TEKNOLOGI BAHAN BUATAN YOYOGI NATIONAL GYMNASIUM

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN

Struktur dan Konstruksi II

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

Fasilitas Olah Raga dan Rekreasi di Jakarta BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK

STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR :

TEATER IMAX KEONG EMAS, TAMAN MINI INDONESIA INDAH

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi,

TUGAS 1 STRUKTUR BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

berupa penuangan ide atau keinginan dari pemilik yang dijadikan suatu pedoman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memikul tekan pada semua beban bekerja distruktur tersebut.

TONNY RIZKYA NUR S ( ) DOSEN PEMBIMBING :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

2.5.c Konsep Selembar kertas tipis dan datar tidak dapat menahan beban sendiri.

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN IV

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

STRUKTUR LIPATAN. Dengan bentuk lipatan ini,gaya-gaya akibat benda sendiri dan gaya-gaya luar dapat di tahan oleh bentuk itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran bangunan ke dalam tanah (Schodek,1998). Bentuk struktur permukaan

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

struktur. Pertimbangan utama adalah fungsi dari struktur itu nantinya.

Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah seperti yang. yang tak terpisahkan dari gedung,

STRUKTURAL FUNICULAR: KABEL DAN PELENGKUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. di wilayah Sulawesi terutama bagian utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

BAB XI KUDA-KUDA DAN ATAP

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

1.2. ELEMEN STRUKTUR UTAMA

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA. Oleh : A.A.M

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rumah Tahan Gempa (Bagian 2) Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT.

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR PENUNJANG MEDIS RSUD BOJONEGORO DENGAN SISTEM FLAT-SLAB

BAB VI HASIL RANCANGAN. digunakan adalah High-Tech Expression yaitu hith tech yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

STRUKTUR PERMUKAAN BIDANG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dan perhitungan elemen struktur gedung Condotel Sahid Jogja Lifestyle City. sudah mampu menahan gaya geser.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

BAB III METODOLOGI 3.1. Pengumpulan Data Lapangan 3.2. Studi Pustaka 3.3. Metodologi Perencanaan Arsitektural dan Tata Ruang

BAB I PENDAHULUAN. segi estetika dari bangunan tersebut. Salah satu bangunan yang direncanakan

PENGARUH KAWAT AYAM DALAM PENINGKATAN KEKUATAN PADA BALOK BETON. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Serbaguna 2 lantai Latar Belakang. 1.2.

SPACE FRAME (RANGKA RUANG) OLEH ;

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

STRUKTUR CANGKANG I. PENDAHULULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Beton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

ABSTRAKSI. Basuki Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammdiyah Surakarta Jalan A.Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Surakarta 57102

PENGARUH BEBAN DINAMIK GEMPA VERTIKAL PADA KEKUATAN KUDA-KUDA BAJA RINGAN STARTRUSS BENTANG 6 METER TIPE-C INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. beban maka struktur secara keseluruhan akan runtuh. yang menahan beban aksial vertikal dengan rasio bagian tinggi dengan dimensi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Oleh sebab itu propinsi-propinsi yang berkembang dan padat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil. yang mutlak harus dipenuhi seperti aspek ekonomi dan kemudahan

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN 5 ( LIMA ) LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTILITAS TINGKAT DUA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENGGAMBAR RENCANA PELAT LANTAI BANGUNAN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

DINDING DINDING BATU BUATAN

BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai

BAB I PENDAHULUAN. Contoh struktur komposit ; balok komposit, balok komposit dengan voute, Pelat komposit,kolom komposit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan (function hall / banquet hall). Ruang pertemuan yang luas dan tidak

Tata Cara Pengujian Beton 1. Pengujian Desak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 6 DESAIN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan prasarana fisik di Indonesia saat ini banyak pekerjaan

Perancangan Arsitektur V Bangunan Bentang Lebar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beton berlulang merupakan bahan konstruksi yang paling penting dan merupakan

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TEKNOLOGI BAHAN BUATAN YOYOGI NATIONAL GYMNASIUM ANALISA STRUKTUR BAJA DAN PERBANDINGANNYA DENGAN STRUKTUR BETON NAMA NIM : ANNISA MUTIA SARI : I0212018

