BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Inti pokok pendidikan untuk siswa adalah belajar dalam arti perubahan dan peningkatan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik untuk melaksanakan perubahan tingah laku. Matematika adalah salah satu pelajaran mendasar yang diajarkan disetiap jenjang pendidikan. Matematika merupakan ilmu yang bersifat deduktif, dalam hal ini sebagai ilmu eksakta dan untuk mempelajarinya tidak cukup hanya dengan hafalan dan membaca tetapi memerlukan pemikiran dan pemahaman. Sampai saat ini prestasi belajar matematika yang dicapai oleh siswa masih tergolong rendah. Third Internasional Mathematics and Science Study melaporkan bahwa rata rata skor matematika siswa Indonesia masih jauh dibawah rata-rata skor matematika siswa internasional dan berada pada rangking 34 dari 38 negara. Rendahnya prestasi belajar matematika yang dicapai siswa tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Salah satu faktor adalah siswa mengalami masalah secara komprehensif atau secara parsial dalam matematika. Selain itu belajar matematika siswa belum bermakna sehingga pengertian siswa mengenai konsep masih sangat rendah.
Belajar matematika merupakan belajar konsep. Hal yang paling penting adalah bagaimana siswa dapat memahami konsep konsep dasar dalam matematika. Maka dalam proses belajar mengajar siswa diharapkan tidak hanya mendengarkan, mencatat, dan menghafalkan materi materi maupun rumus rumus yang diberikan guru, melainkan siswa dituntut aktif berperan dalam kegiatan pembelajaran, siswa harus mampu berpikir kritis dan berargumen dalam memecahkan berbagai persoalan dalam matematika. Keaktifan dari siswa inilah yang secara tidak langsung akan mengkonstruksi dan membentuk sikap ilmiah dan Inteligensi serta sikap ilmiah daripada siswa itu sendiri serta. Tingkat sikap ilmiah siswa dapat diukur dari bagaimana mereka memiliki rasa keingintahuan yang sangat tinggi, memahami suatu konsep baru dengan kemampuannya tanpa ada kesulitan, kritis terhadap suatu permasalahan yang perlu dibuktikan kebenarannya, dan mengevaluasi kinerjanya sendiri. Hal-hal inilah yang dapat membantu siswa belajar secara ilmiah, terstruktur, dan mandiri. Sedangkan tingkat Inteligensi dapat diukur dari kualitas belajar siswa (peserta didik) secara langsung (selama proses belajar mengajar) maupun tak langsung (pada saat ulangan). Dalam pembelajaran matematika memiliki ciri utama menggunakan penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep dalam matematika bersifat konsisten. Penalaran ini digunakan pada pola atau sifat untuk membuat generalisasi, memanipulasi matematika, menyusun bukti, memberikan alasan, dan menarik kesimpulan. Penalaran adalah suatu proses berpikir dalam rangka menarik kesimpulan. Siswa yang mempunyai kemampuan bernalar tinggi tidak akan mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran matematika, sebaliknya siswa yang kemampuan
bernalarnya rendah mungkin akan mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran matematika. Untuk itulah dalam pembelajaran matematika diperlukan kemampuan sikap ilmiah serta inteligensi siswa yang baik untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dari siswa atau peserta didik. Bertolak dari latar belakang diatas maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Sikap Ilmiah Dan Inteligensi Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel Semester Genap Tahun Ajaran 2014-2015 Siswa Kelas XSMAK Giovanni Kupang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas,maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini yaitu: a. Adakah pengaruh sikap ilmiah terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear tiga variabelsemester genaptahun Ajaran 2014/2015 pada siswa kelas X SMAK Giovanni Kupang? b. Adakah pengaruh Inteligensi terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear tiga variabel semester genaptahun Ajaran 2014/2015 pada siswa kelas X SMAK Giovanni Kupang?
c. Adakah pengaruh sikap ilmiah dan Inteligensiterhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear tiga variabel semester genaptahun Ajaran 2014/2015 pada siswa kelas X SMAK Giovanni Kupang? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: a. Untuk mengetahui pengaruh sikap ilmiahterhadap prestasi belajar matematika dengan pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear tiga variabelsemester genap Tahun Ajaran 2014/2015 pada siswa kelas X SMAK Giovanni Kupang. b. Untuk mengetahui pengaruh Inteligensi terhadap prestasi belajar matematika dengan pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear tiga variabel semester genap Tahun Ajaran 2014/2015 pada siswa kelas X SMAK Giovanni Kupang. c. Untuk mengetahui pengaruh sikap ilmiah dan Inteligensi terhadap prestasi belajar matematika dengan pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear tiga variabel semester genap Tahun Ajaran 2014/2015 pada siswa kelas X SMAK Giovanni Kupang. D. Batasan Istilah Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul penelitian ini maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang digunakan yaitu: 1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang ( KBBI,2005:849).
2. Sikap ilmiah adalah sikap yang telah dibentuk dalam diri individu yang selalu berkecimpung dalam dunia sains yang meliputi, sikap ingin tahu, sikap kritis, sikap tekun, sikap kerja sama, sikap jujur, sikap bertanggung jawab, sikap berpikir terbuka dan sikap disiplin menurut Harlen (Anwar,2009:107). 3. Inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional (IQ). 4. Prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa berupa suatu kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester di dalam buku laporan yang disebut rapor. E. Manfaat Penelitian a. Bagi Peneliti Secara teoretis penelitian ini bermanfaat sebagai pengembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti dan sebagai sarana menuangkan ide secara ilmiah serta memperoleh pengalaman penelitian. b. Bagi Sekolah Sebagai masukan bagi guru matematika pada umumnya,dan khususnya guru matematika pada SMAK Giovanni Kupang dalam rangka meningkatkan prestasi belajar matematika kelas X semester genap Tahun Ajaran 2014/2015. c. Bagi Pembaca Sebagai bahan informasi dan juga sebagai referensi bagi yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.