PENDAHULUAN 7 8 1.1 Latar Belakang Setiap instansi memerlukan asset pokok yang disebut sumber daya manusia atau pekerja sebagai pelaksana aktivitas organisasi/perusahaan, sumber daya tersebut sangat penting dalam menentukan keberhasilan. Dalam suatu perusahaan kebijakan sangat diperlukan terutama kebijakan dalam instansi yang dapat dilihat dari kedisiplinan pegawai dan totalitas dalam perusahaan. kedisiplinan pegawai merupakan tolak ukur dalam melihat kinerja setiap pegawai. Salah satu unsur penting untuk menilai kinerja karyawan adalah absensi yang mempengaruhi gaji dalam hal ini berupa tambahan penghasilan (TP) atau tunjangan pegawai secara periodik. Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa () Provinsi Jawa Barat yang merupakan suatu badan atau instansi sebagai dasar penyusunan dan pelaksanaan kebijakan serta program-program pemberdayaan masyarakat desa sebagai acuan bagi Pemerintah Daerah dalam penetapan kebijakan dan program-program masyarakat desa, memiliki jumlah pegawai kurang dari 94 orang yang berstatus PNS dan yang tersebar di berbagai divisi. Dalam melakukan absensi pegawai masih melakukannya dengan cara mengisi form absensi yang telah disediakan oleh pihak kepegawaian dalam bentuk sehelai kertas dan nantinya akan dikumpulkan dan dicatatkan dalam buku besar atau di Ms. Excel. Dalam melakukan rekapitulasi/perhitungan gaji harus menghitung parameter-parameter seperti perilaku kerja (hadir terlambat tanpa izin, pulang lebih cepat tanpa izin, tidak masuk kerja izin, tidak melaksanakan tugas/perintah dari atasan tanpa alasan, dikenai sanksi sesuai PP NO 53 tahun 2010) dan prestasi kerja (pelaksanaan tugas pokok, pelaksanaan tugas 9
tambahan). Banyaknya data yang dikelola secara manual kemungkinan terjadinya kesalahan dalam rekapitulasi absensi dan pencatatan pembayaran tambahan penghasilan (TP). Hal ini menjadi kendala bagi pihak kepegawaian dalam merekapitulasi absensi Berdasarkan alasan-alasan yang dijelaskan diatas membutuhkan suatu sistem modern yang berbasis informasi dan teknologi (IT)bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan khususnya proses absensi pegawai dan perhitungan TP karyawan. Maka diusulkan dibangun aplikasi absensi dan penggajian pegawai berbasis web untuk memudahkan dari pihak kepegawaian dalam mengelolah data absensi dan pihak keuangan dalam menghitung tambahan penghasilan para pegawai. 9 1.2 Rumusan Masalah Dalam pengerjaan proyek akhir ini, permasalahan yang ada yaitu: 1. Bagaimana mencatat presensi pegawai baik jam datang maupun jam pulang secara tepat waktu? 2. Bagaimana mengelola data presensi, data tambahan penghasilan, agar tersedia data yang akurat dan lengkap? 3. Bagaimana membuat alat bantu yang dapat membuat laporan data tambahan penghasilan dan data presensi pegawai setiap bulannya. 10 1.3 Tujuan Dengan meyusun dan membangun aplikasi ini, maka tujuannya yaitu: 1. Membuat sebuah alat bantu yang dapat menyelesaikan masalah dalam pengisian absensi pegawai, alat bantu yang digunakan adalah aplikasi absensi dan penggajian pegawai 2. Menggunakan alat bantu ini diharapkan dapat menyajikan data yang akurat dan lengkap. 3. Membuat alat bantu yang dapat membuat laporan data tambahan penghasilan dan data presensi pegawai 10
10.1 Ruang Lingkup Aplikasi ini dapat mengelola data pegawai,meng-input status absensi dari pegawai. Meng-input jumlah nilai dari data kegiatan atau prestasi kerja yang berasal dari atasan. Pegawai biasa dapat meng-input absensi jam masuk dan jam pulang tepat waktu dan melihat absensinya. Bagian keuangan dapat meninput data gaji tambahan penghasilan. 10.2 Batasan Masalah Batasan masalah dalam pengerjaan proyek akhir pembuatan aplikasi presensi dan penggajian karyawan berbasis web adalah 1. Penggajian yang dimaksudkan adalah gaji tunjangan atau dengan kata lain tambahan penghasilan bagi pegawai. 2. Tidak membahas gaji regular pegawai 3. Tidak membahas gaji lembur 4. Kepala bagian atau atasan tidak terlibat langsung dengan sistem 5. Tidak membahas keamanan aplikasi 6. Tidak menggunakan lebih dari 2 periode (2010-2011) dalam perhitungan laporan absensi dan penggajian dalam aplikasi ini 7. Tidak membahas aturan dalam menginput absensi dalam hal ini penitipan absen kepada orang lain 8. Aplikasi ini dapat diakses melalui intranet 9. Tidak membahas masalah kecepatan dalam mengakses sistem 10. Siklus pembuatan aplikasi ini tidak mengikutsertakan bagaianperawatan (maintenance). 11
10.3 Metodologi Pengerjaan Proyek metode pengerjaan proyek ini menggunakan metode SDLC (Software Development Life Cycle) dengan model waterfall dengan tahap-tahap sebagai berikut: Gambar0. Model Waterfal 1. Analisis Kebutuhan Pada tahapan ini dilakukan semua kebutuhan para karyawan yang berkaitan dengan perangkat lunak yang dibangun. Dalam hal ini, para karyawan masih melakukan absensi dengan manual sehingga dibutuhkan suatu sistem yang memaksimalkan efisiensi kinerja karyawan. 2. Desain Pada tahap ini, dilakukan perancangan sistem seperti membuat Data Flow Diagram (DFD), gambaran antarmukanya, serta merancang perkiraan spesifikasi hardware dan software yang dibutuhkan 3. Pemograman Tahap ini merupakan realisasi dari tahap desain yang secara teknis akan dikerjakan oleh programmer. Pada tahap ini dilakukan coding untuk membuat aplikasi presensi dan penggajian karyawan 4. Pengujian 12
Dilakukan testinguntuk menguji kesalahan-kesalahan program maupun fungsi dari sistem yang telah dibuat. 5. Penginstalan Aplikasi yang telah lolos uji, selanjutnya akan diinstal di kantor 10.4 JadwalPengerjaan Tabel0. Jadwal Pengerjaan Proyek Kegiatan Mei-11 Jun-11 Jul-11 Agus-11 Sep-11 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 AnalisisKebutuhan Desain Pemograman Pengujian Instalasi Dokumentasi PresentasiHasil 13