PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

3. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

Jaringan Saraf Tiruan dengan Backpropagation untuk Memprediksi Penyakit Asma

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

Architecture Net, Simple Neural Net

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

Optimasi Bobot Jaringan Syaraf Tiruan Mengunakan Particle Swarm Optimization

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAFTARAN MAHASISWA BARU PROGRAM PENDIDIKAN DASAR MENGGUNAKAN ALGORITMA NN BACKPROPAGATION DI UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA PROVINSI SULAWESI TENGAH

PREDIKSI DAYA SERAP PERUSAHAAN TERHADAP ALUMNI TEKNIK INFORMATIKA IBI DARMAJAYA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN. 1Chairani

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM

Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

BAB III LANDASAN TEORI. Definisi Peramalan adalah memperkiraan atau memproyeksikan sesuatu

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 4 DISAIN MODEL. Pengguna. Citra. Ekstraksi Ciri x. Antar muka (Interface) Data Hasil Ekstraksi Ciri. Testing dan Identifikasi.

1 BAB III 2. 3 METODE PENELITIAN

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus : CV.

PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

Pelatihan Bobot Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Particle Swarm Optimization untuk Peramalan Tingkat Inflasi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang


PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA

Klasifikasi Data Cardiotocography dengan Integrasi Metode Neural Network dan Particle Swarm Optimization

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2014 ESTIMASI BEBAN PUNCAK HARIAN BERDASARKAN KLUSTER TIPE HARI BERBASIS ALGORITMA HYBRID SWARM PARTICLE-ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks

BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PSIKOLOGI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal

PENERAPAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT SUKU BUNGA BANK

ANALISIS FUNGSI AKTIVASI SIGMOID BINER DAN SIGMOID BIPOLAR DALAM ALGORITMA BACKPROPAGATION PADA PREDIKSI KEMAMPUAN SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PERKIRAAN PENJUALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILENT BACKPROPAGATION (RPROP)

