GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA BERGULIR

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PELAKSANAAN RETRIBUSI DAERAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo.

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 214 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2012 T E N TA N G

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 10 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 39 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 07 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 19 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENCAIRAN DANA CADANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 2 TAHUN 2010 SERI : E NOMOR : 2

PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH

NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8B TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR,

TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR : 0 /TAHUH 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PENGUATAN PEMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL POLA BERGULIR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 51 Tahun : 2014

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 236 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYALURAN DAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BLITAR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI BAN BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 88 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

Q A N UN KABUPATEN ACEH TENGGARA NOMOR 02 TAHUN 2013

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 32.1 TAHUN 2015 TENTANG HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 35 SERI E

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1 TAHUN 2013

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BELANJA HIBAH, BELANJA BANTUAN SOSIAL DAN BELANJA TIDAK TERDUGA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2008 dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat pemerintah daerah dapat menganggarkan kekayaan daerah yang diinvestasikan melalui investasi non permanen ; b. bahwa dalam rangka pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan keuangan, pembentukan investasi non permanen berupa dana secara bergulir dalam bentuk program kegiatan yang berkelanjutan kepada kelompok/koperasi/badan Usaha Kredit Pedesaan, sehingga perlu dibentuk tata cara pengelolaan dana bergulir; c. bahwa sebagai pelaksanaan lebih lanjut ketentuan dana bergulir diatur dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 37.a Tahun 2009 tentang Tata Cara Dana Bergulir, dan setelah dilakukan evaluasi maka perlu dilakukan penyempurnaan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara Pengelolaan Dana Bergulir; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 3 Jo. Nomor 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang Berlakunya Undang-undang Nomor 2, 3, 10 dan 11 Tahun 1950 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 58);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 6. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007 Nomor 4) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2008 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 11); 7. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007 Nomor 7); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Pertama Pengertian Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Dana Bergulir adalah kekayaan daerah yang diinvestasikan dalam jangka panjang melalui investasi non permanen untuk kegiatan penguatan modal usaha bagi kelompok masyarakat, koperasi dan Badan Usaha Kredit Pedesaan yang berada dibawah pembinaan Satuan Kerja Perangkat Daerah teknis. 2. Investasi adalah penggunaan aset untuk memperoleh manfaat ekonomis seperti bunga, deviden, royalti, manfaat sosial dan/atau manfaat lainnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. 3. Investasi Jangka Panjang merupakan investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki dalam 1 (satu) tahun anggaran, atau lebih dari 12 (dua belas) bulan, yang terdiri dari investasi permanen dan non permanen. 4. Investasi non permanen adalah dana yang dimanfaatkan untuk diinvestasikan lebih dari 12 (dua belas) bulan yang bertujuan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan atau diperjualbelikan atau ditarik kembali, seperti pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuh tempo, dan merupakan dana yang disisihkan oleh pemerintah daerah dalam rangka pelayanan/pemberdayaan masyarakat seperti bantuan modal kerja, pembentukan dana secara bergulir kepada kelompok masyarakat, pemberian fasilitas pendanaan kepada usaha mikro dan menengah. 5. Kelompok adalah kumpulan masyarakat yang mempunyai susunan kepengurusan, yang berinterksi dan saling bergantungan, yang saling bergabung untuk mencapai tujuan tertentu dalam kegiatan ekonomi produktif.

6. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. 7. BUKP adalah Badan Usaha Kredit Pedesaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 9. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adalah Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang bertindak dalam kapasitas sebagai Bendahara Umum Daerah. 10. Rekening Penerimaan adalah rekening tempat penerimaan uang daerah yang ditentukan oleh Gubernur untuk menampung seluruh penerimaan daerah pada bank yang ditetapkan. 11. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat DPA-PPKD adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset selaku Bendahara Umum Daerah. 12. PPKD adalah Pejabat Pengelola Keuangan Daerah. 13. Surat Penyediaan Dana yang selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan Surat Permintaan Pembayaran. 14. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan/bendahara pengeluaran untuk mengajukan permintaan pembayaran. 15. SPP Langsung yang selanjutnya disingkat SPP-LS adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk permintaan pembayaran langsung kepada pihak ketiga atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja lainnya dengan jumlah, penerima, peruntukan, dan waktu pembayaran tertentu. 16. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana atas beban pengeluaran DPA PPKD. 17. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM. 18. Gubernur adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. 19. Satuan Kerja Perangkat Daerah pelaksana teknis yang selanjutnya disingkat SKPD Teknis adalah perangkat daerah atau unit selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang atau Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang, yang mempunyai program kegiatan dana bergulir. Pasal 2 (1) Ruang lingkup pengelolaan dana bergulir merupakan kekayaan daerah yang diinvestasikan dalam jangka panjang melalui investasi non permanen. (2) Pemberian Dana Bergulir bertujuan untuk mendukung pemulihan dan menggerakan perekonomian di pedesaan, menumbuhkembangkan kelembagaan usaha ekonomi produktif, mengembangkan permodalan Usaha Kecil dan Menengah pada sentra/klaster yang belum tersedia pembiayaan, meningkatkan peran BUKP serta pembentukan wirausahawan dalam rangka perluasan kerja masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

