Menurut Fahmi (2011) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan

dokumen-dokumen yang mirip
@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika

BAB 1 PENDAHULUAN. kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang

BAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya (Fenandar, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kas kepada para pemegang sahamnya (Grinblatt dan Titman, ). Kebijakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan, agar dapat memenuhi kewajibannya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indikator penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu negara adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance semakin meningkat karena banyak terjadi pelanggaran tata

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendapatkan profit tetapi untuk untuk memaksimalkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik (good corporate governance) (Wicaksono, 2014:1).

BAB I PENDAHULUAN. Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat komunikasi. tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan sumber daya tambangnya dan sektor

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan keuntungan atas usaha yang dijalankannya. Tujuan-tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau

BAB I PENDAHULUAN. perusahaaan juga harus dimaksimalkan, nilai peusahaan yang telah go public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. atau menerbitkan surat utang (obligasi). Obligasi (bond) dapat didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja yang telah dilakukan. Dalam PSAK No 1 (Revisi 2012) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk kredit. Bank menjual jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, baik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di. memiliki tujuan dalam mendirikan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan go public merupakan istilah yang tidak asing lagi di

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : Rizka Putri Indahningrum dan Ratih Handayani, (2009)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB 5 PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. Sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. hal seperti dasar pembagian dividen, dasar kompensasi, pengukuran prestasi

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan dengan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang terus

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Dalam mengelola suatu perusahaan telah lama dikenal suatu istilah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan yang pada awalnya dikelola langsung oleh pemiliknya,

PENDAHULUAN. perusahaan yang ditransaksikan di bursa untuk perusahaan yang sudah go public. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. surat berharga di pasar modal. Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran dewan direksi, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dana yang sangat besar untuk mampu bersaing di pasar global.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba pada tingkat yang diinginkannya. Angka profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara global tingkat perkembangan perekonomian semakin hari semakin

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. terus tumbuh dan berkembang. Perusahaan harus memiliki strategi yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba meningkatkan daya saingnya di berbagai bidang.

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan. kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara kompetitif untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. mewujudkannya dengan kebutuhan dana yang semakin besar pula.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan. Dalam

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besar keuntungan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kapitalis mendominasi iklim perekonomian di berbagai belahan dunia, baik

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat. Salah satu kendala yang kerap kali dihadapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maka kewajiban akan pendanaan juga semakin besar jumlahnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atas kepentingan mereka sendiri dan agen (manajer perusahaan) a) Pemegang saham dengan manajer.

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui kebijakan dividen tunai yang matang (Ronosulistyo, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Pada awalnya perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan investasi yang sudah dikeluarkan dapat diperoleh kembali dengan. Perusahaan dapat memberikan return yang tinggi kepada

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. terbagi dalam 3 kategori yaitu : perusahaan besar (large firm), perusahaan (Edy Suwito dan Arleen Herawaty, 2005: 138).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan bisnis yang ketat. Sehingga setiap perusahaan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu instrumen hutang yang ditawarkan penerbit (issuer) atau yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian The Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG) didirikan 2 Juni 2000 atas inisiatif Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) dan tokoh masyarakan untuk memasyarakatkan konsep, praktik dan manfaat Good Corporate Governance (GCG kepada dunia usaha khususnya dan masayarakat luas pada umumnya. IICG merupakan salah satu peran dari masyarakat sipil untuk mendorong terciptanya dunia usaha indonesia yang terpercaya, etis, dan bermartabat. Sebagai organisasi independen dan nirlaba, IICG berkomitmen mendorong praktik GCG atau Tata Kelola Perusahaan yang baik di indonesia dan mendukung serta membantu perusahaan-perusahaan dalam menerapkan konsep Corporate Governance. (www.iicg.org) Dalam melakukan tugasnya IICG melakukan penelitian riset yang menghasilkan Corporate Governance Preception Index (CGPI). CGPI merupakan program riset dan pemeringkatan penerapan GCG di Indonesia. CGPI adalah salah satu inisiatif mendorong penegakan GCG di Indonesia melalui pernilaian penerapan GCG yang menuntut perusahaan terus mengembangkan dan memperbaiki kualitas dari berbagai prespektif secara berkelanjutan. Dalam penelitian ini dipakai perusahaan yang sudah melakukan praktik Corporate Governance yang terdaftar dalam CGPI pada periode 2010-2013. Perusahaan yang terdaftar dalam CGPI belum tentu terdaftar di BEI. Perusahaan diambil sebagai objek penelitian karena perusahaan yang mempunyai praktik Coporate Governance yang baik diharapkan memiliki kinerja yang baik pula. 1.2. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan di Indonesia yang sudahgo public mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perusahaan go public menuntut agar setiap pimpinan dan seluruh karyawannya dapat menunjukkan tindakan yang terpuji kepada stakeholder dan dapat bertanggungjawab atas semua tindakan dan keputusannya dalam mengelola perusahaan. 1

