BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan social, semua aspek tersebut akan mempengaruhi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan energinya yang dilakukan secara terus-menerus, ritmis, dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

BAB I PENDAHULUAN. komponen tersebut akan sangat mempengaruhi kinerja kerja seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan alat ukur berat badan dengan satuan kilogram. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa mengalami kegemukan. Di Amerika orang meninggal. penduduk menderita kegemukan (Diana, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan sosial. Semua aspek tersebut akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization,2007 sekitar

BAB I PENDAHULUAN. epidemiologi di Indonesia. Kecendrungan peningkatan kasus penyakit

BAB I PENDAHULUAN. menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hal yang sangat penting bagi seorang wanita. Penampilan bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan metabolisme energi yang dikontrol oleh faktor biologi. 8 Obesitas

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terkomposis atas jaringan lemak yang. relatif sama, namun perbedaan lokasi deposisi jaringan

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang secara menyeluruh. Termasuk pembangunan di bidang kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah kalori yang dibakar dalam proses metabolisme (Hasdianah dkk, Obesitas juga dapat membahayakan kesehatan (Khasanah, 2012)

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB I PENDAHULUAN. ternyata tidak di ikuti oleh meningkatnya kesadaran akan kesehatan. Temuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, salah satunya kehidupan sosial ekonomi dunia. Sejak pertengahan 2007,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yang

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

2015 PERBED AAN PENGARUH ZUMBA D ANCE D ENGAN AEROBIK HIGH IMPACT TERHAD AP PENURUNAN BERAT BAD AN D AN PROSENTASE LEMAK TUBUH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara

BAB I PENDAHULUAN. yang serius dan merupakan penyebab yang penting dari angka kesakitan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dizaman yang orientasi manusianya lebih mengutamakan uang, bekerja lebih

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lemak. Massa bebas lemak biasa disebut Fat Free Mass (FFM), terdiri dari massa

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau. meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular


BAB I PENDAHULUAN. memberikan prioritas pada upaya promotif dan preventif tanpa

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

BAB I PENDAHULUAN. setelah diketahui bahwa kegemukan merupakan salah satu faktor risiko. koroner, hipertensi dan hiperlipidemia (Anita, 1995).

EFEKTIVITAS DAN KENYAMANAN TRANCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) DALAM MENGURANGI NYERI KRONIK MUSKULOSKELETAL PADA USIA LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Salah satu efek samping

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. seimbang akan mempengaruhi rasio lingkar pinggang pinggul menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Hidayat, 2013

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi

BAB I PENDAHULUAN. didalam tubuh. Kebutuhan zat gizi berkaitan erat dengan masa. perkembangan yang drastis. Remaja yang asupan gizinya terpenuhi

Lampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM :

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang ada, sangat kompleks sekali masalah demi masalah yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang biasa disebut sebagai silent

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan. mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI CLOSE FRAKTUR RAMUS PUBIS DEXTRA DAN SINISTRA

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan LAKI-LAKI PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas dapat didefinisikan sebagai kelebihan lemak dalam tubuh. 1 Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan mobilisasi yang baik, tidak ada keluhan dan keterbatasan gerak terutama

BAB I PENDAHULUAN. diluar itu seperti nongkrong,arisan,jalan-jalan dll.di tambah pola hidup

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

BAB V PEMBAHASAN. Jumlah pekerja pelintingan rokok di PT. Djitoe Indonesia Tobako

BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSIS DATA. 1. Gaya Hidup (X1) yang berasal dari data responden

8 Langkah Diet Sehat secara Alami

BAB I PENDAHULUAN. dunia, lebih dari 1 milyar orang dewasa adalah overweight dan lebih dari 300

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. telapak kaki. Bentuk kaki datar pada masa bayi dan anak-anak dengan usia

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat. Nyeri punggung bawah sering dijumpai dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saja akan tetapi sudah menjadi permasalahan bagi kalangan anak - anak

I. PENDAHULUAN. usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan kelompok peralihan dari masa anak-anak. menuju dewasa dan kelompok yang rentan terhadap perubahanperubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan fisik dan mental serta mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus menurut American Diabetes Association (ADA) 2005 adalah

BAB I PENDAHULUAN. 10 tahun hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai generasi penerus bangsa yang potensi dan kualitasnya masih perlu

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jl. Kentang I/ 126 Perum I Tangerang. 4. Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul, Jakarta (2005-Sekarang)

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan darah adalah tenaga pada dinding pembuluh darah arteri saat

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah faktor risiko untuk stroke dan. myocard infarct(mi) (Logmore, 2010).Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

Anak yang berorangtua obesitas, berpeluang menjadi obesitas 60 90%.

