PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2, Juni 2014

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Fajar Suryanto 1) dan Istiqomah 2) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni Darmiyanto 1) dan A.A. Sujadi 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPRERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MELATIH PEMAHAMAN KONSEP SISWA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

Oleh. Danuri ( ABSTRAK

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 1 No 1, November 2013

Ritya Anggraeni Aulyawati 1) dan A.A Sujadi 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

Charlina Ribut Dwi Anggraini

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 1 BINANGUN CILACAP

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI WANGON

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament Dengan Alat Bantu Game Puzzle

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Sulastri 1) dan Benedictus Kusmanto 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ATEMATIKA DENGAN METODE MULTIPLE INTELLIGENCE SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANDEN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD. Sutanti, Siti Istiyati, Djaelani

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF SISWA KELAS VII A SMP N 1 BINANGUN CILACAP

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

PENERAPAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI I TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

PROSIDING ISBN :

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS VIID SMP N 1 SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta (UPY)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI KELAS IV SDN PARAKSARI ARTIKEL JURNAL

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Arif Darmawan* Tarto Sentono** ABSTRAK

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan Abstract

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL TEAM GAME TURNAMENT

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

GROUP INVESTIGATION KELAS IV

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR TENTANG FPB DAN KPK MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI CREATIVE PROBLEM SOLVING SISWA KELAS XI-IPA1 SMA NEGERI I IMOGIRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS)

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

Lazim. N, Zulkifli & Rima Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau, Pekanbaru

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Oleh :Agusminarti D 1), Elfis 1} 1} Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

Transkripsi:

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG Sri Astuti 1) dan Istiqomah 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1) Email: astutie_91@yahoo.com Abstract: The purpose of this research is to increase creativity and mathematics achievement of students in class VIID SMP N 2 Dukun, Magelang with cooperative learning model TGT (Teams Games Tournaments). Type Classroom Action Research. The subject class VIID and object creativity and mathematics learning achievement. Techniques of data collection are using observation, questionnaires, tests, and documentation. The results after application of TGT models, creativity and mathematics learning achievement have increased. This is indicated by the average percentage of questionnaires result of student learning creativity by 47,27% pre-cycle, the first cycle of 60,74%, and 71,27% in the second cycle. Results of students mathematics learning achievement test, the average value of mathematics learning achievement at 52,96 precycle, the first cycle increased to 68,20 and the second cycle increased to 73,67. Keywords: TGT, Creativity, achievement. PENDAHULUAN Didalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disebutkan bahwa tujuan utama kegiatan pembelajaran disekolah adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dapat menarik minat dan antusias siswa serta dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan semangat. Sebab dengan suasana belajar yang menyenangkan akan berdampak positif pada kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa. Kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan (Utami Munandar). Ciriciri orang yang kreatif antara lain selalu berusaha untuk menjadi tahu, melihat permasalahan sebagai hal yang menarik, berkeyakinan bahwa setiap masalah pasti ada solusinya, tidak mudah memberikan penilaian dan mengambil sikap akan suatu ide, melihat kesulitan sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan, dan menyelesaikan permasalahan dengan cara yang mungkin tidak pernah kita pikirkan. Pada dasarnya setiap orang mempunyai potensi kreatif. Potensi tersebut dapat ditemukan, diidentifikasi dan dipupuk melalui pendidikan. Orang yang berpikir kreatif mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan mampu melahirkan 335

Peningkatan Kreativitas Dan Prestasi (Sri Astuti dan Istiqomah) banyak gagasan. Prestasi belajar siswa merupakan indikasi dari perubahan-perubahan pada diri siswa setelah mengalami proses belajar mengajar. Dari prestasi belajar inilah dapat dilihat keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran. Prestasi belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005: 98-99). Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya di tunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru (Poerwadarminta, 2005). Prestasi belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap dalam diri seseorang sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan lingkungannya (Hamzah B. Uno, 2010: 213). Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas VIID SMP Negeri 2 Dukun, selama mengajar diketahui bahwa kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa rendah. Hal ini ditunjukkan dengan pencapaian ratarata nilai matematika ujian semester 1 tahun pelajaran 2012/2013 yaitu 52,97. Dari pengamatan yang dilakukan peneliti, ketika proses pembelajaran berlangsung guru menggunakan model pembelajaran klasikal, yaitu model pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centre). Guru bersifat lebih aktif sebagai pemberi pengetahuan, sedangkan siswa hanya mendengarkan penyampaian materi oleh guru tanpa ada peran aktif dan keterlibatan siswa dalam belajar. Oleh sebab itu perlu diterapkan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa secara keseluruhan, memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal sekaligus mengembangkan aspek kepribadian seperti kerja sama, bertanggung jawab, menghargai pendapat dan disiplin. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams GamesTournaments). Tahapan TGT terdiri dari presentasi kelas, games, tournaments serta penghargaan kelompok. Pada TGT, siswa menempati posisi sangat dominan dalam pembelajaran dimana semua siswa dalam setiap kelompok diharuskan untuk memahami dan menguasai materi serta selalu aktif sehingga ketika games dapat menyumbangkan skor untuk kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments) adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang menggunakan turnament akademik, menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa 336

