Oleh : DWI BRINA HESTILIANA J

dokumen-dokumen yang mirip
KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

Di susun oleh : ARFIAN EKA NUGRAHA J

Oleh: JOHANA SYA BANAWATI J KARYA TULIS ILMIAH

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN POST

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PASKA OPERASI FRAKTUR OLECRANON DEKSTRA DENGAN PEMASANGAN WIRE DI RSAL DR. RAMELAN SURABAYA

Oleh: IDA WAHYU NINGSIH J KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleknya masalah dibidang kesehatan yang timbul dewasa ini, disertai

BAB I PENDAHULUAN. secara adil, dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan bangsa Indonesia yang tertuang dalam

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebabkan karena kecelakaan yang tidak terduga. kecelakaan lalu lintas adalah fraktur.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mewujudkan pembangunan nasional bidang kesehatan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTION MOORE PROTHESIS DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. osteoporosis, biasanya dialami pada usia dewasa dan dapat juga disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyembuhan (kuratif) dan upaya pemulihan (rehabilitatif), yang

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI CLOSE FRAKTUR RAMUS PUBIS DEXTRA DAN SINISTRA

BAB I PENDAHULUAN. atau keadaan patologis (Dorland,1994) tungkai bawah yang terdiri dari tulang tibia dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dimana terjadi kerusakan bentuk dan fungsi dari tulang tersebut yang. dapat berupa patahan atau pecah dengan serpihan.

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang cukup tinggi. Data Kepolisian RI tahun 2009 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia sampai tahun ini mencapai 237,56 juta orang (Badan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Bangsa Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST ORIF CLOSE FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSO PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA

PENATALAKSANAAN INFRA MERAH, MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST ORIF CLOSED FRAKTUR ANTEBRACHII DEXTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pembangunan di bidang industri yang sangat maju yang

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi sehat jasmani, rohani, dan sosial. Tidak hanya bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hidup dalam masyarakat.pembangunan kesehatan, yaitu: menggerakkan. memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan tindakan operasi pemasangan Plate and Screw, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi nasional menuju Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sendi secara pasif maupun aktif karena keterbatasan sendi, fibrosis jaringan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses penurunan tensil strength dan stiffnes jaringan kolagen yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. paling umum. Sebagian besar cedera pada tangan merupakan cedera

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 2 yaitu fraktur terbuka, yaitu jika patahan tulang itu menembus kulit. fragmen tulang tidak berhubungan dengan dunia luar.

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari penyakit, cacat, bahkan kelemahan maka dalam sistem kesehatan. menyeluruh, dan dapat terjangkau masyarakat luas.

PENATALAKSANAAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMUR SINISTRA

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : AJENG PUSPITASARI PUTRI J

BAB I PENDAHULUAN. patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung (Sjamsuhidajat,

PENGARUH KONTRAKSI KONSENTRIK TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI LUTUT PASKA OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF FRAKTUR CRURIS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan lalu lintas adalah fraktur yang lebih dikenal dengan patah tulang.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

FETAL DISTRES FAKULTAS. Oleh : J

BAB I PENDAHULUAN. karena musibah yang diberikan oleh-nya hendaknya tidak mudah berputus asa,

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FRAKTUR FEMUR 1/3 PROXIMAL DEXTRA DI PUSKESMAS KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. subyektif, setiap orang memiliki arti sehat masing-masing. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DENGAN MODALITAS MICROWAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST OPERASI FRACTURE COLLES DISERTAI DISLOKASI ULNA DEXTRA DI RST Dr.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS PASKA OPERASI FRAKTUR TIBIA-FIBULA 1/3 DISTAL

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN STROKE HEMORAGE DEXTRA DI RSUD PANDANARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan pembangunan disegala

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia. Maka Islam menegaskan perlunya

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DEXTRA 1/3 TENGAH DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREWS

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASCA OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS SINISTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTIN MOORE PROTHESE DI RS. ORTHOPEDI SURAKARTA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DENGAN MODALITAS SHORT WAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. maka setiap warga Indonesia berhak memperoleh derajat sehat yang setinggitingginya