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Dewi Kusumawati 1), Wing Wahyu Winarno 2), M. Rudyanto Arief 3) 1), 2), 3) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email : dkusumawati46@yahoo.co.id 1), wing@mail.ugm.ac.id 2), rudy@amikom.ac.id 3) Abstrak Tingkat kelulusan mahasiswa S1 Teknik Informatika STMIK Bina Mulia Palu sejak tahun akademik 2008 sampai 2009 menunjukan persentase rata-rata jumlah mahasiswa lulusan yang tepat waktu kurang dari saran mutu pihak kampus. Kondisi tersebut mendorong pihak jurusan untuk melakukan evaluasi dan langkah strategis dalam upaya meningkatkan tingkat kelulusan mahasiswa agar sasaran mutu bisa tercapai. Evaluasi program studi perlu ditingkatkan dengan dibuatnya sistem prediksi tingkat kelulusan pada penyelenggaraan proses perkuliahan. Jaringan saraf tiruan (Artificial Neural Network) sebagian besar telah cukup handal dalam pemecahan masalah peramalan yang sering ditemukan dalam proses pengambilan keputusan salah satunya adalah prediksi kelulusan mahasiswa dengan menggunakan metode backpropagation neural network. namun proses pembelajaran bacpropagation terkadang menemui kendala seperti over fitting sehingga tidak dapat menggeneralisasikan masalah. Untuk mengatasi masalah tersebut diusulkan penggunaan Particle Swarm Optimization untuk melatih bobot pada jaringan. Variabel input yang digunakan dalam Prediksi kelulusan mahasiswa ini menggunakan yaitu 30 nilai mata kuliah. Output yang dihasilkan adalah kelulusan Tepat Waktu atau Melebihi Batas Waktu. Adapun tools yang digunakan yaitu MatlabR2010a. Pengujian dilakukan menggunakan perangkat lunak matlab yang diuji dengan beberapa bentuk arsitektur jaringan. Berdasarkan data uji aristektur dengan konfigurasi terbaik untuk NN terdiri dari 30 lapisan masukan, 25 lapisan tersembunyi dan 1 lapisan keluaran dengan nilai leraning rate 0.2, RMSE 0.070 dengan akurasi 78.26%. Nilai RMSE setelah dioptimasi yaitu 0.048 dengan tingkat akurasi 87.31%.. Kata kunci:neural Network, Particle Swarm Optimization, Prediksi, matlab. 1. Pendahuluan Salah satu teknik evaluasi tingkat kelulusan secara dini adalah dengan sistem prediksi tingkat kelulusan mahasiswa dimana informasi yang dihasilkan oleh hasil prediksi ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen program studi untuk melakukan langkah persuasif dalam rangka meningkatkan persentasi kelulusan mahasiswa yang memenuhi standar mutu yang ditetapkan kampus. Prediksi dalam konteks komputasi merupakan salah satu kegiatan matematis. Prediksi ini telah dilakukan bertahun-tahun sebelum penguasaan komputer, yaitu menggunakan alat hitung seperti kalkulator. Prediksi penentuan kelulusan mahasiswa dapat membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusan. Bagaimana menganalisa kelulusan mahasiswa dan mendapatkan parameter terbaik dari metode yang digunakan untuk dapat memprediksi kelulusan mahasiswa. Metode yang digunakan dalam memprediksi kelulusan mahasiswa menggunakan neural network dan particle swarm optimization, tools yang digunakan yaitu matlab R2010a. Metode ini telah banyak digunakan untuk membantu menyelesaikan berbagai macam permasalahan, salah satu permasalahan tersebut adalah pencocokan/ keakurasian berdasarkan pelatihan yang diberikan. Neural network dapat dimanfaatkan untuk kasus forecasting yang nantinya akan di optimasi menggunakan particle swarm optimization. Manfaat penelitian ini yaitu dapat melakukan tindakan jika hasil prediksi kelulusan kurang dari standar yang ditetapkan oleh pihak kampus, dapat sebagai pertimbangan bagi pihak manajemen program studi dalam melakukan evaluasi tingkat kelulusan mahasiswa dan Membantu pihak jurusan dalam mengevaluasi salah satu matakuliah yang menjadi pendukung tingkat kelulusan sehingga menjadi perbaikan nilai mahasiswa angkatan berikutnya dan dapat meningkatkan kelulusan mahasiswa. Penelitian sebelumnya mengenai Klasifikasi Data Cardiotocography oleh [1] dengan Integrasi Metode Neural Network dan Particle Swarm Optimization, yang mengimplementasikan PCA untuk memilih fitur data yang memilik bobot Principal Component yang tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh [2] mengenai Optimasi Bobot Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Particle Swarm Optimization, penelitian ini bertujuan meprediksi tingkat inflasi dengan menggunakan 11 node input. Hasilnya mendapatkan jaringan terbaik dengan aristektur 5 node hidden. 3.8-37