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara dengan mereka (Robert E. Slavin, 2005: 163-165). Komponen dan langkah langkkah TGT adalah (1) presentasi kelas, (2) belajar kelompok, (3) games, (4) tournament, dan (5) penghargaan kelompok. Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi secara garis besar, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Langkah inilah yang disebut dengan langkah presentasi. Pada langkah belajar kelompok (Teams), siswa dibuat menjadi kelompok heterogen yang terdiri dari 5 anggota. Fungsi teams adalah memastikan semua anggota benar-benar belajar dan untuk mempersiapkan anggotanya agar bisa mengerjakan games dengan baik. Fase games terdiri dari pertanyaanpertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari presentasi kelas dan belajar kelompok. Langkah tournament adalah sebuah struktur dimana games berlangsung. Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan. Pada langkah penghargaan kelompok, keberhasilan kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing anggotanya. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT mempunyai kelebihan dan kekuranagan. Kelebihannya diantaranya (1) mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain, (2) meningkatkan toleransi dan kepekaan siswa, (3) motivasi belajar tinggi, (4) hasil belajar meningkat. Kekurangan TGT diantaranya adalah (1) sulitnya mengelompokkan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis, (2) masih adanya siswa berkemampuan tinggi yang kurang terbiasa memberikan penjelasan kepada siswa lain, (3) waktu yang dibutuhkan siswa untuk berdiskusi cukup banyak sehingga melewati batas yang ditentukan. Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT agar dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIID SMP Negeri 2 Dukun, Magelang? METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif, yaitu peneliti berkolaborasi 337

Peningkatan Kreativitas Dan Prestasi (Sri Astuti dan Istiqomah) dengan guru matematika kelas VIID SMP Negeri 2 Dukun serta peneliti terlibat langsung dalam penelitian. PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. PTK merupakan bagian dari penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas tempat ia mengajar yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran. Langkah-langkah PTK, yaitu melalui pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap yaitu merencanakan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting) (Suharsimi Arikunto, 2006: 2-3). Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIID SMP Negeri 2 Dukun yang berjumlah 30 siswa dan objek dalam penelitian ini adalah kreativitas dan prestasi belajar matematika yang diperoleh dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada proses pembelajaran matematika. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi untuk memperoleh kemampuan awal siswa, lembar observasi kreativitas, angket kreativitas, dan tes prestasi belajar. Uji coba instrumen meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data untuk lembar observasi dan angket dilakukan dengan menghitung persentase skor tiap aspek sedangkan untuk analisis tes prestasi belajar dilakukan dengan cara menghitung nilai rata-rata, dan menghitung persentase siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Indikator keberhasilandalam penelitian adalah (1) kreativitas siswa pada instrumen lembar observasi dan angket kreativitas siswa adalah adanya peningkatan persentase rata-rata keseluruhan aspek kreativitas minimal 5 angka dan mencapai persentase ratarata 60% dengan kategori sedang, dan (2) prestasi belajar adanya peningkatan nilai ratarata prestasi belajar matematika siswa dari satu siklus ke siklus selanjutnya dengan peningkatan minimal 5 angka dari skor awal dan 75% siswa mencapai ketuntasan dengan memperoleh nilai 70. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan observasi awal diketahui bahwa kreativitas siswa kelas VIID sebesar 29,32% dengan kategori rendah. Berdasarkan data yang diperoleh dari guru matematika kelas VIID SMP Negeri 2 Dukun, nilai kemampuan awal siswa diambil dari hasil ujian 338

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 semester 1. Dari data yang diperoleh diketahui bahwa hasil ulangan semester 1 yang diperoleh siswa, dari 30 siswa tidak ada yang tuntas atau tidak ada siswa yang mendapat nilai di atas standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70) dan rata-rata hasil ujian semester I kelas VIID sebesar 52,97. Kreativitas Siswa Peningkatan kreativitas siswa pada saat pembelajaran matematika, ditentukan dengan enam aspek yang diamati, yaitu kemampuan berpikir lancar (fluency) selanjutnya disebut dengan A, kemampuan berpikir luwes (flexibility) selanjutnya disebut dengan B, kemampuan berpikir orisinil (originality) selanjutnya disebut dengan C, kemampuan berpikir memperinci (elaborasi) selanjutnya disebut dengan D, kemampuan menilai (evaluasi) selanjutnya disebut E. Lembar observasi dan angket digunakan untuk mengumpulkan data tingkat kreativitas siswa untuk setiap tindakan yang dilakukan. Adapun hasil lembar observasi kreativitas setiap aspek dijelaskan pada tabel 1 sedangkan hasil angket kreatifitas dijelaskan pada tabel 2. Tabel 1. Hasil Lembar Observasi Kreativitas Aspek Pra siklus Siklus I Siklus II A 22,77 41,11 63,33 B 32,22 44,44 62,22 C 28,33 46,66 61,66 D 31,66 35,00 61,66 E 26,66 34,44 61,11 Rerata 29,32 40,33 61,99 Tabel 2. Hasil Angket Kreativitas Aspek Pra siklus Siklus I Siklus II A 44,16 59,58 70,62 B 50,62 63,12 73,33 C 43,05 58,33 71,94 D 56,25 63,54 71,04 E 45,27 59,16 71,04 Rerata 47,27 60,74 61,99 Berdasarkan tabel 1, tampak bahwa adanya peningkatan keenam aspek yang diamati baik prasiklus ke siklus I maupun siklus I ke siklus II. Pada prasiklus, persentase keberhasilannya 29,32% dengan kategori rendah. Kemudian pada siklus I persentase 339