BAB I PENDAHULUAN. diriwayatkan Nabi R. Al-Hakim,At-Turmuzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban: minum, dan sepertiga lagi untuk bernafas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perdarahan atau non perdarahan (Junaidi Iskandar, 2002: 4).

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk lebih serius dalam menangani masalah kesehatan, baik masalah

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas sendi dapat menurunkan proprioseptif dan koordinasi yang dapat. mengakibatkan meningkatkan risiko cedera.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut manusia melakukan macam aktivitas. Aktivitas yang sangat

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAB I PENDAHULUAN. angka kematian penyakit tidak menular (PTM). Hal ini sesuai dengan data World

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sehat jiwa raga sepanjang hidup adalah impian semua orang. Sejak kemerdekaan Indonesia berkembang menjadi Negara yang mempunyai visi menjadi Indonesia sehat tertuang lewat program pemerintah secara berkesinambungan menuju Indonesia sehat. Tubuh sehat dan ideal terlihat dari segi kesehatan meliputi aspek : fisik, mental dan social, semua aspek tersebut akan mempengaruhi penampilan atau performance setiap individu dalam melakukan aktivitas sehari hari seperti bekerja, berkarya, berkreasi dan melakukan hal hal yang produktif serta bermanfaat. Oleh karena itu setiap individu berhak dan harus selalu menjaga kesehatan, yang merupakan modal utama agar dapat hidup produktif, bahagia dan sejahtera. Rata rata orang dewasa muda mempunyai berat badan terdiri dari 18% protein, 7% mineral dan 15% lemak,sisa 60 % adalah air 1. Pada umumnya lemak disimpan 50% di jaringan bawah kulit ( jaringan subkutan ), 45% disekeliling organ dalam rongga perut dan 5% dijaringan intramuscular 2.Tubuh akan melakukan apa saja untuk mempertahankan lemak itu agar tetap berada ditempatnya. Tubuh butuh lemak sebagai sumber energi, untuk mendukung proses metabolisme. 1 Wiliam, Ganong, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.(jakarta : 2003).hal.1 2 Almatsier, Sunita, Prinsif Dasar Ilmu Gizi.(jakarta:2003).hal.60. 1

2 Dizaman moderen sekrang dimana terjadi perubahan gaya hidup, pola makan, kemajuan pengetahuan serta teknologi sehingga muncul dampak positif yaitu dalam bentuk kemudahan bertransfortasi serta berkomunikasi adapun sisi negatif yaitu menurunkan bahkan menghentikan dari gerak badan alami dan berdampak pada kesehatan individu, dimana membuat tubuh menyimpan kalori berlebihan yang seharusnya seimbang antara jumlah kalori yang masuk dengan jumlah kalori yang keluar. Akibatnya metabolisme tubuh menjadi berkurang, metabolisme tubuh yang berkurang membuat masa otot yang terbentuk sedikit dan lemak terbakar untuk menghasilkan energi menjadi sedikit pula akhirnya terjadi penimbunana lemak yang berlebihan didalam tubuh. Penimbunan lemak yang berlebihan dalam tubuh tersimpan dalam jaringan adipose tertimbun dibawah kulit, terutama pada perut, paha dan pinggang berakibat tubuh menjadi kelebihan berat badan ( overweight ). Untuk mencapai kondisi fisik yang baik dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan melakukan pola hidup sehat, maupun dengan latihan olahraga. Prinsif pembentukan tubuh melalui olahraga adalah pengurangan secara umum lemak tubuh dengan latihan yang bersifat aerobik, serta membangun otot tertentu dengan latihan beban. Terdapat banyak pilihan latihan jenis aerobic, misalnya jalan/jogging, lari, berenang, bersepeda maupun senam. Hal yang terpenting adalah jenis latihan ini, serta jumlah kalori yang dikeluarkan diprogram agar memungkinkan penggunaan lemak sebagai sumber energi.

