PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA (Pembelajaran Matematika Kelas V SDN. 01 Blulukan)

dokumen-dokumen yang mirip
Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENDEKATAN METODE PEMBELAJARAN PADA SISWA

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Menurut UU No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dibutuhkan oleh semua orang. Dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan dirinya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan. Negara

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses belajar yang membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Global artinya seluas dunia (world wide), sedangkan prosesnya disebut

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

Belajar Dan Pembelajaran Metode Based Learning

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

I. PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (1): Pendidikan adalah usaha sadar dan. akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

dapat dikatakan berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling berhubungan erat satu sama lain. Menurut Susanto (2013: 4) Belajar adalah suatu aktivitas

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari beragam etnis yang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Tekhnologi sangat besar. Semua dapat dilihat dalam fenomena kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang Latar Belakang Masalah. berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas akan memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang beriman dan bertakwa kepeda Tuhan Yang Maha Esa, Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, penyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah pun berperan aktif

Transkripsi:

0 PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA (Pembelajaran Matematika Kelas V SDN. 01 Blulukan) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: DANY WAHYUNINGSIH A 410 030 212 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang merdeka lebih dari setengah abad, tidak ada lagi penjajahan secara fisik di negara ini tetapi dalam era globalisasi seperti sekarang ini arti penjajahan bukan lagi hanya sekedar perebutan kekuasaan, kekayaan negara dan perbudakaan tetapi juga dalam bentuk bentuk baru diantaranya perekonomian, budaya, dan teknologi. negara kita memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dan kekayaan alam yang melimpah dan memiliki potensi yang beraneka ragam tetapi dalam pengelolaannya kita belum dapat maksimal dalam hal pengemasan, pengelolaan dan marketing. Dalam pengelolaan sumber daya yang ada di Indonesia ini perlu SDM yang memiliki kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Disamping itu juga dibutuhkan SDM yang kreatif dan inovatif. Karenanya pendidikan merupakan sesuatu yang penting guna menciptakan SDM yang memiliki kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, disamping itu juga SDM yang kreatif dan inovatif. Sarana pendidikan formal adalah sekolah sehingga pemerintah menetapkan wajib belajar 9 tahun sebagai wujud kepedulian pemerintah akan adanya SDM yang ber kualitas. Dari data Mendiknas Juni 2007 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP tercatat sudah mencapai 93,7 % dan target tahun 2009 APK 95 %. Usaha peningkatan APK yang dilakukan pemerintah diantaranya adalah pembiyayaan sekolah buat pelajar miskin, kejar 1

2 paket A, kejar paket B, SMP terbuka, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan beasiswa lewat Program Keluarga Harapan. Di era globalisasi ini dimana pendidikan merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan bangsa dan negara karenanya dalam perkembanganya pendidikan merupakan salah satu aset bangsa guna pembentukan SDM yang dapat menjadi tulang punggung bangsa dan negara yang nantinya merekalah yang akan meneruskan cita-cita dan harapan para pejuang. Seperti tercantum dala m UU no 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadikan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. SDM adalah siswa yang menempuh studi di sekolah. Kegiatan pembelajaran di sekolah adalah kegiatan pendidikan pada umumnya, yang menjadikan siswa menuju keadaan yang lebih baik. Pendidikan dalam hal ini sekolah tidak dapat lepas dari peran guru sebagai fasilitator dalam penyampaian materi. Profesionalisme seorang guru sangatlah dibutuhkan guna terciptanya suasana proses belajar mengajar yang efisien dan efektif dalam pengembangan siswa yang memiliki kemampuan beragam. Pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilakau kearah yang

3 lebih baik, selain itu juga tujuan umum dari pembelajaran matematika adalah berfikir logika, analitis, kritis, kreatif dan kemampuan bekerja sama. Pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang artinya sebelum siswa belajar rumus-rumus harus melalui sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari yang masalahnya bersifat tertutup dan terbuka. Oleh karena itu pada proses pembelajaran guru perlu meningkatkan kemampuan menjadi guru professional dan kreatif dalam mengembangkan kemampuan mengajar sehingga siswa dapat maksimal walaupun dalam kenyataannya guru-guru di Indonesia sebagian besar masih mempertahankan metode-metode pembelajaran lama. Kemampuan guru sebagai salah satu usaha meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dimana guru merupakan elemen di sekolah yang secara langsung dan aktif bersinggungan dengan siswa, kemampuan yang dimasuk adalah kemampuan mengajar dengan menerapkan model pembelajarn yan tepat, efisien dan efektif. Menurut UNESCO (Tilaar, 1998:69) model pembelajaran abad 21 haruslah: learning to know, learning to do, learning to be, and learning to live together siswa bukan hanya duduk diam dan mendengarkan. Siswa harus diberdayakan agar siswa mau serta mampu berbuat untuk memperkaya pengelaman belajar (learning to do ). Interaksi siswa dengan lingkungannya menuntut mereka untuk memahami pengetahuan yang berkaitan dengan dunia sekitarnya (learning to know). Interaksi tersebut diharapkan siswa dapat membangun jati diri (learning to be). Kesempatan berinteraksi dengan