YOYOGI NATIONAL GYMNASIUM The Olympics kompleks atau yang lebih dikenal dengan nama Yoyogi National Gymnasium ini merupakan salah satu karya arsitek ternama, Kenzo Tange yang selesai dibangun pada tahun 1964. Dengan menggabungkan dua aliran arsitektur, yaitu arsitektur modern dan arsitektur tradisional dalam satu bangunan, Kenzo berhasil membuat sebuah landmark Jepang yang tidak kalah menakjubkannya dengan landmark-landmark modern yang ada kini. Gambar 1. Landskap Yoyogi National Gymnasium Sumber : http://www.archdaily.com/ Bangunan ini terletak di distrik Shibuya, kompleks secara resmi disebut taman Yoyogi National Gymnasium karena berada dalam satu area hijau besar. Di dalam kompleks ini terdapat 2 bangunan yang ditempatkan dalam sebuah platform yang indah, stadion utama dan stadion kecil. Keduanya memiliki ukuran yang monumental, meskipun begitu, skala yang ditampilkan oleh kedua bangunan tersebut tetap dapat memberikan kesan bahwa atap dilahirkan oleh taman itu sendiri. Stadion utama Stadion kecil Gambar 2. Siteplan Yoyogi National Gymnasium Sumber : http://www.archdaily.com/

GYM/STADION UTAMA Gambar 3. Tampak Stadion Utama Yoyogi National Gmynasium Bangunan Yoyogi National Gymnasium utama memiliki dimensi ruang yang lebih besar dibanding stadion kecil karena bangunan ini dirancang untuk dapat menampung 10.500 penonton yang mengakomodasi acara berenang, basket dan hoki es. Disusun secara simetris dengan menempatkan tribun di bagian utara dan selatan serta menekankan arah timur-barat sebagai pintu masuk dengan memberikan aksen menonjol baik di atap maupun lokasi pintu masuk. Gambar 4. Denah Main Gym yang disusun secara simetris dan menonjol pada sisi timur-barat STRUKTUR Kedua bangunan ini menggunakan sistem struktur mutakhir dengan sistem tenda dan kabel baja yang berfungsi sebagai penahan gaya tarik semua elemen secara terintegrasi. Struktur atap dari kabel baja berbentuk parabol hiperbolik.

DILAPISI KACA Gambar 5. Potongan Main Gym yang memperlihatkan struktur kabel baja yang menggangtung The Great Gym/Stadion Utama Pada gymnasium, struktur utamanya berupa satu konstruksi berdenah bujur sangkar yang mengecil ke atas seperti menara, tempat tumpuan kabel baja yang menebar seperti jala membentuk denah garis dan lingkaran. Sedang pada kolam renang, struktur pemegangnya berupa dua buah tiang. Gambar 6. Struktur bangunan yang tampak menyerupai bentuk tenda Sumber : http://www.archdaily.com/ Konsep struktural didasarkan pada tulang belakang utama yang terdiri dari dua kabel baja (13" diameter) yang berlabuh ke dua lempengan besar beton di kedua ujung bangunan dan dua menara struktural. Kabel menggambarkan kurva parabolik (catenary) dari mana kabel yang lebih kecil ditempatkan tegak lurus, untuk membentuk atap seperti tenda.

Atap atas memiliki kelengkungan berbeda dari kabel, menghasilkan struktur atap yang elegan dan anggun, yang permukaannya cekung dan cembung pada saat yang sama, selalu berbeda dari sudut manapun dilihat. Gambar 7. Skema struktur Atap The Minor Gym/Stadion Kecil Gambar 8. Rincian jangkar dari Kabel baja dua Gambar 9. Landskap Minor Gym pada Yoyogi National Gymnasium