(3) Dana Bergulir merupakan dana pinjaman lunak dengan pengenaan bunga yang harus dikembalikan pada rekening penerimaan. BAB II PENGANGGARAN Pasal 3 (1) SKPD Teknis menyusun usulan anggaran Dana Bergulir, berdasarkan usulan dari Kelompok Kerja Teknis yang diajukan kepada PPKD. (2) Kelompok Kerja PPKD merekap usulan dari SKPD Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ke dalam Rencana Kinerja Anggaran (RKA). (3) Pembentukan, tugas dan tanggungjawab kelompok kerja PPKD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta. (4) Pembentukan, tugas dan tanggung jawab kelompok kerja Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Kepala SKPD Teknis. (5) Dana bergulir dialokasikan sebagai pengeluaran pembiayaan dalam APBD. Dana bergulir diberikan kepada : a. Kelompok; b. Koperasi; c. BUKP. Pasal 4 BAB III PEMBERIAN DANA BERGULIR Pasal 5 Kelompok/koperasi/BUKP dalam mengajukan permohonan Dana Bergulir disampaikan kepada Gubernur melalui SKPD Teknis, dengan persyaratan sebagai berikut : a. memiliki organisasi kepengurusan yang masih aktif (Ketua, Sekretaris, Bendahara) yang disahkan oleh Pejabat setempat; b. memiliki unit usaha yang tertib administrasi; c. memiliki potensi pengembangan usaha dan keinginan memperluas usaha secara mandiri dan berkelanjutan berdasarkan laporan keuangan; d. tidak mendapatkan alokasi bantuan dana untuk usaha yang sama dalam tahun yang bersamaan kecuali yang bersifat sinergis dan saling melengkapi; e. tidak bermasalah dengan perbankan, kredit atau sumber permodalan lainnya; f. sanggup menyusun dan melaporkan perkembangan penggunaan Dana Bergulir sebulan sekali sesuai format yang sesuai disediakan. Pasal 6

(1) Kelompok/koperasi/BUKP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 membuat proposal yang berisi tentang latar belakang dan permasalahan, tujuan, waktu dan bentuk kegiatan, rencana anggaran biaya serta susunan pengurus. (2) Proposal yang dibuat oleh Koperasi/BUKP sebagaimana dimaksud dalam pada ayat (1) ditandatangani Ketua/Kepala Koperasi/BUKP yang bersangkutan. (3) Proposal yang dibuat oleh Kelompok sebagaimana dimaksud dalam pada ayat (1) ditandatangani Ketua dan Sekretaris Kelompok yang bersangkutan diketahui Pemerintah Desa/Kelurahan setempat. Pasal 7 (1) Permohonan Dana Bergulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, selanjutnya dilakukan seleksi secara administrasi oleh Kelompok Kerja Teknis. (2) Hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan verifikasi ke lokasi oleh Kelompok Kerja Teknis. (3) Kelompok/Koperasi/BUKP yang memenuhi persyaratan diusulkan oleh Kelompok Kerja Teknis kepada Kepala SKPD Teknis sebagai calon penerima Dana Bergulir. (4) Calon penerima Dana Bergulir sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Kepala SKPD Teknis. (5) Tata Cara pengajuan, Penilaian/seleksi dan Persyaratan pencairan dana bergulir kepada calon penerima dana bergulir diatur lebih lanjut oleh Kepala SKPD teknis. BAB IV PENCAIRAN ANGGARAN Pasal 8 (1) Tahapan pencairan Dana Bergulir APBD dilakukan sebagai berikut: a. SKPD Teknis menyiapkan persyaratan, antara lain : Keputusan Penetapan Penerima Dana Bergulir, Proposal yang sudah disetujui, Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Ketua/Kepala calon penerima Dana Bergulir, Nomor Rekening calon penerima Dana Bergulir, Nama dan Alamat kantor cabang Bank tempat penerima Dana Bergulir, dan kuitansi yang ditanda tangani oleh Ketua/Kepala penerima dengan materai Rp.6000,- (Enam ribu rupiah). b. Kepala PPKD menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). c. Kelompok/koperasi/BUKP mencairkan dalam bentuk transfer dana bergulir ke rekening kelompok/koperasi/bukp. (2) Dalam hal untuk memenuhi kewajiban pelayanan Dana Bergulir kepada masyarakat melalui kelompok/koperasi/bukp, dapat diajukan pencairan mendahului penetapan anggaran. BAB V PENGGUNAAN DAN PENGEMBALIAN DANA BERGULIR Pasal 9

