BAB I PENDAHULUAN. siswa itu sendiri. Mata pelajaran PKn sering dianggap sebagai sebuah mata pelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari diri manusia, masyarakat maupun lingkungannya. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika yang ada di SD Negeri 2 Labuhan Ratu khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi salah satu materi yang dianggap penting. Bahkan di Perguruan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku anak didik agar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. situasi kelas yang termotivasi menurut Brown(1994) pengajar hendaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya peningkatan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. moral akan mempengaruhi masa depan bangsa. 1. lemahnya proses pembelajaran. Selama ini pendidikan hanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan Nasional (UU No. 20/2003),menyatakan: Manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari proses belajar mengajar di sekolah, sebab sekolah. Dalam pembelajaran atau proses belajar mengajar di sekolah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. terlalu banyak menghafal, banyak membaca.sehingga banyak siswa yang. merasa jenuh dengan materi mata pelajaran ini.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa,

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

1. Pendahuluan Pembelajaran matematika dengan pendekatan tradisional didasarkan pada pandangan bahwa matematika sebagai strict body of knowledge yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

A UMS - Copy SKRIPSI

Candra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan. Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi

BAB I PENDAHULUAN. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hlm. 4. 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. besar siswa sehingga, sebagian siswa menghindari pelajaran ini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa adalah keberhasilan pendidikan dari bangsa itu sendiri. Jika seorang guru

BAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ketrampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka

maha Esa, berbudi pekerti luhur dan berfikir secara rasional. Pendidikan adalah proses interaksi yang bertujuan. Pendidikan merupakan faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. SD Negeri Tlahap terletak di Desa Tlahap Kecamatan Kledung Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Majunya dunia pendidikan sebaiknya diikuti oleh kemampuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. guru harus mampu dalam mengelola komponen pembelajaran dan kreatif dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, banyak

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan belajarnya dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan komunukasi antar manusia,

I. PENDAHULUAN. Perasaan kurang minat dan susah mengerti akan suatu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, banyak

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan sosok yang berperan penting dalam pembelajaran di

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan terutama di dunia kerja. Pendidikan dilakukan untuk mencetak generasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karakter merupakan sifat khusus atau moral dari perorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan. kewajibannya sebagai warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang Sistem Pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sering kurang diperhatikan oleh semua pihak di lingkungan sekolah, baik dari pihak guru maupun dari pihak siswa itu sendiri. Mata pelajaran PKn sering dianggap sebagai sebuah mata pelajaran yang terlalu banyak menghafal dan banyak membaca. Sehingga, banyak siswa yang merasa jenuh dengan materi mata pelajaran ini. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan keadaan siswa yang merasa kurang tertarik, menganggap mudah, dan menganggap PKn sebagai mata pelajaran yang menjenuhkan. Selain itu, keberadaan mata pelajaran PKn sering dianggap kurang bermanfaat bagi kehidupan siswa. Metode mengajar menjadi salah satu bagian yang ikut memperburuk pandangan berbagai pihak tentang mata pelajaran PKn. Terlebih lagi jika mata pelajaran tersebut disampaikan dengan cara-cara yang kurang menarik, seperti penggunaan metode pembelajaran yang monoton dan kurang bervariasi maka akan semakin memperparah keadaan. Kejenuhan siswa terhadap mata pelajaran tersebut akan lebih cepat muncul dalam keadaan seperti ini. Keadaan seperti di atas merupakan bukti bahwa siswa memiliki motivasi yang rendah dalam kegiatan pembelajaran PKn. Dengan motivasi yang rendah, 1

2 sangat sulit bagi guru maupun siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Menurut martinis, Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan dan pengalaman. 1 Motivasi belajar anak harus dapat ditumbuhkan dalam setiap proses belajar mengajar. Motivasi belajar yang tinggi akan sangat berpengaruh terhadap peran serta anak dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Proses membangkitkan motivasi belajar, mempertahankan motivasi belajar dan mengontrol minat belajar menjadi bagian yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Jadi tanpa motivasi belajar yang sangat memadai maka sangat sulit bagi pihak-pihak yang terkait dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi belajar siswa dapat berasal dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar dirinya. Faktor yang berasal dari dalam dirinya sendiri dapat berupa kecerdasan, cita-cita atau harapan, dan kesenangan. Faktor ini dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Sedangkan faktor yang berasal dari luar dirinya berupa kondisi lingkungan, metode mengajar, dan waktu mengajar. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Jika faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut dalam keadaan baik, maka motivasi belajar siswa juga tinggi. Namun, jika 1 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, 01, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2003), hal : 80