Ini memiliki kapasitas untuk 5.300 penonton dan digunakan untuk olahraga ringan. Ruang ini diselenggarakan sekitar dua lingkaran konsentris non -, dan oleh karena itu beberapa stand lebih besar dari sebaliknya. Berbeda dengan stadion utama, ini hanya memiliki satu kolom struktural dan satu entri tunggal. Gambar 10. Denah minor Gym yang geometris dengan tambahan segitiga di sisi pintu masuk Dalam rencana, lingkaran dalam cincin ( 1 ) diimbangi sehubungan dengan lingkaran yang dibentuk oleh tribun penonton ( 2 ), yang menghasilkan bentuk shell yang mereka peroleh dan kurva dinamis ke atas tribun di depan pintu masuk. Distribusi lingkar luar ini, pada gilirannya, sedikit bergeser ke arah yang berlawanan, pelebaran secara bertahap menuju pintu masuk ( sebagai pembukaan cangkang keong ) untuk perpanjangan cincin ( 8,9,10 ) untuk menunjang blok. Perbedaan tata letak lingkaran di pabrik merespon gerakan masyarakat, baik dalam kerumunan di pintu masuk dan keluar seperti dalam distribusi mereka di tribun Gambar 11. Bagian-bagian struktur atap Minor Gym

Atap dibangun sebagai struktur laminar, mengikuti prinsip yang mirip dengan wire mesh dengan tepi keras. Pelek ini dibentuk oleh cincin di sepanjang tepi luar bangunan, dan dibagi menjadi dua balok melengkung, upper (8) dan bawah (9) yang bergabung dengan kurung tunggal (7). Struktur dibentuk oleh seperangkat balok yang menggantung (6), terletak di antara lingkaran luar dan tabung baja (5) yang spiral ke atas. Hal ini membentuk punggungan dari atap tergantung dari blok besar yang bertindak sebagai penopang (4) pada ujung luar dari pintu masuk utama, membentuk kurva, awalnya mulus tetapi kemudian naik tegak lurus untuk tiang atas (3). Di antara balok gantung terdapat balok yang lebih kecil, diatur secara diagonal secara berkala yang terletak di bagian luar atap, yang terdiri dari pelat baja 4-5 mm. Struktur rangka bangunan Yoyogi National Gymnasium dominan akan penggunaan material baja. Hal tersebut dikarenakan bentuk bangunan yang melengkung dan memiliki dimensi ruang yang besar. Sehingga diperlukan struktur bangunan yang mudah dibentuk serta mampu menahan beban lebih besar tanpa memberikan resiko patah yang cukup tinggi. Selain itu baja memiliki sifat ringan yang dapat mengurangi penyaluran beban ke pondasi. Gambar 12. Struktur atap tenda yang tersusun dari kabel baja berjala Sumber : http://www.archdaily.com/ Struktur atap yang seperti jala dan membentuk tenda serta denah bangunan yang melengkung, mengakibatkan bentang yang dihasilkan oleh berbeda-beda. Struktur atap ini dibentuk oleh kabel baja yang berukuran diameter 13 merupakan bahan yang sesuai untuk menghasilkan bentuk yang menyerupai tenda dengan adanya kolom beton di kedua sisi stadion dan dihubungkan oleh kabel-kabel baja.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MATERIAL BAJA 1. Kelebihan Baja Kuat tarik tinggi. Tidak dimakan rayap Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut Bisa di daur ulang Dibanding Stainless Steel lebih murah Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan Dibanding alumunium lebih kuat 2. Kekurangan Baja : Bisa berkarat. Lemah terhadap gaya tekan. Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile Tidak kokoh Tidak tahan api PERBANDINGAN YOYOGI NATIONAL GYMNASIUM JIKA MENGGUNAKAN BETON Yoyogi National Gymnasium merupakan bangunan yang memiliki bentang yang panjang karena memang digunakan sebagai sebuah stadion olahraga. Kenzo Tenga merancang bangunan ini dengan memutuskan baja sebagai struktur utama Yoyogi National Gymnasium. Hal tersebut dilakukan karena bentuk rangka bangunan yang tidak biasa dan kebutuhan masyarakat Jepang yang mendesak dalam menyambut Olimpiade musim panas tahun 1964 di Tokyo, Jepang. Perbandingan material beton dengan baja apabila diaplikasikan pada Yoyogi National Gymnasium sangat berbanding terbalik. Jika baja memiliki berat yang lebih ringan, berbeda dengan beton yang memiliki berat yang cukup besar. Penggunaan material beton pada bangunan akan menyebabkan pondasi serta struktur lainnya lebih banyak menerima beban dan jika tidak dirawat dengan benar, bangunan akan lebih cepat runtuh dibandingkan dengan menggunakan material baja. Terutama pada bangunan dengan bentang yang panjang. Beton lebih cocok digunakan pada bangunan rumah tinggal dan bangunan tingkat tinggi dengan bentang yang tidak terlalu panjang. Hal tersebut juga didasari dari balok yang