Menurut Fahmi (2011) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Menurut Brigham dan Houston (2006) banyak rasio-rasio dalam menghitung kinerja keuangan perusahaan salah satunya return on assets (ROA) yang merupakan rasio profitabilitas perusahaan yang diukur dengan membandingkan laba bersih dengan total aset perusahaan, untuk mengukur efektivitas penggunaan aset perusahaan. Dipakainya ROA karena pengembalian laba atas aset perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola aset perusahaan dengan efektif untuk menghasilkan laba. Terdapat fenomena yang terjadi pada PT Antam yang pada tahun 2013 kehilangan untung yang cukup signifikan meski volume penjualan emas melonjak 44%. Penujualan bersih perseroan naik tipis dari 7,13 triliun pada 2012 menjadi 8,8 triliun pada 2013. Dimana, beban pokok penjualan naik dari 5,72 triliun pada 2012 menjadi 7,52 triliun pada 2013. Sedangkan laba kotor turun menjadi 1,28 triliun pada 2013 dari 1,41 triliun pada 2012. Hal yang memberatkan perseroan adalah kenaikan beban penjualan dan pemasaran dari 98,21 miliar menjadi 111,65 miliar. (www.kabarenergi.com) PT Antam yang memiliki total aset sebesar 21 triliun kurang efektif dalam mengelola asetnya yang menyebabkan lebih besar pengeluaran beban daripada laba yang didapatkan. Dalam jurnal Leyla Ramadhan (2013) salah satu penyebab buruknya kinerja keuangan perusahaan adalah adanya konflik keagenan. Pandangan teori agensi dimana terdapat pemisahan antara pihak pengelola perusahaan dan pemilik perusahaan yang mengakibatkan munculnya potensi konflik dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. Pihak manajemen yang mempunyai kepentingan tertentu akan cenderung menyusun laporan laba yang sesuai dengan tujuannya dan bukan demi kepentingan pemilik. Menurut Widhasrahtama (2010) dalam jurnal Leyla Ramadhan (2013) menyatakan bahwa pengaruh dari konflik keagenan ini akan menyebabkan turunnya nilai perusahaan sehingga diperlukan suatu mekanisme pengendalian 2

yang dapat menyelaraskan perbedaan kepentingan antara kepentingan kedua belah pihak, yaitu mekanisme corporate governance. Menurut IICG, corporate governance adalah serangkaian mekanisme yang merngarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar operasional perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan (stakeholder). Dalam menilai tingkat atau pemeringkatan Corporate Governance dapat dilakukan dengan cara scoring atau Corporate Governance Score yang dilakukan oleh lembaga atau peneliti independen dalam pemeringkatan Corporate Governance dari perusahaanperusahaan di tiap negara. The Indonesia Institute For Corporate Governance (IICG), sebuah lembaga swadaya yang setiap tahun secara rutin melakukan pemeringkatan praktek GCG untuk perusahaan publik sejak tahun 2001. Hasil scoring dari pemeringkatan tingkat corporate governance yang dilakukan oleh IICG berupa corporate governance preception index (CGPI). CGPI merupakan program riset dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Solomon (2010), agency theory menggambarkan pihak manajemen sebagai agen lebih banyak tahu tentang perusahaan dan bisa memanfaatkan posisinya tersebut untuk keuntungan pihaknya. Hal ini akhirnya mendesak akan adanya suatu sistem pengawasan yang baik yang dikenal dengan good corporate governance. Good corporate governance akan bermanfaat untuk mempermudah memperoleh modal, cost of capital jadi lebih rendah dan berpengaruh baik pada harga saham. Dengan demikian penerapan good corporate governance dimungkinkan mampu meningkatkan kinerja perusahaan terhadap return on assets yang menjadi sinyal yang direspon para investor mempengaruhi nilai perusahaan (Ratih, 2011). Menurut Lukito Dewandaya sebagai presiden direktur PT Astra Graphia, Tbk dengan adanya implementasi good corporate governance, kinerja perusahaan menjadi jauh lebih efisien sehingga perusahaan berpeluang menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Hal ini ternyata juga berkaitan dengan peningkatan terhadap kinerja pasar perusahaan. Keuntungan yang besar yang bisa diperoleh 3