3 Lingkar perut yang berlebihan merupakan pertanda adanya bahaya yang mengancam kesehatan. Meskipun tidak ada keluhan yang disebabkan oleh besarnya lingkar perut, tetapi sudah terjadi gangguan metabolisme pada tubuh, sehingga meningkatkan resiko terjadinya berbagai gangguan kesehatan. Penyebabnya antara lain faktor genetik dan lingkungan, namun sekarang pola makan dan pola hidup modern dituding sebagai sebab utama terjadinya lingkar perut yang melebihi normal. Lingkar perut dikatakan mempunyai korelasi yang tinggi dengan jumlah lemak intra abdominal. Ukuran lingkar perut berkorelasi baik dengan rasio lingkar perut dan pinggul ( WHR ) baik pada laki laki maupun perempuan serta dapat memperkirakan luasnya obesitas abdominal yang sudah mendekati deposisi lemak abdominal bagian visceral. Lingkar perut juga berkolerasi dengan IMT. Menurut penelitian pada tahun 1995 dibelanda lingkar perut >102cm pada laki laki dan >88cm pada perempuan, sedangkan untuk ukuran Asia 90cm pada laki laki dan 80cm pada perempuan. Lingkar perut yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan metabolik atau gangguan metabolisme yang dapat meningkatkan resiko kesehatan dikemudian hari, seperti : serangan jantung dan stroke, kemunduran fungsi kognitif atau pikun akan terjadi lebih awal, tekanan darah tinggi atau hipertensi, kadar gula atau kolesterol jahat lebih dari normal. Untuk menghindari berbagai gangguan yang disebabkan karna berlebihnya ukuran lingkar perut maka perlu dilakukan penelitian yang

4 dapat mengurangi ukuran lingkar perut sehingga berbagai gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor besarnya lingkar perut tidak terjadi. Fisioterapi merupakan salah satu profesi kesehatan yang bertanggung jawab terhadap gangguan gerak dan kemampuan fungsional sehingga fisioterapi sangat berperan didalam mengembangkan, memelihara dan memulihkan kemampuan fungsional pasien atau klien. Seperti yang tercantum dalam KEPMENKES 1363 TAHUN 2001 BAB I, pasal 1 ayat 2 : fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang rentan kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan ( fisik, elektroterapeuutik dan mekanis ), pelatihan fungsi dan kominikasi. Tujuan yang ingin dicapai profesi kesehatan khususnya fisioterapi adalah peningkatan gerak fungsional agar masyarakat dapat menjalankan aktivitas secara optimal akibat gangguan yang di timbulkan oleh lingkar perut seperti gangguan tulang belakang yang berakibat terjadinya perubahan postur serta spasme otot. Oleh karena itu fisioterapi sebagai tenaga kesehatan harus mempunyai keterampilan dan kemampuan guna memaksimalkan fungsi gerak yang sehubungan dengan peran fisioterapi yaitu mengembangkan ( promotif ), mencegah ( preventif ), mengobati ( kuratif ), dan mengembalikan ( rehabilitative ) terhadap gerakan dan fungsi seseorang. Hal ini menandakan bahwa peran fisioterapi ini

5 menyeluruh, yang artinya tidak hanya berperan pada orang sakit tetapi juga pada orang yang sehat. Ketika melakukan diet sekaligus olahraga berat badan sering tidak turun karena program diet dengan olahraga kan lebih cepat mengurangi lingkar perut daripada menurunkan berat badan, sehingga dari hasil olahraga yang khususnya bersifat beban, baik beban ( weight ), maupun kecepatan ( speed ) masa otot akan turun lebih cepat, tanda yang lebih tepat yaitu pakaian yang terlihat lebih kendor pada bagian perut. Sit up adalah latihan untuk melakukan pengembalian penguatan otot yang mengarah kepada penguatan hip fleksor dan otot otot abdominal. Gerakan di mulai dari lying dan kembali ke lantai, juga diikuti oleh gerakan lutut dalam upaya untuk mengurangi ketegangan dari punggung otot dan tulang belakang, selanjutnya mengangkat kedua sisi atas dan bawah tulang belakang dari lantai hingga semuanya tegak dan tidak menyentuh lantai lagi. Biasanya melakukan sit up dengan hitungan 15 20 kali, bagian belakang kepala cenderung terangkat tanpa sadar dan yang perlu diperhatikan selama sit up adalah tarik nafas saat bergerak naik kemudian hembuskan saat turun kembali. B. Identifikasi Masalah Untuk mencapai kondisi fisik yang baik dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan melakukan pola hidup sehat, maupun dengan latihan olahraga. Prinsif pembentukan tubuh melalui olahraga