Oleh : RIGI RAMDANI J

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya hubungan (diskontinuitas) tulang radius dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gerak: nyeri cukup berat, sedangkan pada terapi ke-6 didapatkan hasil bahwa

BAB I PENDAHULUAN. atau permukaan rawan sendi. Karena tulang dikelilingi oleh struktur jaringan

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI DENGAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS FRAKTUR SUBTROCHANTOR FEMUR SINISTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

IKRIMA RAHMASARI J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. motorik maupun sensoris. Di Amerika sekitar 8000 kasus spinal cord injury (SCI)

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RUMKITAL dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penulisan, dan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FRACTURE CAPUT HUMERI DISERTAI DISLOKASI SHOULDER DEXTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit (preventive),

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CERVICAL ROOT SYNDROME DENGAN MODALITAS IR, & TERAPI LATIHAN DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak fundamental setiap warga, setiap individu, keluarga dan

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA DEKSTRA DI RSAL DR RAMELAN SURABAYA

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Oleh: NURUL SAKINAH J KARYA TULIS ILMIAH

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA POST ORIF PEMASANGAN PLATE AND SCREW PADA FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ringan atau berat sehingga dalam proses penyembuhan pasien. buruk dari rawat inap atau long bed rest.

BAB ² PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang (Helmi,2012). Klasifikasi

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR KOMPRESI VERTEBRA THORAKAL XII LUMBAL 1 dengan FRANKLE A

BAB 1 PENDAHULUAN. Citra diri merupakan sebuah keadaan dalam pikiran tentang diri. Anda, kehilangan citra dirinya dan merasa buruk tentang diri mereka

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat progresif, dimana keilmuan khususnya dibidang kesehatan akan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CALCANEUS SPUR SINISTRA DENGAN MICRO WAVE DIATHERMY (MWD) DAN MASSAGE DI RSAL DR.

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PRE EKLAMPSI BERAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

NASKAH PUBLIKASI PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST OPERASI FRAKTUR INTERTROCHANTER FEMUR DEXTRA DI RSO.PROF.DR.R.

Transkripsi:

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 TENGAH DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSO. PROF DR. R SOEHARSO SURAKARTA Oleh : DWI BRINA HESTILIANA J 100 050 035 Karya Tulis Ilmiah Di ajukan guna Melengkapi tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat dalam Mencapai Diploma III PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia yang seutuhnya baik jasmani maupun rohani, yang di laksanakan secara terarah, terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Pembangunan di bidang kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Paradigma sehat menuju Indonesia sehat 2010 merupakan tujuan pembangunan kesehatan yang di arahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia, yang di tandai dengan penduduk yang hidup dalam lingkungan bangsa dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatann yang optimal di seluruh wilayah Indonesia (Depkes RI, 2000). Fisioterapi sebagai salah satu bagian tim kesehatan harus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat dengan cara menguasai ilmu pengetahuan dan skill yang optimal sesuai dengan bidangnya serta memiliki profesionalisme yang tinggi. Dengan berkembangnya fisioterapi di Indonesia banyak kemajuan yang telah di capai dalam upaya penyembuhan serta mempercepat pengembalian penderita dalam lingkungan masyarakat. 1