Kesulitan metode backpropagation dalam proses training NN terletak pada proses penentuan parameter bobotnya. Penentuan nilai parameter bobot pada NN dipengaruhi pemilihan jumlah hidden layer dan nilai learning rate yang sesuai. Nilai learning rate yang tidak sesuai berdampak pada hasil klasifikasi yang kurang optimal. Apabila nilai leraning rate terlalu besar, network akan mencapai konvergen dalam waktu yang singkat tetapi error klasifikasi menjadi besar. Sebaliknya bila learning rate terlalu rendah, hasil klasifikasi memiliki akurasi yang baik tetapi proses training membutuhkan waktu lama[3]. Jaringan Syaraf Tiruan (Artificial Neural Network ) ANN mampu mengenali sinyal input yang agak berbeda dari yang pernah diterima sebelumnya dan mampu bekerja meskipun beberapa neuronnya tidak mampu bekerja dengan baik. Jika sebuah neuron rusak maka neuron lain dapat dilatih untuk menggantikan fungsi neuron yang rusak tersebut. Model neuron ANN terdiri dari fungsi penjumlahan ( summing function), fungsi aktivasi (activation function), dan keluaran (output).[3] a. Memisahkan data yang akan digunakan sebagai data pelatihan dan data uji. Dalam penelitian ini pembagian data pelatihan dan data pengujian yaitu 60% data pelatihan dan 40% untuk data pengujian[4] b. Desain JST dilakukan untuk prediksi kelulusan mahasiswa dimulai dengan menentukan banyaknya data masukan yang digunakan, banyaknya layer tersembunyi (hidden layer) yang digunakan dan banyaknya keluaran yang diinginkan. Data yang digunakan sebagai masukan sebanyak 30 data (nilai semester 1 sampai nilai semester 4) dan data keluaran yaitu kelulusan Tepat Waktu atau Melebihi Batas Waktu. c. Pengenalan pola dilakukan dengan cara penyesuaian nilai bobot (dalam penelitian ini nilai bobot ditentukan secara random). Penghentian penyesuaian bobot dalam pengenalan pola apabila kuadrat error mencapai target error. d. Pengujian dan prediksi Pengujian dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat keakuratan sistem JST yang telah dibuat dalam prediksi data kelulusan pada tahun tertentu. Sedangkan prediksi bertujuan untuk memprediksi data kelulusan mahasiswa yang akan datang Gambar 1. Model Neuron Neuron k bisa dideskripsikan secara matematis u k= (1) Dan Y k = φ (u k + b k) (2) Keterangan: X 1.. X m :Signal input W 1..W m :Bobot yang berhubungan dengan input ke-j ke unit k φ U k b k y k Backpropagation :Fungsi aktivasi non linear :Kombinasi linier dari output yang dihasilkan :Bias :Signal output Backpropagation merupakan algoritma pembelajaran yang terawasi dan biasanya digunakan oleh perceptron dengan banyak lapisan untuk mengubah bobot yang terhubung dengan neuron-neuron, yang ada pada lapisan tersembunyinya. Algoritma backpropagation menggunakan error output untuk mengubah nilai bobotbobotnyadalam arah mundur (backward).[3]. Prediksi kelulusan mahasiswa dengan backpropagation neural network menggunakan langkah-langkah, yaitu sebagai berikut: Fungsi Aktivasi Sigmoid Biner Fungsi ini digunakan untuk jaringan saraf dilatih dengan menggunakan metode backpropagation. Fungsi sigmoid memiliki nilai pada range 0 sampai 1. Oleh karena itu, fungsi ini sering digunakan untuk jaringan saraf yang membutuhkan nilai output yang terletak pada interval 0 sampai 1. Namun fungsi ini bisa juga digunakan oleh jaringan saraf yang nilai outputnya 0 atau 1 [5]. Fungsi sigmoid dirumuskan sebagai berikut: ( ) = (3) Root Means Square Error (RMSE) Ukuran yang sering digunakan perbedaan antara nilainilai diprediksi oleh model dan nilai benar atau nilai target, diamati dari lingkungan yang sedang di modelkan [6] RMSE dirumuskan sebagai berikut: n 2 ( X X i obs i mo del i RMSE 1,, ) Aristektur Jaringan Metode BackPropagation Jaringan saraf terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan masukan/input terdiri dari variabel masukan unit sel saraf, lapisan tersembunyi dan lapisan keluaran/output. Lapisan masukan digunakan untuk menampung 30 variabel yaitu x1 sampai dengan x30, lapisan tersembunyi terdiri dari 25 sel saraf, lapisan tersembunyi atau node hidden ditentukan sendiri oleh pengguna sistem melalui cara n (4) 3.8-38

