ARI WISONO X

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia saat ini banyak sekali mendatangkan komoditi yang sangat

STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh:

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN WISATA CANDI PENATARAN DI BLITAR JAWA TIMUR

Setelah Bali dan Yogyakarta, Propinsi Jawa Tengah merupakan daerah tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi geografis kota Magelang berada pada jalur transportasi kota

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR HOTEL RESORT DI KAWASAN CANDI PRAMBANAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi alam yang dimiliki Indonesia, seperti tanah, air hutan dan segala kekayaan alam yang ada di dalamnya

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ± LEMBAR PENGESAHAN ±± LEMBAR PERSEMBAHAN LEMBAR MOTTO ABSTRAKSI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

PEMANFAATAN KAWASAN UMBUL TLATAR KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI BERDASARKAN PENDAPAT MASYARAKAT TUGAS AKHIR

Kawasan Wisata Rowo Jombor, Klaten

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati

WISATA AGRO BUNGA SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SUKUH PERMAI DI NGARGOYOSO KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI LITERATUR UKDW DATA. Profil Kota Yogyakarta (DIY) Potensi Kota Yogyakarta Potensi Kota Yogyakarta dalam bidang olahraga Data - data sekunder

PUSAT REKREASI DAN PEMBENIHAN IKAN AIR TAWAR DI MUNCUL DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya adalah

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

REVITALISASI TAMAN BALEKAMBANG SEBAGAI TEMPAT REKREASI DI SURAKARTA

TAMAN HERBAL SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN DAN REKREASI EKOLOGI DI KARANGANYAR JAWA TENGAH

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB III TRANSPORTASI ANGKUTAN JALAN RAYA KABUPATEN KLATEN

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

HILLSIDE HOTEL DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu pariwisata perlu dikelola dan dikembangkan agar. itu sendiri maupun bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA TIRTO ARGO DI UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai luas daratan ± 5.632,86 Km². Bali dibagi menjadi 8 kabupaten dan 1 Kota

MILIK UKDW PENDAHULUAN BAB 1

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA CIATER DI SUBANG

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN

BAB I PENDAHULUAN. Bengawan Solo :

TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN WISATA KOLAM RENANG TIRTO ARGO SIWARAK KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

HOTEL RESORT DI PANTAI PANJANG BENGKULU (Dengan penekanan Desain Arsitektur Organik)

dengan view sungai Serayu sebagai daya tariknya. Resort yang menjadi sarana akomodasi wisata arung jeram memiliki fasilitas penunjang lainnya, yaitu

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

SEA SIDE HOTEL DI KARIMUNJAWA

PERENCANAAN KEMBALI OBYEK WISATA PANTAI PURWAHAMBA INDAH KABUPATEN TEGAL

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA RAWA JOMBOR, KLATEN

PENGEMBANGAN KAWASAN REKREASI PERENG PUTIH BANDUNGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

Pengkaj ian Teori 8

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

perjalanan dari satu tempat ketempat lain bersifat

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

KAWASAN AGROWISATA DI KOPENG

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )

KATA PENGANTAR " i ABSTRAKSI DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan, sehingga dari

BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Dari pertimbangan diatas dibuat konsep tata ruang

TEMA. menikmati alam Bali. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalamnya. LEGAL

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( DP3A ) AGROWISATA EKOLOGIS PETERNAKAN SAPI PERAH DI KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Tawangmangu merupakan daerah wisata yang berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan perekonomian suatu wilayah, baik dalam bidang sosial maupun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Banyaknya Pengunjung obyek-obyek wisata pantai di Gunung Kidul Mancanegara (Man) dan Nusantara (Nus)

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan obyek wisata air bojongsari dengan penekanan filosofi air sebagai sarana mengembangkan kreativitas anak

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebutuhan manusia akan rekreasi dan relaksasi Perkembangan pariwisata di Gunungkidul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI D DPRD KABUPATEN KEDIRI

HOTEL RESOR BERKONSEP BUTIK DI KAWASAN CANDI BOROBUDUR Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

Mempunyai banyak fungi, antara lain : Sebagai penyedia air baku, pengendali

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

REDESAIN HOTEL Kledung Temanggung BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

PENATAAN KORIDOR JALAN KASONGAN DI BANTUL

Transkripsi:

FASILITAS WISATA AIRMATA AIR INGAS COKRO TULUNG DI KLATEN TATA RUANG LUAR, TATA MASSA DAN PENAMPILAN BANGUNAN YANG MFRESPON POTFNSI ALAM BAB I A. LATAR BELAKANG 1. Umum Indonesia memiliki potensi alam seperti tanah, air dan segala kekayaan yang ada didalamnya. Potensi tersebut dapat dikembangkan agar lebih terolah dengan baik. Potensi alam yang dikembangkan misalnya didarat berupa gunung, pegunungan, ataupun daratan sedangkan diair dapat berupa sungai, rawa dan laut. Indonesia memiliki potensi Sumber Daya Air yang sangat besar. Luas perairan Umum di Indonesia mencapai 54 juta hektar yang terdiri atas 39,4 juta hektar perairan rawa / daerah pasang surut, 12 juta hektar perairan sungai dan 2,6 juta hektar perairan danau baik alam maupun buatan. Sungai sebagai salah satu potensi alam yang banyak tersebar diberbagai wilayah di Indonesia memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan sebagai obyek wisata alam. Karakteristik sungai yang dinamis dan alami menyimpan satu daya tarik sendiri. Fasilitas rekreasi terutama yang berkenaan dengan penggunaan elemen air dapat menjadi salah satu pilihan dalam pengembangan sungai tersebut. Kawasan wisata akan menarik pengunjung bila kawasan tersebut mempunyai "image" yang kuat yang disebabkan oleh potensi Sumber Daya Alamnya. Pilihan berkunjung kesuatu kawasan wisata tidak ditentukan secara obyektif tetapi keputusan lebih cenderung disebabkan oleh adanya image tertentu yang mampu dibayangkan oleh si pengunjung. X

FASILITAS WISATA AIR MATA AIR INGAS COKRO TULUNG Di KLA 7/ A TATA RUANG LUAR, TATA MASSA DAN PENAMPILAN BANGUNAN YANG MFRESPON POTFNSI ALAM Potensi Wisata Air di Kabupaten Klaten Daerah Kabupaten Klaten memiliki dua potensi alam di air yang cukup berpotensi untuk dikembangkan yaitu Rawa Jombor dan Mata Air Cokro Tulung. Saat ini rawa Jombor oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Klaten dikembangkan sebagai area pemancingan yang sekaligus menjadi rumah makan apung, sedangkan Cokro Tulung dikembangkan sebagai pemandian baik buatan maupun alam. Untuk pemandian buatan berupa kolam renang sedangkan yang alami berupa aliran sungai kecil yang tidak begitu deras, namun sayang keduanya sangat minim dalam pengelolaan sehingga terkesan tidak jelas konsep dan perawatannya. Sumber air pemandian diambil dari mata air Cokro Tulung yang menjadikan obyek wisata ini mempunyai nilai lebih dari pemandian biasa, dan dari sinilah PDAM mendistribusikan air bersih kepada konsumen. Pemandangan alam yang indah dan masih alami bias menjadi dayatarik tersendiri. 2. Khusus Mata air Ingas merupakan daerah dataran rendah berterasering (ketinggian kurang lebih 210m dpal) yang merupakan bagian dari kaki vulkanik Gunung Merapi. Mata Air ini terletak berdekatan dengan kali Pusur di desa Cokro, kecamatan Tulung Kabupaten Klaten. Daerah Mata Air Ingas terletak pada ketinggian berkisar antara 200m dpal sampai 210m dpal. Mata Airnya sendiri terletak pada ketinggian kurang lebih 204 m dpal, disebelah selatan kali/sungai Pusur.

FASILITAS WISA TA AIR MA TA AIR INGAS COKRO TULUNG DI KLATEN Mata air Ingas Sumber: Penulis 2.1 Isu Non Arsitektural Secara makro, posisi obyek dan daya tarik wisata Ingas mendapatkan tempat yang sangat potensial dalam konstelasi kunjungan wisata lokal. Hal ini bisa dilihat dari jumlah kunjungan obyek wisata Ingas yang berada dinomor pertama diantara obyek wisata lain dengan karakter yang sama (obyek wisata berbasis air), di Kabupaten Klaten. Jumlah kunjungan ke Obyek Wisata Air Kabupaten Klaten Tahun 2002 TirtoMulyo : 3,621 Jolotundo : 13,500 Lumban Tirto : 31,775 Sumber Ingas : 74,975 Sumber: Kantor Pariwisata Kabupaten Klaten Isu pengembangan Pariwisata Jawa Tengah Saat ini prioritas pengembangan pariwisata di Jawa Tengah ditempati oleh obyek dan daya tarik wisata budaya, sedangkan obyek dan daya tarik wisata alam menempati posisi kedua. Prioritas pengembangan ini didasarkan atas pertimbangan jumlah obyek dan daya tarik wisata budaya yang jauh lebih banyak daripada obyekdan dayatarik wisata alam.