Peningkatan Kreativitas Dan Prestasi (Sri Astuti dan Istiqomah) keberhasilannya meningkat menjadi 40,33% dengan kategori sedang dan pada siklus II meningkat Berdasarkan tabel 2, tampak bahwa adanya peningkatan keenam aspek yang diamati baik prasiklus ke siklus I maupun siklus I ke siklus II. Pada prasiklus, persentase keberhasilannya 47,27% dengan kategori sedang. Kemudian pada siklus I persentase keberhasilannya meningkat menjadi 60,74% dengan kategori tinggi dan pada siklus II meningkat kembali sebesar 71,27% dengan kategori tinggi. Hasil Prestasi Belajar Matematika Tabel 3. Rangkuman Prestasi Belajar Matematika Siswa Pra siklus Siklus I Siklus II Jumlah peserta tes 30 siswa Rata rata 52,96 68,20 73,87 Jumlah siswa dengan nilai 70 0 15 26 Persentase ketuntasan 0 50 86,67 Pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika dengan model TGT dapat dilihat dari hasil prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan yang berupa nilai awal yaitu nilai Ujian Semester I, nilai akhir tes siklus I, dan nilai akhir tes siklus II. Setelah dievaluasi, dari hasil nilai Ujian Semester I, tes siklus I dan tes siklus II menunjukkan adanya peningkatan, Berdasarkan tabel 3, terlihat bahwa terjadi peningkatan tes hasil belajar sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan. Pada nilai Ujian Semester I siswa diperoleh persentase ketuntasan sebesar 0% atau tidak ada siswa yang memenuhi KKM dengan ratarata nilai 52,96, kemudian pada hasil tes siklus I persentase ketuntasan meningkat menjadi 67,65% atau 15 siswa yang memenuhi KKM dengan rata-rata nilai 68,20 dan pada hasil tes siklus II persentase ketuntasan meningkat kembali menjadi 86,67% atau 26 siswa yang memenuhi KKM dengan rata-rata nilai 73,87. Berdasarkan data dari hasil nilai secara individu, persentase ketuntasan yang memenuhi KKM dan rata-rata nilai siswa telah menunjukkan peningkatan yang signifikan sehingga telah mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian ini. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas VIID SMP Negeri 2 Dukun 340

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model TGT dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar matematika. Hal ini dapat dilihat dari (1) hasil lembar obsevasi dari 29,32% dengan kategori rendah menjadi 40,33% dengan kategori sedang pada siklus I kemudian meningkat menjadi 61,99% dengan kategori tinggi pada siklus II, (2) hasil angket dari 47,22% dengan kategori sedang pada prasiklus, pada siklus I menjadi 60,74% dengan kategori sedang, kemudian meningkat menjadi 71,27% dengan kategori tinggi pada siklus II, (3) prestasi belajar pada pratindakan nilai rata-rata sebesar 52,96 dengan tidak ada siswa yang mencapai KKM, Pada siklus I nilai rata-rata menjadi 68,20 dengan 15 siswa mencapai KKM, pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 73,86 dengan 26 siswa mencapai KKM. REFERENSI Anita Lie. 2008. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo. Delia Indrawati. 2010. Upaya Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika Pada Siswa Kelas VI SD N Lempuyangan 1 Yogyakarta Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments). Skripsi, tidak diterbitkan. Yogyakarta: PGSD UNY. E. Mulyasa. 2012. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Feri Dwi Hartanto. 2009. Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Siswa SMP Taman Dewasa Boja dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Turnaments (TGT). Skripsi, tidak diterbitkan. Yogyakarta: FKIP UST. Hamzah B. Uno. 2010. Prestasi Belajar. Jakarta: GP Press Group. Nana Sudjana. 2005. Prestasi Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Robert E. Slavin. 1995. Cooperative Learning: Teori, Riset, and Praktik. Bandung: Nusa Media. Saiful Bahri Djamarah. 2011. Psikologi Belajar (Edisi II). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP Pres Group. 341

Peningkatan Kreativitas Dan Prestasi (Sri Astuti dan Istiqomah) Susanti Wibawati. 2010. Upaya Meningkatkan Kreativitas Dalam Memecahkan Masalah Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Konflik Kognitif Di Kelas VII SMP Negeri 1 Punung Kabupaten Pecitan. Skripsi, tidak diterbitkan. Yogyakarta: UNY. W. J. S. Poerwadarminta. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 342