TENTANG PEDOMAN KERJA LEMBAGA PERGURUAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA (PTNU)

dokumen-dokumen yang mirip
TENTANG PERATURAN LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA

LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA (PTNU)

BUKU IV FORMULIR SPMI

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI

KEBIJAKAN LP MA ARIF NU WILAYAH JAWA TENGAH MASA KHIDMAT DASAR

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

ANGGARAN DASAR LEMBAGA RUMAH ZAKAT GERAKAN CINTA SHALAT (RUMAH ZAKAT GENTA) MUKADDIMAH Bismillahirrahmanirrahim

ANGGARAN DASAR INDONESIAN ASSOCIATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION (IAPA) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR MAJELIS TA LIM TELKOMSEL BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG. Pasal 1 N a m a. Pasal 2 Waktu Diresmikan

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN GERAK SEDEKAH CILACAP

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA PEMBUKAAN

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

KEPUTUSAN SILATNAS PGMI Nomor : 04/SK/Silatnas-PGMI/XI/2008. Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PGMI ANGGARAN DASAR

IKATAN ALUMNI CEDS UI

BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR: ASOSIASI PROFESI PENDIDIKAN EKONOMI INDONESIA (ASPROPENDO) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

Anggaran Dasar ASASI DEKLARASI

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR PEMBUKAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KONFERENSI BESAR XVIII GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2012 Nomor : 02/KONBES-XVIII/VI/2012

ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

BAB II A S A S Pasal 2 AP2TKILN Berasaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945

ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN GEDHE NUSANTARA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM. Pasal 1

GARIS BESAR HALUAN KERJA FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLITEKNIK INDONESIA A. PENDAHULUAN

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 002/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI FAKULTAS EKONOMI SE-INDONESIA (AFEI)

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN KESEJAHTERAAN DAN PENDIDIKAN ISLAM PONDOWAN TAYU PATI

KEPUTUSAN KONFERENSI BESAR XVIII GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2012 Nomor : 03/KONBES-XVIII/VI/2012

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

KEPUTUSAN KONFERENSI BESAR XVIII GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2012 Nomor : 01/KONBES-XVIII/VI/2012

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 4 Kewajiban anggota : 1. Setiap anggota HMTI UGM wajib menaati segala ketentuan yang tercantum dalam AD/ART HMTI UGM. 2. Setiap anggota HMTI UGM

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02/TAP/BPM FMIPA UI/III/16.

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

BAB I NAMA, BENTUK, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU

Anggaran Dasar Muhammadiyah

Bab I LAMBANG ASASI. Pasal 1. Lambang ASASI berupa perpaduan simbol toga dan buku dengan tulisan ASASI di tengahnya, dengan warna hitam putih.

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PEMERINTAH PROVINSI SELURUH INDONESIA (APPSI) PEMBUKAAN

Anggaran Dasar Muhammadiyah

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI GIZI INDONESIA (AIPGI)

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274)

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH

PERHIMPUNAN PEREMPUAN LINTAS PROFESI INDONESIA (PPLIPI)

BUKU PANDUAN 2 ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (IKA-PMII)

ANGGARAN DASAR PEMUDA MUAHMMMADIYAH BAB I NAMA, IDENTITAS, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG. Pasal 1. Nama, Identitas dan Tempat Kedudukan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) MUKADIMAH. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU Pasal 1 NAMA

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI)

2014, No.38 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pengelolaan Zakat adalah kegiatan perencanaan, pela

ANGGARAN DASAR PERSATUAN MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT (PERMIAS) NEW JERSEY

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 03/TAP/DPM UI/I/2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1

PEDOMAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NOMOR 02/PED/I.0/B/2012 TENTANG PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

HIMPUNAN ALUMNI SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAMILY OF ENGLISH LETTERS (FELLAS) ANGGARAN DASAR (AD)

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

MUQADDIMAH ========================= ANGGARAN DASAR ============================

PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KELOLA BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA

PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN. Bismillahirrahmanirrahim

Transkripsi:

TENTANG PEDOMAN KERJA LEMBAGA PERGURUAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA (PTNU)