3 faktor-faktor yang mempengaruhi kondisinya kurang kondusif, maka motivasi belajar siswa menjadi rendah. Keadaan tesebut juga terjadi pada siswa kelas V MI Assa adah Sukowati Bungah Gresik. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas tersebut masih rendah yakni sebesar 68,7%. Keadaan ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : (1) siswa sulit untuk menguasai mata pelajaran, (2) siswa merasa kurang tertarik dengan pelajaran PKn, (3) penggunaan metode yang kurang tepat. 2 MI Assa adah merupakan satu-satunya madrasah di desa Sukowati Bungah Gresik. Siswa di sekolah tersebut banyak yang kurang berminat terhadap mata pelajaran PKn. Pada siswa kelas V mata pelajaran PKn diberikan pada jam setelah istirahat. Keadaan siswa yang masih sibuk dengan makanan atau jajan yang dibeli saat jam istirahat ketika guru telah masuk ke dalam kelas membuat siswa sulit untuk menguasai mata pelajaran PKn. Sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn cenderung kurang tertarik, hal ini dapat dilihat dari sikap siswa yang sering tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan materi PKn. Selain itu penggunaan metode yang kurang tepat juga mempengaruhi motivasi siswa. Pada siswa kelas V, guru sering menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi PKn. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn adalah dengan menggunakan metode tanya jawab dan diskusi. Dengan menggunakan metode tanya jawab dan diskusi yang 2 Hasil observasi pada tanggal 10 November 2014, Pukul 09.00-11.30 WIB

4 dirancang secara matang dan dilaksanakan dengan tepat diharapkan dapat mendorong siswa untuk lebih siap dalam menerima pelajaran. Peningkatan motivasi belajar siswa diharapkan dapat membawa nilai positif bagi peserta didik yaitu dengan meningkatnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Terkait dengan permasalahan tersebut di atas, maka peneliti mengangkat masalah tersebut menjadi sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul PENERAPAN METODE TANYA JAWAB DAN DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA SISWA KELAS V MI ASSA ADAH SUKOWATI GRESIK. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, ditemukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan metode tanya jawab dan diskusi dalam meningkatkan motivasi belajar PKn pada siswa kelas V di MI Assa adah Sukowati Gresik? 2. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa setelah menggunakan metode tanya jawab dan diskusi dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas V di MI Assa adah Sukowati Gresik?

5 C. Tindakan yang Dipilih Mengingat motivasi belajar adalah sesuatu yang sangat penting dalam proses pembelajaran di sekolah maka seorang guru harus dapat memilih metode yang tepat, yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran PKn materi Keputusan Bersama, maka peneliti menggunakan metode tanya jawab dan diskusi. Metode tanya jawab yaitu sebuah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab, atau sebaliknya siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa. 3 Sedangkan metode diskusi adalah suatu metode pembelajaran yang melibatkan kegiatan kelompok di dalamnya. Kegiatan kelompok ini dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk merampungkan keputusan bersama. Dalam diskusi, tiap orang diharapkan memberikan sumbangan gagasan atau ide yang dimiliki sehingga seluruh kelompok kembali dengan pemahaman yang sama dalam suatu keputusan atau kesimpulan. 4 3 Ahmad Sabri, Strategi Belajar & Mengajar Micro Teaching, (Padang : Quantum Teaching, 2005), hal ; 55 4 Ibid : hal ; 57

6 Dengan menggunakan metode tanya jawab dan diskusi, maka proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan suasana yang kondusif serta siswa akan menjadi lebih aktif, dapat memahami serta dapat menumbuhkan rasa keingintahuan yang kuat. Dari situ siswa dapat menghilangkan rasa kejenuhannya terhadap pelajaran PKn sehingga motivasi belajarnya dapat meningkat. Adapun manfaat yang didapat oleh guru maupun siswa dari penggunaan metode tanya jawab dan diskusi ini antara lain : 1. Mampu mengingat dengan baik informasi dan pengetahuan yang disampaikan oleh guru. 2. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, berfikir kritis, dan keterampilan komunikasi. 3. Dengan guru dapat memahami metode tanya jawab dan diskusi, maka guru akan menerapkan metode tersebut sesuai dengan materi pembelajaran yang tepat. 4. Meningkatkan keaktifan siswa dalam kerja kelompok (Memiliki sikap Interaktif). 5. Menghilangkan rasa kejenuhan terhadap mata pelajaran PKn. 6. Meningkatkan motivasi belajar siswa. 7. Mengembangkan metode belajar.

