BAB I PENDAHULUAN. penelitian, dan sistematika penulisan tesis. Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1 Paragraf 05 adalah memberikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan baik khususnya di era globalisasi ini. Peluang yang dimaksud

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa debt equity hypothesis yang

BAB I PENDAHULUAN. Efek Jakarta. Pasar modal merupakan suatu pasar yang didalamnya terdapat

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan dapat memberikan informasi kepada para. investor dan kreditor dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana investor memberi otoritas pengambilan keputusan kepada manajer.

BAB II. Rerangka Teori dan Hipotesis. Perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dapat menyembunyikan dan mengubah metode informasi dengan. mempermainkan besar kecilnya angka-angka yang ada pada laporan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kelemahan. Wild et al. (2003) mengkritik bahwa akuntansi akrual

BAB I PENDAHULUAN UKDW. investor dapat melihat kinerja perusahaan. Informasi akuntansi berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan

BAB I PENDAHULUAN. pengguna dalam pembuatan keputusan ekonomi (IAI, 2012). mengambil keputusan secara tepat adalah andal dan relevan.

ANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNINGS MANAGEMENT) PADA KONDISI LABA DAN RUGI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI INDONESIA

SKRIPSI. Oleh : HARTAWAN HARI MAYASTO B

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

BAB I PENDAHULUAN. utama yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam

ANALISIS PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP AKUNTANSI KONSERVATIF

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan komponen penting dalam perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Initial Public Offerings (IPO) merupakan peristiwa yang penting bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Peran dari laporan keuangan adalah sebagai salah satu sumber informasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

RINGKASAN MATERI KULIAH EARNING MANAGEMENT

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah ringkasan dari pencatatan transaksi - transaksi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan. Laporan keuangan. manajemen adalah profitabilitas perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya rasio manajemen utang (leverage) menunjukkan seberapa besar

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) Nomor 8 sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia ekonomi ditandai dengan banyaknya alternatif perusahaan.

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan adalah suatu bentuk laporan pada perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu momen (peristiwa) penting bagi perusahaan adalah saat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. harus berupaya secara efisien dan efektif untuk mengelola perusahaan agar dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dikeluarkan untuk membiayai sumber pendanaan (source

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme transaksi saham yang fair. Namun transaksi saham yang fair sulit

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan kinerja perusahaan. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk pihak intern dan ekstern perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan (agen dan pemilik). Dalam teori keagenan (agency theory) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. dan manipulasi semua jenis informasi keuangan. Bahkan saat ini banyak. earnings restatements dan manipulasi earnings oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai kinerja perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan. Salah satu bentuk informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk mengambil

BAB I PENDAHULUAN. Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. menyatakan bahwa teori keagenen mendeskripsikan pemegang saham sebagai principal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, dan bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

UKDW. Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Manajer adalah salah satu pengelola dalam perusahaan dan hanya

ASIMETRI INFORMASI DAN PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah informasi laba dalam laporan laba rugi (Ningsaptiti,

BAB II LANDASAN TEORI. Teori pensinyalan (signaling theory) mengasumsikan bahwa terdapat asimetri

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL KEUANGAN TERHADAP HARGA PASAR SAHAM SETELAH INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODESASI

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pemisahan antara pengelola perusahaan (pihak manajemen atau

BAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang

BAB I PENDAHULUAN. eksternal seperti : investor, kreditor, pelanggan, karyawan, dan. laporan keuangan merupakan catatan ringkas yang berisi informasi

BAB I PENDAHULUAN. (judgement) dalam pelaporan keuangan, sehingga dapat menyesatkan stakeholders

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dipercayakan kepada manajemen. Pengguna ingin menilai apa

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Menurut IAI (2011) tujuan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan bagi investor di pasar modal. Salah satu sumber informasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1,

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi yang

I. PENDAHULUAN. Ada berbagai cara perusahaan untuk mendapatkan modal yaitu melalui pinjaman dari

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang tinggi. Semakin tinggi nilai dari sebuah perusahaan, semakin

P, 2016 PENGARUH BONUS PLAN, DEBT COVENANT DAN FIRM SIZE TERHADAP MANAJEMEN LABA

Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajmen Laba

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan publik atau perusahaan terbuka adalah perusahaan yang sebagian atau

Disusun oleh : ELLY KURNIA B

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) atas UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang pesat dewasa ini menyebabkan timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, pemerintah, pelanggan, kreditur.