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA Nomor : TENTANG PEDOMAN KERJA LEMBAGA PERGURUAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA Bismillahirrahmanirrahim Pengurus Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama setelah : Menimbang : Bahwa sebagai perangkat jam iyyah Nahdlatul Ulama, Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama perlu menjabarkan tugas dan fungsinya dalam bidang pendidikan tinggi. Mengingat : a. Anggaran Dasar Nahdlatul Ulama Hasil Mukatamar ke- 33 Nahdlatul Ulama Tahun 2015 di Jombang Jawa Timur, pasal 8, 9 poin b, 12 dan 13; b. Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama Hasil Mukatamar ke-33 Nahdlatul Ulama Tahun 2015 di Jombang Jawa Timur, pasal 16 dan 17 ayat (6) poin q; c. Peraturan Organisasi Nahdlatul Ulama Nomor.. d. Keputusan Rapat Kerja Nasional Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama tahun 2015 di Jakarta. Dengan senantisa bertawakkal kepada Allah Subhahu Wata ala seraya memohon taufiq dan Hidayah-Nya MEMUTUSKAN Menetapkan : Pedoman Kerja Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Pedoman ini, yang dimaksud dengan: 1. Jam iyyah adalah organisasi Nahdlatul Ulama; 2. Lembaga adalah Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama yang merupakan perangkat di bidang pendidikan tinggi; 3. Kekayaan dan keuangan adalah seluruh hartabenda milik Jam iyyah yang dikuasakan dan dikelola kepada dan oleh Lembaga;

4. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan, perencanaan, pengawasan, pemantauan, dan evaluasi serta pembinaan dan koordinasi pelaksanaan Pendidikan Tinggi; 5. Pengelolaan Perguruan Tinggi adalah kegiatan pelaksanaan Pendidikan Tinggi melalui pendirian Perguruan Tinggi Badan Penyelenggara Perkumpulan Jam iyyah dan/atau yayasan untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi; 6. Pengawasan adalah pemeriksaan dan pengendalian yang dilakukan oleh Pengurus Lembaga terhadap penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan tinggi; 7. Badan Pelaksana Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama, disingkat BPPPTNU adalah satuan kerja yang dibentuk oleh Lembaga untuk melaksanakan fungsi Lembaga sebagai penyelenggara pendidikan tinggi; 8. Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota; 9. Perguran Tinggi Nahdlatul Ulama, selanjut disingkat PTNU, adalah satuan pendidikan tinggi dalam universitas, institute, sekolah tinggi atau akademik dilingkungan Nahdlatul Ulama. BAB II ASAS DAN AKIDAH Pasal 2 1. Lembaga berasaskan Pancasila; 2. Lembaga berakidah Islam menurut paham Ahlussunnah Waljama ah. BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN Pasal 3 Visi Visi Lembaga adalah menjadi pusat pengembangan pendidikan yang mandiri, berkualitas dan profesional dalam bingkai paham Islam Ahlussunnah Waljama ah. Pasal 4 Misi Misi Lembaga adalah: a. Mewujudkan penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan melalui satuansatuan pendidikan tinggi yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat yang ditopang dengan manajemen, sarana dan prasarana yang baik;

b. Menyelenggarakan dan memfasilitasi satuan pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama agar menjadi wahana pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, menguasai ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan dan berakhlakul karimah sesuai dengan paham Islam Ahlussunnah Waljama ah; c. Mengendalikan mutu pengelolaan dan mutu lulusan pendidikan dari setiap satuan pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama; d. Mengembangkan jaringan kerjasama dengan melakukan usaha-usaha untuk mencapai kemandirian organisasi; e. Memberikan pelayanan kelembagaan serta penyelenggara dan pengelola satuan pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama; f. Memperkuat implementasi paham Ahlussunnah Waljama ah dalam praksis pendidikan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama. Tujuan Lembaga adalah: Pasal 5 Tujuan a. Menanamkan nilai-nilai paham Ahlussunnah Waljama ah melalui jalur pendidikan tinggi; b. Menyediakan pendidikan tinggi yang bermutu yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat; c. Mendorong terwujudnya penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan di lingkungan yang menghasilkan lulusan bermutu dan berakhlakul karimah; d. Menyelenggarakan, memberikan bimbingan, pembinaan dan pelayanan dalam pengelolaan satuan dan kegiatan pendidikan tinggi; e. Mensinergikan elemen-elemen masyarakat dan pemerintah untuk penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan tinggi. BAB IV KEDUDUKAN DAN FUNGSI Pasal 6 Kedudukan Lembaga berkedudukan di Ibukota Negara dan memiliki perwakilan disetiap satuan pendidikan.