6 adalah pengurangan secara umum lemak tubuh dengan latihan yang bersifat aerobik, serta membangun otot tertentu dengan latihan beban. Terdapat banyak pilihan latihan jenis aerobic, misalnya jalan/jogging, lari, berenang, bersepeda maupun senam. Hal yang terpenting adalah jenis latihan ini, serta jumlah kalori yang dikeluarkan deprogram agar memungkinkan penggunaan lemak sebagai sumber energi. Lingkar perut yang berlebihan merupakan pertanda adanya bahaya yang mengancam kesehatan. Meskipun tidak ada keluhan yang disebabkan oleh besarnya lingkar perut, tetapi sudah terjadi gangguan metabolisme pada tubuh, sehingga meningkatkan resiko terjadinya berbagai gangguan kesehatan. Penyebabnya antara lain faktor genetik dan lingkungan, namun sekarang pola makan dan pola hidup modern dituding sebagai sebab utama terjadinya lingkar perut yang melebihi normal. Lingkar perut dikatakan mempunyai korelasi yang tinggi dengan jumlah lemak intra abdominal. Lingkar perut yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan metabolik atau gangguan metabolisme yang dapat meningkatkan resiko kesehatan dikemudian hari, seperti : serangan jantung dan stroke, kemunduran fungsi kognitif atau pikun akan terjadi lebih awal, tekanan darah tinggi atau hipertensi, kadar gula atau kolesterol jahat lebih dari normal. Untuk menghindari berbagai gangguan yang disebabkan karna berlebihnya ukuran lingkar perut maka perlu dilakukan penelitian yang dapat mengurangi ukuran lingkar perut sehingga berbagai gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor besarnya lingkar perut tidak terjadi.

7 Sit up adalah latihan untuk melakukan pengembalian penguatan otot yang mengarah kepada penguatan hip fleksor dan otot otot abdominal. Gerakan di mulai dari lying dan kembali ke lantai, juga diikuti oleh gerakan lutut dalam upaya untuk mengurangi ketegangan dari punggung otot dan tulang belakang, selanjutnya mengangkat kedua sisi atas dan bawah tulang belakang dari lantai hingga semuanya tegak dan tidak menyentuh lantai lagi. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan keterbatasan waktu yang ada, maka pembatasan masalah penelitian ini hanya dibatasi dengan Perbedaan Latihan Sit Up Tanpa Beban dan sit up dengan beban untuk Pengurangan Lingkar Perut Otot Abdomen. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut Perbedaan Latihan Sit Up Tanpa Beban dan sit up dengan beban untuk Pengurangan Lingkar Perut Otot Abdomen. E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui perbedaan latihan sit up tanpa beban dan sit up dengan beban untuk pengurangan lingkar perut otot abdomen.

8 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui pengaruh pemberian sit up tanpa beban pada otot abdomen terhadap pengurangan lingkar perut. b. Untuk mempengaruhi pengaruh pemberian sit up dengan beban pada otot terhadap pengurangan lingkar perut. F. Manfaat penelitian 1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi fisioterapi sehubungan dengan pemberian latihan sit up tanpa beban terhadap pengurangan lingkar perut otot abdomen. b. Untuk melihat pengaruh pemberian latihan sit up dengan beban terhadap pengurangan lingkar perut otot abdomen. 2. Bagi peneliti a. Penelitian ini sangat berguna untuk menambah wawasan, pengalaman dan kesempatan buat penulis untuk mengetahui perbedan sit up tanpa beban dan sit up dengan beban untuk pengurangan lingkar perut otot abdomen, serta manfaat pemberian sit up untuk kesehatan. b. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan sebagai suatu kesempatan yang sangat berharga diakhir kuliah ini.

9 3. Bagi institusi pendidikan a. Sebagai bahan perbandingan serta bahan acuan dalam penelitian selanjutnya. b. Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan informasi untuk program pelayanan fisioterapi. 4. Bagi institusi pelayanan a. Sebagai referensi tambahan untuk mengetahui intervensi fisioterapi dengan menggunakan pemberian latihan sit up tanpa beban dan sit up dengan beban untuk mengurangi lingkar perut otot abdomen. b. Agar fisioterapi dapat memberikan pelayanan fisioterapi yang tepat berdasarkan ilmu pengetahuan fisioterapi