' PEWGARUH VlABlLlTAS AWAL DAH POPULLS1 TERHADAP PRODUKSI DAN VlWBlLlTAS BENIN JAGUHG ( zea -- mays L. ) VAWIETAS "ARJUWA" DAN KEDELAI ( Gl~cine max ( L.! Merr. VARIETAS "ORBA" Oleh HARIYATI A21 0661 JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN. FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN HARIYATI. Pengaruh Viabilitas Awal dan Populasi terhadap Produksi dan Viabilitas Benih Jagung (Zea ma= L.) varietas I1Arjunau dan Kedelai (Glycine =_(L.) Merr.) varietas "Orbs" (M bawah bimbingan Dr. Ir. ViAHJU QAMARA MUGNISJAH). Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari penga- ruh viabilitas awal benih dan populasi terhadap produksi benih jagung (Zea L.) varietas "ArjunaTi dan kedelai (Glycine- max (L.) Merr.) varietas ltorba". Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benib, IPB. Perlakuan penelitian terdiri dari faktor spesies tanaman yaitu jagung dan kedelai, faktor populasi dalam spesies yaitu masing-masing untuk jagung 75 000 tanaman per hektar dan 50 000 tanaman per hektar, sedangkan kedelai masing-masing 500 000 tanman per hektar dan 333 333 tanaman per hektar, dan faktor viabilitas awal tinggi, sedaag dan rendah. Peneli tian menggunakan rancangan acak kelompok faktoria1 tersarang dan rancangan acak kelompok faktorial dengan tiga ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap peubah viabilitas be- nih dan produksi benih. Parameter viabilitas benih rnelipu,ti daya rnuncul bibit dari benih sumber dan viabilitas benih
produksi berupa produksi benih per pet& dan komponen pro- duksi masing-masing speries, yaitu untuk jagung berupa dia- meter tongkol, jumlah baris benih per tongkol, jumlah benih per tongkol dan bobot 1000 butir benih; pada ked~lai berupa jumlah polong per tanaman, jumlah polong bernas per tanaman, jumlah benih per polong dan bobot 1000 butir benih. Eaya auncul bibit di lapang nyata dipengaruhi oleh fak- tor populasi dalam spesies pada kedelai dengan daya muncul bibit tertinggi dicasi pada populasi rendah; selain itu interaksi viabilitas awal benih dan spesies nyata terhadap daya muncul bibit, pada kedelai nilai pemunculan bibit dari Senih berviabilitas awa: tinggi lebih baik dibandingkan dari taraf lainnya, pada jagung nihainya sama. 'Perdapat pengaruh interaksi antara viabilitas awal dan populasi terhadap pemunculan bunga jantan dan betina pada jagung. Pada kedelai pengaruh populasi terhadap saat menca- pai stadium-stadium reproduktif tidaic terlihat, sedangkan pengaruh viabilitas awal terlihat, pada viabilitas awal tinggi waktu yang dibutuhkan lebih cepat di bandingkan pada viabilitas awal sedang dan rendah. Pad2 kedelai nilai laju kenaikan bobot basah dan bobot kering tertinggi dicapai dari perlakuan populasi rendah dengan viabilitas avral sedang, sedangkan yang terendah dari populasi rendah dengan viabilitas awal rendah. Laju penurun- an kadar air tertinggi dan terendah berturut-turut dicapai dari perlakuan populasi rendah dengan viabilitas awal rendah dan dari populasi rendah dengan viabilitas av:al tinggi.
Pada jagung, laju kenaikan bobot basah dan bobot kering tertinggi dicapai dari perlakuan populasi tinggi dengan viabilitas awal rendah dan yang terendah berturut-turut pada perlakuan populasi rendah dengan viabilitas awal tinggi dan populasi tinggi dengan viabilitas awal sedang. Laju penurun- an kadar air tertinggi dicapai dari kedua populasi dengan viabilitas awal tinggi, sedangkan yang terendah dari populasi rendah dengan viabilitas awal sedang. Pengaruh populasi, viabilitas awal dan interaksi keduanya tidak nyata terhadap produksi dan komponen produksi be- nih, kecuali terhadap bobot 1000 butir benih jagung. Fada populasi tinggi bobot 1000 butir benih tertinggi dicapai jika viabilitas awal sedang;, sedangkan jika viabilitas awal tinggi dan rendah nilainya tidak berbeda; pada populasi rendah nilai tertinggi dicapai jika viabilitas awal tinggi, diikuti dengan jika viabiliyas awal sedang den terakhir jika viabilitas awal rendah. Viabilitas banih yang dihasilkan nyata dipengaruhi oleh faktor spesies dan populasi dalam spesies, Faktor spesies pengaruhnya nyata untuk semua parameter; benih jagung secara genetik memiliki viabilitas yang lebih tinggi dibandingkan kedelai. Populasi dalam spesies nyata pengaruhnya terhadap keseremwkan tumbuh benih jagung dan kedelai, bobot kering keczmbah jagung dan V-alkohol; pada jagung, benih dari tanam- an berpopulasi rendah lebih vigor dihandingkan dari tanaman berpopulasi tinggi.
PENGARUH VIABILITAS AWAL DAN POFULASI TERHADAP PRODUKSI DAN VI ABILI TAS - BEN1 H JAGUNG (~ea L. ) VARIETAS "AFUUNA" DAN KEDELAI (Glscine max (L. ) Merr. ) VARIETAS "ORBA" Oleh HARIYATT A21 0661 Karya Ilimiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor J f t R I f S A I + B U - D F M 4 ~ T A N i ~ 1 4 h ~ F ~ U ~ A S P INSTITUT PEIITANIAX SOGOR B O G 0 R 1989