PERBEDAAN DISCRETIONARY ACCRUALS ANTARA PERUSAHAAN MANUFAKTUR LABA DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR RUGI

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori agensi menggambarkan hubungan kontrak kerjasama antara

BAB I PENDAHULUAN. Di era bisnis yang berkembang seperti sekarang ini, harga saham suatu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada publik atau sering dikenal dengan go public di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor bisnis sekarang ini semakin pesat sehingga menimbulkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan tesis. A.Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi keuangan yang sangat penting bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (Belkaoi, 2000:221). Tujuan umum laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1 Paragraf 05 adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusankeputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya. Neraca, laporan rugi laba, dan laporan perubahan ekuitas disusun dengan dasar akrual, sedangkan laporan arus kas disusun dengan dasar kas. Dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara riil. Di sisi lain, penggunaan dasar ini memberikan keleluasaan kepada pihak manajemen dalam memilih metode akuntansi yang dapat secara sengaja dipilih oleh manajemen untuk tujuan tertentu yang mengarah pada praktek manajemen laba atau earnings management. 1

2 Komponen penting dalam laporan keuangan yang seringkali dijadikan alat untuk mengukur kinerja perusahaan adalah laba. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) Nomor 1, informasi laba merupakan perhatian utama untuk menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen. Selain itu informasi laba juga sering menjadi dasar utama investor dalam menilai kinerja manajemen dan menaksir earnings power perusahaan di masa yang akan datang. Perhatian investor ini disadari oleh manajemen, khususnya manajer yang kinerjanya diukur berdasarkan informasi tersebut. Hal ini juga mendorong berkembangnya praktek manajemen laba. Manajemen laba adalah penataan laba yang dilakukan ketika manajer menggunakan kebijakannya dalam laporan keuangan dan penyusunan transaksi alternatif dalam penyajian laporan keuangan dengan tujuan untuk memberikan petunjuk yang salah pada stakeholders mengenai kinerja ekonomi perusahaan atau mempengaruhi dampak hukum yang didasarkan pada angka akuntansi yang dilaporkan (Healy dan Wahlen, 1999). Manajemen laba adalah tindakan manajer untuk meningkatkan (mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit yang menjadi tanggung jawab manager, tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut (Sugiri dalam Agnes, 2001:92). Upaya ini disatu pihak akan menguntungkan manajemen, namun di pihak lain akan merugikan pihak lain yang menggunakan informasi dalam laporan keuangan tersebut karena apa yang tertuang didalamnya tidak mencerminkan kondisi yang sesungguhnya. Teori akuntansi positif (positive accounting theory) mengemukakan tiga

3 hipotesis yang melatarbelakangi terjadinya manajemen laba yaitu faktor bonus yang akan diterima manajer (Bonus Plan Hypothesis), adanya perjanjian kredit (Debt Covenant Hypothesis), dan biaya politik (Political Cost Hypothesis) (Watt dan Zimmerman, 1986:200). Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji pengaruh faktor-faktor di atas terhadap manajemen laba. Gumanti (2001) menguji manajemen laba dalam penawaran saham perdana di Bursa Efek Jakarta. Hasil pengujian menunjukkan ada bukti yang kuat atas terjadinya manajemen keuntungan, khususnya pada periode dua tahun sebelum go public. Agnes Utari (2001) menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap earnings management pada perusahaan go public di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara variabel reputasi auditor, jumlah dewan direksi, leverage, dan presentase saham yang ditawarkan kepada publik saat IPO, hanya faktor leverage yang berpengaruh signifikan terhadap earning management. Hal ini berarti earnings management berkaitan dengan sumber dana eksternal khususnya utang yang digunakan untuk membiayai kelangsungan perusahaan. Hasil penelitian Nurul dan Zaki (2007) menunjukkan bahwa perusahaan yang melanggar perjanjian utang melakukan praktek manajemen laba yang menaikkan laba yang dilaporkan pada periode sebelum terjadi pelanggaran yaitu t-1 dan tidak ada kecenderungan bahwa perusahaan yang melakukan manajemen laba melakukan manajemen laba lebih besar daripada perusahaan yang tidak melanggar perjanjian utang. Praktek manajemen laba mengandung potensi menjadi bentuk kejahatan pasar modal. Jenis kejahatan ini merupakan akumulasi dari faktor kecerdikan,

4 kelihaian, jaringan, kekuatan modal, kecepatan informasi, dan sasaran kejahatan yang biasanya berkaitan dengan nilai keuntungan yang akan didapat. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Lembaran Negara Republik Indonesia (LNRI) Tahun 1995 Nomor 64 menyebutkan beberapa jenis kejahatan di Pasar Modal, antara lain manipulasi pasar (market manipulation), penipuan (fraud), dan perdagangan orang dalam (insider trading). Penelitian ini akan meneliti mengenai pengaruh Debt-Covenant Hypothesis terhadap praktek manajemen laba dan mengevaluasi bagaimana norma positif yang mengatur mengenai hal ini yang berpotensi menjadi bentuk kejahatan di Pasar Modal. 1. Rumusan Masalah a. Bagaimana pengaruh Debt Covenant Hypothesis terhadap manajemen laba? b. Bagaimana bentuk manajemen laba yang berpotensi menjadi bentuk kejahatan di Pasar Modal? 2. Batasan Masalah a. Debt Covenant Hypothesis adalah salah satu hipotesis yang melatarbelakangi praktek manajemen laba dengan tujuan pemenuhan perjanjian utang. b. Manajemen laba adalah tindakan manajer untuk meningkatkan (mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit yang menjadi tanggung jawab manager, tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut.