akan semakin besar apabila jarak antar kolom semakin jauh, sehingga kolom beton sering dikombinasikan dengan baja atau yang biasa disebut dengan beton bertulang. Gambar 13. Contoh Bangunan dengan Struktur Beton Sumber : PPT Mata Kuliah RSBG-2. Ir. Hari Yuliarso, M.T. Yoyogi National Gymnasium memiliki bentuk yang tidak biasa. Terutama di bagian struktur atapnya. Penggunaan beton pada struktur atap akan mempersulit arsitek dan juga pekerja untuk membentuk beton menjadi bentuk yang menyerupai tenda karena struktur atap tersebut memaksa rangka atap untuk menggantung tanpa adanya penopang selain di sisi timur-barat stadion. Apabila dipaksakan, kemungkinan bangunan tidak akan bertahan lama karena dipastikan terjadi patahan yang disebabkan oleh tidak adanya penopang dan bentangnya terlalu panjang/lebar. Stadion ini memiliki dimensi yang besar dan memiliki fungsi sebagai stadium olahraga dan tempat pelaksanaan olimpiade, sehingga tidak dibolehkan ada kolom-kolom di tengah ruangan yang menghalangi pandangan pengguna stadion. Sehingga tidak dimungkinkan menggunakan beton karena beton memerlukan jarak tertentu pada kolom agar balok yang digunakan tidak terlalu besar. Oleh karena itu, gedung ini menggunakan struktur baja sebagai struktur atasnya. Kelebihan baja dibandingkan dengan beton yaitu baja memiliki kekuatan yang besar dan dimensi/ukuran yang relatif kecil. Biaya pemasangan beton dan biaya keseluruhan baja relative sama. mengapa? Sebenarnya, baja lebih mahal dibandingkan dengan beton, namundalam pelaksanaan baja lebih cepat dan mudah disbanding beton yang membutuhkan ketelitian tinggi dalam pelaksanaannya. Dengan waktu yang lebih cepat tersebut biaya pengerjaan baja bisa mengurangi pengeluaran. Berbanding terbalik dengan beton.

DAFTAR PUSTAK Savitri. Kenzo Tange : Pemadu Arsitektur Tradisional Jepang dan Modern Barat 15 April 2009. Accessed 28 April 2014. http://anisavitri.wordpress.com/2009/04/15/kenzo-tangepenyelaras-arsitektur-tradisional-jepang-dan-modern-barat/. Kroll, Andrew. AD Classics: Yoyogi National Gymnasium / Kenzo Tange 15 Februari 2011. Accessed 28 April 2014. http://www.archdaily.com/109138/ad-classics-yoyogi-nationalgymnasium-kenzo-tange/. Zebaloos, Carlos KENZO TANGE: YOYOGI NATIONAL GYMNASIUM, TOKYO 27 Oktober 2011. Accessed 28 April 2014. http://architecturalmoleskine.blogspot.com/. Bekti, Muchlis Rian. Kelebihan dan Kekurangan Material (Bahan Bangunan). 8 Maret 2014. Accessed 28 April 2014. http://be-boss.net/kelebihan-dan-kekurangan-strukturbeton/ Bekti, Muchlis Rian. Kelebihan dan Kekurangan Material (Bahan Bangunan). 8 Maret 2014. Accessed 28 April 2014. http://muchlisryanbekti.blogspot.com/.