Zaki Ef Berbisik kepada Terik Kumpulan Esai atau Semacamnya merdekata
BERBISIK KEPADA TERIK Kumpulan Esai atau Semacamnya Zaki Ef Diterbitkan oleh merdekata merdekata@gmail.com Agustus, 2013 Desain & Tata Letak: @kreatifikaz 2
Ucapan terima kasih: Kepada-Mu, segala puji. Kepada Ibu dan Bapak, sebagai doa dan bakti. Kepada Adikku, ini kado dari Aa. Kepada para sahabat, nostalgia itu ternyata menyenangkan. Kepada penggiat FLP Bogor, FLP Jakarta Raya; terima kasih atas pengetahuan, pengalaman, dan kebersamaannya.
DAFTAR ISI GELEMBUNG?...6 BLABLABLA...7 DANGKAL...8 MENGECEWAKAN...10 TIDAK ADA...12 BERULANGKALI...14 TERPISAH...16 SEMANGAT...18 RUANG BEBAS...20 TERTINGGAL...22 KRITIS DAN SINIS...24 PERLU...26 RENGEK...28 BOBOT...30 KOLEKSI...31 SETIDAKNYA 36...33 RINTIK...35 WAJAH...37 SALING...39 DIAM-DIAM...40 SUJUD...42 YOURSING MINE...45 PRASYARAT...46 HORISON...48 PARADOKS...50 4 ~ Berbisik kepada Terik
SENYUMAN TANGIS...52 MENGHADAPI...54 PAMER...56 TIDAK ANEH...59 KEJORA...60 SEMASA...62 MENARIK (1)...64 MENARIK (2)...66 DITEMUKAN...68 MENGETUK...70 SOBEK...72 BERKEDIP...74 MEMBACA (1/8)...77 MEMBACA (2/8)...78 MEMBACA (3/8)...80 MEMBACA (4/8)...81 MEMBACA (6/8)...85 MEMBACA (7/8)...87 MEMBACA (8/8)...89 BERJALAN...90 STASIUN...92 TITIMANGSA...94 DEBU...97 Kumpulan Esai atau Semacamnya ~ 5
Gelembung? Gelembung juga bisa menyerupai kata-kata. Meletus. Lalu, wajar saja kalau kecewa. Seperti itulah, mungkin akan terasa: kok tetulisan di sini melompong hampa. Jadi, sedari kini, saya hampiri maaf dan petuah pembaca semua. Semoga, kami bertiga, diizinkan untuk bakal saling menyapa. Mudah-mudahan bisa. 6 ~ Berbisik kepada Terik
Blablabla Ruang-waktu apakah penjara? Tentang ruang, ada di mana. Soal waktu, terdapat kapan. Maka semoga ini semua tentang apa atau mengapa atau siapa atau bagaimana. Bebas(kan) saja. Kumpulan Esai atau Semacamnya ~ 7
Dangkal Pada sungai dangkal, rasanya nyaman mencelup tangan; tenang untuk membasahkan kaki. Tak ada rasa takut bakal tenggelam. Tapi, apakah ada kesenangan, pada pikiran yang dangkal? Sepertinya, justru mengerikan. Seperti dasar sungai dangkal, pikiran dangkal mudah diterka. Seperti sungai dangkal yang rentan diseberangi, pikiran dangkal mudah untuk keruh seketika. Tapi bolehlah, menikmati kedangkalan apa adanya. Maksudnya, setiap pikiran dangkal, dinikmati saja bagian jernihnya. Tak ada ikan warna-warni pun (mestinya) tak apa-apa. Tak perlulah dinjak-injak dengan alasan untuk menyeberang, apalagi sekadar bermainmain. Lebih baik, menyeberanglah di jembatan. 8 ~ Berbisik kepada Terik
Karena kemungkinan besar, jembatan itu dibangun benar-benar untuk menyelesaikan kesulitan. Kecuali pada kemarau gersang, biasanya, seret arus di bawah jembatan itu lumayan ganas. Kalaupun tidak, ya mungkin karena kedalamannya sanggup melahap siapapun yang menyeberang. Bukan mustahil, sepercik di dalam deras sana, sebelum atau setelahnya, melewati aliran dangkal juga. Kumpulan Esai atau Semacamnya ~ 9
Mengecewakan Bagaimana kalau sudah mengecewakan banyak orang? Mungkin tidak terlalu banyak. Tapi, sebutlah: cukup banyak. Setelah sadar, terkejut, siapapun mungkin akan ikut kecewa juga. Bisa kepada orang-orang yang kecewa kepadanya. Tapi lebih mungkin lagi, kecewa kepada dirinya sendiri. Mungkin sudah pernah memohon maaf. Tapi tetap merasa belum cukup. Seperti ada yang kurang. Seperti ada hasrat yang harus diwujudkan. Hasrat itu, misalnya, adalah keinginan untuk mencapai sesuatu, menorehkan secuil sejarah. Harapannya, dengan begitu, terpulihkanlah kecewa banyak orang tadi. Bukankah itu pesan implisit yang juga bakal dititip 10 ~ Berbisik kepada Terik
oleh mereka: orang-orang yang kecewa kepadanya. Ada sebuah kutipan film, katanya, bagian terpenting dari kebesaran hati, ialah melakukan yang terbaik untuk diri sendiri, saat orang lain mengejar hal-hal yang tak masuk akal. Bumbu egoisnya memang asin sekali. Tapi cukuplah untuk pengimbang rasa, yang mungkin pahit karena kecewa. Sekaligus jaga-jaga kalau lupa, bahwa sebetulnya: kecewa dan gagal itu, tidak akan pernah bisa memenjara selamanya. Kumpulan Esai atau Semacamnya ~ 11
Tidak Ada Apa jadinya ya kalau saya hilang. Meluruh. Seketika, menjadi tidak ada. Entah, mungkin menggembur menjadi tanah; atau berlerai menjadi debu; atau menguap dan mengembunkan air. Lalu, lenyap. Hilang, tak lagi dapat diamati. Apalagi dinanti. Matahari, pasti tetap akan terbit dari timur. Ozon tetap semakin menipis. Penjual bubur ayam di depan gang, tetap berjualan. Emak-emak penjaja gorengan, tetap mengedarkan dagangan. Laskar Pelangi, laris tayang dengan jutaan orang yang layak merasa tercerahkan. Dan Obama, mungkin tetap akan menjadi Presiden Amerika Serikat berikutnya. Jadi, apa pengaruhnya kepada dunia, kalau saya tidak ada? Apakah bumi akan gempa? Lalu kilat menggelegar seharian? Atau bagaimana? 12 ~ Berbisik kepada Terik