4 berbagai individu atau kelompok yang bervariasi akan membentuk kepribadian untuk memehami kemajemukan, melahirkan sikap toleran positif terhadap keanekaragaman individu (learning to live together). Untuk mencapai tujuan yang diatas dibutuhkan metode pengajaran yang sesuai, salah satunya adalah metode pengajaran Problem Based Learning (PBL). PBL adalah suatu metode pengajaran kooperatif berdasarkan pada prinsip penggunaan permasalahan sebagai titik awal untuk penggadaan pengetahuan baru. Pendekatan pemecahan masalah ini menempatkan guru sebagai fasilitator diman kegiatan belajar mengajar akan dititik beratkan pada keaktifan siswa, kegiatan belajar ini dapat mengasah kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengemukakan gagasan atau ide dan mampu bekerjasama. Proses pembelajaran yang mengikut sertakan siswa secara aktif secara individu maupun kelompok, akan lebih bermakna karena dalam proses pembelajaran siswa mempunyai lebih banyak pengalaman. Dengan pembelajaran dengan metode PBL siswa akan lebih kreatif. Kreativitas siswa sangat diperlukan, hal tersebut dirasa perlu karena banyak sekali permasalahan dalam matematika yang bervariasi dan juga untuk menyelesaikan permasalahan matematika dikehidupan sehari-hari sehingga memerlukan penyelesaian dengan cara yang berbeda-beda. Kreativitas siswa dalam belajar matematika diperlukan untuk dapat menyelesaikan berbagai soal serta permasalahan yang ada dalam matematika sehingga dapat ditemukan

5 penyelesaian. Dengan demikian apabila kreativitas siswa meningkat diharapkan proses pembelajaran akan lebih baik dari sebelumnya. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pe ngaruh penerapan metode PBL pada kreativitas siswa. PBL pertama kali diterapkan pada fakultas kedokteran, dan dalam perkembangannya sekarang ini penerapannya bukanhanya di fakultas kedokteran tetapi fakultas lain di beberapa universitas di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa SD dengan pertimbangan metode ini belum banyak digunakan. Siswa yang terbiasa dengan metode konvensional akan dikenalkan dengan metode PBL dimana metode ini memiliki banyak kelebihan dibanding dengan cara konvensional. Penelitian ini pada mata pelajaran matematika karena itu merupakan bidang saya (peneliti) dan juga adanya pertimbangan bahwa mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang kebanyakan dianggap susah oleh para siswa didik karena dalam belajar perlu pemahaman, logika, ketelitian dan sering mencoba soal-soal untuk mengasah ketrampilan matematikanya. B. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan pembatasan masalah, dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Pembelajaran matematika yang akan diterapkan adalah dengan metode pembelajaran Problem Based Learning.

6 2. Kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika dibatasi pada kreativitas untuk melakukan beberapa alternatif penyelesaian masalah, mengemukakan ide dan ketrampilan menjawab pertanyaan dari guru. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas maka dikemukakan rumusan permasalahan yang diangkat adalah: 1. Bagaimana metode pembelajaran Problem Based Learning dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika di kelas, sehingga hasil belajar siswa lebih baik? 2. Dengan penerapan metode Problem Based Learning apakah kreativitas siswa meningkat? D. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan batu loncatan untuk merealisasikan aktifitas yang akan dilakukan Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran PBL untuk meningkatkan kreativitas belajar matematika pada siswa dan secara khusus penelitian ini bertujuan: Meningkatkan kreativitas siswa pada proses pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

7 E. Manfaat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dititik beratkan pada pembelajaran matematika, disamping itu juga meningkatkan mutu proses dan hasil belajar. 1. Manfaat Teoritis Secara umum penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan sumbangan kepada sekolah terhadap pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran PBL. Mengingat seseorang memerlukan ketrampilan serta kecerdasan untuk mema hami sesuatu, maka salah satu untuk mengasa h kemampuan matematika adalah melalui metode pembelajaran PBL. Secara khusus, memberikan kontribusi kepada strategi pembela jaran matematika yang tadinya hanya mementin gkan hasil ke pembelajaran yang mementingkan proses. 2. Manfaat Praktis Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan kepada guru dan calon guru serta kepada siswa. Bagi guru matematika penggunaan metode pembelajaran PBL digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran secara aktif dan kreatif. Bagi siswa, proses pembelajaran dengan metode pembelajaran PBL dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar matematika.