perusahaan akan memberikan potensi pembagian deviden yang lebih besar pula. (Susanti dan Sudantoko, 2012) Perusahaan yang melakukan praktik good corporate governance diharapkan oleh para pemegang kepentingan untuk dapat mengelola perusahaannya dengan lebih efisien, sehingga tidak ada kegiatan perusahaan yang tidak memiliki nilai tambah di lakukan oleh perusahaan. Dengan adanya efisiensi dalam pengelolaan perusahaan diharapkan kinerja keuangan lebih baik sehingga keuntungan yang didapatkan pemangku kepentingan lebih besar. Terdapat fenomena pada PT Antam yang mengalami penurunan peringkat oleh beberapa lembaga. PT Pemeringkatan Efek Indonesia menurunkan peringkat Antam dan obligasi penawaran umum berkelanjutan (PUB) I 2011 dari AAmenjadi A. Penurunan peringkat disebabkan oleh rendahnya potensi pendapatan dan arus kas. Selain Pefindo, pemeringkatan Antam juga mengalami penurunan oleh dua perusahaan pemeringkatan global. Moody s Investor Services menurunkan peringkat Antam dari Ba3 menjadi B2. Standar and Poor s Ratings Service menurunkan peringkat korporasi perusahaan dari B+ menjadi B-. (www.republika.co.id) Dampak dari kurangnya tata kelola perusahaan yang kurang baik tentunya akan mengakibatkan munculnya keraguan masyarakat atau pemangku kepentingan pada perusahaan dan institusi pendukungnya. PT Antam yang melaksanakan praktik corporate governance memiliki masalah dalam pengelolaan perusahaannya. PT Antam masuk dalam peringkat perusahaan terpercaya dalam penelitian GCG yang dilakukan oleh IICG tetapi tidak sesuai dengan pernyataan Lukito Dewandaya diatas yang seharusnya perusahaan yang memiliki praktik corporate governance yang baik dapat lebih efisien sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Hubungan antara corporate governance terhadap kinerja keuangan telah diteliti oleh Susanti dan Sudantoko (2012) yang menunjukkan bahwa corporate governance memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Yang berarti semakin baik praktik GCG dalam perusahaan maka akan semakin baik pula kinerja keuangan perusahaan. Sementara penelitian Ratih (2011) dan Prasinta (2012) 4

