HUBUNGAN EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS WONGKADITI KOTA GORONTALO. Heni PanaI. Polteknik Kesehatan Provinsi Gorontalo

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB II LANDASAN TEORI

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER I

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per jumlah

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah gizi menjadi penyebab

Ayu Rahma Putri 1, Al Muqsith 2* Lhokseumawe-Aceh 24352, Indonesia *Corresponding Author: Abstrak

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

TINJAUAN PUSTAKA. B. PENILAIAN STATUS GIZI Ukuran ukuran tubuh antropometri merupakan refleksi darik pengaruh 4

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN STATUS GIZI DALAM KEHAMILAN DENGAN STATUS EKONOMI

BAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme

STATUS GIZI DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN MACCINI KECAMATAN MAKASSAR

BAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) IBU KEHAMILAN ATERM DENGAN DISMATURITAS BAYI LAHIR DI SEBUAH RS DI MEDAN

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

Woro Rahmanishati* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

HUBUNGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH PUSKESMAS WULUHAN TAHUN 2016

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS WEDI KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam lima tahun pertama kehidupannya (Hadi, 2005).

30 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENELITIAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme, karena itu kebutuhan

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

SIKAP IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

PENGARUH KADAR HB DAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh: EMAH KUDYANI J

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang

HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

Gambaran Karakteristik Ibu Hamil, Tingkat Pengetahuan serta Sikap terhadap Asupan Gizi Ibu Hamil di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh organisme secara normal melaui berbagai tahapan yaitu

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN KEK PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

TINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

kekurangan energi kronik (pada remaja puteri)

Kata kunci :Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Fe, Anemia, Ibu Hamil

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS AJANGALE

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN PALMERAH TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI BLUD RS KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA, SEMARANG

HUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memfokuskan percepatan pencapaian target MDGs (Millenium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA DESA BAN KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM OKTOBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya (Prakarsa, 2013). meninggal selama atau setelah kehamilan dan persalinan.

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional cukup kuat. Hal ini dirumuskan dalam Undang-Undang No.17

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2015

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BERAT DAN PANJANG BAYI BARU LAHIR DI RUMAH BERSALIN WIDURI YOGYAKARTA

HUBUNGAN POLA ASUH DAN ASUPAN ZAT GIZI PADA BADUTA STUNTING DAN ATAU WASTING DI KELURAHAN ALLEPOLEA KECAMATAN LAU KABUPATEN MAROS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

Pelaksanaan Antenatal Care Berhubungan dengan Anemia pada Kehamilan Trimester III di Puskesmas Sedayu I Yogyakarta

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

HUBUNGAN EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS WONGKADITI KOTA GORONTALO Heni PanaI Polteknik Kesehatan Provinsi Gorontalo Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ekonomi keluarga dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Wongkaditi Kota Gorontalo Tahun 2011. Metode penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif korelasional. Populasi sebanyak 68 orang. Semua anggota populasi dijadikan subjek penelitian. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu ekonomi keluarga dan variabel terikat adalah status gizi ibu hamil. Analisis data pada penelitian ini menggunaka uji statistik Chi Square (X 2 ). Hasil penelitian didapatkan bahwa keluarga yang ekonomi tinggi sebanyak 33,82% dan keluarga yang ekonomi rendah sebanyak 66,18% sedangkan ibu hamil yang status gizi baik sebanyak 42,65% dan ibu hamil yang status gizi kurang 57,35%. Dari hasil uji Chi Square yang disesuaikan dengan tingkat derajat kemaknaan α 0,05 didapatkan X 2 hitung = 13,925 dan X 2 tabel = 3,481; berarti X 2 hitung lebih besar dari X 2 tabel. Kesimpulan; ada hubungan yang sangat signifikan antara ekonomi keluarga dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Wongkaditi Kota Gorontalo. Kata Kunci : Ekonomi Keluarga, Status Gizi ABSTRACT: This study aims to determine the relationship of family economic and nutritional status of pregnant women in health centers Wongkaditi Gorontalo City in 2011. The research methods include descriptive correlational type of research. Population of 68 people. All members of the population used as research subjects. Variables in this study consists of the independent variables and the dependent variable of economic family is the nutritional status of pregnant women. Analysis of the data in this study make use of statistical test "Chi Square (X2)." The results showed that high-income families as much as 33.82% and low-income families as much as 66.18% while the nutritional status of pregnant women both as much as 42.65% and the nutritional status of pregnant women less 57.35%. From the Chi Square test results that are tailored to the level of significance level α of 0.05 obtained X2 and X2 count = 13,925 tables = 3.481; meant X2 X2 count is greater than the table. Conclusion: there was a significant relationship between family income and nutritional status of pregnant women in health centers Wongkaditi Gorontalo city. Keywords: Economic Family, Nutritional Status PENDAHULUAN WHO (1963) menyatakan bahwa dari segi kesehatan masyarakat, gizi kurang merupakan masalah terbesar di dunia. Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui penyediaan makanan yang mencukupi dan terjangkau oleh daya beli masyarakat (Suhardja, 2003). Pada saat ini, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya

persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi (Iodium). Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan kesehatan (Almatsier, 2001). Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan. Apabila status gizi ibu buruk, baik sebelum kehamilan dan selama kehamilan akan menyebabkan berat badan lahir rendah (BBLR). Disamping itu akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terinfeksi, abortus dan sebagainya (Supariasa, 2001). Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) pada kelompok wanita usia subur (WUS) adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dilaksanakan oleh masyarakat awam, untuk mengetahui kelompok berisiko Kekurangan Energi Kronik (KEK). Wanita usia subur adalah wanita usia 15-45 tahun (Depkes RI, 1994); (Supariasa, 2001). Berdasarkan data yang didapat di Puskesmas Wongkaditi Kota Gorontalo pada tanggal 25 Februari 2011 terdapat 68 orang ibu hamil yang melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC), 19 orang (27,94%) diantaranya termasuk status gizi kurang dengan LILA di bawah 23,5 cm. Upaya yang telah dilakukan oleh puskesmas khususnya bidan yaitu memberikan konseling tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan serta kebutuhan gizi saat hamil pada setiap kunjungan ANC dan posyandu. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama melakukan kegiatan penelitian di Puskesmas Wongkaditi, ada kecenderungan ibu hamil kadang-kadang kurang memperhatikan penjelasan dari bidan, bahkan ada ibu hamil yang mengatakan baru pertama kalinya melakukan kunjungan ANC selama kehamilannya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan ekonomi keluarga dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Wongkaditi Kota Gorontalo. Status sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat, status sosial ekonomi adalah gambaran tentang keadaan seseorang atau suatu masyarakat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi, gambaran itu seperti tingkat pendidikan, pendapatan dan sebagainya. Status ekonomi kemungkinan besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan pendapatan per bulan. Status ekonomi dapat dilihat dari pendapatan yang disesuaikan dengan harga barang pokok. Gizi adalah proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zatzat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi (Supariasa, 2001).

Status gizi adalah ekspresi dari keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa, 2001). Sedangkan menurut Almatsier (2001) status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Kehamilan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami. Status diet dan nutrisi ibu hamil mempunyai dampak langsung pada perjalanan kehamilan dan bayi yang akan dilahirkannya. Malnutrisi yang terjadi pada bulan awal kehamilan mempengaruhi perkembangan dan kapasitas embrio untuk bertahan hidup. Nutrisi yang buruk pada masa lanjut kehamilan mempengaruhi pertumbuhan janin (Paath, 2004). Satus gizi dapat ditentukan dengan cara pengukuran antropometri yang dibandingkan dengan standar Harvard atau standar WHO-NCHS dan atau standar-standar lainnya, dengan menggunakan indeks yang sama yaitu Berat Badan per Umur (BB/U), Berat Badan per Tinggi Badan (BB/TB), Lingkar Lengan Atas (LILA), dan Lingkar Kepala (Supariasa, 2001). Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehinggga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Penilaian status gizi terbagi atas 2 yang langsung dan tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung antara lain: Antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Sedangkan penilaian status gizi secara tidak langsung antara lain: Survei konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi (Supariasa, 2001) Menurut Supariasa (2001) Lingkar Lengan Atas (LILA) merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi. Pengukuran LILA adalah salah satu cara untuk mengetahui risiko kekurangan Energi Protein (KEP) wanita usia subur (WUS). Pada masa kehamilan merupakan masa terjadinya stres fisiologi pada ibu hamil karena masa penyesuaian tubuh ibu terhadap perubahan fungsi tubuh (Purwitasari, 2009). Menurut Sibagariang (2010) kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak daripada kebutuhan untuk wanita tidak hamil. Kegunaan makanan bagi ibu hamil adalah untuk pertumbuhan janin, mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri, supaya luka persalinan lekas sembuh pada masa nifas, dan untuk cadangan pada proses laktasi. BAHANDAN METODE Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan ekonomi keluarga dengan status gizi ibu hamil di

