1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pengaksesan informasi serta sosialisasi melalui Internet sangat berkembang, Banyak perusahan telekomunikasi meluncurkan produk-produk unggulan mereka sebagai layanan akses Internet, salah satunya adalah Speedy yang diluncurkan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. TELKOM). Hal ini semakin memperkuat posisi Telkom sebagai salah satu dari sekian banyak operator yang ada di Indonesia. Koneksi Speedy ke Internet dapat dilakukan setiap saat (on-line) di mana setiap hubungan sifatnya dedicated connection. Tidak seperti modem kabel, ADSL memberikan dedicated line ke Internet. Dikarenakan teknologinya, tidak semua jaringan telepon dapat dipergunakan untuk layanan Speedy. Untuk dapat melakukan koneksi ADSL, diperlukan kualitas jaringan telepon yang cukup baik serta alat Digital Subscriber Line Access Multiplexer di Sentral Telepon Otomatis (STO) Telkom terdekat yang melayani jaringan telepon yang ingin dikoneksikan dengan Speedy bila jaringan tersebut belum cukup memadai. Dengan keunggulannya tersebut, Speedy dapat menarik hati masyarakat dan perusahaanperusahaan untuk menggunakan Speedy sebagai layanan akses Internetnya. Seperti peribahasa, Tiada gading yang tak retak, dengan segala keunggulannya, masih banyak kendala yang mengganggu Speedy untuk memberikan layanan terbaiknya. Setiap harinya banyak sekali gangguan yang terjadi, baik gangguan yang disebabkan perangkat dari pelanggan (telepon, PC, modem) maupun gangguan dari perangkat telkom sendiri (BRAS, RADIUS, DSLAM) yang dapat menyebabkan gangguan telepon dan Speedy pelanggan. Banyaknya penyebab gangguan Speedy ini membuat para pekerja lapangan yang bertugas memperbaiki kesulitan karena tidak jelasnya asal letak penyebab ganguan tersebut, sehingga perbaikannya memakan banyak waktu dan biaya. Untuk membantu pekerjaan petugas perbaikan, perlu suatu aplikasi yang dapat memetakan penyebab gangguan dan lokasi gangguan Speedy agar dapat mempercepat pengecekan penyebab gangguan Speedy, sehingga perbaikan gangguan dapat dilakukan lebih cepat ke penyebab gangguannya, tanpa harus 13
memperbaiki jaringan kabel yang tidak rusak. Karena data yang diperlukan untuk pemetaan gangguaan tersebut harus diinputkan oleh karyawan, maka setiap inputan yang dilakukan karyawan dicatat sebagai logjob karyawan R2DC, sehingga dapat memberikan informasi produktivitas kerja tiap karyawan. Karena kegiatan pengelolaan gangguan terjadi setiap hari, maka diperlukan fungsionalitas aplikasi yang dapat mencatat absen karyawan. Aplikasi tersebut juga dapat memberikan informasi kecepatan akses Speedy di tiap daerah yang dapat digunakan untuk perbaikan kualitas jaringan Speedy sehingga dapat memberikan kualitas terbaiknya 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, didapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana cara untuk mendata gangguan yang terjadi? 2. Bagaimana cara untuk mengetahui lokasi gangguan Speedy secara cepat? 3. Bagaimana cara untuk mengetahui kecepatan akses Speedy di tiap daerah? 4. Bagaimana cara untuk menampilkan lokasi gangguan Speedy ke dalam bentuk peta? 5. Bagaimana cara untuk menghitung produktivitas kerja karyawan R2DC dari setiap gangguan yang diinputkan karyawan R2DC? 1.3 Tujuan Dari rumusan masalah yang ada, tujuan dari pembuatan proyek akhir ini adalah: 1. Mencatat gangguan yang terjadi. 2. Memberikan informasi letak dan penyebab gangguan Speedy yang sedang dan sudah terjadi. 3. Memberikan informasi kecepatan akses Speedy di tiap daerah. 4. Memetakan letak gangguan Speedy yang sedang terjadi. 5. Menghitung produktivitas kerja karyawan R2DC. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah yang akan dibahas dalam penyusunan Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut : 14