percobaan konvergensi terbaik ( trial and error) sampai diperoleh hasil konvergensi pelatihan yang paling baik. Lapisan keluaran/output terdiri atas 1 sel saraf. Gambar 2 merupakan aristektur jaringan saraf tiruan (ANN) terbaik untuk memprediksi kelulusan mahasiswa. Gambar 2. Aristektur Jaringan Untuk Prediksi Kelulusan Gambar 2 menunjukan bahwajaringan atau arisitektur terbaik untuk prediksi kelulusan mahasiswa menggunakan variabel input nilai 30 mata kuliah dasar, maka RMSE 0.070 yang terletak pada hidden node 25. Data latih yang digunakan sebanya 60 % dari total data yaitu 276 sedangkan untuk data testing sebanyak 40 % dari total data yaitu 184. Particle Swarm Optimization (PSO) Particle Swarm Optimization (PSO) adalah salah satu dari teknik komputasi evolusioner, yang mana populasi pada PSO didasarkan pada penelusuran algoritma dan diawali dengan suatu populasi yang random yang disebut dengan particle [7] Tabel 1. Model Optimasi Learning Data Pembelajaran Data Uji Rate Hidden RMSE Epoch Waktu node 0.1 5 0.105 2000 35 76.08 10 0.095 1850 33 69.02 15 0.094 2000 36 76.08 20 0.069 1550 33 65.76 25 0.067 2000 39 65.21 0.2 5 0.098 2000 33 72.82 10 0.111 1784 30 73.91 15 0.084 2000 34 67.39 20 0.088 1465 24 71.73 25 0.070 1820 31 78.26 0.3 5 0.107 2000 33 73.36 10 0.139 2000 34 74.45 15 0.064 2000 105 73.91 20 0.089 1737 113 71.73 25 0.067 2000 92 68.47 5 0.105 2000 72 76.08 10 0.095 1321 43 70.65 15 0.068 2000 70 71.19 20 0.063 1945 39 70.65 25 0.049 1783 31 72.28 Pencarian solusi optimal dilakukan sampai semua partikel memiliki skema solusi yang sama atau ketika iterasi maksimum sudah tercapai. Formulasi untuk update kecepatan dan posisi pada iterasi selanjutnya adalah sebagai berikut: V k+1 = V k + C 1.R 1. (P best k X k) + C 2.R 2.(Gbest k X k) (5) Parameter PSO Parameter weight pbest (c1), weight gbest (c2) dan population size yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25. Tabel 2. Parameter PSO Parameter Nilai Population size 25 C1 1.0 C2 1.0 Inertia 1 Velocity 0.2 Generation 50 2. Pembahasan Pengujuan jaringan saraf tiruan metode backpropagation untuk memprediksi kelulusan mahasiswa dilakukan untuk 3.8-39

