BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan mengunduh data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Unit analisis dalam penelitian ini adalah pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2014. B. Desain Penelitian Dalam penelitian ini yang dilakukan adalah dengan melakukan penelitian kausal yakni penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel terhadap variabel lainnya, yang mana variabelvariabel yang terdapat dalam penelitian ini meliputi variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen meliputi Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return On Assets. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Dividend Payout Ratio. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel Berdasarkan teori-teori dan hipotesis penelitian, maka Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel Bebas (independen), Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel 41
42 terikat (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah sebagai berikut: 1) Cash Ratio Cash ratio merupakan salah satu ukuran dari rasio likuiditas (liquidity ratio) yang merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya (current liability) melalui sejumlah kas (dan setara kas, seperti giro atau simpanan lain di bank yang dapat ditarik setiap saat) yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi cash ratio menunjukkan kemampuan kas perusahaan untuk memenuhi (membayar) kewajiban jangka pendeknya (Brigham dan Gapenski, 1996). Rasionya dihitung dengan membagi nilai kas dengan hutang lancar Cash Ratio = Cash + equivalen Current Liablities 2) Debt to Equity Ratio Debt to equity ratio adalah rasio yang menghitung keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai oleh kreditur dan yang didanai oleh pemilik perusahaan. Rumusnya adalah sebagai berikut: Debt to Equity Ratio = Total Debt Total Equity Semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar resiko yang dihadapi. Rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva. Kreditur jangka panjang pada umunya lebih menyukai debt to equity
43 ratio yang kecil. Karena semakin kecil rasio ini maka semakin besar aktiva yang didanai oleh pemilik perusahaan (Adisti Andriawati, 2009). 3) Return On Assets Return On Assets disebut juga sebagia rentabilitas ekonomis merupakan ukuran kemampuan perusahaan dengan menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah laba sebelum bunga dan pajak. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aktiva yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin besar ROA maka semakin besar tingkat keuntungan dan semakin baik posisi perusahaan dari segi penggunaan aktiva (Adisti Andriawati, 2009). Return On Assets = Earning before interest & tax Total Assets b. Variabel terikat, merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah dividend payout ratio yang dihitung dengan rumus sebagai berikut. 2. Operasionalisasi Variabel Dividend Payout Ratio = Devidend Per share X 100% Earning per Share
44 Dari definisi variabel tersebut diatas dapat disimpulkan dalam tabel operasionalisasi variable berikut ini: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Cash Ratio Debt Equity Ratio Return On Asset Devidend Payout Ratio Rumus Cash Ratio = Cash+equivalen Current liablities Debt Equity Ratio = Total Debt Total Equity Return On Asset= Earning before interest & tax Total Asset Dividend Payout Ratio= Devidend Pershare Earning Per share Skala Pengkuran Skala rasio Skala rasio Skala rasio Skala rasio D. Populasi dan Sample Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini populasinya adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII pada tahun 2011-2014. Periode 2011-2014 (4 tahun) digunakan sebagai periode pengamatan karena dengan rentang waktu tersebut diharapkan akan didapatkan jumlah sampel penelitian yang cukup dan dapat digeneralisasi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008). Adapun yang menjadi alasan pemilihan
45 sampel JII ini dikarenakan ruang lingkupnya yang tidak terlalu luas sehingga bisa lebih mendalami objek dari penelitian tersebut, selain itu dikarenakan JII jarang dipergunakan oleh peneliti lain, karena sebagian besar lebih cenderung mengambil objek di BEI. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: 1) Perusahaan yang terdaftar di JII berturut-turut dari tahun 2011-2014 2) Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangannya untuk periode yang berakhir 31 Desember 3) Perusahaan yang membagikan deviden lima tahun berturut-turut dari tahun 2011-2014 E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dengan teknik observasi non partisipan, yaitu dengan cara membaca, mengamati, mencatat serta mempelajari uraian buku-buku, jurnaljurnal akuntansi dan bisnis, serta mengunduh data dan informasi dari situs-situs internet yang relevan. F. Metode Analisis Metode Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini disajikan untuk memberikan informasi karakteristik variabel penelitian khususnya mengenai mean dan deviasi standar. Pengukuran mean merupakan cara yang paling umum digunakan untuk