Pasal 7 Tujuan Lembaga berfungsi sebagai pelaksana program dan kebijakan Nahdlatul Ulama melalui penyelenggaraan usaha dan kegiatan bidang pendidikan tinggi, meliputi: a. Pembinaan paham Ahlussunnah Waljama ah dan ke-nahdlatul Ulama-an di lingkungan satuan pendidikan Nahdlatul Ulama; b. Pendirian, penyelenggaraan, pengelolaan dan pembinaan pendidikan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama; c. Perencanaan, pengorganisasian, pembimbingan, koordinasi, dan pengawasan atas pengelolaan pendidikan; d. Peningkatan kualitas dan kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan; e. Pengembangan kualitas dan kuantitas kegiatan pendidikan; f. Penelitian, pengembangan dan Pengabidan pada masyarakat di bidang pendidikan tinggi; g. Penyampaian masukan kepada pengurus Nahdlatul Ulama sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan kebijakan bidang pendidikan tinggi. BAB V ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN Pasal 8 Pembentukan dan penghapusan Lembaga ditetapkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Pasal 9 (1) Pengurus Lembaga diangkat oleh Pengurus Nahdlatul Ulama sesuai tingkatannya; (2) Periodisasi kepengurusan Lembaga mengikuti masa jabatan kepengurusan Nahdlatul Ulama; (3) Pengurus Lembaga merupakan satuan pelaksana program dan kebijakan pendidikan tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama; (4) Pengurus BPPPTNU merupakan satuan pelaksana program dan kebijakan pendidikan Pengurus Lembaga.

BAB VI TUGAS DAN WEWENANG Pasal 10 Tugas Pengurus Lembaga Pengurus Lembaga mempunyai tugas dan wewenang sebagi berikut: a. Membuat pedoman kerja Lembaga yang berlaku bagi semua tingkatan kepengurusan; b. Membuat pedoman penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama; c. Membuat Statuta PTNU; d. Menetapkan standar pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama; e. Mengukuhkan BPPPTNU yang telah ditetapkan oleh Pengurus Lembaga; f. Melakukan usaha-usaha ke arah tercapainya tujuan pendidikan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama; g. Membuat dan melaksanakan kebijakan administrasi dan keuangan Lembaga; h. Membuat sistem dan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kebijakan pendidikan tinggi Nahdlatul Ulam; i. Melakukan kerjasama dengan lembaga, banom, dan lajnah di lingkungan Nahdlatul Ulama, serta lembaga- lembaga lain baik pemerintah maupun swasta untuk pengembangan pendidikan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama; j. Membuat dan melaksanakan sistem pendataan satuan pendidikan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama; k. Melakukan upaya-upaya pendayagunaan aset-aset pendidikan Nahdlatul Ulama sesuai dengan kebijakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama; l. Melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan Pengurus Nahdlatul Ulama di semua tingkatan dalam melaksanakan program Lembaga; m. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan setiap tahun kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Pasal 11 Tugas Pengurus BPPTNU Pengurus BPPPTNU memiliki tugas dan wewenang untuk: a. Melaksanakan program Lembaga di tingkat satuan pendidikan sesuai dengan pedoman kerja dan pedoman penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh Pengurus Lembaga; b. Melakukan usaha-usaha untuk mendukung terlaksananya program lembaga sesuai dengan kebijakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama dan Pengurus Pusat Lembaga; c. Mengusulkan Pengelola Perguruan Tinggi sesuai dengan PTNU;

d. Melaksanakan pembinaan terhadap penyelenggaraan dan pengelolaan satuan pendidikan tinggi pada PTNU; e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program Lembaga di PTNU; f. Melaksanakan pendataan satuan pendidikan tinggi. BAB VII PERMUSYAWARATAN/RAPAT Pasal 12 Bentuk Rapat Bentuk-bentuk permusyawaratan atau rapat Lembaga terdiri atas : a. Rapat Kerja yang terdiri atas : 1) Rapat Kerja Nasional, disingkat Rakernas; 2) Rapat Kerja Tahunan; b. Rapat Pengurus yang terdiri atas: 1) Rapat Pleno; 2) Rapat Pengurus Harian; 3) Rapat Khusus. Pasal 15 Rapat Kerja Nasional (1) Rakernas adalah forum tertinggi Lembaga di tingkat nasional; (2) Peserta Rakernas terdiri atas Pengurus Jam iyyah, Pengurus Lembaga, Pengurus BPPPTNU, dan Pimpinan PTNU; (3) Keputusan-keputusan yang diambil melalui Rakernas mempunyai kekuatan hukum yang mengikat terkait program pendidikan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama; (4) Rakernas sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya oleh setengah lebih 1 (satu) dari jumlah keseluruhan peserta yang diundang; (5) Rakernas diselenggarakan 1 (satu) kali selama periode kepengurusan; (6) Rakernas berfungsi untuk: a. Melaporkan dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja nasional selama satu periode kepengurusan; b. Meninjau peraturan-peraturan lembaga dan membuat perubahannya jika dianggap perlu; c. Menetapkan kebijakan lembaga untuk menjalankan program dan kebijakan pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama.