melihat apakah sistem jaringan saraf tiruan sudah sesuai dengan kondisi sebenarnya atau tidak. Pengujian jaringan saraf tiruan ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu: a. Tahap inisialisasi parameter Pada tahap ini sistem jaringan saraf diberikan masukan berupa nilai parameter inisialisasi yang terdiri dari 30 node input, jumlah node hidden dicari berdasarkan percobaan ( trial and error) dengan cara mengubah konstanta belajar dan lapisan tersembunyi secara terus menerus sampai didapatkan konfigurasi yang baik yaitu jumlah RMSE yang kecil. Pada prediksi kelulusan ini didapatkan konfigurasi node hidden 25, jumlah lapisan keluaran/output terdiri 1 node. b. Tahap Pelatihan Pada tahap ini sistem jaringan saraf diberikan 276 data nilai mahasiswa dari semester 1 sampai dengan semester 4 untuk dilatihkan sebagai proses p[embelajaran, untuk mendapatkan nilai keluaran, yan pertama harus dilakukan adalah menentukan matriks masukan dan matriks target. 30 variabel dengan jumlah responden 206 yang akan dilatihkan disusun menjadi suatu matriks P, dengan ukuran 30 x 206. Target yang diinginkan adalah kelulusan yang diinisialisasikan dengan angka 1 untuk Lulus Tepat Waktu dan 0 Lulus Melebihi Batas Waktu. c. Tahap Pengujian. Tahap pengujian merupakan tahapan yang digunakan untuk menguji data penelitian yang telah di dapat pada jaringan saraf tiruan, dimana sebelumnya telah di latih data penelitian pada proses pelatihan. Pada data pengujian ini telah ditetapkan hasil keluaran atau target. data pengujian berfungsi untuk menguji keakuratan sistem JST yang tealah dibuat. Parameter Neural Network dan Particle Swarm Optimization Leraning rate pada peneilitian ini ditentukan dengan cara melakukan uji coba memasukan nilai dengan range 0.1 sampai 0.4, dengan epoch max adalah 2000. Tabel 2 adalah hasil percobaan untuk menentukan parameter dari neural network. Tabel 2. Percobaan Penentuan Learning Rate Dari percobaan dengan nilai learning rate 0.1 sampai 0.4 dengan hidden node 5 sampai 25, hidden node yang dipilih berdasarkan nilai (RMSE) terkecil dan nilai akurasi yang terbesar. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dipilih learning rate sebesar 0.2 karena terletak pada root mean square error (RMSE) terkecil yaitu 0.070 dan nilai akurasi terbesar yaitu 78.26%. Hasil terbaik pada percobaan dengan satu hidden layer yaitu hidden layer dengan node 25 dan RMSE yang dihasilkan yaitu 0.070, maka aristektur terbaik untuk metode NN yaitu 30 node input, 25 node hidden dan 1 node ouput 30-25-1. Optimasi BP neural network dengan PSO Pada tahap ini, struktur BP neural network yang dihasilkan pada percobaan dioptimasi dengan particle swarm optimization (PSO) dimana particle swarm optimization memiliki nilai untuk population size: 5, generation max:50. Inertia weight: 1.0 velocity 0.2. selanjutnya dilakukan penambahan populasi ( population size) untuk mencari model yang ideal atau yang terbaik dengan membuat model sebagai berikut: Tabel 3. Model Optimasi BP Neural Network dengan PSO Data Data Pembelajaran Uji VeliVe Populasi RMSE Epoch Waktu 0.1 5 0.067 2000 21 73.10 10 0.130 2000 36 79.87 15 0.071 2000 35 86.59 20 0.075 2000 62 86.59 25 0.104 464 73 84.05 0.2 5 0.146 897 28 73.10 10 0.133 1466 23 71.04 15 0.066 1917 27 85.50 20 0.061 2000 68 85.14 25 0.048 2000 107 87.31 0.3 5 0.116 1494 22 73.10 10 0.125 2000 36 84.12 15 0.142 2000 39 77.89 20 0.064 2000 50 85.86 25 0.044 2000 108 86.95 0.4 5 0.109 1521 19 73.22 10 0.111 94 95 84.42 15 0.080 2000 38 86.23 20 0.064 2000 64 84.05 25 0.102 1033 94 80.79 Dari hasil percobaan didapatkan akurasi terbaik terletak pada populasi size 25 dan velocity 0.2 dengan nilai RMSE terkecil yaitu 0.048 dengan tingkat akurasi yang tinggi yaitu 87.31%. Analisa Hasil Prediksi Tingkat kelulusan Berdasarkan hasil uji diketahui mempunyai nilai RMSE 0.070, algoritma Neural Network, dan NN - PSO mempunyai nilai RMSE 0.048. Dapat dilihat bahwa algoritma Neural Network-PSO mempunyai nilai RMSE terendah, maka dapat disimpulkan bahwa algoritma Neural Network-PSO dapat mengurangi nilai error dan tingkat akurasi yang di dapat menggunakan NN-PSO lebih tinggi dibanding dengan tingkat akurasi menggunakan NNBP. 3.8-40

