BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak diberlakukannya reformasi perpajakan, penerimaan negara dari sektor pajak terus meningkat. Telah terjadi kenaikan tax ratio yang cukup besar semenjak dilakukan reformasi perpajakan pada tahun 1983. Namun demikian tidak dipungkiri, masih ada yang melalaikan kewajiban pajaknya, terbukti dengan adanya tunggakan pajak yang semakin bertambah dari tahun ke tahun. Sebagai gambaran secara nasional jumlah tunggakan pajak dalam tahun 1999 sebesar Rp. 14,8 trilyun, tahun 2000 sebesar Rp.16,9 trilyun. Untuk menjaga agar Wajib Pajak tetap berada dalam koridor peraturan perpajakan, maka diantisipasi dengan melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak yang memenuhi kriteria untuk diperiksa. Sebagaimana telah diatur dalam salah satu ketentuan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000. Tindakan penagihan pajak dilakukan berdasar UU No. 19 tahun 2000 sebagai tentang Penagihan Pajak Negara. Disamping itu penagihan pajak juga di atur dalam UU No. 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara 1
2 Perpajakan. Pasal 18 menyebutkan bahwa surat tagihan pajak, surat ketetapan kurang bayar, surat ketetapan kurang bayar tambahan, dan surat keputusan pembetulan, surat keputusan keberatan, putusan banding, yang menyebabkan jumah pajak yang harus dibayar bertambah, merupakan dasar penagihan pajak. Pada tahun 2001 jumlah tunggakan pajak sebesar Rp. 17,3 trilyun. Bahkan tahun 2003, ternyata penerimaan pajak tidak memenuhi target yang diharapkan. Dalam hal ini penerimaan PPh dan PPN memegang peran yang cukup penting sebagai komponen penerimaan negara. Peneliti yang meneliti penagihan pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan badan, Zakiah dan Hantoro (2008) menyimpulkan bahwa jumah penerimaan PPh Badan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dan penagihan pajak dan surat paksa pajak baik secara simultan maupun secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan Pajak Penghasilan Badan. Penagihan pajak disetiap Kantor Pelayanan Pajak secara umum sudah dilakukan sesuai dengan prosedur dan tata cara tindakan penagihan. Dalam penelitian Asri dan Vinola (2009) mengenai tingkat kepatuhan wajib pajak badan terhadap penerimaan pajak yang dimoderasi oleh pemeriksaan pajak, menyatakan adanya pengaruh positif antara tingkat kepatuhan wajib pajak terhadap peningkatan penerimaan pajak. Sedangkan tidak adanya pengaruh pemeriksaan pajak terhadap peningkatan penerimaan pajak. Euphrasia (2010) menyatakan kepatuhan Wajib Pajak Badan yang diukur dari Surat Pemberitahuan
3 Tahunan (SPT) yang disampaikan berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan pajak penghasilan badan pada KPP. Sari dan Afriyanti (2010) dalam penelitiannya mengenai PPh Ps. 25/29 WP Badan, menyatakan kepatuhan wajib pajak dan pemeriksaan pajak baik secara parsial maupun secara simultan berpengaruh terhadap penerimaan PPh Ps. 25/29 WP Badan. Menurut Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, rasio kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) hingga April 2010 telah mencapai 54,84% atau 7,73 juta. Jumah SPT diterima mencapai 7.733.271 dari total wajib pajak terdaftar wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh sebesar 14.101.933 (Suhendra, 2010). KPP Madya Tangerang merupakan salah satu KPP yang terdapat di Tangerang. Jumlah wajib pajak terdaftar pada KPP tersebut selalu mengalami pertumbuhan dari tahun per tahun. Dan kemudian dengan adanya evaluasi wajib pajak terdaftar juga menyebabkan selalu Pada tahun 2011 mengalami pengurangan wajib pajak dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 8,29% karena menurunnya kontribusi pajak dari wajib pajak badan tersebut yang pada akhirnya wajib pajak badan tersebut dialihkan pada KPP Pratama. Sedangkan untuk pertumbuhan penerimaan pajak penghasilan wajib pajak badan adalah sebesar 19,53%.
4 Pertumbuhan wajib pajak terdaftar terbesar terjadi pada tahun 2012, yaitu sebesar 26,48%, dengan pertumbuhan penerimaan pajak penghasilan badan 4,81% dari tahun sebelumnya. Hingga akhir tahun 2012 KPP Madya Tangerang tercatat memiliki 812 wajib pajak badan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berbeda yaitu menambahkan variabel penagihan pajak. Dimana peneliti ingin mengetahui lebih lanjut pengaruh penagihan pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan badan yang diterima oleh kantor pelayanan pajak. Dengan berdasar hal ini peneliti ingin meneliti mengenai Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Badan Pada KPP Madya Tangerang. B. Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas, penulis dapat merumuskan masalah utama dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan terhadap penerimaan Pajak Penghasilan Badan pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Tangerang? 2. Apakah terdapat pengaruh penagihan pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan Badan pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Tangerang?
5 3. Apakah terdapat pengaruh tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan dan penagihan pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan Badan pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Tangerang? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari setiap penelitian adalah untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan sebagaimana yang telah dirumuskan pada perumusan masalah di atas, yaitu : 1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan terhadap penerimaan Pajak Penghasilan Badan pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Tangerang. 2. Untuk mengetahui pengaruh penagihan pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan Badan pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Tangerang. 3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan dan penagihan pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan badan pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Tangerang.
6 Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Bagi Penulis Penelitian ini akan sangat bermanfaat agar dapat mengembangkan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dihubungkan dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga dapat mengetahui sejauh mana peran teori di dalam praktek. 2. Bagi instansi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran kepada Kantor Pelayanan Pajak terutama KPP Madya Tangerang sebagai bahan masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak Madya Tangerang dalam hal-hal yang menyangkut penagihan pajak, kepatuhan Wajib Pajak Badan dan para Wajib Pajak lainnya dalam rangka memenuhi kewajiban perpajakannya. 3. Bagi Pembaca Dapat digunakan sebagai bahan referensi dan dapat memberikan ilmu pengetahuan maupun informasi kepada pihak-pihak yang hendak melakukan penelitian selanjutnya.