Pasal 16 Rapat Kerja Tahunan (1) Rapat Kerja Tahunan adalah forum tinggi setelah Rakernas di tingkat nasional; (2) Peserta Rapat Kerja Tahunan terdiri atas Pengurus Jam iyyah, Pengurus Lembaga, dan Pengurus BPPPTNU; (3) Keputusan-keputusan yang diambil melalui Rapat Kerja Tahunan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat terkait program pendidikan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama; (4) Rapat Kerja Tahunan diselenggarakan setiap tahun selama periode kepengurusan; (5) Rapat Kerja Tahunan berfungsi untuk: a. Melaksanakan amanah Rapat Kerja Nasional; b. Menetapkan kebijakan lembaga untuk menjalankan program dan kebijakan pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama. Pasal 17 Rapat Pleno (1) Rapat Pleno adalah rapat yang diikuti oleh seluruh jajaran Pengurus Harian dan bidang-bidang atau badan-badan untuk membahas masalah-masalah umum dalam pelaksanaan program lembaga; (2) Rapat Pengurus Harian adalah rapat yang diikuti oleh seluruh jajaran Pengurus Harian lembaga, yaitu: ketua, wakil-wakil ketua, sekretaris, wakil-wakil sekretaris, bendahara dan wakil-wakil bendahara untuk membahas masalahmasalah yang terkait dengan pelaksanaan tugas-tugas kepengurusan; (3) Rapat Khusus adalah rapat yang dilaksanakan untuk membahas masalahmasalah khusus dan dapat menghadirkan pihak-pihak lain di luar pengurus jika dianggap perlu. Pasal 18 Prinsip Rapat (1) Prinsip pengambilan keputusan rapat adalah musyawarah mufakat; (2) Apabila tidak dapat diambil dengan musyawarah mufakat, keputusan dapat diambil berdasarkan suara terbanyak setelah dilakukan pemungutan suara; (3) Setiap peserta rapat mempunyai hak bicara dan hak suara.

BAB VIII PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Pasal 19 (1) Penyelenggaraan pendidikan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama meliputi satuan pendidikan tinggi dalam bentuk Universitas, Institut, Sekolah Tinggi dan Akademik; (2) Penyelenggaraan satuan pendidikan tinggi oleh Lembaga menggunakan badan hukum jam iyah, yaitu Perkumpulan Nahdlatul Ulama; (3) Penyelenggaraan satuan pendidikan tinggi oleh jama ah menggunakan badan hukum yang sah berbentuk yayasan atau badan hokum lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan; (4) Penyelenggaraan satuan pendidikan t i n g g i sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (2) dijalankan oleh Badan Pelaksana Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama, disingkat BPPPTNU, yang dibentuk oleh Pengurus Lembaga atas rekomendasi Pengurus Wilayah Nahdlatu Ulama dan Pengurus Cabang Nahdaltul Ulama; (5) Penyelenggaraan satuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (3) dijalankan oleh masing-masing yayasan atau badan hokum lain yang dibentuk dan berada di bawah pembinaan Lembaga setelah mendapatkan pengesahan; (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan diatur dalam Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan di Lingkungan Nahdlatul Ulama. BAB IX KEKAYAAN DAN PEMBIAYAAN Pasal 20 (1) Kekayaan yang dikelola Lembaga adalah akumulasi aset- aset material milik Jam iyah berupa tanah, sarana fisik, lahan usaha, uang dan bentuk-bentuk kekayaan lainnya yang dikuasakan untuk mendukung terlaksananya program dan kebijakan Jam iyah di bidang pendidikan tinggi; (2) Kekayaan diperoleh dari sumber-sumber yang halal melalui kegiatan usaha, hasil pembelian, wakaf, hibah, infak, sadaqah, dan sumbangan instansi pemerintah atau swasta dan i anah satuan pendidikan tinggi. Pasal 21 Pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan Jam iyah Nahdlatul Ulama oleh Lembaga dilaporkan kepada Pengurus Jam iyyah secara berkala.

BAB X KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP Pasal 22 (1) Pedoman Kerja Lembaga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan; (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Kerja Lembaga ini akan diatur lebih lanjut oleh Pengurus Lembaga atas persetujuan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama; Jakarta, 17 November 2016 DISAHKAN OLEH, PENGURUS LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA Prof.H.Mohammad Nasir, Ph.D.,Ak. Ketua Lukmanul Khakim, M.Si Sekretaris MENGETAHUI PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA Prof.Dr.KH.Said Aqil Sirodj, MA Zaini Ketua Umum Dr. Ir. Helmy Faishal Sekretaris Jendral