(1) Dana Bergulir yang telah diterima melalui rekening kelompok/koperasi/bukp harus, dipergunakan sesuai dengan proposal. (2) Dana Bergulir yang diterima BUKP diperuntukan untuk menumbuhkan usaha ekonomi produktif bagi masyarakat pedesaan. (3) Kelompok/koperasi/BUKP yang menerima Dana Bergulir wajib mengembalikan dana yang diberikan dengan cara mengangsur. (4) Dana Bergulir dilaksanakan dengan perjanjian antara Kepala SKPD Teknis dengan Ketua atau Kepala kelompok/koperasi/bukp. (5) Pengembalian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikenakan bunga sebagai berikut: a. Koperasi dan Kelompok sebesar 3% (tiga persen) per tahun, dan disalurkan kepada anggota maksimum sebesar 6% (enam persen) per tahun, b. BUKP di tetapkan sebesar 3% (tiga persen) per tahun, dan disalurkan kepada masyarakat maksimum sebesar 6% (enam persen) per tahun. (6) Kelompok/Koperasi/BUKP penerima Dana Bergulir yang tidak memanfaatkan dana tersebut sesuai proposal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikenakan sanksi administrasi berupa penarikan secara sepihak seluruh dana yang diterima. Pasal 10 (1) Kelompok/Koperasi/BUKP wajib mengembalikan pokok dan bunga Dana Bergulir ke rekening penerimaan melalui Bank Pembangunan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan menyerahkan bukti setor ke Kelompok Kerja Teknis. (2) Jangka waktu pengembalian Dana Bergulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai jatuh tempo yang ditetapkan dalam perjanjian. (3) Kelompok/Koperasi/BUKP yang belum dapat mengemballikan lunas dana yang diterima sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan dalam perjanjian yang disebabkan oleh kesalahan/kelalaian kelompok/koperasi/bukp yang bersangkutan, dikenakan denda 1 (satu per mil) untuk setiap hari keterlambatan dari sisa tunggakan sejak tanggal jatuh tempo. BAB VI PEMBINAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PASAL 11 (1) SKPD Teknis bertugas membina, mendampingi dan mengawasi serta bertanggungjawab terhadap pelaksanaan dan pengembalian Dana Bergulir. (2) Kepala SKPD Teknis wajib melaporkan pelaksanaan Dana Bergulir kepada Gubernur, berdasarkan laporan bulanan dan laporan akhir tahun dari Kelompok/Koperasi/BUKP. (3) Tata cara penyusunan laporan keuangan dari kelompok/koperasi/bukp diatur dalam Keputusan Kepala SKPD Teknis/Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset selaku PPKD. (4) DPPKA selaku PPKD bertugas melaporkan pengelolaan Dana Bergulir kepada Gubernur.

BAB VII PENUTUP Pasal 12 Pada saat mulai berlakunya Peraturan Gubernur ini, Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 37.a Tahun 2009 tentang Tata Cara Dana Bergulir (Berita Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2009 Nomor 37.a) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 13 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ditetapkan di Yogyakarta Pada tanggal 14 Oktober 2010 GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, ttd HAMENGKU BUWONO X Diundangkan di Yogyakarta Pada tanggal 14 Oktober 2010 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ttd TRI HARJUN ISMAJI BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2010 NOMOR 33 Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BIRO HUKUM, ttd DEWO ISNU BROTO I.S. NIP. 19640714 199102 1 001