FASILITAS WISATA AIR MATA AIR INGAS COKRO TULUNG DI KLA TEN Potensi yang dimiliki oleh Mata Air Ingas serta perannya yang cukup besar, telah menarik perhatian pemerintah daerah untuk dapat mengembangkannya. Selain itu posisi ingas yang berada diantara tiga titik origin besar yaitu Surakarta, Yogyakarta, dan Semarang. Secara Regional dapat menjadi titik awal distribusi kunjungan ke ODTW lain, baik yang berskala lokal, regional, serta dalam jangka panjang dapat berubah menjadi skala internasional seperti Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Isu pengembangan Merapi Belt Merapi Belt, merupakan sebuah terminology spasial yang mengandung makna fisik pada jalur ditubuh kerucut Gunung Merapi, kawasan Merapi Belt yang berada diwilayah Magelang-Sleman-Klaten-Boyolali, merupakan suatu kawasan yang mempunyai fungsi lindung dan fungsi budidaya. Dengan demikian, pengembangan potensi Mata Air Ingas sangat diperlukan mengingat keberadaannya sebagai bagian dari jalur Merapi Belt. 2.2 Isu Arsitektural Keadaan dilapangan memperlihatkan bahwa peruntukan lahan masih belum jelas pengaturannya. Meskipun sudah terdapat pengelompokan (seperti fasilitas kios/warung makan dan tempat mandi) tetapi kesan semrawut masih terlihat pada masing-masing area, baik lokasi sumber air, area mandi, area cuci, dsb. Secara keseluruhan kondisi tersebut mendorong citra kawasan yang nampak semrawut. Untuk itu perlu dilakukan penataan terutama dalam hal penataan fungsi lahan untuk pengembangan fasilitas pendukung bagi obyek wisata sumber air Ingas dengan mempertimbangkan potensi alam yang ada 4

FASILITAS WISATA AIR MATA AIR INGAS COKRO TULUNG DI KLA TEN seperti keberagaman kemiringan kontur, vegetasi dan air. Penataan fungsi lahan disini dimaksudkan untuk memperjelas area yang ada di Mata Air Ingas seperti area Wisata tirta/ritual, area pelayanan wisata meliputi loket, kios souvenir dsb. Area inti yaitu gedung PDAM. Untuk pengembangan sebagai area wisata, dimana penampilan bangunan menjadi salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan. Bangunan yang terdapat pada lokasi sumber area Sumber Air Ingas relatif masih belum tertata. Untuk pengembangan sebagai area wisata maka perlu dipikirkan penataan bangunan berdasarkan fungsi dan penampilannya. B. PERMASALAHAN 1. Umum Bagaimana menciptakan suatu fasilitas wisata dan olahraga air yang bisa mengakomodasi tuntutan kebutuhan pengguna sebagai suatu sarana dan prasarana yang memadai dengan pola pemanfaatan potensi alam sebagai konsep perancangan utamanya. 2. Khusus Bagaimana bentuk penampilan bangunan, wujud penataan tata gubahan massa dan tata ruang luar yang merespon potensi alam yang ada, yaitu kontur, vegetasi, air.

FASILITAS WISATA AIR MATA AIR INGAS COKRO TULUNG Di KLA TEN TATA RUANGLUAR, TATA MASSA DAN PENAMPILAN BANGUNAN YANG MERESPON POTENSI AL AM C. SPESIFIKASI OBYEK RANCANGAN 1. Lokasi obyek rancangan <%z M r- -. v t^\p--- ti&rs*-." Peta lokasi sumber kantor PDAM Surakarta Lokasi site wilayah perencanaan terletak di Desa Cokro, kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah. Posisinya terletak kurang lebih 17km di sebelah utara kota Klaten dengan luas kawasan kurang lebih 1500 m2. sementara jarak ibukota Kecamatan Tulung kedaerah lain relative dekat yaitu 5km ke Kabupaten Klaten, 6km ke Kecamatan Polanharjo, 11km ke Kecamatan Karanganom dan 6km ke Kecamatan Jatianom. Batas wilayah site: Sebelah Utara : Desa Daleman Sebelah Timur: Kecamatan Polan Harjo Sebelah Barat: Desa Pucang Miliran Sebelah Selatan: Desa Gedong Jetis