7 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui penerapan metode tanya jawab dan diskusi pada pembelajaran PKn dalam meningkatkan motivasi belajar materi keputusan bersama pada siswa kelas V MI Assa adah Sukowati Gresik. 2. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar materi keputusan bersama melaui metode tanya jawab dan diskusi pada pembelajaran PKn pada siswa kelas V MI Assa adah Sukowati Gresik. E. Lingkup Penelitian Sehubungan dengan kegiatan penelitian ini, maka perlu diberikan batasan penelitian agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu luas dan sesuai dengan harapan peneliti. Agar penelitian dapat tuntas dan sesuai dengan yang diharapkan, maka fokus permasalahan dibatasi pada hal-hal di bawah ini : 1. Penelitian ini hanya membahas mengenai peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi keputusan bersama di kelas V MI Assa adah Sukowati Gresik. Adapun indikator motivasi belajar antara lain: a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c. Adanya harapan dan cita-cita dimasa yang akan datang

8 d. Adanya penghargaan dalam belajar e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar f. Adanya lingkungan yang kondusif 5 2. Subyek penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas V MI Assa adah Sukowati Gresik, tahun ajaran 2014-2015 dengan jumlah siswa keseluruhan 19 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. 3. Metode yang digunakan adalah metode tanya jawab dan diskusi. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Guru menjelaskan tentang pengertian keputusan bersama. b. Guru memberikan pertanyaan terkait dengan materi yang telah disampaikan. c. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil. d. Guru membagikan soal cerita yang berisi masalah terkait dengan organisasi. e. Setiap kelompok mendiskusikan masalah yang telah mereka dapatkan. f. Perwakilan dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi. g. Perwakilan kelompok menawarkan ke peserta apakah ada yang ingin mengajukan pertanyaan? silakan. Kemudian salah satu peserta dari kelompok lain mengajukan pertanyaan terkait dengan hasil diskusi yang 5 Hamzah. B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal : 23

9 telah dibacakan, misalnya : menurut kamu apakah yang dilakukan oleh rudi tersebut benar? 4. Penelitian ini menggunakan lembar observasi, lembar wawancara, dan lembar angket. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi guru / peneliti : a. Mampu mendeteksi permasalahan yang terdapat dalam proses pembelajaran, sekaligus mencari alternatif pemecahan masalah yang tepat. b. Mampu memperbaiki proses pembelajaran di kelas dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa. c. Meningkatkan kemampuan kreatifitas guru dalam menggunakan metode pembelajaran agar pembelajaran dapat berlangsung menyenangkan, tepat dan bermakna d. Menjadi bekal bagi peneliti sebagai calon pendidik dalam menciptakan metode yang menarik dan tidak membosankan bagi siswa e. Mengaplikasikan metode pembelajaran yang telah dipelajari selama duduk di bangku kuliah

10 2. Bagi siswa : a. Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi keputusan bersama. b. Meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi keputusan bersama. c. Meningkatkan prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar yang tinggi. d. Pembelajaran berjalan dengan aktif, kreatif, dan menyenangkan. e. Mempermudah siswa untuk menangkap materi keputusan bersama mata pelajaran PKn yang disampaikan oleh guru. 3. Bagi sekolah : a. Sebagai masukan bagi guru MI dalam mengajarkan mata pelajaran PKn. b. Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui metode tanya jawab dan diskusi. c. Meningkatkan mutu sekolah melalui penggunaan beragam metode dalam pembelajaran 4. Bagi masyarakat : a. Memberikan informasi dalam dunia pendidikan berupa gambaran mengenai sebuah teori yang menyatakan bahwa peningkatan motivasi belajar PKn dapat dilakukan dengan menggunakan metode tanya jawab dan diskusi.

11 b. Menekan jumlah angka siswa pasif dan mencetak generasi yang aktif, terampil, serta intelektual tinggi.