2 A. Latar Belakang masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kecanggihan teknologi yang ada menjadikan manusia memperoleh keuntungan yang lebih. Misalnya saja dalam bidang transportasi. Sekarang ini dengan adanya kemudahan dalam bidang transportasi mengakibatkan masyarakat merasakan kenyamanan karena dapat menghemat tenaga dan waktu. Namun di sisi lain hal itu akan menimbulkan dampak yang besar. Adanya kecelakaan lalu lintas merupakan contoh utama dampak dari adanya kemajuan ilmu dan teknologi di bidang transportasi. Akibatnya banyak masyarakat yang mengalami patah tulang atau yang dalam bahasa medis sering di sebut dengan fraktur. Salah satu frktur yang sering terjadi adalah fraktur femur. Fraktur pada umumnya sering terjadi dalam usia produktif yaitu antara usia 17-45 tahun. Hal ini di sebabkan karena pada anak-anak tulangnya masih elastis sehingga apabila terjadi benturan atau stressor kemungkinan besar akan terjadi patah tulang. Pada usia lanjut aktifitasnya sudah menurun sehingga jarang terjadi patah tulang. Dari jenis kelamin laki-laki lebih sering terjadi fraktur dari pada perempuan dengan perbandingan 3:1, hal tersebut berhubungan dengan aktifitas yang di lakukan laki-laki lebih banyak dari pada perempuan. Berdasarkan daerah yang sering terjadi, perpatahan dapat di bagi sebagai berikut: 45 % kasus fraktur terjadi pada anggota gerak atas, 35% terjadi pada anggota gerak bawah, 10% terjadi pada tulang belakang dan 5% terjadi pada kepala, sedangkan 5%

3 lainnya terjadi pada tulang-tulang selain yang di sebutkan di atas, misalnya pada tulang-tulang sangkar thorak ( Mangunsudiro, 1989). Femur merupakan tulang panjang yang di lewati otot-otot yang besar yang berfungsi sebagai penyangga tubuh dalam melakukan aktifitas. Misalnya pada saat berdiri, berjalan dan bekerja. Tulang femur tidak berdiri sendiri dalam menjalankan fungsinya, tulang ini merupakan salah satu rangkaian dari tungkai yaitu dengan tulang tibia dan fibula serta terdiri dari 3 sendi dalam satu tungkai yaitu sendi paha (hip joint), sendi lutut ( knee joint) dan sendi kaki (ankle joint). Apabila adanya momentum yang sangat besar membentur tulang panjang maka akan mengakibatkan tulang itu menjadi patah. Patah tulang merupakan suatu perpatahan pada kontineuitas struktur jaringan tulang ( Mac Rae, 1999). Apabila terjadi perpatahan pada tulang femur maka sangat di mungkinkan untuk mengalami penyambungan kembali secara tepat dan cepat apabila cara yang di tempuh dalam penanganan benar. Cara yang dapat di tempuh untuk itu adalah dengan jalan operasi. Dengan jalan operasi, penanganan fraktur ada 2 macam Yaitu dengan pemasangan internal fiksasi dan dengan pemasangan external fiksasi. Salah satu yang di lalukan dalam penanganan dengan internal fiksasi adalah dengan pemasangan Plate and Screw, Wire dan Intra Medulare Nail. Kondisi pada fraktur femur yang sering di lakukuan pemasangan dengan Plate and Screw adalah pada kondisi fraktur femur 1/3 proksimal, 1/3 tengah, dan 1/3 distal. Dalam pemasangan fiksasi juga harus di sesuaikan dengan bentuk dan tipe perpatahannya. Kegunaan dari pemasangan fiksasi tersebut di atas di maksudkan agar bisa menahan fragmen dari tulang yang patah agar tetap stabil

4 dan tidak terjadi pergeseran pada saat proses perbaikan tulang, sehingga tulang akan tumbuh dengan baik dan sesuai. Penanganan pada kondisi fraktur femur terutama dengan letak perpatahan di 1/3 tengah yang menggunakan internal fiksasi dengan pemasangan Plate and Screw sesuai dengan yang penulis sajikan akan timbul penurunan kapasitas fisik dan kapasitas fungsional, yaitu berupa adanya bengkak (oedema), nyeri, keterbatasan Lingkup Gerak Sendi (LGS), penurunan kekuatan otot, spasme otot serta adanya gangguan aktifitas fungsional. Untuk mengatasi kondisi pasien dengan keluhan yang di timbulkan pada kasus Post Operasi fraktur femur 1/3 tengah dextra dengan Plate and Screw maka fisioterapi mempunyai banyak sekali modalitas yang bisa di gunakan, di antaranya dengan Terapi Latihan. Terapi Latihan yang di gunakan oleh penulis yaitu: latihan di tempat tidur seperti Breathing Exercise, general active movement untuk anggota gerak tubuh yang sehat, passive movement dan active assisted movement untuk anggota gerak yang cidera, static kontraksi untuk anggota gerak yang cidera, long sitting di atas bed, latihan transfer dan ambulasi pada post operasi. Latihan ini di lakukan untuk tujuan mengurangi nyeri pada daerah luka, mengurangi bengkak, mengurangi potensial terjadinya penurunan Lingkup Gerak Sendi (LGS) serta untuk mengurangi terjadinya penurunan kekuatan otot dan untuk mengurangi terjadinya penurunan aktifitas fungsionalnya. Latihan yang rutin dan cepat serta mengawalinya sedini mungkin maka akan memperkecil dampak terjadinya gangguan aktifitas fungsional yang berat. Sehingga pasien di harapkan bisa sesegera mungkin untuk meninggalkan rumah

