Akuntansi pendapatan-lo dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. Catatan atas Laporan Keuangan 17

Belanja Beban Aset (3) Belanja Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. (4) Beban Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan (5) Aset dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya. Aset Lancar a. Aset Lancar Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito Catatan atas Laporan Keuangan 18

dicatat sebesar nilai nominal. Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut: a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut: Kualitas Piutang Tabel 1 Penggolongan Kualitas Piutang Uraian Penyisihan Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo 0.5% Kurang Lancar Diragukan Macet Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan 10% Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 50% 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN 100% Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA. Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan: harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; Catatan atas Laporan Keuangan 19

harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya. Aset Tetap b. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun. Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah); b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah); c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya. Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD Catatan atas Laporan Keuangan 20

Penyusutan Aset Tetap c. Penyusutan Aset Tetap Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP) c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu. Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat. Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut: Tabel 2 Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Jaringan dan Irigasi Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 2 s.d. 20 tahun 10 s.d. 50 tahun 5 s.d 40 tahun 4 tahun Piutang Jangka Panjang d. Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan. Catatan atas Laporan Keuangan 21

Aset Lainnya e. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, piutang jangka panjang dan Cadangan pemerintah. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Aset Tak Berwujud, Kemitraan dengan Pihak Ketiga dan Aset Lain-lain serta Kas yang Dibatasi Penggunaannya. Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi. Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut: Tabel 3 Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (tahun) Software Komputer 4 Franchise 5 Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman Semusim. Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram. Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70 10 20 25 50 Catatan atas Laporan Keuangan 22

Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Kewajiban (6). Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Ekuitas (7) Ekuitas Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas. Catatan atas Laporan Keuangan 23

Realisasi Pendapatan Rp87.299.552,00 B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Selama periode berjalan, Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut: Tabel 4 Komposisi Anggaran Awal dan Anggaran Setelah Revisi Tahun 2016 Pendapatan Uraian ANGGARAN 2016 ANGGARAN AWAL SETELAH REVISI Pendapatan Perpajakan - - Pendapatan Bukan Pajak - - Jumlah Pendapatan - - Belanja Belanja Pegawai 5.106.953.000 5.924.737.000 Belanja Barang 7.613.030.000 5.445.295.000 Belanja Modal 220.000.000 220.000.000 Jumlah Belanja 12.939.983.000 11.590.032.000 B.1 Pendapatan Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp87.299.552,00. Pendapatan Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari pendapatan bukan pajak. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai berikut: Tabel 5 Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan Tahun 2016 Uraian Anggaran Tahun 2016 Realisasi % Realisasi Anggaran Pendapatan Perpajakan 0 0 #DIV/0! Pendapatan Bukan Pajak 0 87.299.552-100 Jumlah 0 87.299.552-100 Pada Tahun 2016, BPS Provinsi Kepulauan Riau memperoleh Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp87.299.552,00 yang terdiri dari : 1. Pendapatan dari penjualan publikasi sebesar Rp140.000,00 2. Pendapatan dari pemindahtanganan BMN lainnya sebesar Catatan atas Laporan Keuangan 24