FASILITAS WISATA AIR MATA AIR INGAS COKRO TULUNG DI KLA TEN 2. Motivasi kunjungan Berdasarkan pengamatan awal motivasi kunjungan dapat dibedakan menjadi 3 kategori : Datang dengan tujuan untuk berwisata Mereka yang datang untuk berwisata biasanya memanfaatkan obyek wisata yang berupa kolam renang. Wisatawan yang datang untuk berenang terdiri dari anak-anak, remaja dan dewasa. Ada juga orang tua yang datang untuk berwisata kearea mata air ini, namun biasanya orangtua ini datang bersama keluarganya. Datang untuk memanfaatkan mata air ( bukan tujuan wisata ) Mereka yang datang berasal dari daerah disekitar lokasi dengan tujuan mandi dan mencuci Datang untuk melakukan ritual tertentu Pengunjung yang datang melakukan ritual tertentu, datang kelokasi ini pada hari-hari tertentu khususnya pada hari-hari mendekati bulan puasa. Mereka yang datang untuk tujuan ini biasanya berasal dari daerah sekitar lokasi sampai daerah diluar kabupaten klaten. Dilihat dari segi usia, biasanya mereka adalah orang-orang dewasa dan orang tua. 3. Bangunan yang ada a) Area Parkir - Sifat bangunan : belum terbangun (menggunakan tanah kosong) 7

FASILITAS WISATA AIRMATA AIR INGAS COKRO TULIINf n,*/ «,,, - Luas area : 5 x 20 b) Gerbang Masuk m a. Loket karcis - Sifat bangunan - Struktur utama - Kondisi - Luas bangunan : permanen : tembok batu bata : baik : 1 x 1 m2 b. Jembatan masuk - Sifat bangunan - Struktur utama - Kondisi : permanen :kontruksi kabel/ jembatan gantun^ : baik - Luas : 1,5 x!5m2 c) Bangunan Pengelolaan Sumber Air a. Bangunan kantor - Sifat bangunan : permanen - Struktur utama : dinding bata - Kondisi : baik ~ Luas :5x10m2 b. Bangunan rumah air - Sifat bangunan : permanen - Struktur utama : beton bertulang - Kondisi : baik ~ L"as : 2,5 x4x 2,5 m3

FASILITAS WISATA AIR MATA AIR INGAS COKRO TULUNG DI KLATEN TATARUANG LUAR, TATA MASSA DAN PENAMPILAN BANGUNAN YANG MERESPON POTENSI ALAM c) Kolam Pemandian - Sifat bangunan - Struktur utama : permanen : beton bertulang - Kondisi : baik - Luas :8x 10m2 d) Sungai Pelimpahan - Sifat bangunan - Struktur utama : permanen : pasangan batu kali - Kondisi : baik - Luas : 1,5 x3 x45 m3 e) Lavatory - Sifat bangunan - Strutur utama : permanen : dinding bata - Kondisi : baik - Luas : 1,5 x 9 m2 f) Warung makan dan minum ( berupa kapling-kapling ) - Sifat bangunan : semi permanen - Strutur utama : dinding kayu - Kondisi : jelek - Luas :8x(2x3)m2 ARI WISONO 98512085

FASILITAS WISA TA AIR MA TA AIR INGAS COKRO TUL UNG DI KLA TEN D. Lingkup perancangan Perancangan dipusatkan pada fasilitas-fasilitas wisata di obyek wisata mata air Ingas Cokrotulung sebagai wadah pemenuhan kebutuhan wisatawan dan meningkatkan daya tarik kepariwisataan dengan elemen-elemen potensi alam yang ada. Perancangan terbatas pada lingkup disiplin ilmu arsitektur dengan penekanan tata ruang luar, tata massa dan penampilan bangunan dengan merespon potensi-potensi alam yang ada.

FASILITAS WISATA AIR MATA AIR INGAS COKRO TULUNG DI KLA TEN DIAGRAM POLA PIKIR LATAR BELAKANG Potensi mata air ingas untuk dikembangkan Penambahan fasilitas wisata serta penataannya UMUM Bagaimana menciptakan suatu fasilitas wisata yang bisa mengakomodasi tuntutan kebutuhan pengguna sebagai sarana dan prasarana yang memadai dengan pola pemanfaatan potensi alam sebagai konsep perancangannya. KHUSUS Bagaimana bentuk penampilan bangunan, wujud penataan tata gubahan massa dan tata ruang luar yang merespon potensi alam yang ada, yaitu kontur, vegetasi, air. Fung?;i fasilitas wisata F. Oahraga dan rekreasi F. Pendukung F. Penunjang F. Pelayanan F. Inap Potensi Alam Kontur Air Vegetasi Tata ruang luar Penzoningan Sirkulasi r.luar Tata massa Bentuk massa Orientasi bangunan Organisasi ruang warna Penampilan bangunan Bentuk dasar massa keseluruhan Material