1. Berbasis Web 2. Area pengaksesan aplikasi ini hanya digunakan di jaringan internal Access Regional III Jawa Barat. 3. Hanya menangani pemetaan gangguan Speedy dan kecepatan akses Internet Speedy digunakan di kawasan Access Regional III Jawa barat regional Bandung. 4. Admin dalam aplikasi ini adalah Officer 1 Technical Access Support R2DC Regional III Jawa Barat. Dalam hal ini, admin memiliki wewenang paling tinggi. 5. Pendaftaran karyawan dilakukan oleh admin. 6. Tidak membahas Speedy secara detail. 7. Hanya menangani keamanan login dan inputan para karyawan. 1.5 Metodologi Penyelesaian Masalah Metodologi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah ini yaitu menggunakan metode terstruktur. Sedangkan model proses yang digunakan untuk penyelesaian masalah ini adalah menggunakan waterfall model. Untuk lebih jelasnya, metodologi penyelesaian masalah ini dibagi beberapa tahap seperti di bawah ini. a. Pengumpulan data Mengumpulkan data dan informasi dari divisi R2DC kandatel regional III Bandung digunakan pada tahap pengembangan aplikasi. Adapun tujuan dilakukan survei yaitu mengetahui sistem kerja, proses bisnis, serta kesulitan kesulitan yang dihadapi oleh divisi R2DC kandatel regional III Bandung. b. Studi Literatur Mempelajari dan mencari buku-buku atau referensi PHP dan MS Access agar dapat membantu dalam pembuatan proyek akhir ini sekaligus konsultasi dengan dosen pembimbing dan Kepala serta Pegawai divisi R2DC kandatel regional III Bandung. 15
c. Pengembangan Perangkat Lunak Dalam pengembangan perangkat lunak akan digunakan model proses Waterfall yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : 1) Analisa Masalah Mempelajari dan menganalisis proses bisnis dari divisi R2DC Access regional III Jawa Barat dan mempelajari kekurangannya, mengumpulkan data yang berhubungan pembuatan aplikasi, mencari kebutuhan user untuk pembuatan aplikasi. Sehingga sistem yang dibangun akan sesuai dengan kebutuhan dari divisi R2DC Access regional III Jawa Barat. 2) Perancangan dan Implementasi Secara garis besar perancangan Aplikasi ini adalah seperti gambar dibawah ini : Gambar 1-1 : Perancangan Aplikasi sumber : data yang diolah 16
1. Data diambil dari server menggunakan aplikasi Telnet. 2. Client dan admin dapat menginput data. 3. Data mengirim dan menerima perubahan dari admin serta client menggunakan Aplikasi Pemetaan Gangguan dan Kecepatan Akses Speedy. Hasil dari perancangan Aplikasi Pemetaan Gangguan dan Kecepatan Akses Speedy ini akan diimplementasikan melalui pengkodean menggunakan HyperText Markup Language (HTML) yang dikombinasikan dengan PHP Hypertext Preprocessor (PHP) dengan basis data MS Access dan XAMPP sebagai web servernya. Pengkodean juga akan menggunakan Cascading Style Sheets (CSS) untuk mempercantik tampilan aplikasi ini. Menggunakan software notepad++, Dreamweaver, serta Adobe Photoshop dalam pembuatan aplikasi. Fungsionalitas-fungsionalitas yang akan dibuat adalah: Home : Menampilkan informasi gangguan Speedy yang sedang terjadi di daerah wilayah Kandatel III Bandung, jika tidak ada gangguan akan berwarna hijau, jika ada gangguan akan berwarna merah. Peta Wilayah : Menampilkan lokasi gangguan yang sedang terjadi di tiap wilayah beserta penyebabnya. History gangguan : Menampilkan informasi gangguan yang pernah terjadi di tiap wilayah beserta penyebabnya. Bad Line Speedy : Menampilkan informasi kecepatan akses Speedy pelanggan. Log Job : Pengelolaan data gangguan beserta log job karyawan. Absen Karyawan : Memberikan informasi absen karyawan R2DC. 3) Pengujian Menguji fungsionalitas dari Aplikasi Pemetaan Gangguan dan Kecepatan Akses Speedy yang difokuskan kepada fungsionalitas yang ada pada aplikasi ini. Pengujian akan dilakukan oleh karyawan divisi R2DC kandatel regional III Bandung secara prototype dengan menggunakan berbagai tipe web browser diantaranya Mozilla Firefox, Google Chrome dan Internet Explorer. 17
d. Pembuatan Laporan Menyusun dokumentasi program agar dapat digunakan pada tahap pengembangan selanjutnya. Penyusunan dokumentasi dilakukan seiring dengan pembuatan aplikasi ini. Dokumentasi akan diimplementasikan dalam bentuk buku proyek akhir. 18