Puskesmas Wongkaditi Kota Gorontalo. Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel bebas adalah ekonomi keluarga dan variabel terikat adalah status gizi ibu hamil. Populasi dan Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Wongkaditi dan tercatat dilaporan PWS KIA Puskesmas tahun 2012 dengan jumlah 68 orang, dan sampel adalah seluruh anggota populasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Stastus ekonomi keluarag dan srarys gizi ibu hamil di lokasi penelitian dapat dlihat pada Tabel 1. Frekuensi Observasi Ekonomi Keluarga dengan Status Gizi Ibu hamil di Puskesmas Wongkaditi Kota Gorontalo Tahun 2011. Ekonomi Keluarga Baik Status Gizi Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa dari 23 ibu hamil dengan ekonomi keluarga yang tinggi, memiliki status gizi baik sebanyak (73,9%). Sedangkan dari 45 ibu hamil dengan ekonomi keluarga yang rendah, memiliki status gizi baik sebanyak (26,7%). a. Mencari Frekwensi harapan ( f h ) dengan Rumus : Kurang Jumlah Tinggi 17 6 23 Rendah 12 33 45 Jumlah 29 39 68 f h = Keterangan: fh : Frekuensi uyang diharapkan fk : Jumlah frekuensi pada kolom fb : Jumlah frekuensi pada baris T : Jumlah keseluruhan baris atau kolom Penyelesaian :

Tabel 4. Frekuensi Harapan Ekonomi Keluarga dengan Status Gizi Ibu hamil di Puskesmas Wongkaditi Kota Gorontalo Tahun 2011. b. Ekonomi Keluarga Baik Status Gizi Kurang Jumlah Tinggi 9,8 13,2 23,0 Rendah 19,2 25,8 45,0 Jumlah 29,0 39,0 68,0 Mencari Nilai chi square dengan Rumus : X K ( f0 f i 1 f 2 2 h) h Keterangan: x 2 = Chi kuadrat f o = Frekuensi yang diobservasi f h = Frekuensi yang diharapkan Penyelesaian: dk =(c-1) (r-1) =(2-1) (2-1) =1.1 =1. Jadi dk =1 α 0,05 tabel =3,481. Berdasarkan analisis dengan menggunakan uji statistik (Chi Square) didapatkan X 2 hitung 13,785 dan X 2 tabel yang disesuaikan dengan tingkat kemaknaan yang ditentukan yaitu 0,05 = 3,481 maka X 2 hitung (13,925) > X 2 tabel (3,481), berarti H 0 ditolak dan H a diterima. Karena H 0 ditolak dan H a diterima berarti ada hubungan yang signifikan antara ekonomi keluarga dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Wongkaditi Kota Gorontalo tahun 2012. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan ternyata ibu hamil yang tingkat ekonomi keluarganya tinggi memiliki status gizi yang baik dan begitu pula sebaliknya ibu hamil yang tingkat ekonomi keluarganya rendah memiliki status gizi yang kurang. SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan bab sebelumnya dibuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang signifikan antara ekonomi keluarga dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Wongkaditi Kota Gorontalo tahun 2012. 2. Tingkat ekonomi keluarga ibu hamil di Puskesmas Wongkaditi sebagian besar (64,7%) dengan kategori rendah.

3. Status gizi ibu hamil di Puskesmas Wongkaditi rata-rata (52,9%) dengan kategori baik. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, 2001, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Anakunhas, 2011, Penjelasan Pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas), http://www.pedoman-pengukuran-lingkar-lengan-atas.html, Diakses 30 Juli 2011. Anonimity, 2007, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehamilan, http://www.faktor-faktoryang-mempengaruhi-kehamilan.html, Diakses 26 Februari 2011. Arisman, 2004, Gizi dalam Daur Kehidupan, EGC, Jakarta. Bandiyah, 2009, Kehamilan, Persalinan dan Gangguan Kehamilan, Nuha Medika, Yogjakarta. Masiaga, 2010, Studi tentang Kebiasaan Makan dan Status Gizi Pada Ibu Hamil di Kelurahan Botu Kecamatan Kota Timur Kabupaten Gorontalo, Karya Tulis Ilmiah Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Gorontalo. Paath, 2004, Gizi dalam Kesehatan Reproduksi, EGC, Jakarta. Purwitasari, dkk, 2009, Gizi dalam Kesehatan Reproduksi, Nuha Medika, Yogyakarta. Setiadi, 2007, Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan Edisi Pertama, Graha Ilmu, Jogjakarta. Sibagariang, dkk, 2010, Kesehatan Reproduksi Wanita, Trans Info Media, Jakarta. Sugiyono, 2010, Statistik untuk Penelitian, C.V Alfabeta, Bandung. Suhardja, 2003, Berbagai Cara Pendidikan Gizi, Bumi Aksara, Jakarta. Supariasa, dkk, 2001, Penilaian Status Gizi, Buku Kedokteran, Jakarta. Suparyanto, 2010, Konsep Dasar Status Ekonomi, http://www.konsep-dasar-statusekonomi.html, Diakses 26 Februari 2011., 2011, Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil, http//www.pengukuran-statusgizi.html, Diakses 30 Juli 2011.