46 mengukur nilai sentral dari suatu distribusi data. Deviasi standar merupakan perbedaan antara nilai data yang diteliti dengan nilai rata-ratanya. 2. Uji Asumsi Klasik Sebelum model regresi digunakan untuk menguji hipotesis, tentunya model tersebut harus bebas dari gejala asumsi klasik karena model yang baik harus memenuhi kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Adapun uji asumsi klasik yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, data memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan One Sample Kormogorov-Smirnov Test, bila probabilitas asymp.sig (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal (Ghozali, 2013). 2) Uji multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dengan Variance Inflation Factor (VIF), bila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 maka tidak terdapat gejala multikolinieritas (Ghozali, 2013). 3) Uji autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada perioda t dengan kesalahan pengganggu pada perioda t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi ada atau
47 tidaknya autokorelasi akan dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW test). Bila angka D-W berada di DU < DW < 4-DU berarti tidak terjadi autokorelasi (Ghozali, 2013). 4) Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas merupakan suatu pengujian untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang dioperasikan telah mempunyai varians yang sama (homogen) atau sebaliknya (heterogen). Untuk mendeteksi adanya gejala heteroskedastisitas, akan digunakan uji glejser. Metode ini dilakukan dengan meregresikan variabel bebasnya terhadap nilai absolut residual. Model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas apabila nilai signifikansi variabel bebasnya terhadap nilai absolut residual statistik di atas α = 0,05 (Ghozali, 2013) 3. Pengujian hipotesis penelitian 1) Uji goodness of fit model Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih juga menunjukkan arah hubungan antara varaiabel dependen dengan variabel independen, dimana variabel dependen diasumsikan random atau stokastik yang berarti mempunyai distribusi probabilistik dan variabel bebas diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang). Cara yang digunakan untuk melihat tujuan tersebut yaitu dengan melihat nilai adjusted R² (koefisien determinasi) dan F hitung (untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen).
48 a. Uji-t Untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini pengujian dilakukan menggunaka uji-t. Uji-t dipergunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas (cash ratio, debt to equity ratio, dan return on asset) terhadap variabel terikat (dividend payout ratio). Hipotesis penelitian dirumuskan dalam formulasi hipotesis statistik sebagai berikut: 1. Cash ratio Hı : bi > 0 artinya ada pengaruh positif dan signifikan antara cash ratio dengan dividend payout ratio 2. Debt to Equity ratio Hı : bi < 0 artinya ada pengaruh negatif dan signifikan antara debt to equity ratio dengan dividend payout ratio 3. Return On Assets Hı : bi > 0 artinya ada pengaruh positif dan signifikan antara return on asset dengan dividend payout ratio b. Uji Stimultan (Uji F) Uji stimultan digunakan untuk menguji pengaruh yang signifikan variabel independen (X 1,X 2,X 3,X 4,X 5, ) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Y). Jika nilai signifikan diatas 5% maka secara bersama-sama variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Namun jika nilai signifikan dibawah 5% berarti secara bersama-sama variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
49 Analisis ini juga dapat dilihat dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Jika F hitung < F tabel, maka tidak ada pengaruh signifikan variabel independen terhadap variabel dependen. Jika F hitung > F tabel, maka ada pengaruh signifikan variabel independen terhadap variabel dependen dengan alfa 5%. 2) Analisis regresi Linier Berganda Model analisis yang digunakan adalah model analisis regresi linear berganda. Model ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan persamaan sebagai berikut: DPR = α + β 1 CR+ β 2 DER+β 3 ROA+... Keterangan: DPR CR DER α β 1, β 2, β 3 : Dividend payout Ratio : Cash Ratio : Debt Equity Ratio : Konstan : Koefisien regresi :Standar error Analisis ini akan dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 for windows. Bila pada persamaan 1 nilai koefisien regresi β 1 memiliki tingkat signifikansi lebih kecil dari α = 0,05 dan bernilai positif maka cash ratio berpengaruh signifikan pada DPR, jika nilai koefisien regresi β 2 memiliki tingkat signifikansi lebih kecil dari α = 0,05 dan bernilai negatif maka DER berpengaruh signifikan pada DPR dan apabila nilai koefisien regresi β 3
50 memiliki tingkat signifikansi lebih kecil dari α = 0,05 dan bernilai positif maka ROA berpengaruh signifikan pada DPR.