Tabel 4. Perbandingan nilai RMSE antar NN dan NN- PSO Epoch=2000 Data Uji Dengan NN Data Uji dengan NN - PSO Hidden RMSE Epoch RMSE Epoch node 5 0.098 2000 72.82 0.146 897 73 10 0.111 1784 73.91 0.133 1466 71 15 0.084 2000 67.39 0.066 1917 85.50 20 0.088 1465 71.73 0.061 2000 85.14 25 0.070 1820 78.26 0.048 2000 87.31 Hasil prediksi tingkat kelulusan berdasarkan parameter yang telah di uji maka prediksi tingkat kelulusan mahasiswa tahun akademik 2008 dan 2009 dapat dilihat pada tabel 5 dan tabel 6. Tabel 5. Hasil Validasi Data prediksi Tahun 2008 NN NN-PSO Output HU KS HU KS Lulus Tepat 142 120 136 120 Waktu Lulus Lewat 61 83 67 83 Batas Waktu Total Data 203 203 203 203 Berdasarkan data tahun akdemik 2008 untuk kelulusan mahasiswa yang telah diuji menggunakan metode NN dan NN-PSO, bahwa jaringan saraf tiruan yang telah diuji dan di optimasi menggunakan particle swarm optimization menunjukan tingkat akurasi yang lebih dari hasil uji NN. Hasil validasi yang digambarkan di tabel 5, menunjukan hasil uji NN 84,50% mendekati kebenaran, berdasarkan dari data aktual sedangkan hasil uji NN-PSO menjukan 88.23% mendekati kebenaran dari data aktual. Tabel 6. Hasil Validasi Data prediksi Tahun 2009 NN NN-PSO Output HU KS HU KS Lulus Tepat Waktu 179 141 153 141 Lulus Lewat Batas Waktu 27 65 53 65 Total Data 206 206 206 206 Berdasarkan data tahun akademik 2009, kelulusan mahasiswa tepat waktu sebebesar hasil uji NN 78,77% mendekati kebenaran berdasarkan data aktual, dan hasil uji NN-PSO menunjukan 92,15% mendekati kebenaran, berdasarkan data aktual. Berdasarkan data tahun akademik 2008 dan 2009 yang telah diuji menunjukan bahwa jaringan NN yang di optimasi dengan PSO akan menghasilkan tingkat akurasi yang lebih baik. 3. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Algoritma neural network dan particle swarm optimization dapat digunakan untuk melakukan prediksi kelulusan mahasiswa dengan menggumakan 30 data nilai mata kuliah dari semester 1 sampai dengan semester 4, yang mempengaruhi tingkat kelulusan. 2. Berdasarkan hasil pengujian dengan 409 data nilai mahasiswa tahun akademik 2008 dan 2009, parameter terbaik dari neural network untuk prediksi kelulusan yaitu dengan nilai learning rate 0.2 di dapatkan RMSE 0.070, dan menggunkan populasi size 25, velocity 0.2 dengan generation max 50 didapatkan RMSE 0.048 dari parameter PSO, jaringan terbaik untuk memprediksi kelulusan mahasiswa yaitu dengan node input 30, node hidden 25, node output 1 didapatkan tingkat akurasi sebesar 87.31%. 3. Pengaruh implementasi algoritma particle swarm optimization dalam memprediksi kelulusan mahasiswa dengan hasil pengujian 409 data nilai mahasiswa tahun akademik 2008 dan 2009, menghasilkan kenaikan akurasi sebesar 9.05 % dari hasil uji menggunakan neural network. Selain itu dapat mengurangi nilai error yang dihasilkan dari neural network sebesar 0.022. Daftar Pustaka [1] Khalid, Klasifikasi Data Cardiotocography dengan Integrasi Metode Neural Network dan Particle Swarm Optimization, Industrial Electronics Seminar 2011 (IES), Oktober 2011. [2] Harry Suganda, Optimasi Bobot Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Particle Swarm Optimization, (IJCCS), Januari 2014. [3] Sri Kusumadewi, 2004, JST Menggunakan Matlab dan Excel Link. Graha Ilmu, Yogyakarta. [4] Kusrini, Emha T. Luthfi, 2009, Algoritma Data Mining. Penerbit ANDI, Yogyakarta. [5] Turban, 2005,Decision Support System and Intelligent System (Terjemahan: Sitem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas)Jilid 1, Andi Offset, Yogyakarta. [6] P. Francis, C. Gilles, B. Yoshua, Neural Network Synthesis of Backpropagation Optimization Problem, IEEE Transaction on Neural Network, No. 2, 2003 [7] Arief Hermawan, 2006, Jaringan Syaraf Tiruan, Andi Offset, Yogyakarta. Biodata Penulis Dewi Kusumawati, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2004. Saat ini sedang mennempuh program Pasca Sarjana di MTI STMIK AMIKOM Yogyakarta. Wing Wahyu Winarno, memperoleh gelar Drs., Akuntan di Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta, Memperoleh 3.8-41

gelar MAFIS di Cleveland State University, Ohio,. Mendapatkan gelar Dr di Fakultas Ekonomi UI Jakarta. Saat ini menjadi salah satu Dosen di MTI STMIK AMIKOM Yogyakarta, STIE YKPN Yogyakarta dan MTI UII Yogyakarta M. Rudyanto Arief,memperoleh gelar Sarjana Jurusan Teknik Informatika UII Yogyakarta tahun lulus 2001, Memperoleh gelar Magister Teknik (M.T) Program Pasca Sarjana Magister Teknik Elektro di UGM Yogyakarta. Saat ini menjadi salah satu Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.. 3.8-42