5 sakit dan kembali di tengah-tengah keluarganya. Melihat jenis perpatahan yang terjadi dan penanganan dengan internal fiksasi serta kemungkinan yang akan terjadi maka penulis menggambil kasus pada pasien dengan jenis kelamin lakilaki dengan letak fraktur femur 1/3 tengah dextra, jenis perpatahannya berbentuk segmental dan di lakukan penanganan dengan pemasangan internal fiksasi Plate and Srcew tanpa adanya penyakit penyerta serta jenis f raktur terbuka. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang di kemukakan oleh penulis yaitu: 1. Apakah terapi latihan dapat mengurangi nyeri pada daerah luka di sekitar incisi paska operasi? 2. Apakah terapi latihan dapat mengurangi spasme otot pada tungkai bagian kanan? 3. Apakah terapi latihan dapat mengurangi oedema? 4. Apakah terapi latihan dapat menambah kekuatan otot? 5. Apakah terapi latihan dapat meningkatkan Lingkup Gerak Sendi (LGS)? 6. Apakah dengan terapi latihan dapat meningkatkan kemampuan aktifitas fungsional pada penderita fraktur femur 1/3 tengah dextra? C. Tujuan Penulisan a. Tujuan Umum Untuk mengetahui apakah terapi latihan dapat mengurangi permasalahan pada post operasi fraktur femur 1/3 tengah dextra.

6 b. Tujuan Khusus Tujuan khusus yang ingin di sampaikan oleh penulis adalah : 1. Mengetahui apakah terapi latihan dapat mengurangi nyeri di sekitar luka incisi pada post operasi 2. Untuk mengetahui apakah terapi latihan dapat mengurangi spasme otot pada tungkai bagian kanan 3. Untuk mengetahui apakah terapi latihan dapat mengurangi oedema 4. Untuk mengetahui apakah terapi latihan dapat meningkatkan Lingkup gerak sendi (LGS) 5. Untuk mengetahui apakah terapi latihan dapat meningkatkan kekuatan otot 6. Untuk mengetahui Apakah dengan terapi latihan dapat meningkatkan kemampuan aktifitas fungsional pada penderita fraktur femur 1/3 tengah dextra? D. Manfaat 1. Bagi Penulis Dapat lebih dalam mempelajari fraktur femur 1/3 tengah dextra sehingga dapat menjadi bekal untuk penulis setelah lulus nanti. 2. Bagi Masyarakat Memberikan informasi yang benar kepada pasien, keluarga, masyarakat, sehingga dapat lebih mengenal dan mengetahui gambaran tentang fraktur femur 1/3 tengah dextra.

7 3. Bagi Pendidikan Memberikan informasi ilmiah bagi penelitian mengenai fraktur femur 1/3 tengah dextra. 4. Bagi Institusi Kesehatan Dapat memberikan informasi obyektif mengenai fraktur femur 1/3 tengah dextra kepada tenaga medis, baik yang bekerja di rumah sakit maupun di puskesmas. 5. Bagi Fisioterapis Dapat mengetahui secara mendalam mengenai fraktur femur 1/3 tengah dextra dan dapat di gunakan dalam pelaksanaan terapi.