menunjukkan bahwa praktik GCG tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Selain corporate governance, faktor lain yang dapat mensejajarkan kepentingan pihak pengelolaan dan pemilik perusahaan adalah dengan menggunakan struktur modal. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal. Struktur modal merupakan suatu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang, saham preferen dan saham biasa yang harus digunakan oleh perusahaan. Manajer harus mampu menghimpun dana baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan secara efisien. (Leyla, 2013) Menurut Sawir (2005:10), struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang saham terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus, modal dana kumulasi ditahan. Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan. DER merupakan salah satu rasio leverage yang menunjukkan perbandingan antara total utang dengan modal sendiri. Menurut Kasmir (2008:157-158) rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan oleh kreditor dengan pemilik perusahaan sehingga rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang. Dipakainya DER karena semakin banyak pendanaan yang di biayai dari hutang maka akan semakin besar beban bunga yang dikeluarkan yang mengakibatkan semakin kecil laba yang dihasilkan. Hal ini mungkin dapat mengurangi beban pajak yang harus dibayarkan perusahaan tetapi deviden yang di terima pemilik semakin sedikit yang merugikan untuk pemilik yang dapat menyebabkan konflik keagenan. Terdapat fenomena yang terjadi pada PT Antam yang telah mengalami penurunan peringkat yang disebabkan oleh rendahnya potensi pendapatan dan arus kas. Antam menyatakan tetap berkomitmen untuk mengambil pendekatan yang hati-hati dan konservatif dalam belanja modal perusahaan. Antam juga tetap fokus mempertahankan posisi perusahaan sebagai entitas kunci industri pertambangan 5

mglobal yang didukung jumlah cadangan dan sumberdaya yang besar. Dengan kondisi neraca perusahaan yang terbatas, Antam tengah mengkaji rencana belanja modal perusahaan agar peningkatan jumlah hutang dapat ditekan serendah mungkin. Namun tetap dapat menyelesaikan proyek-proyek pengembangan. PT Antam yang memiliki komposisi hutang sebesar 9 triliun dari 12 triliun modal yang mempunyai resiko kegagalan yang tinggi yang menyebabkan perusahaan merugi dan membuat kinerja keuangan perusahaan tidak baik karena pengelolaan yang buruk. Hubungan antara struktur modal terhadap kinerja keuangan telah diteliti oleh Rosyadah et al(2013) dan Afrinda (2013) yang menunjukkan bahwa struktur modal memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja keuangan. Yang berarti saat DER meningkat maka ROA akan menurun, begitu juga sebaliknya apabila DER menurun maka akan meningkatkan tingkat ROA perusahaan. Selain faktor corporate governance dan struktur modal, faktor lain yang mempengaruhi kinerja keuangan adalah umur perusahaan. Umur listing merupakan umur perusahaan sejak terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan terdaftar di BEI untuk melakukan IPO. Initial Public Offering (IPO) merupakan penawaran saham untuk pertama kalinya (Jogiyanto, 1998).Perusahaan yang beroperasi lebih lama mempunyai kenaikan yang lebih besar untuk menyediakan informasi perusahaan yang lebih banyak dan luas dari pada yang baru saja berdiri (NurhidayatidanIndriantoro, 1998). Umur perusahaan diukur dengan menggunakan selisih tahun pada laporan tahunan dengan tahun perusahaan IPO. Dari fenomena diatas PT Antam mengalami kerugian yang seharusnya bisa dihindari dengan pengalaman perusahaan yang didirikan tahun 1968 ini seharusnya dapat mengelola perusahaannya lebih baik. Hubungan antara umur perusahaan dengan ROA sudah diteliti oleh Ahmad et al (2012) yang menunjukkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap ROA perusahaan karena tidak semua perusahaan memiliki kinerja keuangan yang selalu stabil karena perubahan-perubahan kebijakan manajemen. Sedangkan penelitian Leyla (2013) umur perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap ROA 6

karena perusahaan yang lebih tua lebih bisa mengatasi masalah-masalah yang akan terjadi. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja keuangan adalah ukuran perusahaan. Menurut Ferry dan Jones dalam Sujianto(2001), ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata rata total penjualan dan rata rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan diproksikan dengan total aktiva yang kemudian diubah dalam bentuk natural log agar data yang didapat tidak terlalu besar. Dari fenomena diatas PT Antam yang memiliki jumlah cadangan dan sumber daya yang besar belum tentu menghasilkan laba yang besar pula karena perusahaan belum tentu bisa mengelola sumberdaya tersebut secara efektiv dan efisien. Hubungan antara ukuran perusahaan dengan ROA sudah diteliti oleh Sunarto dan Prasetyo (2009) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ROA. Yang berarti ukuran perusahaan yang besar dapat meningkatkan ROA perusahaan. Penelitian ini menarik untuk dilakukan karena pengelolaan kinerja yang baik dianggap penting sebagai wujud pertanggungjawaban manajemen (agen) kepada pemilik (prinsipal). Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka juduls kripsi ini adalah Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Modal terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI Tahun 2010-2013. 1.3. Perumusan Masalah Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu aspek yang dilihat sebelum melakukan investasi bagi investor. Dalam melakukan investasi, investor ingin agar investasi yang dilakukannya tidak merugi. Namun jika pengambilan keputusan dalam melakukan investasi tidak dilakukan dengan cepat maka investor dapat tertinggal dari pasar. Karena itu investor harus melihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang agar bisa memprediksi apakah kinerja keuangan akan tetap baik dalam jangka panjang apa tidak. 7

Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan investor dalam melihat faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan sangat luas. Beberapa studi terdahulu yang terkait dengan kinerja keuangan memakai corporate governance, struktur modal, umur perusahaan dan ukuran perusahaan untuk melihat kinerja keuangan perusahaan. 1.4. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas maka penulis mengidentifikasi pertanyaan yang akan diteliti sebagai berikut: 1) Bagaimana corporate governance, struktur modal, umur perusahaan, ukuran perusahaan dan kinerja keuangan pada yang terdaftar dalam CGPI tahun 2010-2013? 2) Apakah corporate governance, struktur modal, umur perusahaan, ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun 2010-2013? 3) Apakah corporate governance berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun 2010-2013? 4) Apakah struktur modal berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun 2010-2013? 5) Apakah umur perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun 2010-2013? 6) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun 2010-2013? 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui corporate governance, struktur modal, umur perusahaan, ukuran perusahaan dan kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun 2010-2013. 2. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dari corporate governance, struktur modal, umur perusahaan, ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan pada perusahan yang terdaftar dalam CGPI tahun 2010-2013. 8

3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari corporate governance terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun 2010-2013. 4. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari struktur modal terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun 2010-2013. 5. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari umur perusahaan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun 2010-2013. 6. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam CGPI tahun 2010-2013. 1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Aspek Teoritis 1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya bidang akuntansi terutama dalam kajian kinerja keuangan perusahaan yang melakukan corporate governance yang terdaftar pada riset CGPI. 2) Penelitian ini diharapakan dapat memberikan ide atau gagasan dan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kinerja keuangan perusahaan yang melakukan corporate governance yang terdaftar pada riset CGPI. 1.6.2 Aspek Praktis 1) Bagi investor dan calon investor, penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan sebelum melakukan investasi untuk menilai keunggulan bersaing perusahaan sehubungan dengan investasi mereka. 2) Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan menjadi bahan tambahan informasi pada penilaian kinerja organisasi bisnis mengenaifaktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pada perusahaan. 9

1.7 Ruang Lingkup Penelitian 1.7.1 Variabel dan Sub Variabel Penelitian Dalam penelitian ini digunakan satu variable terikat (variable dependen) dan empat variable bebas (variable independen). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan. Sedangkan variable bebas dalam penelitian ini adalah struktur modal, corporate governance, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan. 1.7.2 Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah Bursa Efek Indonesia dan IICG. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di CGPI dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013. 1.7.3 Waktu dan Periode Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk meneliti pengaruh struktur modal, corporate governance, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini dilakukan bulan September 2014. Periode penelitian ini menggunakan perusahaan yang terdaftar di IICG dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. 1.8 Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini disusun dalam 5 (lima) bab dengan sistematika Sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab Pendahuluan berisi gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab Tinjauan Pustaka dan Lingkup penelitian berisi tinjauan pustaka penelitian, penelitian terdahulu, kerangkapemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab Metode Penelitian berisi jenis penelitian, variable operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, dan teknik analisis data 10

BAB IV BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi deskripsi objek penelitian, analisis data dan pembahasan hasil. KESIMPULAN DAN SARAN Bab Kesimpulan dan Saran berisi tentang kesimpulan dan keterbatasan penelitian. Serta saran yang diberikan. 11

Halaman ini sengaja dikosongkan 12