5 c. Kejahatan Pasar Modal yang dimaksud didalam penelitian ini adalah penipuan yaitu membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta material atau tidak mengungkapkan fakta material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek. d. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Debt Covenant Hypothesis yang diwakili oleh debt to equity ratio. Hal ini sesuai dengan positive accounting theory bahwa salah satu proxy dari Debt Covenant Hypothesis adalah debt to equity ratio. (Watt dan Zimmerman, 1986:213) e. Variabel terikat pada penelitian ini adalah manajemen laba yang diwakili oleh discretionary accruals (DA). Penggunaan proxi ini mengacu pada penelitian sebelumnya, dan telah digunakan secara luas untuk menguji earnings management hypothesis. f. Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan yang terus menerus masuk ke dalam kelompok LQ 45 selama tahun 2001-2006 dan perusahaan tersebut mempunyai data laporan keuangan lengkap tahun 2000-2006. g. Data yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan sampel tahun 2000 sampai 2006. h. Norma positif yang akan digunakan untuk melakukan evaluasi adalah Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

6 73 Tahun 1958 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 127 Tahun 1958, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 18, Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 1995, Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-40/PM/2003 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan, Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP- 06/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan Nomor VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, dan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-86/PM/1996 tentang Keterbukaan Informasi yang harus segera diumumkan kepada Publik. Jadi potensi kejahatan pengaruh debt covenant hypothesis terhadap manajemen laba adalah pengaruh faktor debt to equity ratio terhadap praktek manajemen laba yang berpotensi menjadi salah satu bentuk kejahatan pasar modal yaitu penipuan yang merupakan perbuatan membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta material atau tidak mengungkapkan fakta material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek.

7 3. Keaslian penelitian Telah ada beberapa artikel, karya ilmiah, atau tulisan dalam bentuk lain yang membahas tentang pengaruh Debt Covenant Hypothesis terhadap manajemen laba. Agnes Utari (2001) melakukan penelitian tentang faktorfaktor yang mempengaruhi manajemen laba. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hanya faktor leverage yang berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Nurul dan Zaki (2007) melakukan penelitian tentang manajemen laba pada perusahaan yang melanggar perjanjian utang. Sampel yang digunakan adalah 13 perusahaan yang melanggar perjanjian utang dan/atau pelanggaran pembayaran pokok dan bunga untuk periode pengamatan 2000 sampai dengan 2004 dan 20 perusahaan kontrol yaitu perusahaan yang tidak melanggar perjanjian utang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang melanggar perjanjian utang melakukan praktek manajemen laba yang dilaporkan pada satu tahun sebelum terjadi pelanggaran. Selain itu terbukti pula bahwa baik perusahaan yang melanggar perjanjian utang maupun perusahaan kontrol sama-sama melakukan manajemen laba pada periode sebelum dan saat terjadi pelanggaran perjanjian utang. Ronny (2002) menulis tentang efektivitas pengawasan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) terhadap perilaku free-riding dalam reaksi pasar atas publikasi laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat indikasi perilaku free-riding yang terjadi dalam Pasar Modal Indonesia dan efektivitas BAPEPAM dalam melakukan pengawasan

8 terhadap praktek free-riding belum maksimal. Penelitian yang dilakukan penulis menitik beratkan pada pengaruh Debt Covenant Hypothesis terhadap manajemen laba dan evaluasi tentang bagaimana norma positif mengatur tentang praktek manajemen laba yang berpotensi menjadi bentuk kejahatan di Pasar Modal. 4. Manfaat Penelitian a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya serta ilmu hukum bisnis dan ilmu manajemen keuangan pada khususnya. b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) mengenai praktek manajemen laba. B. Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh Debt Covenant Hypothesis terhadap manajemen laba. 2. Untuk mengetahui dan mengevaluasi bagaimana bentuk manajemen laba yang berpotensi menjadi kejahatan di Pasar Modal. C. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bagian ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian, tujuan penelitian, dan sistematika penelitian.

9 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bagian ini berisi landasan teori, seperti sejarah efek dan bursa efek, sejarah pasar modal Indonesia, sejarah hukum, hukum dan sumber hukum pasar modal, manajemen laba, kejahatan pasar modal, hipotesis, serta tinjauan yuridis yaitu Undang-Undang 1945 pasal 33 ayat (1) dan (4), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 1958 tentang berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana untuk seluruh wilayah Republik Indonesia Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 127, Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan Lembaran Negara Tahun 1997 Tahun 18, Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 86, dan beberapa Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bagian ini berisi jenis penelitian, sumber data dan metode pengumpulan data, pendekatan hukum, bahan hukum, dan metode analisis data yang digunakan

10 BAB IV : ANALISIS HASIL DAN PENGUJIAN HIPOTESIS Bagian ini berisi analisis data dan pengujian hipotesis penelitian BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang sudah dilakukan